, Beijing - Inisiatif Sabuk dan Jalan atau yang dikenal sebagai Belt and Road Initiative dari China Tiongkok dianggap menghadapi beberapa krisis dalam beberapa tahun terakhir.
Namun hal yang dianggap menjadi masalah adalah Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC) yang menghadapi hambatan besar, terutama karena institusi politik Pakistan gagal melindungi kehidupan ratusan pekerja Tiongkok di negara tersebut.
Selain tantangan keamanan, proyek infrastruktur bernilai miliaran dolar juga tidak memberikan dampak buruk bagi perekonomian Pakistan.
Advertisement
Inisiatif senilai 62 miliar dolar ini, yang dimulai pada tahun 2013, telah menemui banyak hambatan selama bertahun-tahun, termasuk kurangnya pemanfaatan dana proyek, korupsi ekstrem, gejolak ekonomi yang mengarah pada investasi berisiko, dan masih banyak lagi.
CPEC menghubungkan Xinjiang di Tiongkok dengan pelabuhan Gwadar di Baluchistan, yang dipandang oleh Tiongkok sebagai jalur maritim alternatif bagi mereka, dikutip dari laman thesingaporepost, Senin (1/4/2024).
Namun, meskipun terdapat investasi besar dalam proyek infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, dan fasilitas energi, manfaat ekonomi CPEC belum terwujud sesuai harapan China dan Pakistan.
Oleh karena itu, untuk menilai kegagalan proyek-proyek tersebut, pertama-tama penting untuk menguraikan bagaimana kedua negara gagal memanfaatkan peluang tersebut dan dalam kapasitas apa.
Ketegangan saat rapat antara DPR RI dan pemerintah viral di media sosial. Video dibagikan akun TikTok @dpr_ri, merekam Ketua Komisi X, Sudin rapat dengan Kementerian Pertanian. Sudin mengkritisi rencana ekspor beras ke China oleh Kementan di tengah a...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Faktor-faktor yang Dianggap Menyebabkan Kegagalan CPEC
![20150813-Mata Uang Yuan-Jakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Z7_YLm3DwoRtHPUbJ2mKD_toXQQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/955118/original/044876300_1439461727-20150813-Mata_Uang_Yuan-Jakarta-02.jpg)
Berdasarkan data yang dirilis melalui studi terkemuka yang dilakukan oleh Aid Data, Tiongkok telah mendanai proyek infrastruktur ini melalui pinjaman dari bank pembangunan China yang pada gilirannya meningkatkan total utang luar negeri Pakistan.
Hal ini juga menyebabkan defisit perdagangan Pakistan melebar secara signifikan sejak dimulainya CPEC.
Menurut Aid Data, persyaratan pinjaman ini telah menjadi hambatan besar dalam mengembangkan proyek hingga mencapai kapasitas penuhnya.
Dengan tingkat suku bunga yang tinggi dan persyaratan yang tidak jelas, kemampuan Pakistan untuk membayar utangnya dan risiko ketergantungan utang pada Tiongkok telah menyebabkan berbagai proyek gagal memenuhi tenggat waktu penyelesaiannya.
Proyek kota pelabuhan Gwadar yang banyak digembar-gemborkan adalah salah satu contohnya.
Sampai saat ini, belum ada proyek yang diluncurkan meskipun investasi bernilai miliaran dolar telah diberikan kepada pemerintah Pakistan ditambah dengan kehadiran tenaga kerja Tiongkok selama bertahun-tahun di kota tersebut untuk melakukan pekerjaan konstruksi.
Kurangnya respon dari pihak Pakistan dalam mengamankan parameter keamanan lokasi proyek serta kurangnya pemanfaatan dana telah menjadikan proyek kota besar Gwadar sebagai pelajaran atas kegagalan di seluruh dunia.
Kematian pekerja China baru-baru ini akibat ledakan bunuh diri di Pakistan semakin memperburuk hubungan kedua negara yang sudah tegang.
Advertisement
Pro Kontra CPEC
![Ilustrasi bendera Republik Rakyat China (AP/Mark Schiefelbein)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Lr94hLWOYP60BGlTpGOngFGuff4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2557550/original/081162600_1545966896-China.jpg)
Selain itu, Tiongkok juga diketahui telah mendorong Pakistan untuk membubarkan Otoritas CPEC di tengah laporan tentang meningkatnya keretakan antara kedua negara tersebut terkait lambatnya proyek tersebut.
Aspek-aspek ini juga menyebabkan Beijing menolak memperluas proyek yang sedang berjalan karena tingginya risiko yang dimilikinya.
Misalnya, Partai Komunis Tiongkok (CPC) baru-baru ini menolak dimasukkannya jalur transmisi 500kv ke Gwadar untuk menghubungkan kota pelabuhan dengan jaringan listrik nasional dalam kerangka CPEC.
CPC juga dilaporkan menolak usulan Pakistan untuk memasukkan Pengelolaan Sumber Daya Air dan Perubahan Iklim serta Pembangunan Infrastruktur Perkotaan ke dalam kerangka CPEC.
Selain itu, utang yang belum dibayar kepada perusahaan-perusahaan listrik Tiongkok telah melampaui batas sebesar PKR 300 miliar, yang menyebabkan perusahaan-perusahaan Tiongkok menutup proyek-proyek listrik di bawah CPEC.
Secara keseluruhan, total 37 persen dari penambahan kapasitas proyek pembangkit listrik CPEC, yaitu sekitar 1980 MW, telah ditutup, menyebabkan warga Pakistan mengalami krisis energi di negara tersebut.
Bantuan Tiongkok kepada Pakistan jauh melampaui gabungan semua kreditur internasional lainnya dan diketahui tiga kali lebih besar dibandingkan bantuan IMF kepada negara yang terlilit utang tersebut. Pinjaman luar biasa sebesar lebih dari US$30 miliar kepada Tiongkok yang berjumlah hampir 30 persen dari total utang luar negeri Pakistan telah semakin mengganggu prospek pemulihan ekonomi negara tersebut.
Perselisihan Pengusaha Lokal di Pakistan
![Ilustrasi bendera Pakistan (pixabay)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/YqFLF5KLvgN8OiyU1uKWoNctIjo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3545301/original/017030700_1629368526-pakistan-895319_1280.jpg)
Perselisihan di kalangan pengusaha lokal di Pakistan sebagian besar dipicu oleh persyaratan wajib yaitu dipaksa membeli.
Hal ini juga sebagian besar dipicu oleh keharusan perusahaan-perusahaan Pakistan dipaksa membeli peralatan dari Tiongkok untuk pelaksanaan proyek-proyek CPEC, sehingga semakin memperburuk keadaan hingga beban utang.
Selain itu, kurangnya transparansi dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek CPEC telah menjadi masalah yang terus-menerus terjadi, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan dan skeptisisme publik di kedua negara.
Dengan skenario yang terjadi saat ini terhadap seluruh investasi Tiongkok di Pakistan, tampaknya wajar saja jika kita menganggap CPEC sebagai kegagalan yang membawa bencana.
Ketidakmampuan lembaga politik Pakistan dalam memanfaatkan peluang untuk pembangunannya sendiri ditambah dengan buruknya penilaian kepentingan geo-politik oleh rekan-rekan Tiongkok telah menyebabkan kedua negara saling menyalahkan.
![Infografis Amerika Serikat dan China Terancam Perang Dingin? (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/VyD3TuS1qWk_dpjC0BvKcCqJxbk=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3189686/original/097919600_1595595418-Infografis_AS_dan_China_terancam_perang_dingin.jpg)
Terkini Lainnya
Faktor-faktor yang Dianggap Menyebabkan Kegagalan CPEC
Pro Kontra CPEC
Perselisihan Pengusaha Lokal di Pakistan
China
AidData
sabuk dan jalan
Belt and Road Initiative
krisis
Inisiatif Sabuk dan Jalan
Pakistan
Copa America 2024
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
Petaka Pertemuan Keagamaan di India, 87 Orang Tewas Terinjak Akibat Berdesakan
92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu
NASA Temukan Tanda Kehidupan dari Asteroid Bennu
Indonesia Diskusi Bareng Taliban di Pertemuan Doha III, Cari Solusi Akhiri Krisis Multidimensi Rakyat Afghanistan
Pengunjuk Rasa Bersenjata Vs Pasukan Turki di Suriah Utara Bentrok, 4 Orang Tewas
Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Korea Selatan, 9 Orang Tewas dan 4 Terluka
Hong Kong Bersiap Sambut 2 Panda dari China
Euro 2024
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Rabu 3 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke 8 Besar?
Link Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda: Uji Kelayakan Koeman
Euro 2024: Drama Penalti Cristiano Ronaldo, Air Mata Berubah Jadi Senyuman
UEFA Lakukan Penyelidikan, Bintang Inggris Jude Bellingham Terancam Larangan Bertanding di Euro 2024.
Pangeran William Girang Inggris Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Sebut Kayak Naik Rollercoaster
Berita Terkini
Bolehkah Puasa di Tanggal 1 Muharram alias 1 Suro, Bagaimana Hukumnya?
PSI Berikan Surat Tugas Menantu Pakde Karwo Bayu Airlangga Maju Pilkada Surabaya 2024
5 Olahraga yang Tepat untuk Memulai Gaya Hidup Sehat
HEADLINE: Pemerintah Wajibkan Pencadangan Data Nasional Usai Diserang Hacker, Langkah Terlambat?
Cara Masyarakat Jambi Melestarikan Adat Istiadat dan Lingkungan Lewat Lubuk Larangan
Seleksi Anggota Komisi Informasi Tahun 2024-2028 Dibuka, Berminat? Simak Persyaratannya
Gempa Hari Ini Selasa 2 Juli 2024 Getarkan Kepulauan Tanimbar Maluku
Kisah Sukses Jarot Setiawan, Mantan PMI Banyuwangi yang Sukses Jadi Pengusaha Susu Kambing Perah
Bupati Bandung Bertemu Ipar Raffi Ahmad, Ada Kerja Sama Politik?
3 Inovasi Karya Universitas Bangka Belitung Dilindungi Hak Paten
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Peta Politik Pilgub Banten 2024, Airin-Andra Semakin Seru
Syaikhu Tegaskan Anies Harus Gandeng Sohibul Iman Jika Ingin Bersama PKS di Pilgub Jakarta
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Spanyol Minta Bergabung dengan Afsel Gugat Israel di Mahkamah Internasional