uefau17.com

Musim Pancaroba Tiba, tapi Masih Terjangkit Batuk Berdahak? Lakukan 4 Cara Mudah Ini di Rumah - Regional

, Bandung - Musim pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim, dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Perubahan cuaca dan temperatur yang terjadi pada masa peralihan ini dapat berdampak pada daya tahan tubuh, karena tubuh perlu bekerja lebih keras untuk menyesuaikan diri dengan kondisi udara dan cuaca.

Menurut dr. Merry Dame Cristy Pane di laman Alo Dokter, musim pancaroba identik dengan munculnya berbagai macam penyakit.

"Salah satunya adalah batuk berdahak akibat infeksi saluran pernapasan. Namun, Anda tidak perlu khawatir. Sejumlah perawatan alami dan obat-obatan bisa Anda gunakan untuk mengatasinya," ujar Merry dicuplik Rabu, 26 Juni 2024.

Merry mengatakan bakteri dan virus, termasuk virus penyebab pilek dan batuk berdahak, tumbuh subur serta bisa bertahan hidup lebih lama di musim pancaroba.

Itulah alasannya, pada pergantian musim kita lebih mudah terserang batuk. Musim pancaroba menciptakan kondisi yang sesuai untuk tempat berkembangnya kuman dan virus di sekitar manusia.

"Batuk sering kali disebabkan oleh infeksi virus. Jika penyebabnya adalah virus, maka Anda tidak perlu pengobatan khusus karena dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari," kata Merry.

Namun jika terasa sangat mengganggu, ada beberapa cara alami yang bisa membantu meredakan batuk berdahak, yaitu:

- Perbanyak istirahat dan cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan banyak minum air putih, minimal 8 gelas per hari. Anda juga dapat mengonsumsi teh hangat atau air lemon hangat yang telah dicampur madu. Minuman herbal yang terbuat dari jahe, cengkeh, atau peppermint juga bisa membantu meredakan batuk berdahak.

- Mandi dengan air hangat dapat membantu melembapkan saluran pernapasan dan mengencerkan dahak. Jika memungkinkan, gunakan humidifier dalam ruangan untuk melembapkan udara dan mencegah iritasi pada saluran pernapasan.

- Berkumur dengan air garam juga bisa membantu mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan.

- Hindari polusi udara yang dapat menyebaban iritasi pada saluran pernapasan. Polusi ini bisa berupa asap rokok, debu, parfum, dan asap kendaraan.

"Menjaga daya tahan tubuh adalah kunci utama agar tidak mudah terserang penyakit di musim pancaroba," sebut Merry.

Caranya adalah dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan bergizi serta makanan yang kaya akan vitamin C, sering cuci tangan, istirahat yang cukup, kurangi stres, dan rajin berolahraga.

Guna mengurangi risiko tertular batuk berdahak dari orang lain serta menghindari paparan polusi penyebab batuk, gunakan masker ketika bepergian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Meredakan Batuk Berdahak dengan Obat

Batuk berdahak bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, atau muncul akibat alergi dan iritasi di saluran pernapasan.

Jika batuk berdahak tidak juga reda dengan perawatan di atas, Anda dapat menggunakan obat-obatan berikut ini:

- Obat batuk berdahak. Obat yang digunakan untuk batuk berdahak adalah golongan mukolitik dan ekspektoran, yang bekerja dengan cara mengencerkan dahak agar lebih mudah dikeluarkan saat batuk. Obat batuk jenis ini tersedia dalam bentuk sirop dan tablet.

- Obat antihistamin. Obat ini dapat membantu meredakan batuk berdahak yang disebabkan oleh alergi.

- Obat antibiotik dengan resep dokter. Obat antibiotik hanya diperlukan jika batuk berdahak disebabkan oleh infeksi bakteri, dan perlu diingat, obat ini tidak dapat menyembuhkan infeksi virus.

Agar efektif, obat harus dikonsumsi secara rutin dan sesuai dosis yang tertera pada kemasan. Segeralah periksakan diri ke dokter jika batuk berdahak tidak kunjung sembuh setelah dua minggu, dan jika batuk berdahak disertai dengan demam, dahak berwarna kuning atau hijau, berkeringat di malam hari, batuk darah, sesak napas, atau nyeri dada.

Dokter akan memastikan penyebab batuk berdahak yang Anda alami dan memberikan penanganan yang sesuai.

 

3 dari 3 halaman

Pengertian Batuk

Sedangkan menurut dr. Pittara di laman yang sama, menerangkan batuk adalah respons alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing, seperti kuman, virus, debu, atau zat iritatif, dari dalam saluran pernapasan.

Meski begitu, batuk juga sering kali menandakan adanya gangguan kesehatan tertentu, mulai dari ISPA, alergi, asma, hingga kanker paru-paru.

"Tenggorokan dan paru-paru normalnya memproduksi sedikit lendir atau dahak. Lendir ini biasanya akan dikeluarkan melalui batuk dan bersin," ungkap Pittara.

Batuk yang terjadi sesekali dan cepat mereda umumnya masih tergolong normal, karena membantu menggerakkan dahak yang berfungsi menjaga saluran pernapasan agar tetap lembap.

Namun, batuk yang berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan patut diwaspadai karena bisa jadi merupakan gejala penyakit yang perlu diobati.

"Penanganan untuk batuk perlu segera dilakukan, terutama jika batuk disertai gejala lain, seperti demam, sesak napas, dan dahak berwarna kuning kehijauan atau bercampur darah," sebut Pittara.

Batuk umumnya disertai dengan gejala lain, seperti pilek atau hidung tersumbat, sakit tenggorokan, mengi, sesak napas, dan perut mulas.

Berdasarkan lama terjadinya, batuk dapat berlangsung kurang dari 3 minggu sampai lebih dari 8 minggu.

"Batuk bisa disebabkan oleh infeksi di saluran pernapasan atas maupun saluran pernapasan bawah," jelas Pittara.

Batuk juga dapat terjadi akibat alergi atau penyakit yang berlangsung dalam jangka panjang, seperti asma, PPOK, dan bronkitis kronis.

Selain dengan mengonsumsi obat batuk, ada upaya mandiri yang bisa dilakukan untuk meredakan batuk.

Beberapa cara tersebut adalah dengan beristirahat yang cukup, minum banyak air putih, mengonsumsi madu, menghindari makanan tertentu.

"Jika batuk disebabkan oleh infeksi bakteri, maka konsultasikan ke dokter terkait penggunaan antibiotik. Konsultasikan juga ke dokter jika batuk dicurigai karena penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD)," tutur Pittara.

Cara pencegahan batuk adalah dengan berhenti merokok, rajin mencuci tangan, tidak melakukan kontak dengan orang yang sakit, menggunakan masker saat sakit, serta mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang.

Selain itu, menjalani vaksinasi flu dan pneumonia bisa mencegah terkena infeksi saluran pernapasan yang dapat menyebabkan batuk.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat