, Jakarta Penyebab kanker kelenjar getah bening dapat dipengaruhi oleh jenisnya. Seperti yang diketahui, kanker kelenjar getah bening terdiri dari dua jenis yang utama, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
Baca Juga
Advertisement
Gejalanya dari kedua penyakit ini serupa, yaitu adanya pembesaran kelenjar getah bening berupa benjolan di bawah kulit, demam yang berkepanjangan, banyak keringat di malam hari, penurunan berat badan, atau mudah mengalami infeksi.
Hal yang membedakan keduanya adalah jenis sel di dalam kelenjar getah bening yang menjadi ganas. Dokter tak dapat membedakan kedua jenis kanker ini melalui pemeriksaan fisik atau pemeriksaan sederhana saja.
Penyebab kanker kelenjar getah bening pada kedua jenisnya tersebut memiliki perbedaan. Walaupun gejalanya cukup serupa, kamu perlu mengenali berbagai penyebab yang dapat menimbulkan penyakit kanker kelenjar getah bening ini.
Berikut rangkum dari berbagai sumber, Jumat (12/6/2020) tentang penyebab kanker kelenjar getah bening.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening
![Lip 6 default image](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ETaDplo5VELLWyQLBXMZTQSpuz0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3174920/original/026441500_1594278936-backfill-HL1.jpg)
Sebelum mengetahui penyebab kanker kelenjar getah bening, kamu perlu mengenali gejalanya terlebih dahulu. Pada kanker kelenjar getah bening, terjadi pertumbuhan sel-sel yang tak terkendali pada salah satu atau beberapa kelenjar getah bening di dalam tubuh. Sel-sel tersebut bersifat ganas dan merusak jaringan di sekitarnya. Akibatnya, kelenjar getah bening tak mampu berfungsi menjaga daya tahan tubuh sebagaimana mestinya.
Berikut beberapa gejala kanker getah bening yang perlu kamu ketahui:
- Timbulnya benjolan di bawah kulit. Dikutip dari KlikDokter, salah satu gejala yang paling awal dikenali oleh penderitanya adalah timbulnya benjolan di bawah kulit. Kondisi tersebut merupakan tanda dari pembesaran kelenjar getah bening. Benjolan tersebut paling sering dijumpai di leher, ketiak, atau lipat paha. Benjolan tersebut biasanya teraba kenyal, tidak nyeri, dan warnanya sama dengan warna kulit di sekitarnya.
- Sesak napas. Jika kanker kelenjar getah bening terjadi pada kelenjar di dalam rongga dada, gejala yang paling sering dikeluhkan adalah sesak napas. Sesak napas yang dirasakan ini awalnya ringan, tapi makin lama makin berat hingga dapat mengancam nyawa.
- Perut makin membesar dan terasa begah. Sementara itu, jika kanker terjadi pada kelenjar getah bening di rongga perut, keluhan yang paling sering dialami adalah perut makin membesar dan terasa begah.
- Demam tak terlalu tinggi yang berkepanjangan (terjadi selama lebih dari dua minggu)
- Banyak keringat khususnya pada malam hari
- Mudah lelah
- Kehilangan nafsu makan
- Terjadi penurunan berat badan secara drastis
Tidak hanya itu, orang yang mengalami kanker kelenjar getah bening juga biasanya akan lebih rentan tertular infeksi dibandingkan orang yang sehat. Hal ini karena kelenjar getah beningnya tak mampu menjaga daya tahan tubuh. Lebih lanjut, jika penderitanya mengalami infeksi, umumnya bisa sangat mudah menjadi infeksi yang berat dan membahayakan.
Advertisement
Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening non-Hodgkin
![Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/yd1ZHApLfNySAGbPxluHQFt160c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1107934/original/006385100_1452516001-anduk2.jpg)
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab kanker kelenjar getah bening dipengaruhi oleh jenisnya. Limfoma non-Hogkin merupakan jenis kanker yang lebih sering terjadi. Studi telah menemukan bahwa penyebab kanker kelenjar getah bening satu ini terjadi karena adanya mutasi gen yang dikenal dengan nama onkogen BCL-2. Namun, hingga saat ini belum diketahui apa yang bisa menyebabkan seseorang mengalami mutasi gen tersebut.
Selain mutasi gen tersebut, penyebab kanker kelenjar getah bening non-Hodgkin lebih rentan terjadi pada orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh, seperti:
- Penderita penyakit autoimun.
- Orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah, seperti penderita HIV, orang yang baru saja menjalani transplantasi organ (misalnya transplantasi ginjal, hati, atau sumsum tulang), atau orang yang harus mengonsumsi obat jenis imunosupresan.
- Orang yang mengalami infeksi kronis seperti infeksi bakteri Helicobacter pylori yang menyebabkan gejala mag atau infeksi hepatitis C.
Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening Hodgkin
Sementara itu, penyebab kanker kelenjar getah bening Hodgkin agak berbeda. Penyebab kanker kelenjar getah bening ini utamanya adalah infeksi virus Epstein-Barr yang menyebabkan penyakit bernama mononukleosis infeksiosa.
Penyakit ini biasanya menular dari air liur dan menyebabkan gejala berupa demam, sakit tenggorokan, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, dan kemerahan di kulit.
Studi menemukan bahwa orang yang pernah mengalami infeksi virus Epstein-Barr lebih rentan mengalami limfoma Hodgkin dibandingkan dengan orang yang tak pernah terinfeksi virus tersebut.
Selain itu, penyebab kanker kelenjar getah bening Hodgkin juga lebih rentan terjadi pada orang yang memiliki sanak saudara dengan riwayat limfoma Hodgkin atau riwayat infeksi virus Epstein-Barr.
Lebih lanjut, orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV atau orang yang menjalani transplantasi organ, juga rentan mengalami jenis limfoma ini.
Advertisement
Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening
![Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/LyZ6_w2CsTGOHys_cK3lq9dZ-Wo=/0x0:5472x3084/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2751012/original/061320900_1552544794-HL_1.jpg)
Setelah mengetahui penyebab kanker kelenjar getah bening, kamu tentu juga harus mengenali pengobatannya. Pengobatan kanker kelenjar getah bening tergantung pada jenis yang dialami (Hodgkin atau Non-Hodgkin). Namun secara umum, pengobatannya melibatkan tindakan kemoterapi dan radiasi.
Kemoterapi biasanya dijalani sebanyak 6–8 siklus. Sementara, radiasi dilakukan pada lokasi kelenjar getah bening yang berubah menjadi ganas. Jika pengobatan dilakukan pada stadium 1 dan 2 angka kesembuhannya sangat besar.
Bila kamu merasakan berbagai gejala kanker kelenjar getah bening seperti yang telah disebutkan sebelumnya, segera temui dokter dan periksakan diri sebelum terlambat.
Terkini Lainnya
6 Makanan Pencegah Kanker Kelenjar Getah Bening
Jenis-jenis Kanker Kelenjar Getah Bening, Perlu Diwaspadai
Ini Penyebab Kelenjar Getah Bening, Gejala, dan Cara Mengobati yang Perlu Diketahui
Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening
Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening non-Hodgkin
Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening Hodgkin
Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening
Kanker
Kanker kelenjar getah bening
Kelenjar Getah Bening
Rekomendasi
Perokok Wajib Tahu, Kosumsi Bawang Putih Mentah dapat Kurangi Potensi Kanker Paru-Paru
Pesan Tersembunyi Kate Middleton di Foto Pertamanya Usai Menyepi untuk Obati Kanker
Studi Terbaru Ungkap, Orang Kaya Punya Risiko Kanker Lebih Tinggi Dibandingkan yang Kantongnya Pas-Pasan
Riset Terbaru Ungkap Ada Hubungan Antara Tato dengan Peningkatan Risiko Kanker Darah
Jalani Pengobatan Kanker, Kate Middleton Ingin Privasi Keluarga Kerajaan Dijaga
Jangan Makan Daging Kurban Jika Punya 6 Kondisi Kesehatan Ini, Kamu Termasuk?
Jangan Diabaikan, 3 Tanda Penyakit Jantung dan Kanker yang Terlihat di Tangan
Kate Middleton Muncul Kembali di Publik, Bagikan Kabar Upaya Melawan Kanker
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Perang Terhadap Judi Online, ASN Pemda Garut Teken Pakta Integritas
Jangan Coba-Coba Judi Online, ASN dan Pegawai BUMD Jabar yang Terlibat Bakal Kena Sanksi
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
Pilkada 2024
Lewat Relawan Rindu, Milenial Indramayu Punya Wadah Sampaikan Aspirasi Jelang Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
TOPIK POPULER
Populer
7 Khasiat Torpedo Sapi yang Jarang Diketahui, Tak Kalah dari Torpedo Kambing
Menikah Tidak Didampingi Ayah, Ini 6 Potret Kebersamaan Dea Sahirah dan Ibunda
6 Potret Estetik Kamar Mandi Tahun 90-an, Kini Jadi Inspirasi
Rincian Biaya Admin BRI 2024 per Bulan, Simak Pula Bank Lainnya
Kondisi Terkini Prabowo Setelah Operasi Kaki Berisiko Tinggi, Begini Kisahnya
Berapa Gaji Parkir Pesawat? Segini Nominal dan Tugasnya
Cara Menghitung Zakat Mal Menurut Islam, Simak Pula Syarat dan Ketentuannya
Mengenal Mom Shaming, Contoh, dan Dampaknya pada Kesehatan Ibu Baru
4 Resep Bumbu Bali Rumahan yang Kaya Rempah dan Mudah Dibuat
Euro 2024
Duel 8 Besar Euro 2024: Portugal Siap Tampil Maksimal Hadapi Gempuran Prancis
Manchester United Lagi-Lagi Kepincut Pemain Turki, Sudah Kirim Mata-Mata ke Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Berita Terkini
6 Alasan Kenapa Melajang Lebih Baik Bagi Kesehatan Mental
Berat Badan Turun 10 Kg dalam 2 Bulan, Mo Sidik Ungkap Pantangan Makanannya dari Gorengan sampai Santan
Surat Berharga Negara Adalah, Kenali Ragam SBN untuk Investasi
6 Tulisan Peringatan Tidak Selesai Ini Bikin Penasaran, Jadi Menebak Sendiri
Perang Terhadap Judi Online, ASN Pemda Garut Teken Pakta Integritas
KONI Yakin Venue PON 2024 Bakal Beres Akhir Juli
Hoaks Serang Para Kepala Negara, Simak Daftarnya
Begini Ciri-ciri Kepribadian Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran, Kamu Nomor Berapa?
Serangan Israel ke Lebanon Kembali Tewaskan Petinggi Hizbullah
26 Titik Ganjil Genap Jakarta Berlaku Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, Cek Selengkapnya!
KLA Project Luncurkan Versi Vinyl Double Album Klakustik, Jadi Bukti Perjalanan Band yang Eksis Lebih dari 3 Dekade
LBH Padang Dorong Bareskrim Turun Tangan Tangan Awasi Penyelidikan Kematian Afif Maulana
Indofood Sukses Makmur Tebar Dividen Rp 2,34 Triliun, Simak Jadwalnya
Top 3: Utang Global Sentuh USD 91 Triliun, Negara Ini Menanggung Beban Terberat