uefau17.com

Harga Paket X alias Twitter Premium Terbaru di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya - Tekno

, Jakarta - X atau yang sebelumnya bernama Twitter, telah meluncurkan dua paket langganan baru untuk layanan berbayar mereka. Dengan kehadiran paket berlangganan baru ini, platform tersebut kini punya tiga tiers yaitu Basic, Premium, dan Premium Plus.

Di Indonesia, ketiga paket ini juga sudah bisa dinikmati, di mana harga termurah untuk paket Basic per bulan adalah Rp 33.750, sementara termahal Rp 180.000 per bulan untuk Premium Plus.

Pada paket Basic, pengguna X akan bisa mendapatkan beberapa fitur seperti Edit post, unggahan yang lebih panjang, unggahan video lebih panjang, download video, dll.

Namun, pelanggan Basic belum bisa mendapatkan centang biru, serta akan masih bisa menemukan iklan di For You dan Following. Akses ke Creator Hub juga belum bisa digunakan.

Sementara untuk paket Premium masih sama, di mana pelanggan akan bisa dapat sederet fitur yang tidak ada di pengguna gratisan, centang biru, hingga akses ke Creator Hub, namun tidak bebas iklan.

Untuk paket Premium Plus, pelanggan dari platform milik Elon Musk ini akan bisa mendapatkan akses ke semua fitur postingan, Creator Hub, fitur-fitur keamanan yang lengkap, dan bebas dari iklan.

Daftar Harga Paket Berlangganan X alias Twitter

Berikut ini daftar lengkap harga paket berlangganan X alias Twitter pada Oktober 2023 di Indonesia:

  • Paket Basic Bulanan: Rp 33.730 per bulan
  • Paket Basic Tahunan: Rp 357.143 per tahun
  • Paket Premium Bulanan: Rp 120.000 per bulan
  • Paket Premium Tahunan: Rp 1.250.000 per tahun
  • Paket Premium Plus Bulanan: Rp 180.000 per bulan
  • Paket Premium Plus Tahunan: Rp 1.875.000 per tahun

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Paket Baru Diumumkan Elon Musk

Kehadiran paket baru di platform X ini sebelumnya telah diumumkan oleh sang pemilik Elon Musk.

"Yang satu berbiaya lebih rendah dengan semua fiturnya, tetapi tidak ada pengurangan iklan. Dan yang lainnya lebih mahal, tetapi tidak memiliki iklan,” kata Musk di akunnya dikutip, Senin (23/10/2023).

Langkah ini dilakukan setelah X mulai bereksperimen dengan membebankan biaya USD 1 atau Rp 15,8 ribu kepada pengguna baru untuk mengakses platform di Selandia Baru dan Filipina.

Perusahaan mengatakan, pengguna yang tidak berlangganan hanya akan dapat melihat konten, tetapi tidak dapat berinteraksi dengan konten tersebut. Meski sudah diumumkan, Elon Musk tidak mengungkapkan secara rinci soal harga atau ketersedian paket langganan baru tersebut. 

Untuk diketahui, ia beralasan biaya langganan untuk X merupakan caranya menghilangkan bot dan akun palsu yang mengganggu platform. Selain itu, Musk juga mengklaim bahwa hal tersebut akan meningkatkan kualitas konten dan engagement.

3 dari 4 halaman

Pengguna X Bisa Pilih Siapa yang Boleh Komentar

Sebelumnya, X atau yang kini menjadi aplikasi X, beberapa waktu lalu dikabarkan akan menambah fitur baru pada platformnya. Fitur baru ini memungkinkan pengguna untuk lebih mengontrol postingan mereka, dan membalas komentar dari pengguna lain.

Mengutip India Today, Minggu (15/10/2023), pengaturan baru di media sosial X itu resmi diluncurkan ke semua penggunanya.

Dengan hadirnya fitur ini, pengguna dapat mengatur izin komentar dari akun terverifikasi. Berarti, akun Twitter belum terverifikasi tidak akan bisa mengomentari postingan.

Namun, tidak hanya mengizinkan akun terverifikasi untuk berkomentar. Pengguna juga bisa memblokir balasan dari akun terverifikasi tertentu karena fitur baru Twitter ini.

Jika sebelumnya hanya memiliki pengaturan untuk membatasi balasan ke 'Semua Orang', 'Orang yang Anda ikuti', dan 'Hanya orang yang Anda sebutkan'. Kini hadir opsi baru di pengaturan postingan media sosial itu, yakni 'Siapa yang dapat membalas?'.

 

4 dari 4 halaman

Dinilai Bisa Mempermudah Penyebaran Misinformasi

Tidak hanya membatasi komentar dari akun-akun belum terverifikasi, Elon Musk juga membatasi mereka untuk mengekspresikan diri. Ini akan menyulitkan para pengguna Twitter tidak berbayar untuk menyangkal informasi yang salah.

Terdapat perdebatan di platform itu sendiri mengenai apakah membatasi balasan pada akun terverifikasi di Twitter akan mengurangi pelecehan, trolling, dan misinformasi. 

Beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan terjadi, sementara yang lain berpendapat bahwa hal ini akan mempermudah penyebaran disinformasi.

Twitter mengatakan pihaknya berupaya mengatasi masalah ini dengan mengembangkan cara baru untuk memverifikasi akun dan memudahkan pengguna mengidentifikasi akun yang menyesatkan.

Namun, beberapa orang khawatir bahwa fitur baru yang membatasi pengguna belum terverifikasi justru akan membuat masalah semakin kompleks.

(Dio/Isk)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat