, Colombo - Serangkaian serangan bom yang terkoordinasi melanda gereja-gereja dan juga hotel di Sri Lanka pada Hari Perayaan Paskah, Minggu 21 April 2019.
Seperti dilansir dari Al Jazeera, Minggu (21/4/2024), serangan bom tepat lima tahun lalu ini menewaskan 207 orang dan merupakan serangan terburuk di Sri Lanka sejak berakhirnya perang saudara 15 tahun silam.
Baca Juga
Setidaknya 450 orang terluka setelah negara ini dilanda total delapan ledakan bom, kata polisi, dan menambahkan bahwa beberapa serangan yang merupakan bom bunuh diri.
Advertisement
Sebagian besar korban merupakan warga Sri Lanka yang tewas di tiga gereja tempat jemaat menghadiri ibadah Minggu Paskah. Tiga ledakan lainnya melanda hotel-hotel mewah seperti Cinnamon Grand, Kingsbury, dan Shangri-La, yang terletak di pusat ibu kota Colombo, dan menewaskan setidaknya 35 orang asing.
Orang asing yang tewas di antaranya adalah wisatawan Jepang, Belanda, Tiongkok, Inggris, Amerika, dan Portugal.
"Orang-orang ditarik keluar," jelas Bhanuka Harischandra dari Colombo, seorang pendiri perusahaan pemasaran teknologi berusia 24 tahun yang berada di Hotel Shangri-La untuk suatu pertemuan ketika terjadi ledakan.
"Orang-orang tidak tahu apa yang terjadi. Semua orang panik. Darah ada di mana-mana," tambahnya.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas pembantaian di negara yang berperang selama puluhan tahun dengan separatis Tamil sampai 2009, pada masa di mana ledakan bom di Colombo dan tempat lainnya umum terjadi,
Yasmin Christina Rodrigo, yang berumur 31 tahun pada waktu itu, kembali ke rumah untuk liburan Paskah bersama keluarganya. Ia berada di St Anthony's Shrine di Colombo untuk beribadah ketika bom meledak.
"Saya duduk di salah satu baris tengah dan mendadak mendengar suara. Saya merasa mati rasa saat potongan kecil bata dan jelaga menutupi tubuh saya. Tiba-tiba terdengar teriakan keras dan tangisan. Aula itu tercium bau terbakar, dan orang-orang berteriak serta berdesak-desakan keluar. Saya berhasil bangun dari bangku, dan melihat tumpukan orang tergeletak di lantai yang terendam darah dan jelaga," kata Rodrigo kepada Al Jazeera.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kecaman dari PM Ranil Wickremesinghe
Perdana Menteri saat itu, Ranil Wickremesinghe mengecam serangan tersebut sebagai "upaya untuk membuat negara dan ekonominya tidak stabil".
Ia akhirnya mengadakan pertemuan darurat dengan pejabat militer teratas Dewan Keamanan Nasional negara dan memanggil pertemuan darurat pada hari Senin keesokannya.
"Saya mengecam serangan-serangan ini yang menargetkan tempat-tempat ibadah dan beberapa hotel. Kita semua harus bergandengan tangan untuk melindungi ketertiban dan hukum," ucap Wickremesinghe.
Advertisement
13 orang ditangkap terkait ledakan bom mematikan ini, kata polisi.
"Sejauh ini nama-nama yang muncul adalah dari dalam negeri," tetapi penyelidik akan menyelidiki apakah para penyerang memiliki "hubungan luar negeri," kata Wickremesinghe.
Adapun ledakan ketujuh terjadi di sebuah hotel dekat kebun binatang nasional di ibu kota, menewaskan dua orang, ungkap polisi, sementara yang kedelapan menghantam pinggiran Orugodawatta, utara Colombo, ketika petugas masuk ke sebuah rumah untuk melakukan penyelidikan.
Ledakan tersebut membuat lantai atas rumah tersebut roboh hingga menewaskan tiga polisi, kata salah satu sumber polisi yang berbicara dengan syarat anonimitas.
"Selama 30 tahun perang saudara kita sering mengalami banyak ledakan di Colombo. Kita terbiasa dengan bandara yang meledak dan bank sentral, hal-hal seperti itu. Tapi sudah 10 tahun damai dan kita terbiasa dengan itu. Itulah sebabnya hal ini sangat mengejutkan," kata penduduk Colombo, Mangala Karunaratne.
Advertisement
Adanya Intimidasi Antar Komunitas Agama
Kelompok-kelompok Kristen lokal mengatakan bahwa merekaa sempat menghadapi intimidasi yang meningkat dari beberapa biksu Buddha dalam beberapa tahun terakhir sebelum bom diledakkan.
Tahun 2018, terjadi bentrokan antara komunitas Buddha mayoritas Sinhala dan minoritas Muslim, dengan beberapa kelompok Buddha yang menuduh Muslim memaksa orang untuk berpindah agama menjadi Islam.
Tokoh Katolik senior Sri Lanka meminta pemerintah untuk menemukan para pelaku dibalik ledakan mematikan itu.
Advertisement
"Saya juga ingin meminta pemerintah untuk melakukan penyelidikan yang sangat impartial dan kuat dan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab atas tindakan ini dan juga untuk menghukum mereka tanpa belas kasihan, karena hanya binatang yang bisa berperilaku seperti itu," ucap Kardinal Malcolm Ranjirh, uskup agung Kolombo, kepada para wartawan.
86 kejadian diskriminasi, ancaman, dan kekerasan terhadap umat Kristen yang terverifikasi juga terjadi setahun sebelum tragedi bom ini terjadi, menurut Aliansi Injil Kristen Nasional Sri Lanka.
Jubir kepolisian Ruwan Gunasekera mengatakan para korban sedang dievakuasi sementara pasukan keamanan memagari daerah-daerah tersebut dan operasi pencarian sedang dilakukan.
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan atap satu gereja hampir sepenuhnya terlepas dalam ledakan itu. Lantainya dipenuhi dengan genteng atap yang hancur, kayu pecah, dan juga darah.
Beberapa orang terlihat bersimbah darah, sejumlah lainnya mencoba membantu mereka yang terluka parah.
Tindakan Pemerintah Sri Lanka
Pemerintah Sri Lanka mengumumkan jam malam di seluruh negeri dengan segera, kata Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardene.
Pejabat pemerintah juga mengatakan jaringan utama media sosial dan aplikasi pesan, termasuk Facebook dan WhatsApp, diblokir di dalam negeri untuk mencegah penyebaran hoax dan desas-desus.
"Ini hanya tindakan sementara," kata Udaya R Seneviratne, sekretaris presiden, dalam sebuah pernyataan.
Advertisement
Minelle Fernandez dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Colombo, mengatakan krisis itu tampaknya sudah berakhir pada Minggu (21/4/2019) malam.
"Kami mendengar bahwa rumah sakit nasional Colombo masih menerima korban yang dibawa dari beberapa lokasi. Dalam hal penegakan hukum, kami mendengar bahwa semua acara telah dibatalkan, dan keamanan di sekitar kota telah diperketat," kata Fernandez.
Mantan anggota parlemen Sri Lanka, Rajiva Wijesinha, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sifat koordinasi dari serangan-serangan itu mengguncang negaranya.
"Ini sungguh mengerikan. Kami belum pernah mengalami sesuatu seperti ini sebelumnya. Sri Lanka memiliki masa sulit dibawah terorisme Tamil Tiger selama sekitar 25 tahun, dan kemudian ada rasa lega yang besar, yang sayangnya Barat berperang kembali dengan kami, ketika kami berhasil mengalahkan teroris Tiger," kata Ravija.
"Tetapi teroris Tiger tidak pernah terorganisir dengan baik dan tidak pernah sebrilian ini dalam sinkronisasi, dan ini jelas merupakan sesuatu dalam skala yang jauh lebih besar, yang sejujurnya sangat menakutkan," tambahnya.
"Rentang rangkaian serangan ini pada gereja-gereja Kristen yang disusul dengan hotel-hotel menunjukkan bahwa kita berurusan dengan sesuatu yang benar-benar mengerikan."
Terkini Lainnya
23 April 2019: Tanah Longsor di Tambang Batu Giok Myanmar, Lebih dari 50 Orang Tewas
22 April 1994: Kematian Kontroversial Presiden ke-37 Amerika Serikat Richard Nixon
20 April 2007: Drama Penyanderaan 2 Karyawan NASA, 1 Orang Ditembak Lalu Pelaku Bunuh Diri
Kecaman dari PM Ranil Wickremesinghe
Adanya Intimidasi Antar Komunitas Agama
Tindakan Pemerintah Sri Lanka
hari paskah
Bom Bunuh Diri
Today in History
21 April 2019
sri lanka
Colombo
bom
Ledakan Bom
Gereja
Serangan Bom
hari perayaan paskah
Rekomendasi
22 April 1994: Kematian Kontroversial Presiden ke-37 Amerika Serikat Richard Nixon
20 April 2007: Drama Penyanderaan 2 Karyawan NASA, 1 Orang Ditembak Lalu Pelaku Bunuh Diri
19 April 2020: Akhir Penembakan Terburuk dalam Sejarah Kanada, 22 Orang Tewas dari 16 TKP di Nova Scotia
18 April 1978: Presiden AS Jimmy Carter Memenangkan 'Pertempuran' Terusan Panama
17 April 1986: Jurnalis Inggris John McCarthy Diculik Saat Perang Lebanon Pecah
16 April 1972: Peluncuran Apollo 16, Misi Kelima Amerika Serikat Menuju Bulan
15 April 1912: Kisah Tragis Pelayaran Maut Kapal Bersejarah Titanic yang Tewaskan Lebih dari 1.500 Orang
14 April 2016: Gempa M 6,2 Guncang Jepang 20 Detik, 9 Warga Tewas dan 800 Orang Terluka
13 April 2017: 'Mother of All Bombs' Bom Non-nuklir Terkuat AS Serang ISIS di Afghanistan, Beratnya Hingga 10 Ton
Piala Asia U-23 2024
Adu Mahal Timnas Indonesia Vs Timnas Korsel di Piala Asia U-23 2024
Lawan Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Ternyata Punya Harga Pasar Fantastis
Infografis Timnas Indonesia Tembus 8 Besar Piala Asia U-23 2024
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
HEADLINE: Timnnas Indonesia Tembus 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Kontrak Shin Tae-yong Diperpanjang?
Kalahkan Jepang, Korea Selatan Jumpa Indonesia di Perempat Final Piala Asia U-23 2024
Hari Kartini
Seperti Kartini, Pemilik 5 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Perempuan Tangguh dan Menginspirasi
Apresiasi Peran Perempuan, Pelita Air Persembahkan Kartini Flight dan Karbon Netral Industri Aviasi
Hari Kartini, Penerbangan Khusus Pelita Air Libatkan Pilot dan Awak Kabin Perempuan
Pesan Wali Kota Madiun untuk Perempuan, Teruslah Berkarya Tapi Jangan Lupa Kodratnya
ASBWI dan CSS Gelar Fun Football Liga Yooscout x Piala Kartini: Merayakan Hari Kartini dengan Semangat Olahraga
Foto-foto Publik Figur Kenakan Busana Hari Kartini, Amanda Manopo Tampil Cantik
Liga Champions
Barcelona Kandas di Liga Champions, Ronald Araujo Ogah Tanggapi Kritik Terbuka Rekan Setim
Mikel Arteta: Kekalahan Pahit dari Bayern Munchen Tidak Akan Merusak Arsenal
Kylian Mbappe Ungkap Makna Kesuksesan PSG Capai Semifinal Liga Champions
Thomas Tuchel Balas Kritikan Usai Bayern Munchen Pastikan Satu Tiket di Semifinal Liga Champions
Pep Guardiola Terima Kekalahan Manchester City dan Tak Salahkan Real Madrid
BRI Liga 1
Jadwal dan Link Streaming BRI Liga 1 2023/2024 Pekan ke-33 di Vidio: Persib vs Borneo FC
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Sikat RANS, PSIS Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Hajar Borneo FC, Arema FC Tinggalkan Zona Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Hajar PSM Makassar, Madura United Jaga Asa ke Championship Seies
Hasil BRI Liga 1: Dewa United Menang Dramatis Lawan PSS, Bhayangkara FC Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Hat-trick David da Silva Hancurkan Persebaya, Persib Segel Posisi 2
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
23 April 2019: Tanah Longsor di Tambang Batu Giok Myanmar, Lebih dari 50 Orang Tewas
Populer
Ribuan Tentara Filipina dan AS Mulai Latihan Militer di Laut China Selatan
NASA Ungkap Konsep Cryobot untuk Cari Kehidupan di Luar Bumi
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang
Kepala Dinas Intelijen Militer Israel Mundur dari Jabatannya Buntut dari Serangan 7 Oktober ke Gaza
Retno Marsudi: Jangan Menikmati Jabatan, Nanti Bisa Terlena
Sidang Pidana Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Bergulir, Jaksa: Murni Kecurangan Pemilu
Baku Tembak Tentara Filipina Vs Militan Tewaskan 12 Orang Termasuk Pemimpin Fraksi Bangsamoro Islamic Freedom Karialan
4 Fakta Menarik Hujan Meteor Lyrids
Pengakuan WNI di Iran: Kami Masih Merasa Aman
Kim Jong Un Pantau Simulasi Serangan Balik Nuklir Korea Utara
Putusan MK
4 Pernyataan Muhaimin Iskandar Usai Putusan MK Tolak Gugatan Anies-Cak Imin Terkait Sengketa Pilpres 2024
Gaya Santuy Cak Imin Bercermin Saat Hakim MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024 Jadi Sorotan
5 Tanggapan Anies Baswedan Usai Putusan MK Tolak Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Rabu 24 April, Paslon 01 dan 03 Diundang
Berita Terkini
Penampilan Manchester United Selalu Bikin Cemas, Nama Kejutan Berpeluang Besar Gantikan Erik ten Hag
5 Pemain Termahal di Skuad Timnas Indonesia U-23
Zenless Zone Zero Bakal Rilis 4 Juli 2024, HoYoverse Buka Pra-registrasi Mulai Hari Ini
Pj Gubernur Sampaikan Terima Kasih atas Suksesnya Kunjungan Presiden di Sulbar
Dinar Candy Sempat Terkejut dengan Perubahan Nikita Mirzani, Duga Sang Sahabat Bakal Barbar Lagi
Bocah 6 Tahun Jadi Korban Pencabulan Remaja Putus Sekolah di Flores Timur
150 Kata-Kata untuk Postingan IG yang Menarik, Bikin Feedmu Kekinian
Ini Sebab Golkar Makin Dilirik Jelang Pilkada Kota Bogor
Kunjungi Pasar, Jokowi Sebut Harga Bawang Merah hingga Beras Stabil di Mamasa
Patriotisme Berasal dari Kata Patria yang Artinya Cinta Tanah Air, Simak Contoh Sikapnya
Astra Agro Rombak 3 Jajaran Direksi
Fakta-fakta Insiden Jatuhnya 2 Helikopter Milik Angkatan Laut Malaysia, 10 Orang Tewas
Hanura Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah se-Indonesia, Syaratnya Anti KKN
Jelang Gelaran 'We Ride as One', Ducati Indonesia Umbar Diskon Suku Cadang hingga 70 Persen