Perth - Pemerintah kota Perth di Australia langsung lockdown akibat ada satu kasus COVID-19 pada Minggu kemarin (31/1). Lockdown berlangsung selama lihat hari.
Menurut laporan ABC Indonesia, Senin (1/2/2021), warga tidak diperkenankan keluar rumah, kecuali dengan empat alasan: berbelanja untuk keperluan makanan dan sehari-hari, mendapat perawatan kesehatan atau berobat, bekerja jika tidak bisa dilakukan dari rumah, dan berolahraga di lingkungan sekitar rumahnya dengan hanya satu orang lainnya selama paling lama satu jam.
Advertisement
Baca Juga
Satu kasus positif diketahui berasal dari seorang pekerja di sebuah hotel karantina yang ditujukan bagi warga Australia yang pulang dari luar negeri.
Pelacakan kontak dari pria yang terinfeksi telah dilakukan beberapa jam sebelum lockdown dan hingga kini masih berlangsung.
Hasil dari tes genom dari kasus ini kemungkinan bisa diketahui hari ini atau besok, namun pihak berwenang memperkirakan pria ini terinfeksi varian baru dari Inggris.
Ia terinfeksi saat bertugas di hotel karantina yang menampung seorang pasien positif.
Sejalan dengan itu, tes massal terhadap warga di sekitar lokasi yang terpapar COVID-19 telah dilakukan kemarin.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ketua KPK Firli Bahuri sebut Juliari bisa terancam hukuman mati menurut ketentuan UU nomor 31 tahun 1999 pasal 2.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Siapa yang Terinfeksi?
![Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/9yiZrBIfKwprwDdKZDlu0oCfhuY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3086679/original/042685000_1585283360-000_1PM14D.jpg)
Pria berusia 20-an tahun diketahui bekerja di hotel karantina Four Points Sheraton di pusat Kota Perth pada hari Selasa 26 Januari dan Rabu 27 Januari.
Saat itulah dia diyakini telah tertular virus tersebut.
Pada hari Kamis 28 Januari, pria ini mengalami gejala dan meminta izin tidak masuk kerja karena sakit, saat itu ia belum dites.
Australia Barat telah mewajibkan pekerja karantina hotel untuk dites setiap tujuh hari sekali dan ditingkatkan menjadi setiap hari belum lama ini.
Pria itu sebelumnya dinyatakan negatif pada 15 Januari, 17 Januari, dan 23 Januari.
Karena dia diketahui negatif sebelum masuk kerja, maka pelacakan kontak kini fokus pada periode 6 hari pergerakannya mulai dari 25 hingga 30 Januari.
Daftar tempat-tempat yang dia kunjungi selama periode tersebut telah diumumkan kemarin dan pihak berwenang memperingatkan daftar ini mungkin bertambah dalam beberapa hari mendatang.
Advertisement
Teman Serumah Ikut Dikarantina
![Ilustrasi Stop Covid-19 (/Arfandi Ibrahim)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/dTAYnasUXIjoYAofOH6CqcU4uCo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3315776/original/022090300_1607092499-233.jpg)
Pria itu diketahui tinggal di sebuah unit rumah di daerah Maylands di wilayah Kota Perth bersama tiga orang lainnya.
Mereka semua telah dihubungi, dites dan dimasukkan dalam karantina selama 14 hari di fasilitas yang dikelola pemerintah.
Menteri Kesehatan Australia Barat, Roger Cook mengatakan ketiga kontak erat ini semuanya telah dites dan hasilnya negatif. Namun hal itu diperkirakan masih akan berubah.
"Syukurnya bahwa teman serumah dari pria itu saat ini menunjukkan hasil negatif, jadi itu pertanda kita bisa mengatasi hal ini sejak dini," ujar Menkes Roger Cook.
"Tapi insiden ini sangat serius. Pria itu berada di masyarakat saat ia berpotensi menularkan virus selama periode tersebut," katanya.
Meskipun ketiga teman serumahnya diperkirakan tidak menularkan ke orang lain, namun pelacakan kontak atas pergerakan ketiganya juga akan dilakukan.
Petugas penjaga hotel karantina diketahui memiliki pekerjaan lain sebagai supir di salah satu perusahaan berbagi tumpangan.
Menteri Utama Australia Barat, Premier Australia Barat Mark McGowan kemarin memastikan pria itu tidak menjalankan pekerjaan keduanya saat terinfeksi virus.
"Masukan yang saya terima menyebutkan jika ia tidak bekerja lagi sejak tertular virus," kata Premier McGowan.
"Kami belum tahu bagaimana pria ini tertular virus di hotel. Kita semua tahu virus ini berbahaya, sangat mudah menular," ujarnya.
Premier McGowan sempat dicecar pertanyaan, mengapa pihaknya tidak belajar dari kasus karantina hotel di negara bagian Victoria, dimana penjaga keamanan yang memiliki pekerjaan lain merupakan suatu kesalahan serius.
Ia berdalih bahwa sangat sulit untuk mengawasi dan memastikan seseorang tidak melakukan pekerjaan sampingan.
Pemerintah Optimistis
![Sydney di Tengah Kemunculan Klaster Baru Kasus Covid-19](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ykpxk5rE6eLAIbwr13CriJ_M4QM=/0x433:5328x3436/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3336837/original/017302600_1609313118-20201230-Suasana_Sydney_di_Tengah_Kemunculan_Klaster_Baru_Kasus_Covid-19-AFP_1.jpg)
Ketua Asosiasi Medis (AMA) Australia Barat Dr Andrew Miller mengaku kecewa dengan terjadi penularan dalam komunitas namun memuji tanggapan yang diambil Pemerintah.
"Kami akan mengetahui apakah Australia Barat bisa menangani pelacakan kontak ini. Cukup bagus karena mereka bergerak cepat," ujarnya.
"Kami memuji Pemerintah, karena mereka terbuka tentang keadaan ini. Langkah selanjutnya sekarang yaitu memastikan hal dilacak dan dikendalikan," kata Dr Miller.
Ia menyebutkan saran dari AMA agar pemerintah negara bagian meningkatkan sistem karantina sebelumnya telah diabaikan.
"Secara khusus kami telah sampaikan agar fasilitas karantina ini tidak digunakan untuk keperluan lain, serta perlunya perlindungan dari penularan melalui udara bagi orang-orang yang bekerja di situ," katanya.
"Itulah salah satu cara penyebaran dari virus ini," kata Dr Miller.
Pihak Asosiasi Medis, katanya, juga mendorong dilakukannya tes yang tepat terhadap orang-orang yang bekerja di hotel karantina serta melarang mereka ini bekerja di tempat lain.
"Kita akhirnya mengalami situasi ini, yang akan menimbulkan gangguan bagi orang banyak, namun kami optimis kita dapat mengendalikannya," ujarnya.
Saat ini tes COVID-19 telah dilakukan setiap hari kepada setiap orang yang bekerja di hotel karantina.
Namun Dr Miller menyarankan agar pemerintah terus meningkatkan kapasitas tes COVID-19 saat ini.
"Saya pikir kita ingin mengatasi varian virus ini dalam waktu 24 jam. Jadi aneh kalau tesnya hanya sampai jam 10 malam," katanya.
Advertisement
Infografis COVID-19:
![Infografis Karantina Terbatas RT-RW Tekan Kasus Covid-19, Seperti Apa? (/Trieyasni)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/CDGJrNCNJwH2jlXGCR_-Lf05eLo=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3363150/original/082475800_1611913973-Infografis_karantina_wilayah_terbatas_rt-rw.jpg)
Terkini Lainnya
Indonesia Sejuta Kasus COVID-19, Pertama di Asia Tenggara dan Timur
Imigrasi: 153 WNA yang Masuk Indonesia Dilengkapi Dokumen Resmi
Tak Terlacak, 20 Juta Vaksin COVID-19 Hilang di Amerika Serikat
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Siapa yang Terinfeksi?
