, Jakarta - Sektor saham energi memimpin penurunan pada perdagangan Senin (15/11/2021). Hal ini seiring koreksi saham emiten batu bara pada awal pekan ini.
Mengutip RTI, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami koreksi 0,53 persen ke posisi 6.616,02. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.675,59 dan terendah 6.610,82. Sebanyak 356 saham melemah sehingga menekan IHSG.
186 saham menguat dan 134 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.410.271 kali dengan volume perdagangan 23 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Tekanan IHSG itu juga seiring sektor saham energi yang tersungkur. Indeks sektor saham IDXenergy melemah 2,04 persen, dan memimpin penurunan indeks sektor saham. Diikuti indeks sektor saham IDX infrastruktur susut 1,13 persen dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal melemah 1,1 persen.
Saham emiten batu bara bahkan memimpin penurunan terbesar atau top losers pada awal pekan ini. Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) susut 6,98 persen ke posisi Rp 19.325 per saham. Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) tergelincir 6,92 persen ke posisi Rp 1.615 per saham.
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) susut 5,71 persen ke posisi Rp 66 per saham. Koreksi juga dialami PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Saham PTBA melemah 5,64 persen ke posisi Rp 2.510 per saham. Saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) turun 5,15 persen ke posisi Rp 4.050 per saham.
Selanjutnya saham batu bara yang tersungkur antara lain saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) melemah 3,12 persen ke posisi Rp 7.775 per saham. Saham PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) turun 2,86 persen ke posisi Rp 272 per saham. Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) susut 0,29 persen ke posisi Rp 25.925 per saham. Lalu saham PT United Tractors Tbk (UNTR) merosot 2,3 persen ke posisi Rp 22.275 per saham.
Koreksi saham emiten batu bara setelah kesepakatan untuk mencegah perubahan iklim yang berbahaya telah dicapai pada KTT COP26 di Glasgow.
Mengutip Kanal Global , pakta iklim Glasgow adalah kesepakatan iklim pertama yang secara eksplisit berencana memangkas batu bara, bahan bakar fosil terburuk untuk gas rumah kaca.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Puluhan negara sepakat mengakhiri pemakaian batu bara dan menghentikan pendanaan bahan bakar fosil, sementara Ingris mengatakan berakhirnya era batu bara sudah di depan mata. Tapi memangkas perekonomian yang dihasilkan batu bara bukan hal mudah, bahk...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tekan Pengurangan Emisi
![FOTO: Ekspor Batu Bara Indonesia Melesat](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/a5zy6LvBGm5_zzdaQa_Q9Xk47sc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3609091/original/063195800_1634813436-20211021-Ekspor-Batu-Bara-2.jpg)
Kesepakatan itu juga menekan pengurangan emisi yang lebih mendesak dan menjanjikan lebih banyak uang bagi negara berkembang. Hal ini untuk membantu beradaptasi dengan dampak iklim.
Namun, janji itu tidak cukup jauh untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5C.
Komitmen untuk menghapus batu bara yang termasuk dalam rancangan negosiasi sebelumnya menyebabkan penyelesaian dramatis setelah India memimpin oposisi terhadapnya.
Menteri Iklim India Bhupender Yadav bertanya bagaimana negara-negara berkembang dapat berjanji untuk menghapus subsidi batubara dan bahan bakar fosil ketika mereka "masih harus berurusan dengan agenda pembangunan dan pemberantasan kemiskinan mereka".
Pada akhirnya, negara-negara COP26 sepakat untuk 'mengurangi' daripada 'menghapus' batu bara, sebuah pemilihan kata yang memicu kekecewaan beberapa perwakilan negara, termasuk Presiden COP26 Alok Sharma yang mengatakan "sangat menyesal" atas bagaimana akhir dari negosiasi itu terjadi, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu, 14 November 2021.
Batu bara bertanggung jawab atas sekitar 40 persen emisi CO2 setiap tahun, menjadikannya sentral dalam upaya untuk tetap dalam target 1.5C. Untuk memenuhi tujuan ini, disepakati di Paris pada 2015, emisi global perlu dikurangi sebesar 45 persen pada 2030 dan menjadi hampir nol pada pertengahan abad.
"Mereka mengubah sepatah kata pun tetapi mereka tidak dapat mengubah sinyal yang keluar dari COP ini, bahwa era batu bara berakhir," ujar direktur eksekutif internasional Greenpeace Jennifer Morgan.
"Ini demi kepentingan semua negara, termasuk mereka yang masih membakar batubara, untuk transisi ke energi terbarukan yang bersih."
Aspek pendanaan untuk perbaikan kebijakan terkait iklim sendiri menjadi salah satu topik panas yang diperdebatkan selama konferensi. Negara maju berjanji menyedian USD 100 milliar per tahun kepada negara berkembang, sebuah komitmen yang dibuat pada 2009 dengan tenggat waktu 2020. Namun, tanggal itu telah terlewatkan.
Ini dirancang untuk membantu negara-negara berkembang beradaptasi dengan efek iklim dan membuat transisi ke energi bersih. Dalam upaya untuk meredakan delegasi, Sharma mengatakan sekitar $ 500 miliar akan dimobilisasi pada 2025.
Namun, negara-negara miskin telah menyerukan seluruh pertemuan untuk pendanaan melalui prinsip kerugian dan kerusakan - gagasan bahwa negara-negara kaya harus mengkompensasi yang lebih miskin untuk efek perubahan iklim yang tidak dapat mereka adaptasi.
Ini adalah salah satu kekecewaan besar konferensi bagi banyak delegasi. Terlepas dari ketidakpuasan mereka, beberapa negara yang mendapat manfaat mendukung perjanjian tersebut atas dasar bahwa pembicaraan tentang kerugian dan kerusakan akan terus berlanjut.
Advertisement
Bakal Gelar Pertemuan Tahun Depan
![Ekspor Batu Bara Indonesia Menurun](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/fAPwwdChpJ8H3V6cVXYIXKquBS0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2951086/original/054337900_1572224430-20191027-Ekspor-Batu-Bara-Indonesia-Menurun-IQBAL-6.jpg)
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kurang antusias dengan bagaimana COP26 menghasilkan komitmen iklim, menuturkan: "Planet kita yang rapuh tergantung pada benang. Kami masih baru mengetuk pintu ke solusi atas bencana iklim."
"Sudah waktunya untuk masuk ke mode darurat – atau peluang kita untuk mencapai nol bersih itu sendiri akan menjadi nol."
Sebagai bagian dari perjanjian, negara-negara telah berjanji untuk bertemu tahun depan untuk menjanjikan pengurangan karbon besar lebih lanjut sehingga tujuan 1.5C dapat tercapai. Janji saat ini, jika dipenuhi, hanya membatasi pemanasan global hingga 2,4C.
Jika suhu global naik lebih dari 1,5C, para ilmuwan menuturkan, Bumi kemungkinan akan mengalami efek parah seperti jutaan orang lagi yang terkena panas ekstrem.
Terkini Lainnya
COP26 Sepakat Kurangi Penggunaan Batu Bara, Sejumlah Negara Kecewa
Menakar Prospek Saham Emiten Batu Bara
Melihat Prospek Saham Batu Bara pada Kuartal IV 2021
Tekan Pengurangan Emisi
Bakal Gelar Pertemuan Tahun Depan
Saham
Emiten Batu Bara
Saham ITMG
PT Indo Tambangraya Megah Tbk
Indo Tambangraya Megah
Saham Batu Bara
Rekomendasi
Turunkan Emisi CO2, Pabrik Semen CMNT Pakai Energi Alternatif
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Regional
Usai ETF Mandiri, BEI Bocorkan 2 ETF Lagi Antre di Pipeline
Tender Sukarela 678,59 Juta Saham Total Bangun Persada, Shimizu Patok Harga Segini
Harga Saham DSSA Tak Lagi Jadi yang Termahal, Tengok di Sini
Ada Perombakan Direksi, Bagaimana Gerak Saham GOTO?
Rencana Bisnis Titan Infra Energy: Bangun Dermaga USD 5 Juta Layani PTBA hingga Siap IPO
Thomas Djiwandono Bakal Dilantik Jadi Wamenkeu, Bagaimana Gerak IHSG Hari Ini?
KISI Asset Management Bakal Luncurkan Reksa Dana Global Sharia, Isinya Saham Apple hingga Tesla
Piala AFF U-19
Bekuk Filipina 6-0, Indra Sjafri: Mudah-mudahan Laga Kedua Ketiga Kita Lalui dengan Baik
Cegah Bau Saat Piala AFF U-19, Jam Pembuangan Sampah ke TPA Benowo Diatur Ulang
2.180 Personel Gabungan Siap Amankan Laga Pembuka Piala AFF U-19 di Surabaya Hari Ini
Catat, Jadwal Lengkap Timnas U-19 Piala AFF 2024 dan Daftar Pemain
Donald Trump
Survei: Mayoritas Pemilih Partai Demokrat Minta Agar Joe Biden Mundur dari Pilpres AS
Pendukung Setia Donald Trump Ramai-ramai Pakai Perban Telinga, Solidaritas bagi Sang Calon Presiden AS
Perban Telinga, Tren Baru Pendukung Donald Trump
Kota Butler di Pennsylvania Berupaya Pulihkan Reputasi Pasca-Penembakan Donald Trump
Lamine Yamal
Gol Lamine Yamal ke Gawang Prancis Dinobatkan yang Terbaik di Euro 2024
Bawa Spanyol Juarai Euro 2024, Beredar Foto Lamine Yamal Sewaktu Bayi Digendong Lionel Messi
Harga Fantastis Lamine Yamal, Pemain Muda Terbaik Euro 2024 yang Pecahkan Rekor Pele
Lamine Yamal Rengkuh Trofi Pemain Muda Terbaik Euro 2024
Spanyol Juara Euro 2024, Lamine Yamal Pemain Muda Terbaik dan La Roja Pecahkan Rekor Gol
Piala Presiden 2024
Piala Presiden 2024 Segera Bergulir: Tayang Eksklusif di Indosiar, Vidio, dan Nex Parabola
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Piala Presiden 2024 di Vidio, Mulai 19 Juli
Top 3: Daftar Hadiah Piala Presiden 2024 Bikin Penasaran
Maruarar Ungkap Alasan Piala Presiden 2024 Tetap di Emtek Group
Sahroni DPR: Hubungan Baik Polri dan PSSI Kunci Sukses Piala Presiden 2024
TOPIK POPULER
Populer
IHSG Bangkit Kamis Pagi, Dibuka Langsung ke Zona Hijau
Thomas Djiwandono Bakal Dilantik Jadi Wamenkeu, Bagaimana Gerak IHSG Hari Ini?
Harita Nickel Ancang-Ancang Buyback Saham dan Rights Issue, Kapan?
IHSG Berpeluang Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 18 Juli 2024
Harga Saham DSSA Tak Lagi Jadi yang Termahal, Tengok di Sini
Turunkan Emisi CO2, Pabrik Semen CMNT Pakai Energi Alternatif
Bursa Saham Asia-Pasifik Merosot Tajam, Nikkei Jepang Pimpin Pelemahan
IHSG Ditutup Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Regional
Tender Sukarela 678,59 Juta Saham Total Bangun Persada, Shimizu Patok Harga Segini
Antisipasi Kebocoran Data, Investor Pasar Modal Harus Apa?
Timnas Indonesia U-19
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Top 3 Berita Bola: Punya Banyak Pengalaman, 6 Bintang Timnas Indonesia U-19 Siap Menggebrak di Piala AFF 2024
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Pesta Gol Setengah Lusin
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Iqbal Gwijangge 2 Gol, Garuda Muda Unggul 4-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Indonesia vs Filipina, Rabu 17 Juli Pukul 19.30 WIB di SCTV dan Vidio
Berita Terkini
Kejati DKI Jakarta Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Asuransi Askrindo
Siap Maju di Pilkada Tanah Laut dan Tanah Bumbu, Dua Calon Ini Yakin Menang
Cara Bermain Kursi Panas MPLS, Game Seru yang Bikin Siswa Baru Makin Akrab
Ditpolairud Amankan 14 Tersangka dari 11 Kasus di Wilayah Hukum Perairan Polda Lampung
Usut Harun Masiku, KPK Periksa Istri Mantan Kader PDIP Saeful Bahri
PKPU Tentang Pilkada 2024, Harus Diperhatikan Calon Kepala Daerah
Memalukan, 2 Anggota Komisi Fatwa MUI Masuk Organisasi Terafiliasi Israel, Kini Dinonaktifkan
Festival Maek 2024, Mencari Asal Mula Peradaban Dunia
Kasus Pembakaran Rumah Jurnalis di Sumut dan Respon KSP
Leny Yoro Segera Gabung Manchester United, Segini Gaji di Old Trafford
Heboh Wilayah Gibraltar, Berikut Profil dan Fakta Menariknya
Dikunjungi Parpol Vietnam, Golkar Bahas Kerja Sama Pertukaran Kader
Kebahagiaan Parman, CS di Kejati Riau Dapatkan Bantuan Rumah Baru
Tingkatkan Kemampuan Teknisi, Garuda Metalindo Bermitra dengan ITB
PNM Bantu Ibu Striker Timnas U-16 Bangkitkan Usaha