, Jakarta - Diplomat Indonesia kembali ogah mengecam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di level global. Kini Indonesia juga menolak mendukung resolusi PBB terkait Iran.
Berdasarkan laporan VOA Indonesia, Selasa (22/11/2022), Indonesia adalah bagian dari 28 negara yang menolak rancangan resolusi mengenai situasi hak asasi manusia (HAM) di Iran dalam pemungutan suara yang berlangsung di sidang Majelis Umum PBB di Kota New York, Amerika Serikat, pekan lalu.
Advertisement
Baca Juga
Diplomat Kemlu RI berkata penolakan ini merupakan bentuk konsistensi Indonesia. Sebelumnya, Indonesia memang konsisten menolak mengecam resolusi pelanggaran HAM berat China terhadap Muslim Uighur.
Amnesty International menyebut ratusan orang tewas sejak demo terhadap kematian Mahsa Amini yang ditangkap polisi moral Iran. Amnesty menyalahkan tindakan aparat Iran yang represeif.
Sebanyak 15-16 ribu orang dilaporkan ditangkap, termasuk pendemo, aktivis HAM, dan jurnalis.
Direktur HAM Kementerian Luar Negeri Achsanul Habib kepada VOA, Senin (21/11), menjelaskan posisi Indonesia sejak awal rancangan resolusi dibuat sangat konsisten. Indonesia mengusulkan dilangsungkannya dialog dengan pemerintah Iran untuk secara konstruktif membantu mereka dalam isu HAM.
"Jangan dipojokkan, kemudian diputus malah hubungan dialog dan kerjasama dengan Iran tersebut. Jadi maunya kita gitu dulu. Di samping itu, resolusi juga diikuti pemberian sansi-sanksi dan sebagainya yang akhirnya menimpa rakyat Iran sendiri akibat blokade energi, blokade ekspor, dan sebagainya," kata Achsanul.
Rancangan resolusi itu tetap disahkan dengan dukungan 80 negara anggota, sedangkan 68 negara lainnya abstain.
Achsanul menegaskan pemerintah Indonesia juga ingin agar persoalan di dunia ini dibawa ke arah multilateralisme, didialogkan secara objektif, transparan, dan adil, serta mengedepankan prinsip-prinsip yang diatur dalam Piagam PBB.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Atas Nama Politik Bebas Aktif
Lebih lanjut, Achsanul menekankan prinsip diadopsi Indonesia itu diterapkan bukan hanya dalam isu Iran. Selain penghormatan terhadap negara berdaulat, Indonesia juga tidak menginginkan sistem tebang pilih. Bila memang ada keprihatinan terhadap isu HAM, jangan negara-negara tertentu saja yang disasar.
Tanpa menjelaskan siapa yang sebenarnya ia maksud, Achsanul menyatakan jika negara yang bermasalah dalam isu HAM adalah temannya, maka pura-pura tidak tahu. Sebaliknya, jika negara yang memiliki persoalan HAM itu bukan teman atau tidak sehaluan, buru-buru dimunculkan resolusi.
Achsanul menambahkan kebijakan luar negeri Indonesia itu tidak kaku dalam arti tidak tutup mata terhadap perkembangan. Jika resolusi itu dibuat benar-benar untuk mencari solusi atas sebuah persoalan, tentu Indonesia akan melihat seperti apa konteks dan perkembangannya agar diplomasi Indonesia dapat ikut membantu menciptakan perdamaian dunia.
Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Diponegoro, Mohammad Rosyidin, mengatakan sikap Indonesia menolak resolusi tersebut sudah tepat.
Jika Indonesia mengecam atau memberikan aksi-aksi yang lebih konkret tentu itu bertentangan dengan prinsip bebas aktif dan non-intervensi terhadap urusan domestik negara lain yang dianut oleh Indonesia.
"Karena urusan di Iran ini kan urusan domestik Iran sendiri. Indonesia bisa jadi sangat menahan diri untuk tidak melibatkan diri atau intervensi dalam urusan itu. Namun yang perlu digarisbawahi adalah tindakan pemerintah Iran yang menindas dengan melakukan pembunuhan di luar pengadilan, tindakan-tindakan yang berlebihan terhadap demonstran itu juga perlu untuk diberi perhatian lebih," ujar Rosyidin.
Advertisement
Isu HAM Belum Dianggap Mendesak
Menurut pengamat Hubungan Internasional dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nanto Sriyanto mengatakan Indonesia masih menganggap internasionalisasi isu HAM belum dirasa mendesak. Selain itu, Indonesia masih menganggap hal tersebut sebagai penghormatan terhadap kedaulatan sebuah negara.
Yang menarik, lanjutnya, adalah negara-negara yang mengambil posisi abstain dalam pemungutan suara atas rancangan resolusi mengenai situasi HAM di Iran.
"Dari posisi abstain itu, banyak negara Teluk yang abstain, termasuk Qatar, Oman. Di luar wilayah itu, India dan Pakistan juga menolak, sama posisinya dengan Indonesia. Artinya di voting itu, negara-negara yang menolak adalah rata-rata negara-negara proponen Non-Blok yang boleh dikatakan proponen Dasa Sila Bandung," tutur Nanto.
Menurut Nanto, 68 negara yang abstain dalam voting itu adalah negara-negara yang masih ambigu antara melihat isu HAM adalah masalah internasional atau problem domestik negara bersangkutan.
Dia menilai pemerintah Indonesia mengambil sikap menolak karena melihat situasi HAM di Iran masih dalam batas urusan domestik. Dia menduga Indonesia juga akan mengambil posisi serupa dalam kasus situasi HAM di Provinsi Xinjiang, China.
Forum Demokrasi Bali
Nanto menambahkan demonstrasi yang sedang berlangsung di Iran sejak pertengahan September lalu adalah sebuah bentuk pertanyaan terhadap bentuk teokrasi di negara itu. Dia menyarankan Indonesia bisa berkonsultasi atau berbagi pengalaman mengenai demokrasi di BDF (Forum Demokrasi Bali) yang memang harus melibatkan Iran juga.
Dia mendorong ada konsultasi bersama dengan Iran untuk menghindari jalur-jalur yang terkesan Indonesia mengkhotbah Iran mengenai HAM. Konsultasi bersama itu misalnya dengan menanyakan langsung kepada duta besar Iran apa yang sebenarnya terjadi di negara tersebut.
Nanto mengakui lobi pemerintah Iran ke Indonesia relatif kuat. Jika Indonesia ingin terlibat adalah dalam konteks membantu Iran keluar dari isolasi.
Achsanul Habib dari Kemlu RI menyebut Indonesia ingin masyarakat internasional mendorong peningkatan kapasitas nasionalnya. Sebab, persoalan dalam negeri negara anggota PBB itu harus dimulai dari kapasitas nasionalnya. Jangan sebelum hal itu dilakukan, dunia internasional sudah diintervensi dan tindakan itu sangat tidak sehat untuk pembangunan, hubungan antar negara yang sejajar dan saling menghormati.
Terkini Lainnya
Unggul Pemilu Malaysia: Anwar Ibrahim Minta Suku Melayu, China, dan India Tak Pecah Belah
Massa Dilaporkan Bakar Rumah Leluhur Pendiri Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini
Aksi Tutup Toko Warga Iran, Termasuk Grand Bazaar
Atas Nama Politik Bebas Aktif
Isu HAM Belum Dianggap Mendesak
Forum Demokrasi Bali
Iran
VOA Indonesia
Piagam PBB
Amnesty International
Muslim Uighur
ham
Rekomendasi
Menhan AS: Kami Aman Jika Asia Aman
Warga India Bertahan di Tengah Gelombang Panas, Suhu Bisa Mencapai 50 Derajat Celcius
PM Sunak Berjanji akan Berlakukan Kembali Aturan Wajib Militer di Inggris
PM dan Presiden Georgia Saling Kecam Usai Pengesahan Undang-undang Kebebasan Media
PBB Sebut Hanya 906 Truk Bantuan ke Gaza sejak Israel Serang Rafah
Ukraina Dapat Bantuan Militer dari AS Senilai Rp4,4 Triliun, Ada Peluru Artileri hingga Rudal
Tentara Israel Temukan 3 Jenazah Sandera dari Serangan Hamas 7 Oktober 2024 di Gaza
Lee Hsien Yang Adik PM Singapura Didenda Rp4,75 Miliar, Kasus Pencemaran Nama Baik 2 Menteri
Iran Akan Gelar Pemilu Presiden 28 Juni 2024, Calon Penggantinya Diragukan
Hari Lahir Pancasila
Top 3 News: PSI Tegaskan Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan Kaesang Pangarep
MA Buka Suara Soal Putusan Kilat Perkara Batas Usia Calon Kepala Daerah
5 Pernyataan Megawati Sampaikan Amanat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende NTT
Bamsoet Ingatkan Pesan Bung Karno di Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Miliki Nilai Universal
VIDEO: Live Report: Peringatan Hari Lahir Pancasila, Upacara Bendera di Ende Dihadiri Megawati
Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan: Kita Ambil Kembali Aset Strategis Bangsa
BRI Liga 1
VIDEO: Persib Juara BRI Liga 1, Ribuan Bobotoh Tumpah Ruah di Jalan Protokol
Persib Bandung Juara, Pelaksanaan BRI Liga 1 2023/2024 Panen Pujian
Jadwal dan Hasil Championship Series BRI Liga 1 2023/2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
David da Silva Gagal Kawinkan Gelar, Bojan Holdak Pelatih Terbaik BRI Liga 1 2023/2024
Hajar Madura United Kandang dan Tandang, Persib Bandung Juara BRI Liga 1 2023/2024
Dapatkan Link Live Streaming Final Championship Series BRI Liga 1 Madura United vs Persib Bandung, Segera Tayang di Vidio
Vina Cirebon
Praktisi Hukum Deolipa Yumara Minta Polisi Bebaskan Pegi Setiawan, Begini Alasannya
Polisi Gelar Prarekonstruksi Pembunuhan Vina, Kuasa Hukum Pegi Setiawan Kecewa Tidak Diberitahu
Jadi Tersangka Pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan Bakal Ajukan Praperadilan
Kasus Vina Cirebon Dibuka Lagi, Hotman Paris Cium Indikasi Hanya untuk Menyenangkan Publik
Jadi Sasaran Hoaks Kasus Vina Cirebon, Wakapolda DIY Angkat Bicara
Keluh Kesah Hotman Paris Soal Kasus Vina Cirebon: Bukannya Makin Terang Malah Kabur dan Abu-abu!
Haji 2024
4 Amalan Penting yang Dianjurkan Sebelum Berangkat Haji
Menu Makanan untuk Jemaah Haji Lansia Disiapkan Khusus, Tekstur Lebih Lembut dan Tidak Pedas
Pernah Punya 2 Pintu, Ini Sejarah Pintu Ka'bah
5 Faktor yang Bikin Pneumonia Jadi Penyakit Paling Banyak Diidap Jemaah Haji
Tak Boleh Sembarangan, Ini Lafal Titip Salam untuk Rasulullah yang Benar
Embarkasi Surabaya Sudah Berangkatkan 24.840 Calon Haji ke Tanah Suci
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
2 Juni 2023: Kecelakaan Kereta Paling Mematikan di India dalam 2 Dekade, 288 Orang Tewas
Populer
Venesia Berlakukan Larangan Loudspeaker dan Rombongan Tur Besar
Kekeringan Memaksa Sebuah Desa di Himalaya Nepal Direlokasi
Lukisan Mini Picasso Berusia 2 Tahun Ini Terjual Hingga Rp113 Juta
Makan Kebab Daging Beruang Hitam yang Dibekukan 45 Hari, Sejumlah Orang Terinfeksi Cacing Parasit
Menhan AS: Kami Aman Jika Asia Aman
PM Israel: Tidak Ada Gencatan Senjata Permanen Sampai Hamas Hancur
Korea Utara Kirim Lebih Banyak Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan
ISSS Bakal Gelar Festival UFO Terbesar di Asia Tenggara Sepanjang Juli 2024, Cek Detailnya
2 Juni 2023: Kecelakaan Kereta Paling Mematikan di India dalam 2 Dekade, 288 Orang Tewas
Liga Champions
2 Rekor Dahsyat Dibuat Real Madrid Usai Juara Liga Champions 2023/2024
Real Madrid Juara Liga Champions, Vinicius Pecahkan Rekor Lionel Messi
Real Madrid Juara Liga Champions 2023/2024, Diwarnai Blunder Pemain Keturunan Indonesia
Saksikan Live Streaming Final Liga Champions 2023/2024 Borussia Dortmund vs Real Madrid, Segera Dimulai
Mengenang 6 Final Liga Champions Terbaik Sepanjang Masa, Laga Penuh Drama dan Momen Tidak Terlupakan
Link Live Streaming Final Liga Champions 2023/2024 Borussia Dortmund vs Real Madrid
Berita Terkini
Imigrasi: Kebijakan Visa on Arrival Bakal Dievealuasi, Imbas Banyak WNA Overstay
Bosan dengan Gim Mainstream, Ini 10 Gim Indie Seru yang Bisa Dimainkan di Nintendo Switch
Kesaksian Bocah 9 Tahun Lihat Ayahnya Terbakar Hidup-Hidup Saat Israel Serang Rafah
Waswas Buang Angin saat Sholat, Apa yang Harus Dilakukan?
19 Manfaat Durian Bagi Kesehatan, Atasi Insomnia Hingga Cegah Penuaan Dini
Sopir Pajero yang Pakai Pelat Palsu dan Kejar-kejaran Sama Polantas di Tol Akhirnya Ditilang
BRI Ajak Relawan Berpetualang di Desa BRILiaN dalam Program Relawan Bakti BUMN 2024
Menhan AS: Kami Aman Jika Asia Aman
Gaji ke-13 PNS Cair Besok 3 Juni 2024, Siap-Siap Cek Rekening
Top 3 Berita Bola: Perbaiki Kondisi Tim, Manchester United Bajak Sosok Penting Arsenal
Pengamat Telekomunikasi: Starlink Berpotensi Lakukan Monopoli dan Predatory Pricing
Wujudkan Indonesia Digital 2045, Kominfo Dorong Strategi Keamanan Siber
Fokus Pagi : Sebuah Kapal Motor Nelayan di Lamongan Terbakar
Ribuan Warga Lampung Gelar Aksi di Tugu Adipura, Kecam Serangan Israel ke Palestina
7 Resep Tumis Terong Ungu Sederhana dan Praktis, Rasanya Bikin Nagih Sekeluarga