Teman Serumah Ikut Dikarantina
Pemerintah Optimistis
Infografis COVID-19:
COVID-19
ABC Australia
ABC Indonesia
Lockdown
Perth
Australia
Rekomendasi
Mengenal Sekolah Perempuan di NTT: Mama-mama Belajar Berani Bersuara Lawan Kekerasan Terhadap Wanita dan Anak
Pemkab Bandung Raih Penghargaan dari Pemerintah Australia, Dapat Hibah Rp10,2 Miliar
Melihat Kekuatan 5 Lawan Timnas Indonesia di Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Mayoritas Langganan World Cup
Cerita Mama-mama di Tanah Putih Kupang Wujudkan Mimpi Jadi Desa Tangguh Bencana
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Kembali ke Australia dan Bebas Setelah 14 Tahun
Lulus Cumlaude dari UGM, Mahasiswi Malah Pilih Kerja Jadi Pembersih Toilet
Impack Pratama Akuisisi Saham Mulford, Distributor Bahan Bangunan di Australia
Kolaborasi BPBD NTT dan Siap Siaga dalam Manajemen Kebencanaan Bantu Masyarakat Mitigasi Bencana
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil di Indosiar dan Vidio, Sabtu 29 Juni Pukul 08.00 WIB
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
4 Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Copa America, Plus Era Keemasan dan Pemain Legenda yang Menentukan Prestasi
Timnas Argentina Parkir Lionel Messi di Laga Terakhir Grup Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
MUI Ajak Masyarakat Dukung Polri Berantas Judi Online dan Pinjol
Soal Bandar Judi Online Terdeteksi di Indonesia, Kapolri: Penelusuran Sampai Titik Puncak
HEADLINE: PPATK Membongkar Ada 1.000 Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, Siap Buka Data?
Judi Online Merebak, Begini Islam Memandang Hal Tersebut
Gara-Gara Judi Online dan Pinjol, Kasus Perceraian di Depok Meningkat
Kominfo Luncurkan Dua Aplikasi Pemberantasan Judi Online
Pilkada 2024
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
Populer
Warga Ethiopia Kini Hidup di Tahun 2016 dan Bukan 2024, Begini Sejarahnya
Studi Terbaru Ungkap Diet Nabati Mampu Kurangi Risiko Penyakit Serius
Mengenal Sabuk Asteroid Kawasan Berbatu di Tata Surya
Joe Biden dan Donald Trump Mulai Debat Capres AS 2024 Pertama Tanpa Jabat Tangan, Perang Israel Vs Hamas di Gaza Salah Satu Fokusnya
Keren, Indonesia Raih Lima Medali di Turnamen BRICS GAMES 2024 Rusia
Ribuan Orang Demo di Depan Rumah PM Benjamin Netanyahu, Desak Kesepakatan Pertukaran Sandera Israel-Tahanan Palestina dengan Hamas
Jerman Tuntut Warga Negara Baru dari Naturalisasi Akui Israel Tapi Punya Diaspora Palestina Terbesar di Eropa, Pelik!
Mengenal Sekolah Perempuan di NTT: Mama-mama Belajar Berani Bersuara Lawan Kekerasan Terhadap Wanita dan Anak
Desain Loreng Harimau Seragam Malaysia untuk Olimpiade Paris yang Dinilai Terlihat Murahan dan Tuai Cemooh Publik
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Lolos dari Jalur Neraka di Babak Gugur Euro 2024, Bek Timnas Inggris Pantang Anggap Remeh Lawan
Meriahkan UEFA Euro 2024, EA Sports FC Mobile Gelar Exhibition dan Turnamen Seru di Sarinah
Memantau Persiapan Timnas Jerman Hadapi Denmark di 16 Besar Euro 2024
Phil Foden Kembali Gabung Timnas Inggris Jelang 16 Besar Euro 2024 Melawan Slovakia
Berita Terkini
Penggemar Ultraman, Jangan Lewatkan Ragam Agenda Seru di Neo Soho Mall
Inflasi AS Sesuai Prediksi, Harga Emas Bersinar
IHSG Melambung ke Posisi 7.000, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 12.092 Triliun pada 24-28 Juni 2024
Jelang HUT ke-78 Bhayangkara, Kapolri Akui Polisi Masih Banyak Kekurangan
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Ijazah Doa agar Bebas Jerat Utang dan Mencapai Kemuliaan dari Ustadz Adi Hidayat
Desain Loreng Harimau Seragam Malaysia untuk Olimpiade Paris yang Dinilai Terlihat Murahan dan Tuai Cemooh Publik
Tidak Ada yang Namanya Ikan Segar Kecuali Masih Hidup, Mengapa?
7 Potret Nyeleneh yang Ditemukan di Bengkel Ini Absurd Banget
Mitos atau Fakta? Wanita Lebih Gampang Gemuk daripada Pria, Simak Penjelasannya Secara Medis
Jalan Kaki 5.000 vs 10.000 Langkah, Mana Paling Ampuh untuk Bakar Lemak?
Azriel Hermansyah Banjir Air Mata saat Lamar Sarah Menzel, Penyebabnya karena Faktor Keluarga
Akhir Pekan Sabtu 29 Juni 2024, Tak Ada Peraturan Ganjil Genap Jakarta