uefau17.com

Wisata Ramah Muslim AS di Tengah Fenomena Islamophobia, Datang dan Rasakan Langsung - Global

, Jakarta - Fenomena Islamophobia yang belakangan marak terjadi di sejumlah negara membuat banyak umat Islam takut bepergian ke negara tersebut. Hal ini kemudian berdampak terhadap sektor pariwisata yang menyumbang devisa bagi negara dari wisatawan asing.

Demikian pula yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Dengan banyaknya kasus rasisme terhadap suatu ras atau agama tertentu, tak sedikit orang berpikir dua kali untuk melakukan perjalanan ke Negeri Paman Sam.

Namun, Shahed Amanullah seorang penasehat perjalanan atau wisata halal asal AS dan mantan Penasihat Senior Departemen Luar Negeri AS untuk Komunitas Muslim Global mengungkap sisi lain terkait hal tersebut.

"Kita tahu di media sosial mungkin Anda lebih sering melihat contoh kebencian dan kesalahpahaman. Namun jika Anda benar-benar menyusuri Amerika Serikat, Anda akan menemukan orang-orang yang penuh kasih sayang," kata Shahed yang berbicara secara virtual dalam acara diskusi "Exploring Muslim-Friendly Travel in The USA" di @america, Rabu (24/4/2024).

Sebagai seorang Muslim yang tinggal di AS, Shahed bahkan mengaku tidak pernah mengalami diskriminasi atau ujaran kebencian seperti yang banyak tergambarkan di media.

"Dalam hidup saya, saya belum pernah mengalami ketika saya tidak bisa makan atau minum sesuatu, maka sang tuan rumah akan tersinggung. Misal jika Anda seorang vegan atau makan makanan halal, akan ada banyak pilihan untuk Anda dan orang-orang di sini sangat memahaminya," jelas Shahed.

"Ketika Anda datang ke sini dan mengalami secara langsung, Anda tidak akan mendapatkan cerita-cerita horor yang selama ini Anda dengar," sambungnya lagi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

AS Semakin Ramah bagi Umat Muslim

Shahed pun menceritakan bagaimana lingkungan tinggalnya di AS sudah sangat berkembang dalam hal keramahan bagi umat muslim.

"Kini anak-anak saya sangat menikmati lingkungan yang luar biasa, di mana mereka menikmati makanan, pameran budaya, masjid, sekolah, dan hal-hal seperti itu," tutur dia.

Hal tersebut pula yang dibagikannya selama bertugas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

"Tugas saya adalah berkeliling dan memberi tahu orang-orang tentang hal-hal hebat ini. Cerita, dan saya melanjutkannya dalam kehidupan pribadi saya. Ada begitu banyak pertukaran budaya hebat yang bisa kita lakukan dan ini merupakan jalan dua arah," jelas dia, seraya mengatakan bahwa AS mengalami peningkatan dalam hal pariwisata halalnya.

"Jadi, saya mendorong kita semua untuk melakukan perjalanan, tidak hanya untuk melihat-lihat tempat yang akan Anda kunjungi, namun juga bertemu dengan orang-orang di sini dan menciptakan hubungan pribadi dengan mereka," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Tentang Shahed Amanullah

Shahed Amanullah merupakan mantan penasihat senior di Departemen Luar Negeri AS dari tahun 2011 hingga 2014, yang berfokus pada komunitas Muslim global.

Ia juga merupakan anggota dewan pendiri Muslim Public Service Network, yang melatih umat Islam yang mencari karir di Washington, D.C.

Amanullah juga merupakan seorang pendiri aplikasi Zabihah, yang memberikan panduan dan jasa pengiriman makanan halal di Amerika Serikat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat