, Tanah Merah - Mama Dina Anone (58) tahun jadi sosok yang begitu dikenal oleh kaum ibu-ibu di Sekolah Perempuan yang ada di desa Tanah Merah, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada agenda pertemuan rutin, Rabu (26/6/2024) sore, wanita yang akrab disapa dengan Dina itu datang pakai baju biru, kalung warna emas dan makin cantik dengan model ikat rambut cepol belakang.
Senyuman mama Dina saat berbicara di hadapan ibu-ibu lainnya benar-benar menggambarkan sosok dirinya yang begitu kuat, terutama dalam membela hak kaum perempuan.
Advertisement
Mama Dina berbagi cerita. Beberapa tahun silam dirinya pernah jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Saat itu, Sekolah Perempuan belum ada. Tapi ia mengaku berani berbuat sesuatu untuk membela dirinya sendiri.
"Saya pernah secara pribadi dengan suami, belum ada Sekolah Perempuan, mengalami kekerasan terhadap diri saya. Saya merasa diri saya harus lapor. Saya lapor sampai ke Polres. Di sana ada bidang perempuan yang dampingi saya untuk lanjutkan proses hukumnya. Untuk beri pelajaran ke suami saya untuk stop di sini saja."
"Ketika itu darah mengalir keluar dari tubuh, jadi saya lanjut saja (proses hukum). Dari situ baru mereka tau (suami) siapa diri kita. Setelah selesai itu, ada Sekolah Perempuan saya semakin berani tidak boleh berdiam diri."
Sekarang mama Dina tidak berjuang untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain. Terutama apabila menemukan kasus kekerasan terhadap anak.
"Itu saya langsung selesaikan. Kadang mereka (orang tua) kasarin anak balita dengan kata-kata yang kurang bagus, saya tidak senang. Saya benar-benar tidak senang. Saya bilang akan lapor kamu (pelaku) jika tidak berubah."
Tidak hanya berani dalam melawan kekerasan, para mama-mama di Sekolah Perempuan ini kini mendapatkan hak yang semestinya mereka miliki yaitu memiliki 'Suara'.
Beredar kasus viral terkait polwan yang bakar suaminya yang juga polisi. Polda Jawa Timur tetapkan pelaku dengan pasal KDRT
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mama Dina: Perempuan di Desa Kini Dilibatkan
![Para mama-mama di Sekolah Perempuan, Desa Tanah Merah, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyanyi bersama dalam pertemuan rutin, Rabu 26 Juni 2024 (Dok. /Teddy Tri Setio Berty).](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/99l_E4LLsa0bTdIyXw-PQkBidE0=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4877328/original/051561700_1719509635-WhatsApp_Image_2024-06-28_at_00.33.34.jpeg)
Mama Dina mengaku, "...dulu jika ada urusan adat atau urusan apapun, kami tidak pernah dilibatkan. Tapi Puji Tuhan, saat ada Sekolah Perempuan, kami memberanikan diri untuk mengambil keputusan bersama dengan kaum laki-laki di desa."
"Awalnya, kami tidak bisa untuk hadir dalam satu kegiatan pun. Sosok yang dipandang hanya 'Bapak'. Kami 'Mama' tidak diundang."
"Biasanya kalau kami datang ke satu agenda, mereka dibilang: Ini pemahaman para laki-laki."
"Ketika ikut sekolah perempuan ini kami justru berani untuk menantang bapak-bapak," kata Mama Dina disambut tawa oleh para mama-mama lainnya yang ikut di Sekolah Perempuan.
Mam Dina mengaku jika kini kaum perempuan di desanya sudah siap melapor jika ada satu permasalahan. Tidak bisa lagi dilarang oleh suami-suami.
"Kami juga diajarkan ambil keputusan dengan bijak," ujar mama Dina.
"Ada beberapa di desa kami yang sudah jadi perempuan. Baik itu RT atau RW sudah ada perempuan yang memimpin di sana."
"Puji Tuhan karena kami sudah dibina, kini bisa lebih maju. Kami tantang kekerasan. Di desa kami ini juga tidak ada lagi kekerasan terhadap anak-anak."
Dulu sebelum ada Sekolah Perempuan, mama Dina menyebut ada banyak kasus kekerasan, baik itu dari bapak ke anak, suami terhadap istri dan baik pula istri kepada suami.
"Puji Tuhan, kini situasi damai sejahtera. Walaupun masih ada beberapa kasus suami pukul istri, tapi si istri tak mau lapor karena masih sayang ke suami, tapi tidak sayang diri sendiri," kata mama Dina.
"Ini yang belum terselesaikan. Tapi kami yakin ke depan paham ini dan bekerja lebih lagi."
Advertisement
Seputar Sekolah Perempuan di Tanah Merah, Kupang Tengah
![Sekolah Perempuan di desa Tanah Merah, Kupang Tengah, NTT ini berfokus pada pemberdayaan perempuan (Dok. /Teddy Tri Setio Berty).](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/iVdIyaEpLqFttfw6qg1WcIYEhzY=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4877340/original/091160700_1719511864-WhatsApp_Image_2024-06-28_at_01.09.19.jpeg)
Kunjungan enam jurnalis dari berbagai media di Indonesia ke Desa Tanah Merah untuk belajar tentang kegiatan KAPAL Perempuan dan PEKA-PM ke Sekolah Perempuan merupakan bagian dari agenda yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Sekolah Perempuan di desa Tanah Merah, Kupang Tengah, NTT ini berfokus pada pemberdayaan perempuan.
Contoh kegiatan yang dilakukan di desa ini termasuk pendirian Pos Pengaduan untuk mendukung kelompok-kelompok yang terpinggirkan yang mencari perlindungan dari kekerasan, akses terhadap dokumen identitas hukum, pembangunan desa yang inklusif, dan dukungan mata pencaharian.
Selama kunjungan, para jurnalis (termasuk ) belajar tentang Pos Pengaduan dan simulasi pembelajaran Sekolah Perempuan.
Menurut Deputy Director and Community Facilitator dari PEKA-PM Yerni Selly, sejak saat Sekolah Perempuan didirikan, ada total 555 aduan.
Untuk periode April 2023 sampai Mei 2024, ada 385 aduan yang meliputi permintaan warga desa (termasuk kaum perempuan) dalam mengurus KIA, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga. Akte Kematian hingga KTP.
Yerni Selly menyebut bahwa Sekolah Perempuan di desa Tanah Merah ini juga mampu mendukung penduduk untuk tetap berdaya, mendapatkan akses pelayanan seperti kesehatan, lantaran itu adalah hak mereka.
"Namun faktanya, banyak warga tak punya dokumen resmi yang dicatat. Jadi sulit bagi mereka menerima hak tersebut. Pos Pengaduan ini kemudian bekerja membantu warga desa, terutama perempuan," kata Yerni.
Sementara itu, pada periode Januari-Mei 2024, ada penurunan aduan dengan jumlah sekitar 170. Yerni menyebut penurunan aduan ini menggambarkan bahwa program ini sukses dan bermanfaat bagi penduduk.
Program INKLUSI: Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia
![Program Sekolah Perempuan di desa Tanah Merah, Kupang Tengah, NTT ini termasuk dalam bukti nyata kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat Inklusif (Dok. /Teddy Tri Setio Berty).](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Eso6GRwyF9cjUvUY9z9jOVfWbkU=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4877341/original/004311400_1719511942-WhatsApp_Image_2024-06-28_at_01.09.29.jpeg)
Program Sekolah Perempuan di desa Tanah Merah, Kupang Tengah, NTT ini termasuk dalam bukti nyata kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat Inklusif.
Lewat program INKLUSI ini kedua negara berupaya untuk meningkatkan partisipasi kelompok-kelompok yang terpingirkan dalam pembangunan sosial-budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia, serta manfaat yang mereka peroleh dari pembangunan tersebut.
INKLUSI adalah program Pemerintah Australia yang berdurasi delapan tahun (2021-2029) senilai 120 juta dolar Australia.
Program ini bertujuan untuk memperkuat kontribusi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), melalui kemitraan dengan pemerintah, untuk meningkatkan kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial bagi kelompok marginal atau yang terpinggirkan di Indonesia.
INKLUSI dilaksanakan oleh 11 mitra OMS Indonesia (termasuk organisasi perempuan dan gerakan sosial, organisasi berbasis agama, Organisasi Penyandang Disabilitas/OPD – 'Aisyiyah, BaKTI, KAPAL Perempuan, Kemitraan, Migrant Care, PEKKA, PKBI, SIGAB, PERMAMPU, LAKPESDAM NU, dan PR YAKKUM) serta jaringannya.
Sebelas OMS ini, bersama dengan 120 lebih sub-mitranya, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan nasional, di lebih dari 650 desa, 120 lebih kabupaten dan 32 provinsi.
![Infografis Sejarah Hari Perempuan Internasional](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jA83AcXc8rpZWef3HHX4SRyXSD0=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4766742/original/079246000_1709898088-240305_INFOGRAFIS_LIFESTYLE__Sejarah_Hari_Perempuan_Internasional_S_1080_x_1080.jpg)
Terkini Lainnya
Mama Dina: Perempuan di Desa Kini Dilibatkan
Seputar Sekolah Perempuan di Tanah Merah, Kupang Tengah
Program INKLUSI: Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia
kupang
Sekolah Perempuan
NTT
nusa tenggara timur
Kekerasan terhadap Wanita
perempuan
Dina Anone
Inklusi
Australia
Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Australia di Kupang NTT
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
Buka Mukerwil PPP Jambi, Mardiono Kobarkan Semangat Kader Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
Populer
Kata 'Tolong' Sudah Jarang Terdengar dalam Permintaan Orang Amerika Serikat, Kesopanan Menurun?
Massoud Pezeshkian Satu-satunya Capres Moderat Unggul Tipis Pilpres Iran, Bakal Ada Putaran Kedua?
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
Dinilai Tampil Mengecewakan pada Debat Perdana Pilpres AS 2024, Akankah Joe Biden Tergantikan?
Dikira Alkohol, 4 Nelayan di Sri Lanka Tewas Usai Minum Air dari Botol yang Ditemukan di Laut
AS Pasok 14.000 Lebih Bom Seberat 970 Kg ke Israel Sejak 7 Oktober 2023
Volodymyr Zelenskyy Serukan Serangan Jarak Jauh dan Pertahanan Udara Pasca-Serangan di Kota Vilniansk
4 Manfaat Hadirnya Keluarga dan Teman untuk Jaga Kesehatan Mental dan Fisik Seseorang
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Menang 4-1, Spanyol Bungkam Perlawanan Gigih Georgia untuk Tiket Perempat Final
Hasil Euro 2024: Diwarnai Gol Salto Jude Bellingham, Inggris Sukses Tekuk Slovakia dengan Dramatis
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Georgia, Segera Dimulai
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Dapatkan Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Inggris vs Slovakia, Tayang Sesaat Lagi
Berita Terkini
Tak Roboh Saat Perang Saudara, Patung Lilin Abraham Lincoln di AS Meleleh Akibat Panas Ekstrem
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Hasil Euro 2024: Menang 4-1, Spanyol Bungkam Perlawanan Gigih Georgia untuk Tiket Perempat Final
2.959 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Pesta Rakyat di Hari Bhayangkara ke-78
Prediksi Peramal India Kiamat 29 Juni Tak Terbukti, Ini 10 Tanda Hari Akhir dan Urutannya dalam Hadis
Konde Berbalon Seorang Pengantin Perempuan Bikin Heran Warganet, Buat Apa?
Bagaimana Bisa Jantung Terserang Rematik? 4 Faktor Ini Diduga Menjadi Penyebabnya
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 1 Juli 2024
Polisi Temukan Surat Permintaan Maaf Guru Honorer yang Bunuh Diri di Fly Over Cimindi
Ribuan Warga Bolmong Terdampak Banjir, BNPB Salurkan Bantuan Kebutuhan Pokok
Hasil Euro 2024: Diwarnai Gol Salto Jude Bellingham, Inggris Sukses Tekuk Slovakia dengan Dramatis
Hasto Pastikan Siap Hadiri Panggilan KPK Terkait Kasus Harun Masiku
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Georgia, Segera Dimulai
Kalau Ada yang Tidak Bisa Sholat, Siapa yang Salah? Ini Penjelasan Buya Yahya
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya