, Bandung - Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin melepas pengiriman 16 ton RDF sampah dari Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Santiong, Kota Cimahi, pada 22 April 2024 lalu. Pengiriman untuk pabrik semen PT Indocement itu dilakukan persis pada peringatan Hari Bumi Internasional.
Bey mengklaim, pengiriman tersebut adalah bagian langkah nyata Pemprov Jabar untuk menyelamatkan bumi. Hasil RDF juga akan didorong agar dimanfaatkan oleh industri-industri yang ada di Kota Cimahi.
"Hari ini pengelolaan sampah yang baik itu telah ditunjukkan oleh TPST Santiong, dan telah menjadi pusat inovasi pengelolaan sampah dengan teknologi canggih dan pengolahan berkelanjutan," kata Bey dalam keterangan, Senin (22/4/2024)
Advertisement
Apa yang dipandang Bey sebagai langkah menyelamatkan bumi tersebut berbanding terbalik dengan pandangan kalangan aktivis lingkungan. RDF selama ini dipandang jadi solusi semu dalam pengelolaan sampah. RDF dinilai bukan sebagai solusi.
Baca Juga
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pandangan AZWI
Menurut penilaian Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI), pengelolaan sampah melalui metode termal, seperti insinerator atau konversi menjadi bahan bakar (RDF), tidak menghilangkan sampah tetapi hanya mengubahnya menjadi bentuk abu dan gas, tanpa secara efektif menyelesaikan permasalahan sampah. Menurut AZWI, penanganan sampah lewat RDF hanyalah solusi semu.
Menurut amatan AZWI, ada senyawa kimia hasil pembakaran tidak sempurna yang dapat timbul dan membahayakan lingkungan di sekitarnya, menghasilkan emisi yang akan berdampak pada lingkungan, manusia dan juga mahluk hidup lainnya. Emisi adalah biang kerok yang mempercepat laju krisis iklim. Selain itu, dengan membakar sampah akan menghasilkan timbal, logam berat, merkuri. Dan yang paling kami khawatirkan itu adalah dioxin dan furan.
Dioksin dan Furan merupakan bahan kimia berbahaya yang dihasilkan secara tidak sengaja pada proses pembakaran tidak sempurna dari bahan yang mengandung zat berklorinasi seperti limbah plastik, proses manufaktur pestisida atau zat berklorinasi lainnya. Dalam aplikasinya, dioksin furan dapat terlepas pada saat proses pembakaran limbah rumah sakit, limbah perkotaan, limbah B3, emisi dari kendaraan bermotor, gambut, batubara dan kayu.
Advertisement
Paparan dioksin dan furan dapat menimbulkan dampak berbahaya terhadap lingkungan termasuk manusia dan mahkluk hidup lainnya dengan tingkat toksisitas tertinggi (TEQ level 1) dibandingkan bahan pencemar lainnya yang ada saat ini. Media udara merupakan media dimana bahan pencemar dapat terdispersi ke lingkungan dengan mudah dengan cakupan yang luas.
Melalui proses rantai makanan, manusia yang berada pada posisi tertinggi dalam piramida makanan, akan berpotensi menjadi tempat akumulasi akhir dan merusak sistem hormonal (endocrin disrupted compound) serta pemicu penyakit kanker.
Permasalahan tersebut menyebabkan dioksin furan secara internasional telah diatur melalui Konvensi Stockholm dan Indonesia telah meratifikasi melalui UU No.19/2009 tentang Pengesahan Stockholm Convention Tentang POPs.
Advertisement
Kritikan Walhi Jabar
Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat (Walhi Jabar) memandang, teknologi Refuse-Derived-Fuel (RDF) tidak akan menyelesaikan masalah sampah di Kota Bandung. Salah satu problem yang dinilai Walhi adalah tidak adanya pemilahan sampah pada proses RDF.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Walhi Jabar Wahyudin Iwang, dalam keterangan tertulis di Bandung, dikutip Minggu, 21 April 2024.
"Sikap Walhi selama ini tidak pernah mendukung menyikapi persoalan sampah dengan cara dibakar, pemanfaatan sampah menjadi RDF tidak pernah kami benarkan. Cara tersebut tidak ada mekanisme pemilahan pada saat memproses serta memadatkan sampah yang campur menjadi RDF," katanya
Advertisement
Ketika sampah tersebut sudah dipadatkan dan selanjutnya dibakar, lanjut Iwang, maka zat berbahaya yang terkandung pada RDF tersebut akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia serta menimbulkan pencemaran yang memperburuk kualitas udara.
"Sampah malah di jadikan RDF dan di jadikan bahan baku pembakaran untuk industri, saat ini pemerintah telah mendistribusikan RDF ke beberapa industri salah satunya PLTU serta industri semen, hal tersebut yang kami anggap sebagai solusi palsu," imbuh Iwang.
Walhi Jawa Barat beranggapan, masalah sampah harus diurai mulai dari sumbernya dan dengan cara menerapkan 3R.
Reuse (memanfaatkan kembali sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lain), reduce (mengurangi produksi sampah), dan recycle (mendaur ulang sampah jadi produk atau barang yang bermanfaat).
"Pemerintah selama ini dalam mengatasi sampah salah satunya terus memaksakan rencana pengadaan tekhnologi PLTSa serta PSEL, hal ini tidak mencerminkan mandat Undang-Undang Pengelolaan sampah No.18 tahun 2008 dengan mendorong serta mengelola sampah dari sumber dan minimasi sampah dengan baik," kata Iwang.
Terkini Lainnya
Mengenal Batagor Riri, Cemilan Legendaris yang Populer di Bandung
Kejar Target Gabah 11 Juta Ton, Jabar Genjot Produksi Melalui Sawah Tadah Hujan
Catat, 6 Rekomendasi Tempat Minum Teh Cantik di Bandung
Pandangan AZWI
Kritikan Walhi Jabar
Bandung
Cimahi
Jawa Barat
sampah
RDF
walhi
AZWI
Rekomendasi
Sepanjang 2023 Indonesia Dilanda Bencana Alam 5.400 Kali, Naik 52 Persen dari 2022
Mengenal Sate Sidareja Pak Gino, Salah Satu Kuliner Legendaris di Bandung
2.517 Calon Jemaah Haji asal Kota Bandung Bakal Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini
Sebulan Tak Dijemput Keluarga, Begini Nasib Korban Kecelakaan Asal Bekasi yang Dirawat di RSHS
Hadiri Rakornas BNBP 2024 di Bandung, Wapres Minta Optimalkan Kecerdasan Buatan untuk Kebencanaan
6 Fakta Menarik Gunung Kerenceng di Sumedang yang Puncaknya Berbentuk Segitiga
Siap-Siap, Jalan Braga Tanpa Kendaraan Setiap Akhir Pekan
Tangkal Rayuan Bank Emok, Kelurahan di Bandung Bentuk Tim Kampung Bebas Rentenir
Intip, 6 Rekomendasi Tempat Makan Dimsum Enak di Bandung Wajib Dicoba
Arkhan Fikri
Gagal Penalti Lawan Korsel, Harga Pasar Arkhan Fikri Ternyata Bikin Geleng-Geleng Kepala
Timnas Indonesia Tiba di Qatar Tanpa Shayne Pattynama, Adam Alis dan Arkhan Fikri Masih Dibawa
Shin Tae-Yong Komentari Pencoretan 2 Pemain Timnas Indonesia di Skuad Piala Asia 2023, Ternyata...
Curhatan Timnas Garuda Muda di Instagram dan Twitter Pasca FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Dikontrak Istimewa 5 Tahun di Arema FC, Ini 5 Potret Arkhan Fikri di Luar Lapangan
Pratama Arhan
Pratama Arhan Banjir Pujian Netizen Usai Jadi Penentu Kemenangan Indonesia vs Korea Selatan
Potret Azizah Salsha Peluk Hangat Pratama Arhan di Tribun Penonton, Usai Indonesia Kalahkan Korsel di Piala Asia U-23 2024
7 Momen Keluarga Beri Dukungan Pratama Arhan Waktu Lawan Korsel, Penuh Kebahagiaan
Gegara Cekeran, Ivar Jenner Kepleset Saat Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia U-23
Nathan Tjoe A-On
Gegara Cekeran, Ivar Jenner Kepleset Saat Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia U-23
Top 3: Profil Jeam Kelly Sroyer, Striker Timnas U-23
Mengenal Pemain Andalan Indonesia di Piala Asia U-23 Nathan Tjoe-A-On yang Namanya Sering Salah Diucapkan
Profil Nathan Tjoe-A-On, Pemain yang Kembali Perkuat Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia 2024
Kapten Timnas Indonesia Beber Respon Skuad usai Nathan Tjoe-A-On Kembali Ikut Piala Asia U-23 2024
BRI Liga 1
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
Link Live Streaming BRI Liga 1 Persib Bandung vs Borneo FC, Kamis 25 April 2024 di Vidio
Hasil BRI Liga 1: Bantai Barito Putera, Bhayangkara FC Tetap Tak Selamat dari Zona Degradasi
TOPIK POPULER
Populer
Rektor Universitas NU Gorontalo Terjerat Kasus Pelecehan Seksual
Kemenkumham Babel Sediakan Klinik Kekayaan Intelektual Bergerak
Ancaman Terbesar Terhadap Hasil dan Kualitas Tanaman Jagung Bernama Fusarium Verticillioide
5 Rekomendasi Museum Bali yang Menarik untuk Dikunjungi
Rekomendasi Film Aksi yang Dibintangi Jennifer Lopez, Terbaru Atlas
Pelajar di Babel Diajarkan Cara Memproteksi Kekayaan Intelektual
Banjir di Batam, Tanggung Jawab Siapa?
Mengenal Evoria Movement, Ragam Eksperimen dan Eksplorasi Kekayaan Intelektual
Gunung Ruang Masih Berstatus Siaga, Terlihat Asap Kawah Berwarna Putih
Piala Asia U-23 2024
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris dari Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Siap Lawan Israel?
Uzbekistan Tantang Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai Balas Dendam ke Arab Saudi
Timnas Indonesia Ketahui Lawan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pemenang Genggam Tiket Olimpiade Paris
6 Komentar Perbandingan Indonesia Vs Korea Selatan Ini Kocak, Netizen Kreatif
Joget Ernando Ari Usai Gagalkan Penalti di Piala Asia U-23 Bikin Panas Media Korea Selatan
Berita Terkini
Kenali 3 Warna yang Disukai dan Tak Disukai Rasulullah, Alasannya Begitu Mendalam
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
Badan Geologi Beberkan Penyebab Bencana Gerakan Tanah di Kabupaten Purwakarta
Lansia Tewas dalam Insiden Kebakaran Toko Tabung Gas di Cinere Depok
7 Fakta Menarik Sejarah Kelam Wabah Black Death
Hasil LaLiga: Arda Guler Bawa Real Madrid Bungkam Real Sociedad
Berapa Lama Dajjal Tinggal di Bumi sebelum Dibunuh Nabi Isa Jelang Kiamat?
Siomay dari Indonesia Juarai Daftar Street Food Terbaik Dunia Versi TasteAtlas 2024
Kaesang soal Maju Pilkada 2024: Saya Lihat Dinamika Politik Dulu
Bawaslu Garut Segera Buka Rekrutmen Panwascam Pilkada Garut, Cek Waktu Pendaftarannya
Punya Mobil? Yuk Kenali Lagi Pentingnya Punya Asuransi Kendaraan
5 Cara agar Sholat Khusyuk Menurut Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin
Rayakan Hari Kartini, Komunitas ini Gelar Talkshow dan Baking Demo
Menanti Ujung Kasus Dokumen Palsu Caleg Nasdem di Bonebol
Mengenal 6 Pelatih Terhebat Real Madrid Sepanjang Masa, Siapa Paling Banyak Sumbang Trofi?