uefau17.com

Apa Mencium Hajar Aswad Bisa Kena HIV? Begini Penjelasan Dokter - Health

, Jakarta Viral di media sosial unggahan pengguna Facebook yang menyebut bahwa mencium Hajar Aswad dapat menjadi sumber penularan penyakit seperti HIV.

Akun tersebut mengunggah video pria yang menciumi Hajar Aswad dan menyebutnya jorok lantaran batu yang berada pada salah satu sudut Kabah itu dipegang pula oleh banyak jamaah lain dari seluruh dunia. Mencium Hajar Aswad sendiri merupakan sunnah bagi pria dan mubah bagi wanita.

Terkait hal ini, Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Samsuridjal Djauzi memberi tanggapan.

Menurutnya, orang terkena HIV karena mencium Hajar Aswad adalah suatu kebohongan. Pasalnya, HIV tidak dapat menular hanya dengan mencium Hajar Aswad.

“Bohong, sekarang nih ada orang HIV saya suntikan darahnya ke Anda, berapa kemungkinan Anda terkena HIV? 100 persen? Satu per 1.000,” kata Samsuridjal saat ditemui di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/52023).

Ia menambahkan, di rumah sakit ada lebih dari 500 kejadian tusukan jarum tanpa sengaja karena mengambil darah orang HIV. Pasien HIV-nya pun adalah pasien yang jelas dan belum diobati.

“Tapi alhamdulillah tidak ada yang ketularan.”

Begitu pula penularan HIV lewat hubungan seksual tanpa pakai kondom. Risiko penularannya bukan 100 persen melainkan empat per 1.000.

“Jadi sebenarnya enggak gampang (penularannya). Risiko penularan HIV jadi tinggi kalau sering dilakukan, bukan karena satu kali.”

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Risiko Penularan Melalui Hajar Aswad?

Mengingat penularan HIV tidak semudah yang dikira, maka risiko penularan melalui Hajar Aswad terbilang sangat kecil dan hingga kini belum ada kasusnya.

“Hajar Aswad ada di tempat terbuka. Tidak ada penularan melalui Hajar Aswad. Kalau ludah di Hajar Aswad dimasukan semua ke mulut itu risikonya paling 1 per seribu.”

Maka dari itu, Samsuridjal mempersilakan jemaah untuk mencium Hajar Aswad tanpa perlu khawatir terkena HIV.

“Silakan saja enggak ada masalah, untuk mencegahnya kita elap bibir boleh-boleh aja enggak ada masalah.”

3 dari 4 halaman

Tanggapan Pakar Lain

Isu penularan HIV yang dikaitkan dengan Hajar Aswad juga telah dibahas oleh dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (Kanker) Zubairi Djoerban.

Melalui cuitan di Twitternya, dokter yang karib disapa Prof Beri menjelaskan bahwa hingga kini, penularan HIV terjadi melalui hubungan seksual, jarum suntik yang digunakan bergantian oleh pengguna narkotika, transfusi darah yang terkontaminasi, dan ibu hamil yang positif ke bayinya.

“Terkait dengan mencium batu, hingga saat ini pun tidak ada bukti bahwa mencium batu kemudian cium orang lain bisa sebabkan penularan HIV,” kata Prof Beri.

“Demikian pula dengan berciuman. Tidak menularkan HIV kecuali kalau deep kissing, kalau dua-duanya ada sariawan. Nah itu ada risiko walaupun belum ada bukti cukup kuat,” tambahnya.

4 dari 4 halaman

Cium Hajar Aswad Tidak Memicu HIV

Senada dengan Samsuridjal, Prof Beri pun mengatakan bahwa mencium Hajar Aswad bisa terkena HIV adalah hal yang tidak benar.

“Tidak benar bahwa menciumi batu yang diciumi orang lain bisa terinfeksi HIV. Selain itu, mencium Hajar Aswad sendiri bukan syarat sahnya haji,” tambahnya.

Pernyataan Prof Beri soal mencium Hajar Aswad bukan syarat sahnya haji artinya jika tidak mencium Hajar Aswad pun ibadah haji bisa tetap dinyatakan sah. Mengingat mencium Hajar Aswad hukumnya sunnah, jika dilakukan mendapat pahala, jika tidak maka tidak apa-apa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat