, Jakarta - Baju adat telah menjadi salah satu seragam sekolah yang digunakan peserta didik mulai dari SD, SMP, dan SMA pada hari atau acara adat tertentu. Ketetapan itu berdasarkan aturan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang tertuang dalam Permendikbud No. 50 Tahun 2022.
Meski sudah dua tahun aturan berjalan, tetap ada pro dan kontra dari aturan tersebut yang salah satunya menilai memberatkan orangtua murid. Di sisi lain sebenarnya penggunaan baju adat di sekolah bisa menjadi sarana untuk mengenalkan budaya pada anak sejak dini.
Baca Juga
Mengenai baju adat, sejarawan yang juga Wakil Sekjen PGRI, Wijaya, mengatakan tidak ada arsip atau dokumen yang menyatakan tentang kapan lahirnya baju adat. Namun keberadaan pakaian adat sejalan dan hadir seiring proses perkembangan budaya di suatu masyarakat.
Advertisement
"Baju adat berkolerasi dengan faktor geografis pemahaman, keyakinan dan bukan hanya dalam konteks Nusantara (Indonesia) tapi juga di negara lain seperti itu," ungkap Wijaya yang juga merupakan Pembina PP Forum Komunikasi Guru IPS Nasional, saat dihubungi dalam wawancara telepon pada Jumat, 26 April 2024.
Menurutnya, baju adat dijadikan seragam sekolah merupakan hal yang positif. Dari konteks historis jadi media pemersatu, dalam arti setiap daerah memiliki pakaian adat khasnya sebagai kebanggan dan identitas.
Mulai dari masyarakat baju adat kebaya, ulos, baju kurung, setiap provinsi di Indonesia menunjukkan adanya keberagaman. Hal ini juga, kata Wijaya, menunjukkan keunikan suatu masyarakat dan komunitas.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Simbol Keberagaman
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Kang Jaro ini mengatakan, baju adat sendiri divisualisasikan pada masa kerajaan karena menentukan status dan usia seseorang, serta budaya masyarakatnya. Baju adat juga menjadi identitas unik Indonesia di mata dunia yang menjadi daya tarik wisatawan datang karena bangsa lain pun bisa melihat keberagaman.
Penggunaan baju adat di sekolah, menurut Wijaya tidak seperti asumsi yang liar lewat konten maupun cuitan di media sosial. Menurut pemahamannya aturan juga diserahkan kembali kepada pemerintah daerah.
Namun intinya, baju adat akan menjadi simbol keberagaman dan permanfaatannya memang tidak bisa dipakai sehari-hari karena dari segi aksesori dan padu padannya pun sangat banyak. Secara substansinya, sambung Wijaya, pesan yang ingin disampaikan dari sisi filosofis penggunaan pakaian adat sebagai seragam sekolah ingin mengenalkan keberagaman kepada anak didik, bahwa Indonesia kaya dengan budaya.
Advertisement
"Hal-hal seperti itu sebenarnya bisa kita sampaikan dalam proses pembelajaran di materi pakaian adat di pelajaran sejarah ada meski tidak dalam," cetus Wijaya yang juga seorang pengajar.
Advertisement
Cara Lain Mengenalkan Budaya Baju Adat
Pengenalan budaya dalam keragaman pakaian adat yang dimiliki Indonesia juga sebenarnya bisa diperkenalkan lewat cara lain. Wijaya menyontohkan dengan mengoleksi pakaian adat di museum pakaian adat atau museum budaya nusantara.
Secara lengkap peserta didik bisa diajak untuk mengenal filosofis pakaian adat. Saat ini juga ada teknologi yang kebanyakan sudah dipakai untuk mengenalkan budaya, seperti menggunakan baju adat secara virtual.
"Misal memanfaatkan dengan kelas virtual, disajikan untuk memiliki fasilitasnya atau film-film dokumentasi tentang pakaian adat nusantara," katanya lagi.
Advertisement
Dan yang terakhir pemanfaatan secara langsung, sebenarnya memang sampai memberatkan. Jangan sampai tujuannya seragam untuk kedisiplinan, konsep kesetaraan, akhirnya diwajibkan justru mencolok dan memperlihatkan strata sosial seseorang.
"Jangan terjebak dengan hal-hal yang sifatnya mengkapitalisasi dari sisi ekonomi daripada aturan tersebut dan glorifikasi yang menimbulkan friksi pakaian adat itu sendiri dan jadi celah pihak-pihak tertentu untuk meraup finansial. Substansinya menjaga, merawat, melestarikan dan menanamkan keberagaman itu yang paling penting," tegasnya.
Pro Kontra dari Orangtua Murid
Pro dan kontra tentang aturan baju adat menjadi seragam sekolah banyak disuarakan para orangtua murid. Ada yang setuju, namun ternyata masih banyak sekolah yang belum menerapkan aturan tersebut.
Sulis (40) yang anaknya kini duduk di kelas 6 Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di Lebak, Banten, mengungkapkan bahwa sejauh ini belum ada sosialisasi maupun penerapan soal baju adat di sekolah. Tapi ia mengaku tidak masalah jika memang aturan itu diterapkan di sekolah.
"Sah sah saja, nggak masalah juga kalau pun harus beli," ungkapnya saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Jumat, 26 April 2024.
Advertisement
Menurutnya aturan tersebut bisa menjadi cara untuk melestarikan budaya. Namun dalam pemahamannya, pakaian adat lebih cocok dipakai saat momen tertentu saja di acara sekolah maupun acara budaya.
Namun di sisi lain, mengenalkan budaya, tidak harus selalu dengan penggunaan baju adat. Karena di sekolah pun ada pelajaran mengenalkan budaya.
"Dari aku pribadi, bisa lewat gadget edukasi. Gadget itu tidak hanya games, tapi budaya disisipi di situ dari tayangan konten YouTube," terang Sulis yang mengatakan memilih menggunakan teknologi dan visualisasi untuk mengajarkan anaknya agar lebih tertarik.
Terkini Lainnya
Baju Adat Jadi Seragam Sekolah, Melestarikan Budaya tapi Memberatkan Kantong Orangtua
Desa Wisata Bersolek Sambut Wisatawan di Musim Libur Lebaran 2024, Macet dan Sampah Jadi Tantangan
Di Balik Toko Oleh-Oleh Siap Raup Cuan Saat Libur Lebaran 2024
Simbol Keberagaman
Cara Lain Mengenalkan Budaya Baju Adat
Pro Kontra dari Orangtua Murid
Kebaya
Cerita Akhir Pekan
seragam sekolah
Seragam
baju adat
sekolah
Pakaian Adat
Pendidikan
Rekomendasi
Desa Wisata Bersolek Sambut Wisatawan di Musim Libur Lebaran 2024, Macet dan Sampah Jadi Tantangan
Di Balik Toko Oleh-Oleh Siap Raup Cuan Saat Libur Lebaran 2024
Persiapan Destinasi Wisata Sambut Pengunjung di Musim Libur Lebaran 2024, Pastikan Liburan Aman dan Menyenangkan
Wisata Aman dan Nyaman Selama Mudik Lebaran 2024
Penerapan Sertifikasi Halal di Luar Negeri, dari Thailand sampai Turki
Lika-liku Pengajuan Sertifikat Halal, Susah Enggak Sih?
Siapkah Industri Restoran dan UMKM Ikut Kewajiban Sertifikasi Halal?
Minim Sosialisasi Wajib Halal untuk PKL Makanan dan Minuman yang Dendanya Capai Rp2 Miliar
Menyiapkan Perempuan Jadi Ibu Masa Kini Sejak Dini
MotoGP 2024
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Juara Sprint Race, Pembalap Bertumbangan di Jerez
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Tercepat di Kualifikasi, Marc Marquez Rebut Pole Perdana Bersama Ducati
Tiket MotoGP Mandalika Diskon 50%, Cek Harga dan Tanggalnya
Tiket MotoGP Mandalika Diskon 50 Persen untuk Pembelian Early Bird hingga 5 Mei, Yuk Buruan Beli
Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Spanyol 2024 di Vidio, Sabtu 27 April: Ada Kualifikasi dan Sprint Race
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Masih Jadi Ancaman, Francesco Bagnaia Tercepat di Latihan
Liga Inggris
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Burnley: Setan Merah Gagal Kalahkan Calon Degradasi
Hasil Liga Inggris West Ham vs Liverpool: Imbang 2-2, Pasukan Jurgen Klopp Makin Sulit Juara
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sebentar Lagi Main di Vidio
Tonton Live Streaming Liga Inggris West Ham vs Liverpool di Vidio 27 April 2024, Segera Dimulai
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sabtu 27 April 2024 Pukul 21.00 WIB di Vidio
Link Live Streaming Liga Inggris West Ham vs Liverpool di Vidio 27 April 2024
Thomas Cup
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Jadwal dan Link Siaran Langsung BWF Thomas & Uber Cup 2024 di Vidio
PP PBSI Rilis Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024, Ada Kejutan di Tim Putri
Thomas dan Uber Cup 2024: Hasil Drawing dan Link Streaming di Vidio
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Tantang Juara Bertahan, PBSI Klaim Indonesia Bisa Unggul
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk Putra adalah Thomas Cup, Kenali Sejarahnya
BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
TOPIK POPULER
Populer
Venesia Tarik Tiket Masuk Harian Rp87 Ribu untuk Wisatawan, Warga Lokal Protes Massal
Siomay dari Indonesia Juarai Daftar Street Food Terbaik Dunia Versi TasteAtlas 2024
Status Internasional Bandara Supadio Dicabut demi Batasi Perjalanan Luar Negeri Warga Kalimantan Barat
Dugaan Pemukulan Petugas Avsec Soekarno Hatta Gara-Gara Calon Penumpang Ngotot Bawa Alat Pancing ke Kabin
Sandiaga Uno Kunjungi Masjid Presiden Jokowi di Abu Dhabi hingga Mampir ke Kedai Kopi Asal Indonesia
Rumah Makan 24 Jam Terancam Dicabut Izin Operasionalnya demi Lawan Obesitas di Malaysia
Spot Foto Populer Berlatar Gunung Fuji Jepang Bakal Disekat karena Turis Susah Diatur
Bayi yang Lahir Ketika Ibunya Sekarat di Gaza Meninggal Dunia, Dikubur Bersebelahan Makam Ibu
Beri Penghargaan pada Mantan Tentara Amerika, Pangeran Harry Kembali Pamerkan 4 Medali Militernya
Hati-Hati dengan Salmonisasi MPASI di Indonesia, Apa Maksudnya?
Joko pinurbo
Joko Pinurbo Wafat, Pernah Bakar Sajak-Sajaknya yang Dirasa Gagal
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Warganet Ungkap Kesedihan dan Doa Terbaik untuk Sang Maestro Kata
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Ini 3 Puisinya yang Mengisahkan Pandemi COVID-19
Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Seniman dan Aktor Ini Rasakan Duka Mendalam
Joko Pinurbo Berpulang, Sirat Rindu Dalam Perjamuan Khong Guan
Mematahkan Mitos Puisi ala Joko Pinurbo
Berita Terkini
Raja Charles III dari Inggris akan Lanjut Tugas Publik 30 Mei 2024 Usai Rehat Pengobatan Kanker 3 Bulan, Ke Sini Kunjungannya
Sinopsis Film The Operative, Kisah Perempuan Jadi Agen Rahasia
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Burnley: Setan Merah Gagal Kalahkan Calon Degradasi
Rudal Hizbullah Serang Konvoi Militer Israel Vs Gempuran Tentara Tel Aviv ke Lebanon, Warga Sipil Tak Berdosa Jadi Korban
Berwudhu dengan Makeup Masih Menempel di Wajah, Sah atau Tidak?
16 Pemain Lolos ke Babak Gugur Darts National Competition Series 02
Memaknai Pelestarian Alam dari Para Perempuan Perajin Batik Tulis Kebon Indah Klaten
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Thomas dan Uber 2024: Siapa Lolos ke Babak 8 Besar?
Jadwal, Hasil, dan Klasemen PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Lolos ke Final Four?
Indahnya Enam Motif Baru Batik Gajah Oling Jeruji Karya Warga Binaan Lapas Banyuwangi
Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
Glory Cup 2024 Resmi Dibuka di Bogor, PP Perbasi Pantau Pebasket Muda Bertalenta
Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan, Obat dari Halaman yang Sering Diabaikan
Taksi dengan Kursi Elektrik Jadi Alternatif Transportasi Lebih Nyaman Bagi Difabel dan Lansia
IBL All-Star 2024: Legacy Gagal Balas Dendam atas Future, Kontes Slam Dunk Dijuarai Pemain Lokal