, Jakarta Bintik merah pada bayi adalah salah satu masalah umum yang sering ditemui oleh para orang tua. Kondisi ini dapat muncul pada bayi baru lahir, atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan. Bintik merah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi, infeksi, atau reaksi terhadap paparan zat tertentu.
Baca Juga
Bintik merah pada bayi dapat muncul di berbagai bagian tubuh seperti wajah, leher, dada, tangan dan kaki. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya, hanya dalam beberapa minggu atau bulan.
Advertisement
Salah satu kondisi umum yang menjadi penyebab bintik merah pada bayi adalah ruam popok, di mana kerap muncul di area lipatan kulit bayi yang terkena iritasi, akibat pemakaian popok yang basah atau kotor terlalu lama. Cara mengatasi ruam popok ini bisa dengan menjaga kebersihan dan kekeringan area popok, serta menggunakan krim antiruam popok.
Oleh sebab itu, bagi orang tua yang menghadapi masalah bintik merah pada bayi, penting untuk segera mengidentifikasi penyebabnya dan melihat dokter, jika bintik merah tidak kunjung hilang atau memburuk, agar mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Berikut ini penyebab bintik merah pada bayi yang rangkum dari berbagai sumber, Kamis (4/4/2024).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bintik Merah pada Kulit Bayi
Bintik merah pada kulit bayi adalah masalah umum yang sering terjadi. Meskipun mungkin terlihat mengkhawatirkan bagi orangtua, namun pada umumnya kondisi ini tidak berbahaya dan cenderung sembuh dengan sendirinya. Penanganannya juga biasanya cukup mudah dilakukan di rumah, sesuai dengan kondisi bintik merah atau ruam yang dialami oleh bayi.
Bayi memiliki kulit yang sensitif, sehingga rentan terhadap iritasi dan masalah kulit lainnya, termasuk bintik merah. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan munculnya bintik merah pada kulit bayi termasuk suhu panas, reaksi alergi, paparan bahan kimia, atau infeksi virus atau bakteri. Sebagai contoh, bintik merah yang muncul setelah bayi mengalami demam mungkin merupakan tanda dari penyakit yang dikenal sebagai roseola infantum, atau yang sering disebut juga three-day-fever.
Roseola infantum adalah penyakit yang ditandai dengan gejala berupa munculnya ruam, atau bintik merah pada kulit bayi beberapa hari setelah demam tinggi selama 3-4 hari. Penyebab roseola infantum adalah infeksi virus herpes tipe 6 dan 7 yang biasanya tidak terlalu berbahaya. Penularannya dapat melalui percikan lendir, atau air liur saat penderita yang terinfeksi batuk atau bersin. Gejalanya biasa dimulai dengan demam tiba-tiba yang tinggi selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan munculnya ruam atau bintik merah di kulit setelah demam mereda. Ruam ini biasanya muncul di area dada, leher, lengan, kaki, dan wajah, dan umumnya tidak menyebabkan rasa gatal. Bintik merah ini dapat menghilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Selain bintik merah di kulit, gejala roseola infantum juga dapat mencakup diare, mual atau muntah, kehilangan nafsu makan, dan pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Umum Bintik Merah dan Cara Mengatasinya
1. Eksim
Eksim, atau juga dikenal dengan istilah dermatitis, adalah salah satu kondisi kulit yang sering terjadi pada bayi baru lahir atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan. Kondisi ini ditandai dengan adanya bintik merah pada kulit bayi yang dapat menyebabkan rasa gatal yang tidak nyaman. Bintik merah pada bayi bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti alergi, kelembapan berlebih, atau kontak dengan benda iritan seperti sabun atau deterjen. Eksim pada bayi umumnya muncul di area yang sering terkena gesekan seperti pipi, siku, atau lutut.
Untuk merawat eksim pada bayi, perlu dilakukan beberapa langkah. Pertama, jaga kebersihan kulit bayi dengan menggunakan sabun hypoallergenic yang lembut dan bebas pewangi. Kedua, berikan pelembap khusus untuk bayi dengan kandungan yang aman dan melembapkan kulit. Ketiga, hindari penggunaan deterjen yang keras saat mencuci pakaian bayi. Selain itu, penting juga untuk menghindari pemicu eksim pada bayi seperti alergen makanan atau bahan pakaian yang mengiritasi kulit.
2. Ruam Popok
Ruam popok adalah kondisi kulit yang sering terjadi pada bayi baru lahir, atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah atau iritasi kulit di area yang terkena popok. Penyebab utama ruam popok adalah kelembaban dan gesekan yang berkepanjangan di area popok. Kelembaban menyebabkan kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, sedangkan gesekan dari popok yang basah dan kotor dapat memperparah kondisi tersebut.
Advertisement
Untuk mencegah dan mengatasi ruam popok, perlu dilakukan beberapa langkah. Pertama, pastikan kulit bayi selalu kering. Gantilah popok secara teratur, terutama setelah bayi buang air besar. Gunakan popok yang mudah menyerap dan higienis. Selain itu, oleskan krim popok yang mengandung zinc oxide untuk melindungi kulit dari iritasi dan mengurangi kelembapan. Jika ruam popok atau kondisi kulit lainnya tidak kunjung membaik setelah melakukan perawatan rumah tangga, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat memberikan pengobatan yang tepat dan memberikan saran untuk menjaga kesehatan kulit bayi.
3. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Coxsackie)
Penyakit tangan, kaki, dan mulut, atau yang lebih dikenal dengan Coxsackie, adalah salah satu kondisi kulit yang sering terjadi pada bayi baru lahir, atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bintik merah pada kulit bayi, terutama di area tangan, kaki, dan mulut. Penyebab utama penyakit tangan, kaki dan mulut adalah infeksi virus Coxsackie, yang biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, seperti air liur, lendir dan tinja. Infeksi virus ini umumnya terjadi pada musim panas dan awal musim gugur. Meskipun kondisi ini umumnya tidak berbahaya, bintik merah pada bayi dapat menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
Untuk mengatasi penyakit tangan, kaki, dan mulut, penting bagi orangtua atau penjaga bayi untuk menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menyeka area yang terkena dengan air hangat dan sabun, serta memberikan perawatan yang tepat seperti mengoleskan krim penghilang gatal atau menggunakan kompres dingin. Jika bintik merah pada bayi disertai dengan demam tinggi, kehilangan nafsu makan yang parah, dehidrasi, atau gejala yang memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
4. Biduran
Biduran pada bayi adalah salah satu kondisi kulit yang dapat terjadi pada bayi baru lahir atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan. Biduran atau medisannya juga dikenal sebagai urtikaria, ditandai dengan munculnya bintik merah berukuran kecil hingga besar pada kulit bayi. Bintik-bintik merah ini biasanya disertai dengan rasa gatal dan terkadang pembengkakan. Penyebab biduran pada bayi bisa bermacam-macam, seperti reaksi alergi terhadap makanan, minuman, obat-obatan, atau bahan kimia yang bersentuhan langsung dengan kulit bayi. Gangguan pencernaan atau masalah pada saluran pencernaan juga bisa memicu munculnya bintik merah ini pada kulit bayi. Selain itu, cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin juga dapat menjadi pemicu biduran pada bayi.
Apabila si kecil mengalami biduran, penting bagi orang tua untuk segera mengambil tindakan yang tepat. Pertama, pastikan bayi tidak menggaruk kulit yang gatal karena dapat memperburuk kondisi kulitnya. Berikan salep atau krim anti-gatal yang aman untuk bayi, sesuai anjuran dokter. Jika biduran semakin parah atau tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih lanjut. Untuk mencegah biduran pada bayi, perhatikan asupan makanannya serta hindari memberikan makanan yang bisa memicu alergi.
5. Impetigo
Impetigo adalah salah satu kondisi kulit yang sering terjadi pada bayi baru lahir, atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan. Kondisi ini ditandai dengan bintik merah yang muncul di kulit bayi dan kemudian berkembang menjadi lepuhan berisi cairan yang berkerak. Umumnya, impetigo terjadi di area wajah, terutama di sekitar mulut dan hidung bayi. Penyebab utama impetigo adalah infeksi bakteri, terutama melalui sentuhan langsung dengan kulit yang terinfeksi, atau melalui benda yang sudah terkontaminasi. Jika bayi menggaruk atau menggosok area yang terinfeksi, infeksi dapat menyebar dengan cepat ke area kulit lainnya.
Untuk mengobati impetigo pada bayi, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik topikal atau oral. Selain itu, membantu menjaga area kulit bayi tetap bersih dan kering, serta menjaga kebersihan tangan dan kebersihan lingkungan sekitar bayi juga penting, dalam pencegahan dan pengobatan impetigo. Terkadang impetigo dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, jika infeksi semakin parah atau menyebar ke area lain, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
6. Milia
Milia adalah salah satu kondisi kulit yang sering terjadi pada bayi baru lahir, atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik berbentuk bening atau putih kekuningan pada wajah, terutama di area hidung, pipi, dan dagu. Milia disebabkan oleh penumpukan protein keratin di permukaan kulit yang menghalangi kelenjar minyak untuk berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan kantung kecil yang berisi keratin terbentuk di bawah kulit. Meskipun terlihat seperti jerawat, milia sebenarnya tidak terkait dengan produksi minyak berlebih di kulit bayi.
Kondisi milia seringkali tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Namun, jika Anda khawatir atau ingin mempercepat proses penyembuhan, ada beberapa langkah yang bisa Anda coba. Pertama, jangan mencoba untuk memencet atau mengangkat bintik-bintik milia tersebut, karena ini dapat meningkatkan risiko infeksi. Kedua, pastikan Anda membersihkan wajah bayi secara lembut menggunakan air hangat dan kain bersih. Menghindari penggunaan krim atau losion berat dapat membantu mencegah penumpukan minyak dan keringat yang dapat memperparah kondisi milia.
7. Kurap
Kurap adalah salah satu kondisi kulit yang bisa terjadi pada bayi baru lahir atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan. Kurap pada bayi masih berupa bintik merah yang muncul di area tertentu seperti pipi, daerah lipatan, berambut, atau bagian tubuh lainnya. Bintik merah tersebut bisa terasa gatal dan meningkatkan resiko infeksi bakteri jika digaruk, dianggap serius, dan tidak segera diobati. Infeksi jamur yang menyebabkan kurap pada bayi bisa ditularkan melalui kontak langsung, penggunaan perlengkapan mandi atau pakaian yang sama, atau melalui kontak dengan hewan peliharaan yang terinfeksi.
Advertisement
Peningkatan kelembaban di sekitar bayi juga dapat memicu pertumbuhan jamur. Untuk mengatasi kurap pada bayi, disarankan mengonsultasikannya pada dokter. Dokter biasanya akan meresepkan krim antijamur yang dapat digunakan secara langsung pada kulit bayi. Selain itu, menjaga kebersihan bayi, menjaga kelembaban kulit, dan menghindari kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi juga diperlukan dalam mencegah penyebaran kurap pada bayi.
8. Slapped Cheek Syndrome
Bayi yang baru lahir atau masih dalam masa pertumbuhan, seringkali mengalami berbagai kondisi kulit yang menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Salah satu kondisi tersebut adalah sindrom tamparan pipi, atau yang dalam istilah medis disebut Slapped Cheek Syndrome. Sindrom tamparan pipi merupakan infeksi virus yang menyebabkan bintik merah pada pipi bayi, di mana biasanya disebabkan oleh virus parvovirus B19. Gejala yang umum terjadi adalah kemerahan pada pipi bayi, terutama di daerah pipi bagian bawah yang menyerupai tamparan.
Selain bintik merah di wajah, beberapa gejala lainnya yang dapat ditemui adalah demam, mual, muntah, lelah, dan nyeri pada tubuh. Sindrom tamparan pipi umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus, dan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Namun, perlu diingat bahwa sindrom tamparan pipi dapat menyebar dengan cepat ke orang lain melalui kontak langsung. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjaga kebersihan dan higienis anak. Jika bayi Anda mengalami bintik merah pada pipi dan gejala lainnya yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
9. Meningitis
Meningitis merupakan kondisi serius yang dapat terjadi pada bayi baru lahir atau bayi yang masih dalam masa pertumbuhan. Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang, akibat infeksi bakteri atau virus. Meningitis biasanya ditandai dengan gejala seperti demam tinggi, kejang, kaku kuduk, dan iritabilitas pada bayi. Bintik merah pada bayi dapat terjadi karena terjadi peradangan pada pembuluh darah di kulit, akibat infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.
Untuk mencegah meningitis, penting bagi orang tua untuk memberikan vaksinasi yang tepat pada bayi sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Vaksinasi seperti vaksin Haemophilus influenzae type b (Hib) dan vaksin pneumokokus merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi penyebab meningitis. Jika bayi mengalami bintik merah pada kulit dan mengalami gejala seperti demam tinggi dan kejang, segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Meningitis harus segera diobati dengan antibiotik, maupun terapi yang diperlukan guna mencegah terjadinya komplikasi serius.
Terkini Lainnya
10 Penyebab Bintik Merah di Kulit, Tandakan Masalah Kesehatan
Bintik Merah Pada Kulit Tapi Tidak Gatal, Simak 12 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bintik Merah DBD Seperti Apa? Perhatikan Bedanya dengan Biang Keringat
Bintik Merah pada Kulit Bayi
Penyebab Umum Bintik Merah dan Cara Mengatasinya
1. Eksim
2. Ruam Popok
3. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Coxsackie)
4. Biduran
5. Impetigo
6. Milia
7. Kurap
8. Slapped Cheek Syndrome
9. Meningitis
Bintik Merah Pada Bayi
Bintik Merah
Bintik Merah Anak
bintik merah badan
Bintik Merah Dan Berair Pada Pipi Bayi
Penyebab Bintik Merah Dan Gatal Pada Kulit
Konten Menarik
Arkhan Fikri
Gagal Penalti Lawan Korsel, Harga Pasar Arkhan Fikri Ternyata Bikin Geleng-Geleng Kepala
Timnas Indonesia Tiba di Qatar Tanpa Shayne Pattynama, Adam Alis dan Arkhan Fikri Masih Dibawa
Shin Tae-Yong Komentari Pencoretan 2 Pemain Timnas Indonesia di Skuad Piala Asia 2023, Ternyata...
Curhatan Timnas Garuda Muda di Instagram dan Twitter Pasca FIFA Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Dikontrak Istimewa 5 Tahun di Arema FC, Ini 5 Potret Arkhan Fikri di Luar Lapangan
Pratama Arhan
Pratama Arhan Banjir Pujian Netizen Usai Jadi Penentu Kemenangan Indonesia vs Korea Selatan
Potret Azizah Salsha Peluk Hangat Pratama Arhan di Tribun Penonton, Usai Indonesia Kalahkan Korsel di Piala Asia U-23 2024
7 Momen Keluarga Beri Dukungan Pratama Arhan Waktu Lawan Korsel, Penuh Kebahagiaan
Gegara Cekeran, Ivar Jenner Kepleset Saat Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia U-23
Nathan Tjoe A-On
Gegara Cekeran, Ivar Jenner Kepleset Saat Rayakan Kemenangan Timnas Indonesia U-23
Top 3: Profil Jeam Kelly Sroyer, Striker Timnas U-23
Mengenal Pemain Andalan Indonesia di Piala Asia U-23 Nathan Tjoe-A-On yang Namanya Sering Salah Diucapkan
Profil Nathan Tjoe-A-On, Pemain yang Kembali Perkuat Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia 2024
Kapten Timnas Indonesia Beber Respon Skuad usai Nathan Tjoe-A-On Kembali Ikut Piala Asia U-23 2024
BRI Liga 1
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
Link Live Streaming BRI Liga 1 Persib Bandung vs Borneo FC, Kamis 25 April 2024 di Vidio
Hasil BRI Liga 1: Bantai Barito Putera, Bhayangkara FC Tetap Tak Selamat dari Zona Degradasi
TOPIK POPULER
Populer
150 Kata-Kata Islami Pendek tapi Sarat Makna, Gunakan untuk Dakwah atau Pengingat bagi Diri Sendiri
6 Potret Kedekatan Syifa Hadju dan Kakak Rizky Nazar di Berbagai Momen, Bak Bestie
45 Kata Mutiara Al-Quran dan Hadis yang Bijaksana, Bisa Jadi Penuntun Hidup
8 Potret Rumah Bebi Romeo dan Meisya Siregar, Lunasi KPR di Usia 45 Tahun
140 Quotes Orang Tua yang Bijak dan Menyentuh Hati, Mempererat Makna dan Kasih
120 Quotes Twitter Bijak Tentang Berbagai Aspek dalam Hidup, Menginspirasi
Apa Itu Relapse? Ketahui Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
Kenali Gejala Depresi Ringan yang Masih Sering Diabaikan, Waspadai Sejak Dini
120 Kata-kata Islami tentang Kehidupan, Berisi Nilai-nilai Luhur Agama
120 Kata-Kata Cinta Singkat Romantis dan Tulus, Bikin Pasangan Jadi Baper
Piala Asia U-23 2024
Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris dari Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Siap Lawan Israel?
Uzbekistan Tantang Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024 usai Balas Dendam ke Arab Saudi
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
Timnas Indonesia Ketahui Lawan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pemenang Genggam Tiket Olimpiade Paris
6 Komentar Perbandingan Indonesia Vs Korea Selatan Ini Kocak, Netizen Kreatif
Joget Ernando Ari Usai Gagalkan Penalti di Piala Asia U-23 Bikin Panas Media Korea Selatan
Berita Terkini
Rayakan Hari Kartini, Komunitas ini Gelar Talkshow dan Baking Demo
Menanti Ujung Kasus Dokumen Palsu Caleg Nasdem di Bonebol
Mengenal 6 Pelatih Terhebat Real Madrid Sepanjang Masa, Siapa Paling Banyak Sumbang Trofi?
Anggota Polres Manado yang Tewas Diduga Bunuh Diri di Mampang Jaksel Sedang Izin Cuti
6 Fakta Menarik Katai Merah, Bintang Paling Banyak di Alam Semesta
Tokoh 5 Agama Pimpin Doa Bersama untuk Kedamaian Negeri di Pemalang
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 27 April 2024
Sikap Prabowo Dinilai Bawa Suasana Politik Jadi Sejuk
Kaesang Tegaskan Erina Gudono Tidak Akan Maju di Pilkada 2024
Joko Anwar Bagikan Cerita Inspiratif, Beri Semangat untuk Calon Filmmaker
Hati-Hati dengan Salmonisasi MPASI di Indonesia, Apa Maksudnya?
Yang Terjadi usai Orang Arab Tegur Mbah Kholil Bangkalan karena Bacaan Sholatnya Kurang Fasih
Polri Sudah Tetapkan 1.158 Tersangka Kasus Judi Online Sejak Awal Tahun 2024
Mengenal Rasi Bintang Scorpio, Tempat Asal Hujan Meteor Alpha Scorpiids
Dvisasa Majantara, Merajut Persatuan Bangsa Lewat Seni, Budaya, dan Ekonomi Kerakyatan