uefau17.com

Harga Emas Tumbang Dihantam Penguatan Dolar AS - Bisnis

, Jakarta - Harga emas dunia tumbang pada perdagangan Selasa, terpukul oleh kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan juga imbal hasil surat utang obligasi AS.

Investor tengah menunggu data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Data inflasi ini akan memberikan isyarat mengenai waktu pasti penurunan suku bunga Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Mengutip CNBC, Rabu (26/6/2024), harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi USD 2.323,60 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi USD 2.335,80 ons.

Dolar menguat 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama dunia dan membuat harga emas dunia lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara imbal obligasi AS berjangka waktu 10 tahun juga naik tipis.

“Masih banyak permintaan fisik dari bank sentral dan ada juga permintaan dari Asia. Pada akhirnya ekspektasinya adalah bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya dan investor sangat enggan untuk kekurangan emas,” kata analis komoditas TD Sekuritas Ryan McKay.

Dewan Emas Dunia mengungkapkan dana yang diperdagangkan di bursa emas (ETF) yang didukung secara fisik secara global, merupakan kategori permintaan yang penting, mengalami arus masuk minggu lalu sebesar USD 212 juta, atau 2,1 metrik ton.

Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil mencapai rekor tertinggi USD 2.449,89 pada 20 Mei dan naik 12% sepanjang tahun ini. Kenaikan harga emas batangan ini didukung oleh harapan penurunan suku bunga Fed dan pembelian yang kuat oleh bank sentral di tengah ketegangan geopolitik.

Minggu ini, para pelaku pasar menantikan perkiraan produk domestik bruto kuartal pertama AS yang akan dirilis pada hari Kamis dan laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Senin bahwa ia masih memperkirakan inflasi akan lebih dingin sebagai bagian dari proses yang akan membuka pintu bagi penurunan suku bunga.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Diramal Masih Bergejolak, Tembus Level Berapa?

Sebelumnya, harga emas masih terjebak dalam rentang perdagangan yang relatif sempit. Harga emas tidak mampu mempertahankan kenaikan berkelanjutan di atas USD 2.350 per ounce. Pada Minggu, 23 Juni 2024, harga emas dunia berada di kisaran USD 2.320 per ounce.

Para analis komoditas masih sangat optimis terhadap harga emas dunia dalam jangka panjang, tetapi dalam jangka pendek analis masih memprediksi adanya gejolak harga. Hal ini terutama saat musim perdagangan musim panas dimulai, investor tidak akan melihat kenaikan dalam waktu dekat.

Kepala Riset Capitalight Research, Chantelle Schieven mengatakan investor harus bersiap menghadapi volatilitas yang lebih tinggi di pasar emas. Dia menjelaskan secara tradisional, pasar musim panas mengalami likuiditas yang lebih rendah, yang dapat menghasilkan volatilitas yang lebih tinggi. 

Pada saat yang sama, ketidakpastian pasar masih sangat tinggi karena pasar mencoba menebak langkah Federal Reserve selanjutnya.

“Emas tertahan di sini, dan bereaksi terhadap segalanya karena kita tidak tahu apa yang akan dilakukan Federal Reserve,” kata Schieven, dikutip dai Kitko, Minggu (23/6/2024).

Meskipun begitu, Schieven mengatakan emas telah mencapai harga dasar yang kokoh di kisaran USD 2.280 per ounce.

Kemudian, Chief Investment Officer di Zaye Capital Markets, Naeem Aslam mengatakan dia memperkirakan emas akan tetap mendapat dukungan yang baik dalam waktu dekat karena para pedagang menggunakan logam mulia untuk melakukan lindung nilai terhadap posisi mereka menjelang liburan musim panas.

“Kami terus mempertahankan pendirian kami jalur dengan resistensi paling kecil akan terus berlanjut untuk konsolidasi kecuali kami mendapat lebih banyak keributan dari anggota FOMC,” jelas Aslam.

3 dari 3 halaman

Tak Mampu Pertahankan Kenaikan

Meskipun emas tidak mampu mempertahankan kenaikan di atas USD 2.350 selama lima minggu terakhir, Analis Pasar Senior di Trade Nation, David Morrison mengatakan dia tetap konstruktif terhadap emas.

Kalender ekonomi AS sepanjang pekan depan tidak terlalu pada, tetapi ada cukup banyak laporan yang akan menciptakan volatilitas pada emas. Fokus minggu depan adalah pada Jumat yaitu laporan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve.

Beberapa analis mengatakan data inflasi yang lemah dapat memperkuat penurunan suku bunga di bulan September, yang akan mendukung harga emas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat