, Jakarta - Bawah permukaan Bumi adalah tempat yang sangat aktif, di mana terdapat gerakan dan gesekan lempeng yang aktif yang membentuk lansekap dunia ini, serta mengatur intensitas risiko di atas tanah.
Meskipun pergerakan gempa bumi dan letusan gunung berapi telah direkam baik dengan menggunakan alat ukur khusus, dianalisis oleh para peneliti, dan dibatasi dengan persamaan matematika, tetapi fenomena alam ini tidak menjabarkan tentang lempeng yang bergerak di bawah kaki kita.
Baca Juga
Selama dua dekade terakhir, munculnya sistem penentuan posisi global (advent of the global positioning system) --termasuk penerima sensor yang sangat sensitif, yang menangkap pergeseran milimeter-— membuat para ilmuwan sadar akan gempa bumi yang sulit untuk diuraikan.
Advertisement
Di antara gempa-gempa tersebut adalah yang disebut slow slip events atau gempa bumi yang bergerak lambat. Gempa ini terjadi selama berminggu-minggu tanpa diketahui oleh manusia atau alat pendeteksi sekali pun.
Slow slip events dilaporkan terjadi di seluruh dunia dan mungkin menjadi pemicu gempa bumi berskala besar.
Slow slip events terbesar berlangsung di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik menyelinap di bawah lempeng lain, yang pada akhirnya membentuk pegunungan dan gunung berapi selama jutaan tahun.
Simulasi komputer yang diproduksi oleh para peneliti di Stanford University dan diterbitkan secara daring pada 15 Juni di Journal of the Mechanics and Physics of Solids, menjelaskan pergerakan tersembunyi ini.
"Gempa bumi lambat adalah suatu fenomena yang menarik. Gempa bumi lambat begitu luas dan benar-benar sulit untuk dijelaskan, sehingga lindu ini menjadi teka-teki bagi kami, para ilmuwan yang ingin memecahkannya," kata co-author Eric Dunham, seorang associate profesor geofisika di Stanford's School of Earth, Energy & Environmental Sciences (Stanford Earth).
"Kami sudah tahu tentang gempa lambat selama hampir 20 tahun dan masih belum ada pemahaman yang baik tentang mengapa itu terjadi," imbuhnya, seperti dikutip dari situs phys.org pada Jumat (23/8/2019).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Diam-diam, tapi Kuat
Bagi sebagian besar ilmuwan, fenomena alam ini sangat menantang untuk dijelaskan karena sifat gempa yang tidak stabil dan lamban.
Sesar tidak bergerak secara terus-menerus, melainkan bergeser secara berkala, berakselerasi, tetapi tidak pernah mencapai titik di mana getaran gempa mengirimkan gelombang seismik yang cukup besar untuk dideteksi manusia.
Meskipun sifatnya tersembunyi, gempa bumi lambat dapat bertambah. Dalam aliran es yang ada di Antarktika, gempa bumi lambat terjadi dua kali sehari.
Para peneliti berpendapat, perubahan gesekan menjelaskan seberapa cepat batuan di kedua sisi lempeng yang bertumbukan bergerak.
Dengan mengingat hal itu, ilmuwan menganggap slow slip events sebagai gempa bumi, dengan jenis gesekan yang dikenal sebagai rate-weakening yang membuat pergeseran secara fundamental tidak stabil.
Namun, banyak percobaan laboratorium yang bertentangan dengan gagasan itu. Di satu sisi, periset menemukan bahwa batuan dari daerah yang didatangi oleh gempa bumi lambat menunjukkan jenis gesekan yang lebih stabil, yang dikenal sebagai penguatan laju (rate-strengthening), yang secara luas dianggap menghasilkan pergeseran stabil.
Advertisement
Hukum Fisika
Sesar terbentuk pada batuan yang jenuh dalam fluida, membekalinya dengan sifat poroelastik, di mana pori-pori di bebatuan memungkinkan patahan mengembang dan berkontraksi, yang mengubah tekanan fluida.
"Kami tahu bahwa batuan punya sifat poroelastik dan kami ingin melihat apa akibatnya," kata Dunham.
"Kami tidak pernah berpikir itu akan memunculkan gempa bumi lambat dan kami tidak pernah berpikir hal tersebut akan mengacaukan sesar dengan jenis gesekan ini," imbuhnya.
Dengan simulasi-simulasi baru ini, yang menjelaskan sifat keropos bebatuan di bawah Bumi, tim ilmuwan menemukan bahwa ketika batu terjepit dan cairan tidak bisa lepas, tekanan meningkat. Peningkatan tekanan itu mengurangi gesekan, yang mengarah ke slow slip event.
Kini, para peneliti akan menciptakan simulasi tiga dimensi (3D) berdasarkan teori tersebut.
Terkini Lainnya
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Diam-diam, tapi Kuat
Hukum Fisika
Gempa
Gempa Bumi
bumi
Sains
Rekomendasi
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Ahli Sebut Produksi Buah Alpukat Menyusut, Ternyata Ini Penyebabnya
Peneliti Ungkap Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Waspada, Ahli Ungkap Kemungkinan Seseorang Menderita Alzheimer Tanpa Gejala
Ilmuwan China Temukan Cara Bikin Baterai Lebih Efisien Pakai Air, Ini Penjelasannya
Studi: Gajah Afrika Panggil Kawanannya Pakai Nama Seperti Manusia
AS Rilis Pil Pertama untuk Depresi Pascapersalinan, Ini Klaim Keberhasilannya
Kondisi Lautan Dunia Semakin Buruk, Ini Tiga Ancaman Utamanya
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
Bobby Nasution Terima Pinangan PKB Jadi Bakal Cagub di Pilkada Sumut 2024, Cari Cawagub Perempuan
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
Dino Patti Djalal Launching Buku Angka dan Fakta Perubahan Iklim untuk Masa Depan Indonesia
Badai Beryl yang Tewaskan 7 Orang di Karibia Menuju Jamaika, Kecepatan Angin Diprediksi 220 Km/Jam
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Biro Komite Palestina PBB Apresiasi Dedikasi Indonesia Hentikan Genosida di Jalur Gaza
Letnan Jenderal Jennie Carignan Jadi Wanita Pertama Pimpin Militer Kanada, Ibu 4 Anak
Menlu Retno Marsudi Kunjungi Sejumlah Negara di Eropa untuk Menggalang Dukungan bagi Palestina
Pengamat Hukum UI: Proses Pembangunan Gedung Kedubes India di Jakarta Tak Salahi Aturan
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Momen Gus Baha Bertemu Muslimah yang Tak Berbusana Islami di Masjid, Reaksinya jadi Sorotan
Penampakan Afif Maulana saat Pose Memegang Pedang Panjang
Video Viral Pemilik Restauran di Hanoi Vietnam Mengusir Influencer Yahudi untuk Tunjukan Dukungan pada Warga Palestina
Wahana Banana Boat di Pantai Pasir Putih Trenggalek Dihentikan Buntut Wisatawan Terjatuh dan Meninggal
Daya Rusak Sama dengan Narkoba, Ini Kata PP Persis Soal Judi Online
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
Karen Agustiawan Pernah Menang Kasasi Lawan Kejagung, KPK Tak Mau Kecolongan
Ayu Ting Ting Putus Pertunangan, Bagaimana Hukum Batal Nikah setelah Lamaran dalam Islam?
Tergiur Emas Milik Korban Ternyata Imitasi, Sepasang Kekasih jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Polisi Buru 2 DPO Terkait 45 Kg Sabu yang Disimpan dalam Mobil di Parkiran RS Fatmawati
Mau Cepat Kaya? Coba Amalkan Ini Tiap Jumat dari Guru Sekumpul, Rezeki Datang Tak Terduga
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio