, Jakarta - Pada Selasa, 11 Juni 2024 lalu, bayi berinisial MKA yang baru berusia hampir 3 bulan meninggal setelah mendapatkan imunisasi di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Laporan atas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) tersebut pun sudah sampai ke Kementerian Kesehatan RI.
Baca Juga
Menurut laporan Kementerian Kesehatan RI, bayi laki-laki tersebut meninggal beberapa jam setelah mendapatkan imunisasi dengan empat jenis vaksin, yaitu vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG) untuk penyakit tuberkulosis (TB), Difteri-Pertusis-Tetanus-Hepatitis B-Haemophilus Influenzae Type B (DPT-HB-Hib), Polio tetes dan Rotavirus untuk pencegahan diare.
Advertisement
Imunisasi tersebut merupakan imunisasi ganda atau pemberian vaksin lebih dari satu jenis dalam sekali kunjungan.
Dari hasil investigasi yang dilakukan Komite Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat dan Pokja KIPI Kota Sukabumi bersama Dinas Kesehatan Kota Sukabumi bayi tersebut lahir dengan bantuan bidan dan sudah mendapatkan vitamin K juga vaksin hepatitis B.
Setelah lahir, bayi MKA tidak pernah dibawa ke Puskesmas. Ia baru kembali dibawa oleh orangtuanya saat berusia 2 bulan 28 hari ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi lanjutan.
Oleh karena itu, pemberian imunisasi ganda ditujukan untuk melengkapi status imunisasinya dan mengejar imunisasi yang belum didapatkan.
Setelah menerima imunisasi dan pulang ke rumah, tak berapa lama bayi menunjukkan gejala tubuh yang melemah. Hingga orangtua bayi pun langsung menghubungi Puskesmas.
“Pertolongan pertama diberikan karena petugas imunisasi langsung datang ke rumah almarhum dan membawa ke rumah sakit untuk memberikan pertolongan lanjutan,” jelas Ketua Komda KIPI Jawa Barat, Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr, SpAK, MM.
Sayangnya, tatkala sesampainya di rumah sakit, nyawa bayi MKA tidak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.
Bila menilik data di Posyandu, ada 18 anak yang mendapatkan imunisasi pada hari tersebut. Lalu, ada 3 anak yang mendapatkan 4 jenis vaksin sama seperti almarhum bayi MKA, dan kondisinya saat ini sehat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Keluarga Menolak untuk Melakukan Autopsi
Menyikapi laporan dugaan kematian Bayi MKA yang dikaitkan dengan imunisasi ganda, audit kausalitas telah dilakukan oleh Komda KIPI Jawa Barat dan Komisi Nasional (Komnas) KIPI.
Hasilnya, belum dapat dipastikan apakah benar penyebab kematian bayi MKA berhubungan dengan pelaksanaan vaksinasi ganda yang dilakukan. Jalan yang direkomendasikan adalah melakukan rangkaian autopsi.
“Audit KIPI telah dilakukan bersama Komda KIPI Jawa Barat dan Komnas KIPI. Hasil audit berdasarkan informasi yang ada adalah belum dapat dinyatakan penyebab kematian, apakah ada hubungan dengan imunisasi, rekomendasinya adalah dilakukan autopsi,” ujar Prof Hindra Satari, Ketua Komnas KIPI.
Terkait rencana tersebut, pihak keluarga almarhum Bayi MKA tidak berkenan untuk dilakukan autopsi. Setelahnya, pihak keluarga juga mencabut tuntutan polisi dan kuasa hukum.
“Keluarga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi dan mencabut tuntutan polisi dan kuasa hukum. Pihak keluarga menyatakan menerima kematian almarhum Bayi MKA,” terang Hindra.
Advertisement
Dilakukan Uji Kausalitas Pada Vaksin yang Diterima Bayi MKA
Disisi lain,Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah mengambil sampel vaksin yang disuntikkan kepada almarhum Bayi MKA. Hal ini dilakukan untuk menilai kualitas vaksin yang bersangkutan.
"BPOM juga mengambil sampel vaksin-vaksin yang diberikan kepada almarhum Bayi MKA. Sampel ini untuk dilakukan uji kualitas. Jadi, sedang dilakukan uji kualitas," ujar Prof. Hindra, Kepala BPOM RI.
Uji kualitas ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait keamanan dan mutu vaksin yang digunakan.
Pemberian Imunisasi Ganda Tetap Dikatakan Aman
Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi, Prima Yosephine, pemberian imunisasi ganda atau lebih dari satu jenis vaksin dalam satu kunjungan telah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Hal ini dikatakan aman dan efektif, sesuai dengan rekomendasi WHO untuk jadwal imunisasi rutin maupun kejar.
"Pemberian imunisasi kombinasi (lebih dari satu antigen atau satu jenis vaksin) sama aman dan efektifnya dengan imunisasi tunggal," jelas Prima.
Prima juga menegaskan bahwa menerima suntikan dosis ganda tidak membebani sistem kekebalan tubuh. "Antigen yang ada dalam vaksin hanyalah sebagian kecil dibandingkan dengan apa yang secara alami ditemui oleh tubuh kita setiap hari," lanjutnya.
Data ilmiah dari CDC Amerika Serikat menunjukkan bahwa menerima kombinasi vaksin sekaligus tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Berbagai penelitian telah dilakukan dan membuktikan bahwa vaksin yang direkomendasikan tetap efektif jika dikombinasikan maupun disuntikkan secara tunggal.
Meskipun kombinasi vaksin tertentu yang diberikan bersamaan dapat menyebabkan demam, kondisi ini bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen.
Advertisement
Manfaat Pemberian Vaksinasi Ganda
Imunisasi ganda menawarkan berbagai manfaat bagi anak-anak di Indonesia, antara lain:
1. Memberikan Perlindungan Secepat Mungkin
Dengan pemberian imunisasi tepat waktu pada usia rentan, anak-anak dapat terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya sedini mungkin. Hal ini penting untuk membangun kekebalan tubuh yang kuat dan mencegah komplikasi serius.
2. Meningkatkan Efisiensi
Imunisasi ganda membantu menghemat waktu dan tenaga orang tua dan anak. Dengan sekali kunjungan ke fasilitas kesehatan, beberapa jenis vaksin dapat diberikan sekaligus, sehingga mengurangi jumlah kunjungan yang diperlukan.
3. Mengurangi Trauma pada Anak
Pemberian beberapa vaksin dalam satu kunjungan dapat membantu mengurangi kecemasan dan rasa sakit pada anak. Semakin sedikit suntikan yang mereka terima, semakin kecil kemungkinan mereka merasa takut atau tidak nyaman.
4. Meningkatkan Cakupan Program Imunisasi
Petugas kesehatan dapat memberikan imunisasi ke lebih banyak anak dalam waktu yang sama dengan metode imunisasi ganda. Hal ini dapat meningkatkan cakupan program imunisasi dan memastikan lebih banyak anak mendapatkan perlindungan yang dibutuhkan.
Terkini Lainnya
Bayi Asal Sukabumi Meninggal Beberapa Jam Usai Imunisasi, Komnas KIPI Angkat Bicara
Jangan Khawatir, Anak Demam Setelah Imunisasi adalah Hal yang Wajar
Keluarga Menolak untuk Melakukan Autopsi
Dilakukan Uji Kausalitas Pada Vaksin yang Diterima Bayi MKA
Pemberian Imunisasi Ganda Tetap Dikatakan Aman
Manfaat Pemberian Vaksinasi Ganda
Imunisasi
kejadian ikutan pasca imunisasi
Bayi Meninggal
meninggal setelah imunisasi
Vaksinasi Anak
Imunisasi Ganda
Jenis Vaksin
Puskesmas
Rekomendasi
Jangan Khawatir, Anak Demam Setelah Imunisasi adalah Hal yang Wajar
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Kapolda Jatim: Kami Komitmen Berantas Judi Online
Dalam 3 Bulan Polda Lampung Blokir 259 Situs Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
PBNU Minta Ada Tindakan Tegas Terhadap Bandar Besar Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
Pilkada 2024, Perindo Serahkan 37 Rekomendasi ke Bakal Calon Kepala Daerah di Seluruh Indonesia
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
TOPIK POPULER
Populer
Perubahan Gaya Hidup untuk Mengurangi Rambut Rontok
Penggunaan Minyak Esensial untuk Merawat Rambut Rontok
Profil Singkat Atlet Bulu Tangkis China Zhang Zhi Jie yang Meninggal Dunia di Jogja
Meutya Hafid: Pilihan Prabowo Jalani Operasi di RSPPN Soedirman Bukti Tenaga Medis Indonesia Berkualitas
Jangan Anggap Sepele, Aneurisma Otak Bisa Ditandai dengan Gejala Kelopak Mata Jatuh Sebelah
7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming, Mayoritas Pelaku adalah Keluarga Inti
Cara Sederhana Mengatasi Migrain Tanpa Perlu Makan Obat
Sandy Kristian Viral! Peserta Clash of Champions yang Juga Fanboy Kpop Jenius Peraih IPK 5.0
3 Pilar Penting untuk Dukung Tumbuh Kembang Generasi Alfa
Anak Baru Belajar Berjalan? Pastikan Ganti Popok Secara Berkala agar Tak Pengaruhi Perkembangan Motorik
Euro 2024
Ekspresi Cristiano Ronaldo Saat Gagal Eksekusi Penalti
Dramatis, Gol Bunuh Diri Belgia Antar Prancis ke Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Menang Adu Penalti, Portugal Lolos ke Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Data Diduga Milik Kominfo Bocor, Dijual Rp 1,9 Miliar di BreachForums
6 Cara Masak Daging Kambing Kecap yang Lezat, Paduan Manisnya Bikin Nagih
Mau Beli Logam Mulia? Rincian Harga Emas Pegadaian di 2 Juli 2024
Sandy Kristian Viral! Peserta Clash of Champions yang Juga Fanboy Kpop Jenius Peraih IPK 5.0
Satu Korban Longsor di Blitar Terus Dicari, Libatkan 200 Personel dan 2 Alat Berat
Top 3: Tips Menurunkan Kolesterol Tinggi Tanpa Obat
Efek Video Klip Terbaru Lisa BLACKPINK, Kawasan Pecinan Bangkok Bakal Dipermak
25,2 Juta Orang Indonesia adalah Penduduk Miskin, Mayoritas di Jawa dan Sumatera
Pengunjuk Rasa Bersenjata Vs Pasukan Turki di Suriah Utara Bentrok, 4 Orang Tewas
SnackVideo Gaet Kreator Konten Daerah untuk Menginspirasi Orang Indonesia
Hoaks Terkini Seputar Kesehatan, Simak Daftarnya Biar Tak Terpengaruh
AirAsia X Buka Rute Penerbangan Antarbenua, Hubungkan Nairobi-Kuala Lumpur
Ayah Muhammad Fardhana Tak Menyesal Putranya Batal Nikah Dengan Ayu Ting Ting, Ini Alasannya
6 Potret Keakraban Sydney dan Chanella Anak Cut Tari, Tumbuh Makin Menawan
Tarif Listrik PLN Tak Naik, Simak Rinciannya di Sini!