, Jakarta Partenogenesis, fenomena reproduksi tanpa melibatkan pejantan, menjadi suatu keajaiban alam yang dialami oleh beberapa hewan. Proses ini terjadi ketika hewan betina dapat menghasilkan embrio dari sel telur yang tidak dibuahi, mengakibatkan keturunan yang cenderung memiliki jenis kelamin yang seragam, entah itu secara keseluruhan laki-laki atau perempuan.
Dari serangga tongkat yang menakjubkan hingga hiu yang mengesankan, terdapat delapan hewan yang menerapkan metode unik ini untuk berkembang biak. Terkait dengan fenomena kelahiran perawan ini, mereka menunjukkan kemampuan adaptasi yang sangat luar biasa dalam menjaga kelangsungan hidup spesies mereka.
Baca Juga
Keberagaman ini tidak hanya memperkaya ekosistem, tetapi juga memberikan pandangan baru tentang keajaiban reproduksi dalam dunia hewan yang penuh misteri.
Advertisement
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Naga Komodo
Pada tahun 2006, ilmuwan membuat penemuan mengejutkan mengenai kemampuan komodo (Varanus komodoensis) melahirkan secara ajaib tanpa melibatkan pejantan. Kejadian ini dicatat pertama kali ketika hanya dua ekor komodo yang tinggal di Eropa.
Di Kebun Binatang Chester di Inggris, komodo betina melahirkan 25 butir telur tanpa pernah berinteraksi dengan komodo jantan. Temuan ini memperkuat pemahaman kita tentang adaptasi luar biasa yang dimiliki oleh beberapa spesies, termasuk kemampuan reproduksi yang tak terduga, seperti partenogenesis, yang jarang terjadi pada reptil.
Keberhasilan reproduksi tanpa keterlibatan pejantan pada komodo menunjukkan kompleksitas dan fleksibilitas dalam strategi reproduksi hewan, memberikan wawasan baru bagi ilmuwan dalam memahami keanekaragaman alam dan evolusi spesies.
Advertisement
2. Hiu
![Hiu](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/2yV28hYFYDWawABHlCb03cG_fMU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4701060/original/089508200_1703805532-Hiu_2.jpg)
Sebuah pagi yang tak biasa di Kebun Binatang dan Akuarium Henry Doorly di Omaha menyajikan kejutan ketika penjaga kebun binatang menemukan hiu remaja berukuran 6,5 inci (16,5 sentimeter) dalam tangki yang sebelumnya berisi tiga hiu bonnethead betina (Sphyrna tiburo). Kejadian ini lebih mengejutkan karena tak satu pun dari bonnethead betina tersebut pernah berinteraksi dengan jantan dari spesies yang sama di dalam penangkaran, dan mereka tidak menunjukkan tanda-tanda bekas luka kawin dari spesies lain di dalam akuarium.
Meskipun kelahiran spontan seperti ini pernah dikaitkan dengan kemampuan betina menyimpan sperma dalam jangka waktu lama, penjelasan tersebut diabaikan karena bonnethead betina dikumpulkan dari alam liar tiga tahun sebelumnya dan sebelum mencapai kematangan seksual.
Kejadian ini mencatat penemuan pertama kalinya hiu yang mengalami partenogenesis secara genetis. Sejak saat itu, fenomena kelahiran dari perawan telah terdokumentasi pada beberapa spesies hiu lainnya, termasuk hiu zebra (Stegostoma tigrinum), hiu karang ujung hitam (Carcharhinus melanopterus), dan hiu anjing halus (Mustelus mustelus).
3. Burung Kondor California
Burung condor California betina (Gymnogyps californianus), yang termasuk dalam spesies yang terancam punah, menunjukkan perilaku luar biasa ketika ditempatkan bersama dengan jantan, kadang-kadang memilih untuk menghasilkan keturunan tanpa melibatkan pejantan.
Dalam usaha untuk mendukung peningkatan populasi, para peneliti di Kebun Binatang San Diego mencoba menempatkan burung condor betina bersama dengan burung condor jantan yang subur.
Hasilnya mengejutkan; meskipun adanya jantan, uji DNA di laboratorium menemukan dua anak ayam jantan yang membawa dua salinan identik DNA dari induknya. Fenomena ini membuka pandangan baru terhadap kemungkinan reproduksi mandiri pada burung condor, memberikan tantangan baru dalam upaya pelestarian, dan memunculkan rasa ingin tahu ilmiah tentang adaptasi unik dalam kelangsungan hidup spesies yang terancam punah.
Advertisement
4. Tongkat serangga
Partenogenesis pada serangga tongkat bukanlah fenomena yang jarang terjadi, berbeda dengan banyak hewan. Genus Timema, sejatinya, telah mengadopsi metode reproduksi ini secara eksklusif selama jutaan tahun.
Memiliki keturunan tanpa keterlibatan seks bukanlah solusi yang optimal, karena reproduksi aseksual dapat merugikan kemampuan adaptasi hewan terhadap perubahan lingkungan seiring waktu.
Suatu penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B pada bulan September membuka tabir fakta menarik mengenai delapan populasi dari empat spesies serangga tongkat, termasuk Timema genevievae, T. shepardi, T. monikensis, dan T. douglasi.
Dalam hasilnya terungkap bahwa, meskipun dua dari empat spesies terkadang melakukan reproduksi seksual, hal ini mampu menciptakan variasi genetik dalam populasi dan mengurangi risiko jangka panjang, mengungkapkan strategi licik yang mendukung kelangsungan hidup yang luar biasa dari serangga tongkat ini.
5. Ular Buta
Ular buta brahmana (Ramphotyphlops braminus) menjadi representasi yang unik dari spesies yang diyakini hanya melakukan reproduksi secara aseksual.
Penelitian dan observasi terhadap spesies ini menunjukkan bahwa hanya individu betina yang pernah ditemukan, memberikan dasar kuat untuk keyakinan bahwa proses reproduksi mereka tidak melibatkan peristiwa perkawinan. Keunikan dari ular buta brahmana ini memunculkan pertanyaan menarik tentang adaptasi dan strategi reproduksi yang mungkin telah berkembang selama evolusi spesies ini.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai mekanisme reproduksi yang unik ini, para peneliti dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengetahuan ilmiah tentang keberagaman alam dan strategi kelangsungan hidup yang kreatif pada hewan-hewan yang mungkin masih menyimpan banyak misteri.
Advertisement
6. Tardigrades
![Tardigrades](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SuOV9FHvajps9UI9qe0npeIUUp0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4701064/original/096650100_1703805532-Tardigrades_2.jpeg)
Tardigrades, sering disebut sebagai beruang air gemuk ini mencapai ketenaran karena kemampuannya bertahan dalam kondisi ekstrem.
Tardigrades memiliki kemampuan reproduksi ganda, baik secara seksual maupun aseksual. Meskipun demikian, fenomena partenogenesis lebih sering terjadi di habitat darat dan danau. Keahlian ini memberikan keunggulan adaptasi bagi tardigrades, memungkinkan mereka untuk memperluas populasi dan bertahan di beragam lingkungan, termasuk di tempat-tempat yang menantang secara ekstrem.
Pengkajian lebih lanjut terhadap reproduksi tardigrades tidak hanya melengkapi pemahaman kita tentang adaptasi evolusioner, tetapi juga membuka wawasan menarik terkait kehidupan mikroorganisme yang beragam di berbagai ekosistem.
7. Buaya
![Buaya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/P25jHL1_5iuQMo-O2RqKh1rl34E=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4701065/original/023353500_1703805533-buayaaaa.jpg)
Pada tahun ini, para ilmuwan memberikan penjelasan rinci mengenai kasus unik yang pertama kali tercatat mengenai kelahiran buaya perawan. Seekor buaya Amerika betina (Crocodylus acutus) yang berada di Kosta Rika, Parque Reptilandia, berhasil menghasilkan 14 butir telur setelah hidup selama 16 tahun tanpa interaksi dengan jantan. Meskipun buaya betina mampu menghasilkan telur yang telah dibuahi sendirian, keberhasilannya dalam menciptakan keturunan tetap menjadi misteri.
Dari 14 telur tersebut, hanya tujuh yang berhasil berkembang saat diinkubasi. Meskipun demikian, hasil akhirnya tetap mengejutkan, karena hanya satu telur yang membawa janin dengan perkembangan sempurna, meskipun bayi buaya yang lahir dari telur tersebut ternyata dalam keadaan mati.
Analisis DNA janin memastikan kecocokan genetik lebih dari 99,9% dengan buaya betina, membuka pintu untuk mendiskusikan lebih lanjut fenomena reproduksi yang menantang dan tak terduga dalam dunia reptil.
Advertisement
8. Ikan Molly
![Ikan Molly](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/wenFZx7TzJ_rCOjPt_k4kgSbjVA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4701066/original/038918700_1703805533-Ikan_Molly.jpeg)
Salah satu contoh fenomena partenogenesis yang menarik adalah jenis partenogenesis yang melibatkan ketergantungan pada sperma, seperti yang terjadi pada ikan molly Amazon (Poecilia formosa).
Nama 'molly' diambil dari suku dalam mitologi Yunani yang terdiri hanya dari perempuan dan menggunakan pejantan untuk reproduksi, sementara anak laki-laki dibunuh setelah lahir. Secara serupa, molly Amazon yang seluruhnya betina memerlukan sperma dari jantan untuk memicu pembentukan sel telur yang telah dibuahi.
Namun, terdapat keunikannya: pejantan yang digunakan berasal dari spesies terkait yang berbeda dan tidak menyumbangkan materi genetik pada tingkat sel. Fenomena ini menambah kompleksitas dalam pemahaman tentang mekanisme reproduksi dan adaptasi unik dalam kehidupan molly Amazon yang menarik.
Pertanyaan yang Kerap Dilontarkan Netizen
1. Apa saja hewan yang melakukan reproduksi vivipar?
Contoh hewan vivipar meliputi Kera, Gajah, Kuda, Sapi, Paus, Anjing, Harimau, Jerapah, Kambing, Kerbau, Kucing, Singa, dan Unta. Secara umum, semua makhluk hidup akan melakukan reproduksi, yang berarti mereka dapat menghasilkan keturunan.
Advertisement
2. Hewan mana yang dapat berkembang biak tanpa melakukan perkawinan?
Amoeba merupakan organisme bersel tunggal yang dapat melakukan reproduksi aseksual melalui pembelahan sel. Hydra, sebagai hewan air bersel banyak, dapat berkembang biak dengan cara membelah tubuhnya secara longitudinal.
Terkini Lainnya
Daftar 10 Hewan yang Memiliki Mata Buta Namun Tetap Bisa Menjalani Kehidupannya dengan Kemampuan Ini
7 Burung Paling Mematikan di Dunia, Ternyata Ada yang Punya Racun
10 Hewan Langka yang Diduga Punah, Kini Muncul Kembali dan Ditemukan Hidup
1. Naga Komodo
2. Hiu
3. Burung Kondor California
4. Tongkat serangga
5. Ular Buta
6. Tardigrades
7. Buaya
8. Ikan Molly
Pertanyaan yang Kerap Dilontarkan Netizen
2. Hewan mana yang dapat berkembang biak tanpa melakukan perkawinan?
news update
hewan
Berkembang Biak
tanpa pejantan
recent update
Rekomendasi
7 Burung Paling Mematikan di Dunia, Ternyata Ada yang Punya Racun
10 Hewan Langka yang Diduga Punah, Kini Muncul Kembali dan Ditemukan Hidup
Serangan Singa yang Paling Berbahaya dan Mematikan dalam Sejarah
Bukan Hanya Gajah, Inilah Deretan Hewan yang Punya Telinga Lebar dan Besar
15 Burung yang Memiliki Telur Berwarna Biru
Datar 10 Hewan Gurun yang Memiliki Kemampuan dan Karakteristik Menakjubkan
8 Ide Desain Taman Rindang yang Teduh dan Asri di Halaman Rumah
7 Ide Desain Rumah Minimalis Modern Type 36 Pojok dengan 2 Lantai
8 Desain Ruang Makan yang Nyaman dan Sejuk dengan Konsep Semi Outdoor
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
TOP 3 CITIZEN6
Top 3: Profil Jamal Musiala, Pemain Timnas Jerman di Jajaran Top Skor Euro 2024
Top 3: Bahan Alami yang Bantu Menurunkan Kolesterol
Top 3: Zodiak yang Dikenal Lebih dari Sekadar Teman
Populer
5 Zodiak yang Terlalu Terburu-Buru Menyatakan Cintanya, Ada Kamu?
Komitmen Keberlanjutan, Bentoel Luncurkan Kampanye Pengelolaan Sampah Puntung Rokok
Kenali Sleep Latency, Waktu yang Dibutuhkan Seseorang untuk Tertidur Lelap
Kolaborasi Good Doctor dan Across Asia Assist Beri Kenyamanan Penggunaan Asuransi Kesehatan
3 Cara Ini Bantu Mencairkan Daging Sapi yang Masih Membeku, Mana yang Paling Gampang?
Ciptakan Lingkungan Kerja Inklusif, Multi Bintang Indonesia Adakan Program Women in Sales
Perlu Dicoba, 5 Makanan yang Bantu Menurunkan Kolesterol
Top 3: Tips Menurunkan Kolesterol Tinggi Tanpa Obat
Mengenal Pisces, Zodiak Paling Cerdas Secara Emosional Dibanding yang Lainnya
Marc Guiu Ungkap Alasan Setuju Gabung Chelsea, Sempat Tak Bisa Tidur Sebelum Tanda Tangan Kontrak
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung