uefau17.com

Mendag: AS hingga Belanda Jadi Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan RI Maret 2024 - Bisnis

, Jakarta Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar USD 4,47 miliar pada Maret 2024. Surplus neraca perdagangan ini melanjutkan tren surplus selama 47 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

“Surplus neraca perdagangan di Maret 2024 lebih tinggi dari surplus bulan sebelumnya yang hanya mencapai USD 0,83 miliar dan bulan yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar USD 2,83 miliar. Peningkatan surplus perdagangan ini didorong surplus nonmigas sebesar USD 6,51 miliar dan defisit migas USD 2,04 miliar,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu (25/4/2024).

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Amerika Serikat, India, Filipina, Jepang, dan Belanda menjadi negara-negara mitra dagang yang menyumbang surplus perdagangan terbesar selama Maret 2024, dengan total USD 4,58 miliar.

Penyumbang Defisit

Sementara itu, penyumbang defisit perdagangan terdalam adalah Singapura, Australia, Thailand, Arab Saudi, dan Korea Selatan yang totalnya mencapai USD 1,56 miliar.

Secara kumulatif, neraca perdagangan selama periode Januari–Maret 2024 surplus sebesar USD 7,31 miliar.

Surplus perdagangan pada periode Januari–Maret 2024 terdiri atas surplus nonmigas USD 12,41 miliar dan defisit migas USD 5,10 miliar.

Namun, surplus neraca dagang kumulatif tersebut lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 12,11 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja Ekspor

Kemendag juga mencatat, kinerja ekspor Indonesia lanjut menguat 16,40% pada Maret 2024, sebesar USD 22,43 miliar.

Namun, capaian kali ini menandai penurunan 4,19 persen dibanding Maret tahun sebelumnya (YoY).

Peningkatan ekspor pada Maret 2024 didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas sebesar 17,12 persen dan migas 5,62 persen dibandingkan Februari 2024 (MoM).

“Kinerja ekspor nonmigas Maret 2024 secara bulanan terbilang baik karena mencatatkan pertumbuhan positif pada seluruh sektor. Pada bulan Maret ini, ekspor sektor industri pengolahan naik signifikan sebesar 21,45 persen, ekspor sektor pertanian naik 16,08 persen, dan sektor pertambangan naik 2,45 persen (MoM). Peningkatan harga beberapa komoditas andalan Indonesia di pasar internasional seperti emas, minyak kelapa sawit (CPO), batu bara, dan kakao turut mendongkrak ekspor nonmigas Indonesia di bulan Maret 2024,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.

 

3 dari 3 halaman

Impor Turun pada Maret 2024

Sementara itu, nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar, atau melemah 2,60 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Penurunan tersebut dipicu turunnya impor nonmigas sebesar 5,34 persen dan naiknya impor migas sebesar 11,64 persen (MoM).

Secara tahunan, nilai impor Maret 2024 lebih rendah 12,76 persen dibandingkan Maret 2023 (YoY).

Di sisi lain, pelemahan impor tersebut disebabkan penurunan permintaan impor pada seluruh golongan penggunaan barang. Kontraksi terdalam dialami impor barang modal yang nilainya turun 11,26 persen, diikuti bahan baku/penolong yang turun 0,73 persen dan barang konsumsi yang turun 0,69 persen (MoM).

Salah satu barang modal dengan penurunan impor terdalam adalah laptop, termasuk komputer pangku (notebook) dan komputer sublaptop (subnotebook), yang turun 71,60 persen (MoM). Bahan baku penolong dengan penurunan impor signifikan, antara lain, bensin (motor spirit) tanpa timbal dengan RON di atas 90 dan di bawah 97, dicampur selain etanol; peluru; gandum selain gandum durum dan biji-bijian gandum dan tidak layak untuk dikonsumsi manusia; serta kokas dan semi kokas dari batubara dan kondensat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat