, Jakarta - Bystander adalah orang yang memiliki peran krusial dalam kasus perundungan atau bullying. Bystander artinya saksi yang ada saat kejadian perundungan terjadi, selain dari pelaku dan korban. Mereka memiliki potensi besar untuk mempengaruhi dinamika situasi, namun seringkali posisi mereka dalam tindak bullying dapat menjadi kontroversial.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari AIChE UI SC, bystander effect adalah fenomena yang menjelaskan ketidakmampuan seseorang untuk memberikan pertolongan saat seseorang membutuhkannya, yang mencerminkan peran bystander dalam situasi perundungan.
Pandangan psikologi terhadap seorang bystander menyoroti fenomena bystander effect yang merujuk pada sikap pasifitas saat seseorang membutuhkan pertolongan. Meskipun seorang bystander mungkin menyaksikan tindakan perundungan, namun terkadang mereka enggan untuk melakukan intervensi atau memberikan bantuan kepada korban.
Menurut psikologi sosial, bystander effect dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, karena seseorang cenderung menolong jika tidak ada orang lain di sekitarnya. Hal ini menunjukkan kompleksitas psikologis yang melibatkan perasaan tanggung jawab sosial, ketakutan akan konsekuensi, dan keengganan untuk terlibat dalam konflik.
Pada tindak bullying, peran seorang bystander seringkali menjadi fokus perhatian dalam upaya pencegahan dan penanggulangan. Mempahami peran dan responsibilitas mereka dalam situasi perundungan menjadi penting dalam membentuk budaya sekolah atau lingkungan yang aman, inklusif, dan bebas dari perundungan.
Berikut ulas lebih mendalam tentang bystander adalah orang yang seperti apa menurut psikologi, Kamis (4/4/2024).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bystander Adalah Orang Seperti Apa?
Bystander adalah orang yang memiliki peran penting dalam perundungan atau bullying. Melansir dari United Nations Children's Fund (UNICEF), bystander adalah individu yang menyaksikan tindakan bullying tanpa melakukan tindakan apa pun untuk menghentikannya. Mereka bisa menjadi saksi yang ada saat kejadian perundungan terjadi, selain dari pelaku dan korban.
Dalam sebuah perundungan, bystander dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang aktif dan yang pasif. Bystander aktif adalah mereka yang secara aktif membela korban dan berusaha untuk menghentikan tindakan perundungan. Sedangkan yang pasif adalah mereka yang hanya menyaksikan tanpa melakukan tindakan nyata untuk mengintervensi.
Menurut jurnal publikasi dari Universitas Gadjah Mada yang berjudul "Persepsi pada Bystander terhadap Intensitas Bullying pada Siswa SMP", bystander juga dapat merujuk pada perundung pasif. Mereka adalah individu yang tidak secara langsung terlibat dalam tindakan perundungan, namun ikut serta dengan menertawakan atau menyaksikan perlakuan perundungan tanpa melakukan tindakan untuk mencegahnya.
Advertisement
Penelitian ini mengungkapkan bahwa keberadaan bystander pasif cenderung merugikan korban perundungan. Mereka memberi dukungan tidak langsung terhadap pelaku perundungan dengan menambah rasa kuasa dan otoritas pada pelaku, serta meningkatkan kerentanan dan penderitaan korban.
Halimah, Khumas, dan Zainuddin dalam bukunya berjudul "Persepsi pada Bystander terhadap Intensitas Bullying pada Siswa SMP" tersebut menyatakan bahwa bystander pasif hanya berperan sebagai penonton, dan ketidakintervensian mereka dapat memberikan dorongan kepada pelaku untuk melanjutkan perilaku perundungan.
Korban bullying akan merasa ditinggalkan dan tidak didukung oleh lingkungan sekitarnya, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perasaan isolasi, rendah diri, dan masalah psikologis lainnya. Maka, penting bagi bystander untuk menjadi aktif dan memainkan peran yang positif dalam mencegah dan menghentikan perundungan, serta memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban.
Advertisement
Perilaku Bystander dalam Perundungan atau Bullying
Perilaku seorang bystander dalam perundungan atau bullying bisa bervariasi, tergantung pada apakah mereka bersifat aktif atau pasif. Berikut adalah penjelasan tentang perilaku kedua jenis bystander beserta contoh dan kerugian yang memengaruhi korban bullying:
Bystander Aktif
Bystander aktif adalah individu yang berani berbicara dan bertindak untuk menghentikan tindakan perundungan yang terjadi. Mereka biasanya melibatkan diri dalam situasi tersebut, memberikan dukungan kepada korban, atau melaporkan tindakan perundungan kepada otoritas yang berwenang. Contoh perilaku seorang bystander aktif adalah:
- Membela korban secara langsung dengan mengatakan kepada pelaku untuk menghentikan perilaku perundungan.
- Mengajak teman-teman lain untuk bergabung dalam mendukung korban dan menolak perilaku perundungan.
- Melaporkan insiden perundungan kepada guru, orang tua, atau staf sekolah.
Kerugian bagi korban bullying dari ketidakhadiran bystander aktif adalah penurunan tingkat penderitaan dan rasa terisolasi. Adanya dukungan dari bystander aktif, korban bullying merasa didukung dan terlindungi, yang dapat membantu mengurangi dampak psikologis dan emosional yang mereka alami akibat dari tindakan perundungan.
Advertisement
Bystander Pasif
Bystander pasif adalah individu yang menyaksikan tindakan perundungan tanpa melakukan tindakan apapun untuk menghentikannya. Mereka mungkin merasa tidak nyaman atau takut untuk melakukan intervensi, sehingga memilih untuk tidak terlibat dalam situasi tersebut. Contoh perilaku seorang bystander pasif adalah:
- Menonton perlakuan perundungan tanpa melakukan tindakan apa pun untuk mencegahnya.
- Tidak memberikan dukungan kepada korban atau mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap perilaku perundungan.
- Menghindari konfrontasi dengan pelaku perundungan atau teman-teman yang terlibat.
Kerugian bagi korban bullying dari keberadaan bystander pasif adalah perasaan terabaikan dan tidak didukung oleh lingkungan sekitar. Ketiadaan intervensi atau dukungan dari bystander pasif, korban bullying mungkin merasa ditinggalkan dan lebih rentan terhadap efek negatif dari perundungan, seperti penurunan harga diri, gangguan emosional, dan isolasi sosial.
Cara Mencegah Bullying
Menurut UNICEF, ada beberapa cara mencegah bullying yang dapat dilakukan oleh anak-anak dengan berbagai praktik yang konkrit dan berkesinambungan.
- Bersikap Positif: Bersikap positif melibatkan sikap yang ramah, terbuka, dan bersahabat terhadap teman sebayanya. Anak-anak dapat menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif di sekolah dan di lingkungan sekitarnya dengan cara memperlihatkan senyum, memberikan sapaan hangat, dan menunjukkan sikap ramah kepada semua orang. Hal ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya konflik dan perundungan.
- Hormat: Menghormati teman sebaya adalah salah satu cara yang efektif untuk mencegah bullying. Anak-anak dapat menunjukkan rasa hormat terhadap perbedaan, pendapat, dan keunikan teman-teman mereka. Mereka juga harus menghindari membuat lelucon atau komentar yang merendahkan atau menghina teman sebayanya. Dengan adanya rasa hormat di antara sesama, hubungan antar anak akan menjadi lebih harmonis dan mengurangi risiko terjadinya perundungan.
- Baik kepada Teman Sebayanya: Baik kepada teman sebayanya melibatkan sikap empati, pengertian, dan kesediaan untuk membantu jika diperlukan. Anak-anak dapat menunjukkan kebaikan hati mereka dengan menawarkan bantuan, mendengarkan dengan empati ketika teman mereka sedang mengalami kesulitan, dan menunjukkan perhatian kepada mereka yang membutuhkan. Dengan membangun hubungan yang baik dan saling mendukung di antara teman-teman sebaya, mereka dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang.
- Membela Korban: Membela korban adalah tindakan yang kuat dan berani untuk melawan perundungan. Anak-anak dapat membela korban dengan cara mengambil tindakan langsung untuk menghentikan tindakan perundungan yang terjadi, memberikan dukungan kepada korban, dan melaporkan insiden perundungan kepada guru atau staf sekolah. Dengan menjadi pahlawan bagi korban perundungan, anak-anak dapat menciptakan budaya di mana perundungan tidak diterima dan setiap orang merasa aman.
- Menawarkan Dukungan: Menawarkan dukungan kepada korban perundungan adalah cara lain untuk mencegah bullying. Anak-anak dapat menawarkan dukungan kepada korban dengan cara menjadi pendengar yang baik, menawarkan bantuan atau saran jika diperlukan, dan menunjukkan empati dan simpati terhadap situasi yang mereka alami. Dengan menunjukkan perhatian dan dukungan kepada korban, anak-anak dapat membantu mengurangi rasa sakit dan penderitaan yang mereka alami akibat dari tindakan perundungan.
- Mempertanyakan Perilaku Bullying: Mempertanyakan perilaku bullying adalah langkah yang penting dalam mencegah perundungan. Anak-anak dapat mempertanyakan perilaku bullying yang terjadi dengan cara menantangnya, menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap tindakan tersebut, dan melibatkan diri dalam pembicaraan yang mempromosikan toleransi, penghargaan, dan kesetaraan di antara sesama.
Terkini Lainnya
7 Cara Mengatasi Anak yang Tidak Punya Teman, Bantu Asah Kemampuan Sosialnya
Dampak Bullying bagi Pelaku, Ternyata Tidak Hanya Korban yang Dirugikan
14 Drama Korea Cerita Bullying di Sekolah, Terbaru Pyramid Game
Bystander Adalah Orang Seperti Apa?
Perilaku Bystander dalam Perundungan atau Bullying
Bystander Aktif
Bystander Pasif
Cara Mencegah Bullying
Bystander Adalah Orang
Bystander Adalah
Bystander Artinya
Cara Mencegah Bullying
Pelaku Bullying Pasif
Konten Menarik
Arkhan Fikri
Gagal Penalti Lawan Korsel, Harga Pasar Arkhan Fikri Ternyata Bikin Geleng-Geleng Kepala
Timnas Indonesia Tiba di Qatar Tanpa Shayne Pattynama, Adam Alis dan Arkhan Fikri Masih Dibawa
Shin Tae-Yong Komentari Pencoretan 2 Pemain Timnas Indonesia di Skuad Piala Asia 2023, Ternyata...
Curhatan Timnas Garuda Muda di Instagram dan Twitter Pasca FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Dikontrak Istimewa 5 Tahun di Arema FC, Ini 5 Potret Arkhan Fikri di Luar Lapangan
Pratama Arhan
Pratama Arhan Banjir Pujian Netizen Usai Jadi Penentu Kemenangan Indonesia vs Korea Selatan
Potret Azizah Salsha Peluk Hangat Pratama Arhan di Tribun Penonton, Usai Indonesia Kalahkan Korsel di Piala Asia U-23 2024
7 Momen Keluarga Beri Dukungan Pratama Arhan Waktu Lawan Korsel, Penuh Kebahagiaan
Gegara Cekeran, Ivar Jenner Kepleset Saat Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia U-23
Nathan Tjoe A-On
Gegara Cekeran, Ivar Jenner Kepleset Saat Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia U-23
Top 3: Profil Jeam Kelly Sroyer, Striker Timnas U-23
Mengenal Pemain Andalan Indonesia di Piala Asia U-23 Nathan Tjoe-A-On yang Namanya Sering Salah Diucapkan
Profil Nathan Tjoe-A-On, Pemain yang Kembali Perkuat Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia 2024
Kapten Timnas Indonesia Beber Respon Skuad usai Nathan Tjoe-A-On Kembali Ikut Piala Asia U-23 2024
BRI Liga 1
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
Link Live Streaming BRI Liga 1 Persib Bandung vs Borneo FC, Kamis 25 April 2024 di Vidio
Hasil BRI Liga 1: Bantai Barito Putera, Bhayangkara FC Tetap Tak Selamat dari Zona Degradasi
TOPIK POPULER
Populer
6 Potret Gagal Masak yang Bikin Alat Dapur Rusak, Jadi Bencana
Mengenal Cara Senyum dengan Berbagai Trik, Simak 8 Jenisnya
Pengertian Kata Kerja Verba Mental, Pahami Ciri-Ciri dan Contoh Penggunaannya dalam Kalimat
7 Potret Rafael Struick yang Berhasil Cetak 2 Gol untuk Indonesia, Dipastikan Absen Semifinal
Apa Itu ISPA? Simak Gejala, Penyebab dan Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai
4 Obat ini Bisa Hasilkan False Positive Tes Narkoba, Tidak Perlu Panik
8 Potret Deskripsi Menu Makanan Ini Kreatif Banget, Bikin Geleng Kepala
120 Kata-Kata Cinta Singkat Romantis dan Tulus, Bikin Pasangan Jadi Baper
70 Quotes Harry Potter yang Diambil dari Novel, Inspirasi Kehidupan, Cinta, dan Kehilangan
Mengenal Amnesia Disosiatif, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Piala Asia U-23 2024
Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris dari Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Siap Lawan Israel?
Uzbekistan Tantang Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai Balas Dendam ke Arab Saudi
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
Timnas Indonesia Ketahui Lawan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pemenang Genggam Tiket Olimpiade Paris
6 Komentar Perbandingan Indonesia Vs Korea Selatan Ini Kocak, Netizen Kreatif
Joget Ernando Ari Usai Gagalkan Penalti di Piala Asia U-23 Bikin Panas Media Korea Selatan
Berita Terkini
Rayakan Hari Kartini, Komunitas ini Gelar Talkshow dan Baking Demo
Menanti Ujung Kasus Dokumen Palsu Caleg Nasdem di Bonebol
Mengenal 6 Pelatih Terhebat Real Madrid Sepanjang Masa, Siapa Paling Banyak Sumbang Trofi?
Anggota Polres Manado yang Tewas Diduga Bunuh Diri di Mampang Jaksel Sedang Izin Cuti
6 Fakta Menarik Katai Merah, Bintang Paling Banyak di Alam Semesta
Tokoh 5 Agama Pimpin Doa Bersama untuk Kedamaian Negeri di Pemalang
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 27 April 2024
Sikap Prabowo Dinilai Bawa Suasana Politik Jadi Sejuk
Kaesang Tegaskan Erina Gudono Tidak Akan Maju di Pilkada 2024
Joko Anwar Bagikan Cerita Inspiratif, Beri Semangat untuk Calon Filmmaker
Hati-Hati dengan Salmonisasi MPASI di Indonesia, Apa Maksudnya?
Yang Terjadi usai Orang Arab Tegur Mbah Kholil Bangkalan karena Bacaan Sholatnya Kurang Fasih
Polri Sudah Tetapkan 1.158 Tersangka Kasus Judi Online Sejak Awal Tahun 2024
Mengenal Rasi Bintang Scorpio, Tempat Asal Hujan Meteor Alpha Scorpiids
Dvisasa Majantara, Merajut Persatuan Bangsa Lewat Seni, Budaya, dan Ekonomi Kerakyatan