, Washington, DC - Setelah berbulan-bulan mandek di Kongres lantaran mendapat penentangan dari Partai Republik, Presiden Joe Biden pada hari Rabu (24/4/2024) akhirnya menandatangani paket bantuan militer senilai USD 95 miliar yang akan mempersenjatai Ukraina, Israel, dan Taiwan.
"Ketika sekutu kita lebih kuat, kita pun lebih kuat," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih, seperti dilansir NPR, Kamis (25/4).
Baca Juga
Mengacu pada Ukraina, dia menambahkan, "Saya memastikan pengiriman (senjata) segera dimulai – dalam beberapa jam ke depan, benar-benar, dalam beberapa jam."
Advertisement
Presiden Amerika Serikat itu juga menegaskan kembali dukungannya yang kuat terhadap Israel.
"Komitmen saya kepada Israel, saya ingin perjelas lagi, sangat kuat," ujar Biden.
Dia mengutip serangan udara Iran baru-baru ini terhadap Israel, yang melibatkan lebih dari 300 drone dan rudal, meskipun hampir semuanya ditembak jatuh dan Israel hanya mengalami kerusakan minimal.
Biden telah menghadapi kritik keras dari banyak pihak sayap kiri karena mendukung bantuan militer tambahan ke Israel saat negara itu melancarkan perang di Jalur Gaza. Otoritas kesehatan Jalur Gaza menyatakan lebih dari 34.000 warga Palestina di wilayah kantong itu tewas selama perang yang meletus sejak 7 Oktober 2023.
Dalam pidatonya, Biden merinci bahwa rancangan undang-undang (RUU) yang disahkannya mencakup USD 9 miliar untuk bantuan kemanusiaan di seluruh dunia, termasuk USD 1 miliar untuk Jalur Gaza.
"Kami akan segera mengamankan bantuan itu dan meningkatkannya," kata Biden. "Israel harus memastikan semua bantuan ini sampai ke warga Palestina di Jalur Gaza – tanpa penundaan."
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sebagian Besar Dana untuk Ukraina
Republikan garis keras di DPR AS telah memblokir langkah pengesahan RUU sejak diusulkan oleh Biden pada musim gugur lalu. Namun, DPR AS menyetujui langkah tersebut pada hari Sabtu (20/4), diikuti dengan pemungutan suara yang tidak seimbang di Senat pada hari Selasa (23/4).
Bantuan untuk Ukraina sendiri, berjumlah total USD 60,8 miliar, mencakup hampir dua per tiga dari total bantuan. Hal ini dianggap mendesak dalam upaya Ukraina untuk memukul mundur atau setidaknya mempertahankan garis pertahanan terhadap pasukan Rusia yang berada di atas angin dalam beberapa bulan terakhir.
Pentagon segera mengumumkan lebih dari 20 jenis senjata dan peralatan militer berbeda yang akan dikirim ke Ukraina dalam tahap awal senilai sekitar USD 1 miliar.
Advertisement
Daftar tersebut mencakup dua jenis senjata yang menurut Ukraina sangat dibutuhkannya. Salah satunya adalah peluru artileri. Perang darat di Ukraina timur sebagian besar merupakan perang artileri dan Rusia mempunyai keuntungan besar.
Sejumlah perwira militer Ukraina menggambarkan jumlah tembakan artileri Rusia melebihi jumlah tembakan Ukraina hingga 10 banding 1. Mereka mengatakan pasukan Ukraina harus menjatah peluru, dan dalam beberapa kasus, kehabisan amunisi harus mundur. Akibatnya, Rusia terus melakukan serangan dalam beberapa bulan terakhir, meskipun kemajuan di medan perang sangat minim.
Senjata kunci kedua adalah rudal pertahanan udara. Pertahanan udara Ukraina yang terbatas telah menunjukkan kinerja yang sangat baik selama dua tahun terakhir, menurut analis militer, namun baru-baru ini negara tersebut rentan atas serangan terhadap kota-kota dan jaringan listrik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia baru-baru ini menembakkan 11 rudal dalam serangan berkelanjutan terhadap pembangkit listrik sipil di luar ibu kota Kyiv.
Ukraina menembak jatuh tujuh rudal pertama yang masuk, katanya, namun kemudian kehabisan senjata. Empat rudal terakhir Rusia menghantam pembangkit listrik tersebut dan menyebabkan pemadaman.
Dalam perkembangan lain, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan AS baru-baru ini memulai pengiriman rahasia rudal jarak jauh ke Ukraina, yang dikenal sebagai ATACMS, dan ada rencana untuk mengirim lebih banyak lagi.
Pejabat AS lainnya menyebutkan Ukraina telah menembakkan rudal-rudal tersebut dua kali dalam sepekan terakhir dalam serangan terhadap sasaran-sasaran Rusia di Ukraina selatan. Ukraina telah lama meminta senjata-senjata ini, yang dapat menempuh jarak hampir 200 mil. Pemerintahan Biden selama ini menolak dan enggan memberikan senjata AS yang dapat menyerang wilayah Rusia.
Inggris telah mengirimkan rudal serupa, Storm Shadow, yang disebut berhasil menghantam pangkalan-pangkalan Rusia di Ukraina selatan dan kapal-kapal di Laut Hitam, jauh melampaui garis depan.
Advertisement
Ukraina Diperkirakan Akan Menargetkan Krimea dan Laut Hitam
Analis militer tidak memperkirakan adanya perubahan besar di garis depan di Ukraina timur. Meskipun pertempuran sedang berlangsung, kedua belah pihak tetap bertahan dan garis pertahanan tidak banyak berubah dalam 18 bulan terakhir.
Senjata yang dipasok oleh AS dan juga oleh negara-negara Eropa, menurut mantan Duta Besar AS untuk Ukraina John Herbst dapat meningkatkan prospek Ukraina di wilayah selatan, khususnya Semenanjung Krimea dan Laut Hitam.
"Putin mempunyai kerentanan nyata di Krimea dan Ukraina selatan," ujarnya. "Dia perlu menjaga pasokan pasukannya di sana. Ukraina dapat membuat jalur pasokan itu menjadi kurang efisien dan dengan demikian menghambat operasi militer Rusia."
Advertisement
Ukraina melancarkan serangan besar-besaran di Ukraina timur dan selatan pada musim panas lalu yang mendapat banyak sambutan meriah, namun hanya berhasil mencapai sedikit kemajuan, jauh dari harapan.
Herbst mengatakan masuknya senjata AS saat ini tidak akan menentukan hasil perang. Dia melihat tidak ada prospek realistis untuk mencapai resolusi – baik di medan perang atau melalui negosiasi – dalam waktu dekat.
Namun, dia mengatakan dukungan AS mengirimkan sinyal kuat dan akan memberi Ukraina sumber daya untuk terus berjuang tahun ini dan seterusnya.
Terkini Lainnya
Prabowo Teleponan dengan Menhan Amerika Serikat, Bahas Apa?
Mendag: AS hingga Belanda Jadi Penyumbang Surplus Neraca Perdagangan RI Maret 2024
Protes Pro-Palestina Bergema di Kampus-kampus AS: Ketua DPR Ancam Terjunkan Garda Nasional
Sebagian Besar Dana untuk Ukraina
Ukraina Diperkirakan Akan Menargetkan Krimea dan Laut Hitam
Amerika Serikat
Joe Biden
Ukraina
taiwan
Israel
Jalur Gaza
Palestina
Rekomendasi
Protes Pro-Palestina Bergema di Kampus-kampus AS: Ketua DPR Ancam Terjunkan Garda Nasional
Rusia Veto Rancangan Resolusi PBB soal Larangan Senjata Nuklir di Angkasa Luar, Ini Alasannya
Adik Kim Jong Un: Korea Utara Akan Bangun Kekuatan Militer Paling Tangguh
Virus Flu Burung Ditemukan dalam Susu Pasteurisasi di Amerika Serikat, Apa Aman Dikonsumsi?
25 April 1980: Misi Penyelamatan Sandera Amerika Serikat di Teheran Gagal
Rusia Klaim AS Inginkan Perang di Ukraina Terus Berlanjut Supaya dapat Untung
Proses Pendaftaran dan Seleksi Universitas Top Ivy League, Cek Tips, Trik, dan Alur yang Perlu Anda Ketahui di Sini
Menlu AS Antony Blinken Minta China-Taiwan Minimalisir Konflik dan Menahan Diri
Studi SIPRI Ungkap Belanja Senjata Global Cetak Rekor Baru
Chandrika Chika
Chandrika Chika Jalani Asesmen di BNN Setelah Orang Tua Ajukan Permohonan Rehab
Kronologi Polisi Gerebek Pesta Narkoba Selebgram Chandrika Chika dan Atlet E-Sport Jeixy
Chandrika Chika Pernah Diwanti-wanti Hard Gumay untuk Ubah Gaya Hidup agar Tak Terseret Kasus Hukum Lagi
6 Pernyataan Keluarga, Ayahanda dan Ibunda Usai Kasus Narkoba Chandrika Chika Terungkap
Ibunda Sebut Chandrika Chika Tak Tahu Vape yang Diisapnya Bergantian Berisi Narkoba Ganja
Kronologi Penangkapan Selebgram Chandrika Chika dan Atlet E-Sport Jeixy dalam Kasus Narkoba
Putusan MK
Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029
Momen Prabowo Subianto Gemas dengan Anies Baswedan, Usai Pidato Sebagai Presiden Terpilih 2024-2029
Usai Putusan MK Tolak Seluruh Gugatan Pilpres 2024, Siapa Jadi Oposisi?
Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres Terpilih, Zulkifli Hasan: Gonjang-Ganjing Pemilu Selesai
3 Pernyataan KPU Jelang Menetapkan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024
Piala Asia U-23 2024
Jelang Perempat Final Piala Asia U-23, Pelatih Korea Selatan Waspadai 3 Hal dari Timnas Indonesia U-23
Prediksi Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan: Berburu Tiket Olimpiade
Top 3 Berita Bola: Jadwal Lengkap Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
4 Fakta Menarik Jelang Duel Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Korea Selatan Vs Timnas Indonesia
Korea Selatan vs Indonesia: Dilema Shin Tae-yong Hadapi Tanah Kelahiran di Perempat Final Piala Asia U-23
BRI Liga 1
Klasemen BRI Liga 1: Peserta Championship Series Bertambah, Susul Borneo FC dan Persib Bandung
Hasil BRI Liga 1 Persik Kediri vs PSS Sleman: Drama 8 Gol dan 1 Kartu Merah, Macan Putih Gagal ke Championship Series
Persebaya Keok Lagi Dibekuk Bali United di Kandang, Paul Munster Sebut Anak Asuhnya Kalah Mental
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persebaya Surabaya, Bali United Segel Tiket Championship Series
Jadwal dan Link Streaming BRI Liga 1 2023/2024 Pekan ke-33 di Vidio: Persib vs Borneo FC
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Sikat RANS, PSIS Jaga Asa ke Championship Series
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
25 April 1980: Misi Penyelamatan Sandera Amerika Serikat di Teheran Gagal
Populer
Mengenal 4 Fosil Dinosaurus yang Ditemukan Hampir Utuh
Protes Mobil Truknya yang Dibeli Tak Kunjung Datang, Pria di Argentina Tolak Pergi dari Dealer
Proses Pendaftaran dan Seleksi Universitas Top Ivy League, Cek Tips, Trik, dan Alur yang Perlu Anda Ketahui di Sini
Rusia Klaim AS Inginkan Perang di Ukraina Terus Berlanjut Supaya dapat Untung
Banjir Bandang Terjang Kenya, 32 Orang Tewas
4 Bencana Ekologis Paling Buruk dalam Sejarah Akibat Ulah Manusia
AS Teken Paket Bantuan Militer Senilai USD 95 Miliar untuk Ukraina, Taiwan, dan Israel, Siapa Dapat Paling Banyak?
Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Ada Apa?
5 Astronot Baru Badan Antariksa Eropa Sejak 1978, Ini Sosok yang Kalahkan 22.500 Pelamar
Mooryati Soedibyo
Ucapan Duka Cita Alya Rohali Atas Kepergian Mooryati Soedibyo, Beruntung Bisa Dibimbing Langsung
VIDEO: Pemakaman Mooryati Soedibyo Dilakukan Secara Militer di Bogor
Top 3: Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Rahasia Umur Panjang Mooryati Soedibyo yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Top 3 Berita Hari Ini: Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Sang Mpu Jamu Bakal Dimakamkan Secara Militer
Berita Terkini
Rizky Nazar dan Syifa Hadju Diduga Putus Usai 5 Tahun Bersama, Karena Orang Ketiga?
Rupiah Tergelincir ke16.150 per Dolar AS pada Kamis 25 April 2024
PKB Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Tangsel untuk Pilkada 2024
Pengaruh Popularitas pada Perkembangan Remaja, Bekali Cara Mengelolanya
APJII: Pemerintah dan Aparat Harus Tindak Tegas Pelaku Usaha RT RW Net Ilegal
Nikmati Sensasi yang Menggigit Di Siksa Kubur Experience: Pengalaman yang Tak Akan Terlupakan dan Membuatmu Meyakini
Mengenang 27 Tahun Meninggalnya Galang Rambu Anarki
7 Potret Reza Rahadian yang Kini Jalani Umrah, Sosoknya Tuai Banyak Sorotan
BRI Danareksa Sekuritas Luncurkan EBA Ritel, Bisa Beli Mulai Rp 100 Ribu Saja
Yogyakarta Jadi Ajang Pembuka Kompetisi PLN Mobile Proliga 2024
7 Fakta Terkait Kasus Wanita Hamil yang Ditemukan Tewas di Ruko Kelapa Gading
Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Ada Apa?
Selain Dilaporkan ke Dewas KPK, Albertina Ho juga Digugat ke PTUN
8 Potret Ivan Gunawan Kunjungi Masjid Miliknya di Uganda, Tempuh Perjalanan Jauh
5 Penyebab Kamu Merasa Ingin Makan Makanan Manis Terus-Menerus, Begini Cara Ngeremnya