uefau17.com

Alasan Kia Carnival di Indonesia Hanya Mesin Diesel, Tak Ada Varian Hybrid - Otomotif

, Jakarta - PT Kreta Indo Artha meluncurkan versi facelift terbaru dari generasi keempat MPV 11-seater Kia Carnival untuk mengaspal di Indonesia. Meski penyegarannya dilakukan habis-habisan di tampilan eksterior dan atribut interiornya, apa yang ada di balik kap mesinnya masih sama, yakni mesin Diesel 2.200 cc 4-silinder CRDi yang mampu menghasilkan tenaga 191 tenaga kuda (194 PS) dan torsi maksimum 441 Nm.

Di Indonesia, mesin tersebut adalah satu-satunya pilihan yang dapat dibeli pada Kia Carnival yang langsung diboyong dari negara asalnya, Korea Selatan secara CBU (Completely Built Up). Tak opsi mesin hybrid seperti di Negeri Gingseng.

Kia Carnival Hybrid yang dipasarkan di Korea Selatan dan Amerika Serikat disenjatai mesin hybrid 1.600 cc 4-silinder Turbo Gasoline Direct Injection (GDI) berdaya 242 tenaga kuda dengan torsi puncak 366 Nm yang dipadukan dengan motor listrik bertenaga 72 tenaga kuda yang disokong baterai Li-ion 1,49 kWh.

Selain itu, opsi non-hybrid lain sesungguhnya masih ada mesin bensin V6 2.500 cc 287 tenaga kuda.

Mengenai opsi mesin yang terbatas, Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha, Ario Soerjo membeberkan alasannya.

"Saat ini kita bisa lihat bahwa meskipun mesinnya diesel, mesinnya itu sudah terbukti tangguh, irit, dan juga termasuk salah satu yang terhalus untuk mesin diesel yang ada di market Indonesia, dan keberadaan dan kegunaan mesin tersebut bisa diterima oleh konsumen," ucapnya saat ditemui di acara peluncuran Kia Carnival di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertimbangkan Regulasi yang Belum Berpihak Pada Opsi Hybrid

Ario juga menyampaikan bahwa sebelumnya, dirinya dan tim Kreta juga telah mempertimbangkan memboyong opsi mesin hybrid The New Kia Carnival ke Indonesia. Namun, dirinya memiliki pertimbangan lain terkait regulasi yang belum terlalu berpihak.

"Kita juga lihat nggak cuma urusan dieselnya, tapi juga urusan regulasi, di mana regulasi kita juga masih belum terlalu mendukung untuk varian-varian selain diesel atau bensin," terangnya.

Kendati demikian, Ario tidak menutup kemungkinan akan varian-varian mesin lainnya yang akan datang karena mereka terus mempelajarinya.

"Nah kita juga lagi lihat juga dari segi harga dan lain-lain, tapi kita selalu mempelajari, jadi kita tidak menutup kemungkinan untuk varian-varian lain. Tapi untuk saat ini kita fokus dengan mesin diesel 2.200 cc yang sudah terbukti," dirinya menandaskan.

Dari pernyataan Ario, agen pemegang merek Kia di Indonesia ini mungkin juga tengah menunggu kepastian regulasi yang akan memberi keuntungan dari insentif mobil hybrid. 

Beberapa bulan lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkap bahwa jajaran menteri mulai membicarakan soal insentif untuk mobil hybrid di Indonesia, walau belum terdengar angin segar tentang regulasi ini.

Meski begitu, jika benar Kreta Indo Artha menunggu kebijakan insentif hybrid, artinya mereka harus paling tidak berkomitmen untuk merakit dalam negeri mobilnya demi memenuhi syarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat