, Jakarta - Pendiri lembaga survei LSI dan konsultan politik, Denny JA mengatakan, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak semua gugatan pihak Anies-Cak Imin (Amin) dan Ganjar-Mahfud MD soal sengketa Pilpres 2024 adalah chapter terakhir dari buku lama. Setelahnya, kita akan memasuki halaman dari buku baru.
“Jawabannya singkat dan tegas. Marilah kita move on. Berpolitik yang move on karena tiga alasan,” kata Denny.
Baca Juga
Menurutnya, politik move on harus kita kerjakan karena situasi sama sekali sudah berubah. Apalagi pasangan Anies-Muhaimin dan pasangan Ganjar-Mafhud sudah menerima hasil MK, dan mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran.
Advertisement
Denny menegaskan tiga alasan perlunya Politik Move On. Pertama, koalisi partai yang kita kenal selama ini koalisi 01 dan 03, segera bubar.
Bubar baik karena mereka membubarkan diri secara resmi, ataupun bubar secara perlahan melalui waktu. Sejak pilpres 2004, di politik Indonesia tak pernah ada koalisi partai yang kalah yang bertahan panjang.
"Setelah putusan MK, masing-masing partai akan mencari cara, mencari peluang untuk survive untuk tumbuh dalam pemerintahan baru yang dikendalikan oleh presiden yang menang. Jika gagal bergabung, mereka beroposisi, yang sangat lemah di DPR. Sangat jarang partai di Indonesia yang secara sengaja memilih beroposisi."
Koalisi partai pemenang pilpres juga akan berubah. Koalisi 02 yang menang di belakang Prabowo Gibran pun akan tumbuh lebih besar.
Sekarang ini koalisi partai pro Prabowo Gibran itu yang didukung oleh Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN, belum menguasai kursi DPR di atas 50%.
"Itu hukum besi politik. Koalisi partai ini akan mencari tambahan partai-partai yang lain agar mereka pun majoritas di DPR. Hanya dengan menguasi mayoritas kursi DPR, mereka bisa mengendalikan pemerintahan secara efektif."
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Alasan Kedua
Alasan kedua, kita juga harus move on karena suara yang kritis itu dari kalangan terpelajar itu perlu ditransformasikan, untuk lebih mempengaruhi sistem politik secara substansial.
Selama ini kita mendengar aksi protes dari teman-teman Civil Society. Begitu keras mereka menghantam Prabowo, Gibran dan Jokowi. Memang dalam pilpres kali ini, mereka dikalahkan.
"Tapi suara kritis mereka tidak sia-sia. Itu bagian dari civic education. Sikap kritis mereka penting untuk terus mematangkan demokrasi yang sedang tumbuh."
Advertisement
Di masa kini, demokrasi di Indonesia masih setengah matang. Bagaimanapun, demokrasi itu juga sebuah journey yang terus-menerus memerlukan palu dan godam agar berbentuk baik.
Bagaimana caranya? Aneka suara kritis itu, yang memang substansial, penting untuk kita dengar sebagai revisi undang-undang berikutnya.
"Misalnya, sekarang ini perkara bansos (bantuan sosial). Kita sering mendengar kritik teman-teman Civil Society mengenai Bansos di balik kemenangan pilpres. Maka saatnya kritik itu kita transformasikan menjadi input bagi undang-undang yang baru. Katakanlah undang-undang mengenai presiden."
"Perlu diatur di sana. Misalnya. Sebulan sebelum hari pencoblosan, Bansos dilarang diberikan yang berupa sembako, atau yang berupa bantuan tunai langsung. Tapi subsidi BBM dan subsidi listrik boleh jalan terus."
"Selesai pemungutan suara, bansos itu boleh dibagikan lagi, sesuai prosedur. Dengan cara ini, kritik itu fungsional mengubah aturan main politik melalui undang- undang. Politik jalanan, atau politik di talk show diangkat menjadi politik legaslasi."
Advertisement
Alasan Ketiga
Alasan ketiga kita harus move on karena kita ingin menundukkan diri kepada politik yang jauh lebih besar. Di hadapan kita sudah terhidang Visi Indonesia Emas 2045.
Indonesia diprediksi oleh berbagai lembaga yang kredibel bahwa di tahun 2045, 20 tahun dari sekarang, akan menjadi negara terbesar nomor empat di dunia secara ekonomi. Jelaslah itu peristiwa besar buat kita.
"Namun tak hanya Indonesia, tapi juga Asia. Tahun 2045 itu pun akan terjadi pergeseran gravitasi ekonomi dunia, berpindah dari dunia barat ke Asia. Saat itu, kekuatan ekonomi dunia nomor satu adalah Cina. Nomor dua: India. ketiga Amerika Serikat. Nomor empat: Indonesia. Tiga dari empat negara terbesar secara ekonomi itu ada di Asia."
Advertisement
Perubahan pusat ekonomi dunia dalam sejarah hanya terjadi sekali per ratusan tahun.
"Saatnya pula kita mensinergikan kekuatan menyambut hal itu. Kepentingan dan visi besar ini selayaknya mengalahkan berbagai perselisihan kita yang jauh lebih kecil. Inilah alasan mengapa setelah putusan MK, sebaiknya dan secepatnya kita move on," pungkas Denny JA.
Terkini Lainnya
4 Pernyataan Muhaimin Iskandar Usai Putusan MK Tolak Gugatan Anies-Cak Imin Terkait Sengketa Pilpres 2024
5 Tanggapan Anies Baswedan Usai Putusan MK Tolak Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
Ketum PAN Sebut Pembahasan Koalisi Prabowo-Gibran Akan Dibicarakan Secepatnya
Alasan Kedua
Alasan Ketiga
Pilpres 2024
Mahkamah Konstitusi
Rekomendasi
5 Tanggapan Anies Baswedan Usai Putusan MK Tolak Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
Ketum PAN Sebut Pembahasan Koalisi Prabowo-Gibran Akan Dibicarakan Secepatnya
KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Rabu 24 April, Paslon 01 dan 03 Diundang
Usai Putusan MK, PKS Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran Jadi Capres-Cawapres Terpilih
5 Respons Sekjen PDIP Usai Putusan MK Tolak Seluruh Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
Ketua TKN Prabowo-Gibran: Pemilu Selesai, Mari Bersatu dan Berjuang Bersama
Piala Asia U-23 2024
Timnas Indonesia Tantang Korsel di Piala Asia U-23 2024, Ini Prediksi Gibran Rakabuming Raka
Ini Dia Pemain Termahal di Timnas Indonesia U-23
5 Pemain Termahal di Skuad Timnas Indonesia U-23
Adu Mahal Timnas Indonesia Vs Timnas Korsel di Piala Asia U-23 2024
Lawan Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Ternyata Punya Harga Pasar Fantastis
Infografis Timnas Indonesia Tembus 8 Besar Piala Asia U-23 2024
Hari Kartini
Rayakan HUT ke-39, RS Hermina Gelar Aktivitas Fun Run dan Perkenalkan Logo Baru
Hari Kartini 2024, Acil Odah Pimpin Perempuan Banua Lestarikan Lingkungan
Seperti Kartini, Pemilik 5 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Perempuan Tangguh dan Menginspirasi
Apresiasi Peran Perempuan, Pelita Air Persembahkan Kartini Flight dan Karbon Netral Industri Aviasi
Hari Kartini, Penerbangan Khusus Pelita Air Libatkan Pilot dan Awak Kabin Perempuan
Pesan Wali Kota Madiun untuk Perempuan, Teruslah Berkarya Tapi Jangan Lupa Kodratnya
Liga Champions
Barcelona Kandas di Liga Champions, Ronald Araujo Ogah Tanggapi Kritik Terbuka Rekan Setim
Mikel Arteta: Kekalahan Pahit dari Bayern Munchen Tidak Akan Merusak Arsenal
Kylian Mbappe Ungkap Makna Kesuksesan PSG Capai Semifinal Liga Champions
Thomas Tuchel Balas Kritikan Usai Bayern Munchen Pastikan Satu Tiket di Semifinal Liga Champions
Pep Guardiola Terima Kekalahan Manchester City dan Tak Salahkan Real Madrid
BRI Liga 1
Jadwal dan Link Streaming BRI Liga 1 2023/2024 Pekan ke-33 di Vidio: Persib vs Borneo FC
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Sikat RANS, PSIS Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Hajar Borneo FC, Arema FC Tinggalkan Zona Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Hajar PSM Makassar, Madura United Jaga Asa ke Championship Seies
Hasil BRI Liga 1: Dewa United Menang Dramatis Lawan PSS, Bhayangkara FC Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Hat-trick David da Silva Hancurkan Persebaya, Persib Segel Posisi 2
TOPIK POPULER
Populer
Ahmad Basarah: PDIP Mampu Survive di Segala Dinamika Politik, Siap Jadi Koalisi Atau pun Oposisi
Menanti Sikap PDIP di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Oposisi atau Bergabung
PDIP Tegaskan Jokowi Sudah Bukan Kadernya
Potret Layanan Ratusan Mitra Utama Bea Cukai Tanjung Priok
Tanggapi Putusan MK, Jokowi: Tuduhan Kecurangan hingga Politisasi Bansos Tak Terbukti
PBNU Minta Semua Pihak Hormati MK soal Putusan Sengketa Pilpres
Usai Putusan MK, PKS Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran Jadi Capres-Cawapres Terpilih
Peminatnya Tinggi, ITPLN Perpanjang Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru
Putusan MK
5 Respons Kubu Prabowo-Gibran Setelah Putusan MK Tolak Semua Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
4 Pernyataan Muhaimin Iskandar Usai Putusan MK Tolak Gugatan Anies-Cak Imin Terkait Sengketa Pilpres 2024
Gaya Santuy Cak Imin Bercermin Saat Hakim MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024 Jadi Sorotan
5 Tanggapan Anies Baswedan Usai Putusan MK Tolak Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
Berita Terkini
6 Potret Babymoon Nadya Mustika dan Suami ke Dieng, Baby Bump Mulai Terlihat
Jangan Lewatkan Sinetron Tertawan Hati Episode Selasa 23 April 2024 Pukul 20:00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Harga CPO hingga El Nino jadi Biang Kerok Laba Astra Agro Turun ke Rp 1,06 Triliun di 2023
Bek Manchester United Ternyata Bermain dengan Cedera saat Hadapi Coventry City
Perlunya Mendigitalisasikan Operasional Rumah Sakit untuk Perlindungan Data yang Kuat
Isa Bajaj Berdamai dengan Pria yang Diduga Mencelakai Anaknya dan Mencabut Laporan: Kejadian Itu Murni Ketidaksengajaan
Usai Jadi Tersangka Penistaan Agama, TikToker Galih Loss Langsung Ditahan
Gibran Langsung Temui Prabowo di Kertanegara Malam Ini, Bahas Koalisi?
Rayakan HUT ke-39, RS Hermina Gelar Aktivitas Fun Run dan Perkenalkan Logo Baru
6 Rekomendasi Nama Anak Berunsur Laut dari Netizen Ini Kocak, Bikin Ngakak
Hasil Seleksi Administrasi Rekrutmen Bersama BUMN Diumumkan 23 April 2024, Hal Ini Wajib Diketahui
Sinopsis Film The Bounty Hunter di Vidio, Kisah Cinta Lucu Milo dan Nicole
Ini Alasan Tiktoker Galihloss3 Buat Konten Bermuatan SARA
Cak Imin Klaim Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wapres Terpilih
Efek Berhenti Minum Obat Psikiater secara Tiba-Tiba, Ketahui Strategi Pengurangan Dosis