uefau17.com

Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian - Global

, Jakarta - Para ilmuwan terus melakukan eksplorasi luar angkasa untuk mempelajari benda-benda langit seperti bintang, planet, galaksi, dan fenomena kosmik lainnya. Eksplorasi luar angkasa juga memungkinkan kita untuk mencari tanda-tanda kehidupan di planet lain, bulan, dan bahkan asteroid.

Tak jarang, eksplorasi luar angkasa juga menemukan planet-planet yang unik dan menarik. Salah satunya adalah 55 Cancri e.

Planet yang dikenal sebagai "planet berlian" ini merupakan exoplanet yang terletak 40 tahun cahaya dari bumi.

Planet ini mengorbit pada bintang mirip Matahari bernama 55 Cancri A. Planet ini bagaikan permata kosmik, dengan sebagian besar massanya diperkirakan terdiri dari karbon dalam bentuk berlian.

Melansir laman Space pada Kamis (04/07/2024), planet 55 Cancri e pertama kali ditemukan pada tahun 2004 oleh sekelompok astronom yang menggunakan metode transit. Saat planet melewati di depan bintangnya, cahayanya meredup sejenak, memberikan petunjuk tentang ukuran dan orbitnya.

55 Cancri e adalah Bumi super, dengan massa sekitar delapan kali lipat Bumi dan diameter dua kali lipat. Namun, planet ini jauh lebih panas dan padat daripada Bumi.

Suhu permukaannya diperkirakan mencapai 2.200 derajat Celsius, cukup panas untuk melelehkan timah. Tekanan atmosfernya juga sangat tinggi, sekitar 200 kali lebih tinggi dari bumi.

Hal ini diyakini karena tarikan gravitasi bintangnya yang kuat yang menarik atmosfer planet ini. Salah satu aspek paling menarik dari 55 Cancri e adalah komposisinya.

Para ilmuwan percaya bahwa inti planet ini mungkin terdiri dari karbon murni, dengan mantel luar yang kaya akan silikon dan oksigen. Kondisi ekstrem di 55 Cancri e kemungkinan besar menghasilkan karbon dalam bentuk berlian, bukan grafit seperti yang ditemukan di Bumi.

Berlian ini diperkirakan membentuk sekitar 70 persen dari massa planet, membuatnya pantas mendapatkan julukan "planet berlian". Meskipun 55 Cancri e telah dipelajari secara ekstensif, masih banyak misteri yang belum terpecahkan tentang planet ini.

Para ilmuwan ingin mengetahui lebih banyak tentang komposisinya yang tepat, proses pembentukannya, dan potensinya untuk menampung kehidupan.

(Tifani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat