, Jakarta - Para ilmuwan telah menciptakan miniatur "blood-vessel-on-a-chip”, teknologi menggunakan chip mikro yang dirancang untuk mereplikasi pembuluh darah dalam skala kecil untuk mempelajari bagaimana racun ular dapat menyebabkan pendarahan internal yang fatal dan membantu mengembangkan antivenom (penawar untuk bisa ular) baru untuk menghentikan perdarahan.
Dilansir dari Live Science, Senin (10/6/2024), model 3D baru ini berisi sel-sel yang melapisi pembuluh darah manusia, yang dikenal sebagai endotel, serta matriks ekstraseluler, atau kerangka fisik yang mendukung sel-sel tersebut.
Baca Juga
Perangkat ini dapat secara akurat meniru bentuk dan susunan sel pembuluh darah kecil di dalam tubuh dan menunjukkan bagaimana darah mengalir di dalamnya.
Advertisement
Sebelumnya, para ilmuwan telah mengembangkan chip organ yang serupa untuk meniru sistem yang yang berbeda di dalam tubuh dan menguji obat-obatan baru.
Dalam kasus ini, para peneliti menggunakan model pembuluh darah kecil untuk menyelidiki bagaimana berbagai jenis bisa ular merusak pembuluh darah manusia.
Tim peneliti telah mempublikasikan temuannya dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Selasa (4/6) di jurnal Scientific Reports.
Tim peneliti kemudian menguji coba chip baru ini dengan menggunakan bisa yang diambil dari empat spesies ular berbisa: Kobra India (Naja naja), West African carpet vipers (ular berbisa karpet Afrika Barat/Echis ocellatus), ular krait (Bungarus multicinctus) dan Mozambique spitting cobras (Naja mossambica). Ular-ular tersebut termasuk dalam keluarga ular paling berbisa - the vipers dan elapids.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bisa Ular dapat Secara Langsung Merusak Sel Tubuh
Para peneliti menggunakan teknik pencitraan khusus untuk melihat ke dalam chip saat bisa ular mengalir melewatinya.
Mereka menemukan bahwa beberapa bisa ular ini dapat secara langsung melukai membran sel endotel, sementara yang lain melepaskan sel dari matriks ekstraselulernya, yang menyebabkan pembuluh darah rusak.
“Model ini memberikan pemahaman yang akurat tentang bagaimana racun menyerang pembuluh darah,” kata Mátyás Bittenbinder, penulis utama studi ini dan seorang rekan peneliti di Vrije University Amsterdam dan Pusat Keanekaragaman Hayati Naturalis di Belanda, dalam sebuah pernyataan.
"Pengetahuan ini akan membantu kami mengembangkan metode yang lebih baik untuk mengobati gigitan ular, sekaligus mengurangi kebutuhan untuk melakukan penelitian pada tikus," katanya.
Meskipun tikus dan hewan lain memiliki aspek biologi yang mirip dengan manusia, namun pembuluh darah pada chip ini menggabungkan sel yang sesungguhnya dari manusia dan dapat dikontrol di laboratorium dengan lebih mudah dan lebih murah.
Dengan chip baru mereka, tim peneliti berencana untuk menguji coba model ini pada lebih banyak bisa ular di masa depan.
Advertisement
Berapa Banyak Orang di Seluruh Dunia Digigit Ular Berbisa Setiap Tahun?
Lebih dari 600 spesies ular diketahui berbisa. Selain menyerang sistem peredaran darah, bisa ular dapat membahayakan tubuh dengan memicu kelumpuhan yang menyebabkan korban berhenti bernapas dan menyebabkan gagal ginjal yang tidak dapat disembuhkan dan kerusakan jaringan yang luas.
Diperkirakan, 1,8 juta hingga 2,7 juta orang di seluruh dunia digigit ular berbisa setiap tahunnya.
Dari total tersebut, antara 81.000 hingga 138.000 orang meninggal karena efek gigitan, sementara tiga kali lebih banyak orang yang mengalami cacat permanen, seperti diamputasi.
Pengobatan yang paling efektif untuk gigitan ular berbisa adalah antivenom. Ia bekerja dengan cara meningkatkan respons kekebalan tubuh manusia terhadap bisa.
Antivenom biasanya dibuat dengan menyuntikkan hewan besar, seperti kuda atau domba, dengan bisa tertentu dan kemudian mengekstraksi antibodi yang dihasilkan oleh hewan tersebut sebagai respons. Antibodi ini kemudian dimurnikan dan diberikan kepada manusia setelah digigit ular.
Meskipun demikian, antivenom tidak selalu efektif dan juga dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang.
Untuk itu, diperlukan jenis antivenom baru, dan sebagian ilmuwan sedang berupaya menciptakan antivenom universal.
Apa Ular Paling Berbisa? Ini 3 Jenis yang Sangat Mematikan, Patut Diwaspadai!
Di planet ini, terdapat lebih dari 3.000 jenis ular yang mempesona dan misterius. Meskipun sebagian besar dari mereka tidak berbahaya bagi manusia, sekitar 600 jenis ular di antaranya memiliki kemampuan berbisa. Namun, yang lebih mencengangkan, sejumlah kecil dari ular-ular ini memiliki tingkat kebisaan yang begitu ekstrem sehingga mungkin sulit dipercaya.
Ini dia 3 jenis ular yang patut diwaspadai dirangkum dari a-z-animals.com:
1. Fer-de-lance
Fer-de-lance, juga dikenal sebagai terciopelo, menduduki peringkat puncak sebagai ular paling berbisa di dunia dengan bertanggung jawab atas sebagian besar kematian akibat gigitan ular di wilayahnya. Tersebar di Amerika Selatan dan Tengah, bersama dengan Meksiko dan Brasil, fer-de-lance adalah salah satu ular pit viper paling berbahaya yang dapat dijumpai. Dengan panjang mencapai 8 kaki dan berat rata-rata 10-13 pon, ular ini sering dijumpai di banyak daerah berpenduduk, menjadikannya sebagai penyebab utama serangan ular di wilayah tersebut.
Terciopelo dikenal menggigit dengan rata-rata 500-1500 mg racun dalam satu gigitan, tergantung pada spesiesnya. Jumlah racun yang sangat tinggi ini memperkuat reputasinya sebagai ular yang sangat berbahaya.
Dalam konteks perbandingan, diketahui bahwa hanya dibutuhkan 3 mg racun untuk membunuh seekor tikus. Dengan demikian, mengerikan menyadari bahwa fer-de-lance, dalam satu gigitan, memiliki potensi membunuh rata-rata 6 orang! Meskipun bukan ular paling berbisa di dunia, keganasan fer-de-lance membuatnya tetap menjadi ancaman serius bagi manusia.
2. Raja Kobra
Raja kobra dikenal sebagai salah satu ular paling berbisa di dunia, dan reputasinya bukan tanpa dasar. Dengan kemampuan menyuntikkan rata-rata 400-1000 mg racun per gigitan, racunnya memiliki kekuatan mematikan yang mampu membunuh kurang lebih 11 orang dalam satu serangan! Ular ini terutama ditemukan di wilayah Asia Selatan dan bisa mencapai panjang 10-13 kaki, menjadikannya salah satu ular berbisa terpanjang di dunia.
Penelitian menunjukkan bahwa gigitan king kobra dapat mematikan seseorang dalam waktu singkat, sekitar 30 menit, karena tingginya tingkat neurotoksin dan sitotoksin dalam racunnya. Selain itu, dengan panjang tubuh yang mencolok, king kobra cenderung menggigit bagian tubuh yang lebih tinggi, meningkatkan potensi keparahan serangan.
Seperti banyak ular kobra lainnya, raja kobra juga memiliki posisi bertahan unik, dengan kemampuan mengangkat diri dan melebarkan tudungnya secara mengancam sebagai tanda pertahanan. Perilaku ini membuatnya menjadi salah satu ular yang paling menarik dan menakutkan di dunia satwa liar.
3. Ular Berbisa Russell
Mengingat fakta bahwa 40-70 mg racun ular berbisa Russell cukup untuk membunuh rata-rata orang, gigitan ular ini sangat berbahaya! Faktanya, ular berbisa Russell membunuh lebih banyak orang di Sri Lanka, Burma, dan India dibandingkan ular lainnya.
Ular ini ditemukan di padang rumput terbuka di anak benua India, berburu di daerah berpenduduk padat. Hal ini tidak hanya membuat ular berbisa Russell sangat berbahaya karena jaraknya yang dekat, tetapi juga memiliki gigitan yang mendukungnya.
Pembengkakan dan pendarahan lokal biasa terjadi pada gigitan ular berbisa Russell, dan racun ular ini dapat menimbulkan efek samping yang merugikan selama dua minggu, tergantung pada tingkat keparahannya. Statistik gigitan yang tidak diobati menunjukkan bahwa lebih dari 30% korban meninggal karena gagal ginjal jika mereka tidak mencari pertolongan medis. Mengingat fakta bahwa ular berbisa Russell sangat kuat dan agresif, sebaiknya biarkan saja ular ini!
Terkini Lainnya
Momen Menegangkan Ular Seberat 59 Kg dengan 70 Butir Telur Ditangkap, Bikin Merinding
Viral Bayi Ular Piton Ditemukan di Tangki Bensin Motor, Bikin Syok
Fosil Ular Purba Ditemukan di India, Miliki Panjang 15 Meter
Bisa Ular dapat Secara Langsung Merusak Sel Tubuh
Berapa Banyak Orang di Seluruh Dunia Digigit Ular Berbisa Setiap Tahun?
Apa Ular Paling Berbisa? Ini 3 Jenis yang Sangat Mematikan, Patut Diwaspadai!
1. Fer-de-lance
2. Raja Kobra
3. Ular Berbisa Russell
Ular
Bisa
racun
Racun Ular
pembuluh darah
bisa ular
Ular Berbisa
Berita Terkini
Rekomendasi
Viral Bayi Ular Piton Ditemukan di Tangki Bensin Motor, Bikin Syok
Fosil Ular Purba Ditemukan di India, Miliki Panjang 15 Meter
Bangladesh Diguncang Lonjakan Kasus Gigitan Ular Berbisa, Menkes Imbau Korban Langsung ke RS
6 Potret Arabella Anak Aura Kasih Berani Main Bareng Ular, Curi Perhatian
Jika Anda Digigit Ular, Pakai 5 Ramuan Alami Ini untuk Menawarkan Racun Berbisa
Wanita di Rusia Nyaris Pingsan Gara-gara Kemunculan Ular Boa dari Kloset Toilet
Viral Penampakan Misterius 'Ular Berkaki', Bikin Netizen Geleng Kepala
Gara-gara Ular Berukuran 20 Sentimeter, Perjalanan 2.700 Penumpang Kereta di Jepang Tertunda
6 Cara Ular Pura-Pura Mati Ini Penuh Akting, Kejang hingga Mulut Berdarah
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
Buka Mukerwil PPP Jambi, Mardiono Kobarkan Semangat Kader Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
Populer
AS Pasok 14.000 Lebih Bom Seberat 970 Kg ke Israel Sejak 7 Oktober 2023
Rangkaian Ledakan di Nigeria Tewaskan 18 Orang dan Sejumlah Lainnya Luka-luka
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Kata 'Tolong' Sudah Jarang Terdengar dalam Permintaan Orang Amerika Serikat, Kesopanan Menurun?
Siswa SMAN 3 Kupang Timur Jadi Agen Pengendali Perubahan Iklim Lewat Game GENERAKSI
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
Disdikbud Kabupaten Kupang: Ada Peningkatan Angka Literasi pada Siswa Sekolah
4 Manfaat Hadirnya Keluarga dan Teman untuk Jaga Kesehatan Mental dan Fisik Seseorang
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Euro 2024: Komentar Jude Bellingham Usai Cetak Gol Salto Lawan Slovakia, Inggris Makin Pede di Perempat Final?
Hasil Euro 2024: Menang 4-1, Spanyol Bungkam Perlawanan Gigih Georgia untuk Tiket Perempat Final
Hasil Euro 2024: Diwarnai Gol Salto Jude Bellingham, Inggris Sukses Tekuk Slovakia dengan Dramatis
Berita Terkini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Seorang Anak Tewas Tertabrak Mobil di Tol Cijago
BYD Indonesia Resmi Serahkan Unit ke Konsumen
Pertamina Tahan Harga BBM pada 1 Juli 2024, Cek Rinciannya
3 Resep Praktis Makanan Serba Kelapa Parut, dari yang Manis hingga Gurih
Pasar Saham AS Bakal Cerah Jika Donald Trump Menang Pilpres 2024
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Indonesia Rajai Nomor Estafet 2nd Southeast Asia Open Water Swimming 2024
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
3 Tips Efektif Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini
Diawasi OJK, Industri Kripto Bakal Setara dengan Perbankan
Mengintip Wisata Keluarga di Lembang Park & Zoo, Ajak Anak Mengenal Satwa
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Aktivitas Lempeng Indo-Australia Jadi Pemicu Gempa M5,1 di Pangandaran