uefau17.com

Bos XL Axiata Soal Merger dengan Smartfren: Belum Ada Hilal - Tekno

, Jakarta - Isu konsolidasi antara operator seluler XL Axiata dengan Smartfren Telecom (Smartfren) terus berembus. Meski begitu, CEO XL Axiata Dian Siswarini menyebut sampai saat ini, ia di manajemen belum mendapatkan informasi seputar merger dari pihak pemegang saham.

Dian menyebut, dirinya memang kerap mendengar isu tentang merger kedua perusahaan dari berita yang beredar. Namun, ia menegaskan kalau pembicaraan seputar konsolidasi dua perusahaan, dalam hal ini XL Axiata dengan Smartfren bukan di tataran manajemen. 

"Pembicaraan atau diskusi yang terjadi bukan di tataran kami, tetapi di tataran pemegang saham. Sampai saat ini belum ada kepastian, hanya memang semua pemegang saham XL dan lain-lain selalu melihat peluang konsolidasi," kata Dian, ditemui dalam Halalbihalal XL Axiata dengan media di XL Axiata Tower, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

"Kami belum lihat hilalnya kapan. (Jika merger terjadi) akan ada ekspos sesuai peraturan yang ada," kata Dian sembari berseloroh. 

Dian pun mengatakan, sejauh ini manajemen belum mendapatkan informasi apa pun tentang masalah merger XL Axiata dengan Smartfren dari pemegang saham. 

Meski begitu, ia tak menampik kalau konsolidasi operator memang baik untuk industri, masyarakat, maupun untuk bisnis operator. 

"Aksi konsolidasi akan memberikan situasi industri yang lebih sehat. Tetapi, kalau urusan aksi korporasi seperti merger itu ranahnya pemegang saham," ujar Dian.    

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dampak Baik Merger

Sebelumnya, Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O. Baasir, tidak menampik kalau konsolidasi antara dua operator merupakan hal yang baik bagi industri.

"Buat industri (merger itu) bagus, pertanyaannya, call-nya ada di mana. Yang punya suara pemegang saham. Pengurus perusahaan dan manajemen betul-betul menunggu dari pemegang saham seperti apa lah," kata Marwan, ditemui di sela Buka Puasa Bersama Media di Jakarta, Kamis (4/4/2024).

Terkait dampak baik merger dua operator, Marwan menyebut, konsolidasi selalu membuat industri telekomunikasi menjadi lebih sehat.

"Secara efisiensi juga didapatkan (berkat merger), capex-nya dan lain-lain. Sekarang tinggal menunggu saja prosesnya," ia memaparkan.

Ditanya tentang hal apa saja yang masih dipertimbangkan oleh pemegang saham XL Axiata seputar merger dengan Smartfren, Marwan mengatakan ada banyak hal yang dipertimbangkan secara bisnis oleh pemegang saham.

Hal tersebut mulai dari valuasi, layanan, benefit, pro dan kontra, hingga prosesnya.

3 dari 4 halaman

Trafik Internet XL Axiata Naik 16 Persen Saat Ramadan dan Lebaran

Di sisi lain, dalam laporan sebelumnya, trafik internet di jaringan XL Axiata naik hingga 16 persen saat Ramadan dan Idulfitri 1445 H dibandingkan hari biasa sebelum Ramadan.

Mengutip keterangan perusahaan, peningkatan trafik tersebut juga dipengaruhi aktivitas mudik masyarakat ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.

Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, menyebut, XL Axiata telah mempersiapkan antisipasi atas terjadinya lonjakan trafik saat Ramadan dan Idulfitri lewat berbagai aspek.

"Tim jaringan, termasuk yang di lapangan, juga bersiaga full time selama masa krusial kemarin agar bisa segera bergerak jika ada problem. Seperti yang sudah kami prediksi, pada masa liburan kali ini, terjadi kenaikan trafik data yang cukup signifikan," kata Gede, dikutip dari keterangan XL Axiata, Kamis (18/4/2024).

Menurut data perusahaan, akses ke layanan streaming video melalui media sosial cukup tinggi. Gede merinci, kenaikan trafik internet XL Axiata secara keseluruhan mencapai lebih dari 16 persen.

Pantauan dari tim jaringan XL Axiata juga mengungkapkan, pada masa libur Lebaran, perpindahan masyarakat dari satu area ke area lainnya yang begitu dinamis.

4 dari 4 halaman

Dereten Aplikasi yang Dorong Trafik Internet XL Axiata di Ramadan dan Lebaran

Berikut adalah deretan aktivitas yang memengaruhi terjadinya lonjakan trafik data saat Ramadan dan Idul Fitri:

- Layanan streaming sumbang 59 persen dari keseluruhan trafik.

Dari keseluruhan layanan streaming, aplikasi yang mengalami peningkatan akses secara signifikan dimulai dari gim 135 persen

  • YouTube naik 17 persen
  • TikTok naik 14 persen
  • Netflix naik 42 persen
  • Spotify 23 persen

- Trafik web browsing sebesar 18 persen dan media sosial 15 persen. Layanan media sosial:

  • X alias Twitter naik 25 persen
  • Facebook naik 15 persen
  • Layanan Instant Messenger, WhatsApp 59 persen

- Layanan web browsing naik 20 persen

- Belanja online dan e-commerce naik 650 persen

- Layanan peta, Google Map dan Waze trafiknya naik 154 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat