, Doha - Untuk pertama kalinya, otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban hadir dalam pertemuan Doha pada Senin 1 Juli 2024. Sejatinya ini adalah Pertemuan ke-3 Para Utusan Khusus untuk Afghanistan atau the 3rd Meeting of Special Envoys on Afghanistan atau kita sebut Doha III.
Pertemuan Doha I diselenggarakan pada Mei 2023 dan Doha II pada Februari 2024. Dalam pertemuan-pertemuan pertama-kedua, Indonesia juga diundang dan hadir dalam pertemuan.
Baca Juga
VIDEO: Dialog PBB-Taliban Tak Sertakan Aktivis dan Perempuan
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Jusuf Kalla: Taliban Bukan Teroris, Mereka Berjuang untuk Negerinya
Pertemuan yang diinisiasi oleh Sekjen PBB dan dituanrumahi oleh Qatar membahas tindak lanjut independent assessment Sekjen PBB mengenai Afghanistan guna membantu rakyat Afghanistan keluar dari krisis multidimensi yang saat ini tengah dihadapi.
Advertisement
Menlu Retno Marsudi mengatakan bahwa kehadiran Taliban pada pertemuan tersebut bukanlah sebuah pengakuan terhadap kelompok yang saat ini memimpin Afghanistan.
"Perlu saya tekankan bahwa partisipasi DFA pada Doha III sama sekali tidak terkait dengan isu pengakuan terhadap DFA dari Komunitas Internasional, melainkan merupakan sebuah upaya agar dialog inklusif dengan semua stakeholders di Afghanistan termasuk dengan DFA dapat dilakukan, termasuk dialog terkait hak-hak perempuan dalam konteks pendidikan dan pekerjaan," ujar Menlu Retno seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (2//7/2024).
Pertemuan Doha III dipimpin oleh Under-Secretary General for Political and Peacebuilding Affairs PBB, Rosemary DiCarlo dan dihadiri oleh otoritas de facto (DFA) di Afghanistan yaitu Taliban dan wakil dari 25 negara, antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Korea Selatan, India, China, Jerman, Tajikistan, Uzbekistan, Kanada, Norwegia, Rusia, Turki, Qatar, UAE, Saudi Arabia serta juga dihadiri oleh sejumlah organisasi internasional, antara lain PBB, Uni Eropa, OKI, dan Asian Development Bank.
Selain tukar pandangan mengenai isu yang sifatnya lebih umum, pertemuan Doha III ini membahas dua topik utama, yaitu Enabling the Private Sector, banyak bicara mengenai masalah ekonomi; dan Counter Narcotics: Sustaining Progress Made.
PBB putuskan tak mengundang perwakilan perempuan dan aktivis HAM agar Taliban setuju hadir dalam konferensi “Doha Process” di Qatar. Aktivis khawatir, undangan ini akan melegitimasi Taliban sebagai penguasa Afghanistan. Selengkapnya dalam liputan...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pertemuan yang Juga Dihadiri Taliban Berlangsung Terbuka
![FOTO: Cari Dukungan Internasional, Taliban Temui Diplomat Asing di Qatar](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/PEMdlYIl0-KV5nGBe2SABfcRxkE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3600000/original/071724700_1634027532-20211012-Taliban-Diplomat-Qatar-1.jpg)
Pertemuan berlangsung dengan sangat terbuka dan konstruktif. Para delegasi menyampaikan komitmen untuk menjadikan kepentingan rakyat Afghanistan sebagai fokus kerja sama.
Beberapa hal yang mengemuka dalam Pertemuan, antara lain bahwa pertemuan menyadari adanya beberapa kemajuan di Afghanistan, misalnya terkait dengan masalah keamanan.
Pertemuan juga mengapresiasi kebijakan "poppy ban" atau lengkapnya larangan menanam opium di Afghanistan. Kebijakan ini telah menurunkan 95% cultivation of opium di Afghanistan.
"Kita tahu bahwa tantangan dari kebijakan ini adalah bagaimana menyiapkan mata pencarian alternatif bagi para petani yang sebelumnya menanam opium. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi harus dipersiapkan sehingga para petani tidak kembali menanam opium atau melakukan kegiatan illicit drugs trafficking," jelas Menlu Retno Marsudi di Pertemuan Doha III.
Advertisement
Ekonomi di Afghanistan dan Kerja Sama dengan Indonesia
![Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menghadiri Oslo Forum 2024 di Norwegia, Selasa (11/6/2024). (Dok. Kemlu RI)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/5vHb1RMsxh0OqvXpTLtAo-hCE6Q=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4860965/original/079099500_1718165970-WhatsApp_Image_2024-06-11_at_10.46.09_PM.jpeg)
Adapun diskusi pada Sesi I yaitu mengenai Enabling Private Sector dibahas secara dalam dengan presentasi dari Bank Dunia dan Wakil dari DFA. Isu mengenai banking system banyak dibahas, terutama terkait sanksi yang ada saat ini.
Menlu Retno Marsudi kemudian angkat bicara soal ekonomi di Afghanistan.
"Pertama, bahwa ekonomi berarti rakyat, sehingga inclusive economy yang melibatkan perempuan harus menjadi bagian dalam membangun ekonomi Afghanistan. Masalah perempuan ini selalu saya bawakan dalam tiap isu yang kita bahas. Dalam Sesi I, saya juga menyampaikan bahwa membangun kembali kepercayaan menjadi sangat penting sekali dalam sistem perbankan, ujar Menlu Retno Marsudi dalam pernyataannya atas nama Indonesia.
Hal kedua yang saya sampaikan, sambung Menlu Retno, adalah mengenai pentingnya membangun enabling environment bagi tumbuhnya private sector yang inklusif. "Kembali saya tekankan mengenai pentingnya inclusivity,"" tegasnya.
Menlu Retno kemudian membahas sejumlah kerja sama yang sudah dilakukan sejauh ini antara Indonesia dan Afghanistan.
"Saya sampaikan beberapa hal yang telah dilakukan Indonesia dengan Afghanistan, misalnya kerja sama dengan UNAMA di bidang financial inclusion dengan mengembangkan Sharia Microfinance Business Model. Kemudian kerja sama pengembangan sharia banking," paparnya.
Menlu Retno mengatakan, komunikasi saat ini terus berjalan dan sebagai catatan, Bank Dunia dalam presentasinya secara khusus menyebut Indonesia sebagai negara yang dapat memberikan kontribusi dalam hal ini.
"Kemudian, hal lain yang saya sampaikan adalah mengenai kita siap untuk menyambungkan kontak antara para enterpreneurs perempuan Indonesia dengan Afghanistan," jelasnya.
Hal lain yang disampaikan dalam Sesi I atas nama Indonesia adalah mengenai pentingnya awareness mengenai rezim sanksi secara benar untuk menghindari dampak yang tidak perlu bagi ekonomi Afghanistan.
"Dan statement saya tutup dengan usulan untuk membentuk Working Group yang khusus membahas kerja sama ekonomi dengan lebih konkret dan melibatkan stakeholders terkait guna memberikan kontribusi bagi kerja sama ekonomi," tukasnya.
3 Poin Penting Isu Drugs/Narkoba di Afghanistan
![Bendera Afghanistan (Sumber: Wikimedia Commons)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/pBaiDCvInUijzXyZUUw5qD9G0Q4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3795714/original/057364000_1640484412-640px-Afghan_flag_at_the_Arg.jpg)
Perihal counter-narcotic di Sesi II Pertemuan Doha III, Menlu Retno mengatakan bahwa isu drugs atau Narkoba tidak hanya mengkhawatirkan bagi Afghanistan, tapi juga isu yang akan memberikan dampak pada kawasan dan dunia.
"Kita perlu mengapresiasi kebijakan poppy ban. Pertanyaannya adalah bentuk dukungan apa yang dapat diberikan oleh masyarakat internasional sehingga kebijakan ini dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Afghanistan.
Menlu Retno kemudian menyampaikan tiga hal penting untuk dilakukan terkait isu drugs tersebut.
"Pertama, rehabilitasi bagi pengguna drugs. Kita prihatin karena cukup signifikan jumlah pengguna obat-obatan ini yang datang dari generasi muda Afghanistan. Dan masa depan Afghanistan akan suram jika upaya rehabilitasi tidak berhasil," tutur Menlu Retno.
"Saya tekankan pentingnya pendekatan inklusif dan kebijakan treatment yang setara, di mana para korban perempuan dapat memperoleh perlakuan yang setara. Dalam konteks ini, Indonesia siap membantu upaya rehabilitasi dan program reintegrasi ke masyarakat," imbuhnya.
Hal kedua yang saya sampaikan, sambungnya, pentingnya menyediakan alternative sources bagi kehidupan masyarakat Afghanistan.
Dalam konteks ini, jelas Menlu Retno, kemampuan ekonomi komunitas harus diperkuat. Ini terkait dengan diskusi sebelumnya mengenai masalah enabling private sector, atau kerja sama ekonomi.
"Indonesia berkomitmen untuk menyiapkan alternative livelihood untuk 2.000 households di Distrik Chaparhar di Provinsi Nangarhar, melalui dukungan untuk agronomic practices yang berdampak bagi lebih dari 14.000 rakyat Afghanistan. Indonesia juga mendorong negara-negara yang memiliki kesamaan karakter tanah dan cuaca, untuk dapat membantu rakyat Afghanistan dalam identifikasi tanaman yang cocok untuk dikembangkan," jelasnya.
Yang ketiga, lanjut Menlu Retno, mengenai law enforcement.
"Saya sampaikan bahwa walaupun poppy ban telah dilakukan, namun masih terdapat kegiatan illicit drugs trafficking dan situasinya cukup mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kerja sama untuk law enforcement, terutama dengan negara tetangga menjadi sangat penting artinya," pungkas Menlu Retno.
![Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/FE3rl_qP4RKtQBIeQ-y9PT5zppU=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3541985/original/051134500_1629113714-infografis_kejatuhan_dan_kebangkitan_taliban_di_afghanistan.jpg)
Terkini Lainnya
VIDEO: Dialog PBB-Taliban Tak Sertakan Aktivis dan Perempuan
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Jusuf Kalla: Taliban Bukan Teroris, Mereka Berjuang untuk Negerinya
Pertemuan yang Juga Dihadiri Taliban Berlangsung Terbuka
Ekonomi di Afghanistan dan Kerja Sama dengan Indonesia
3 Poin Penting Isu Drugs/Narkoba di Afghanistan
Indonesia
afganistan
Taliban
Afghanistan
PBB
Doha
Kemlu RI
Rekomendasi
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Jusuf Kalla: Taliban Bukan Teroris, Mereka Berjuang untuk Negerinya
Lewat JK, Menhan Afghanistan Sampaikan Pesan Siap Kerja Sama dengan Amerika
Melihat Pembersihan Ranjau Anti-Tank di Afghanistan
Afghanistan Butuh Bantuan Jangka Panjang Usai Dilanda Banjir Bandang
Hujan Lebat Picu Banjir Bandang di Afghanistan Tewaskan 50 Orang Tewas
PBB: Banjir Bandang di Afghanistan Tewaskan 300 Orang Lebih
8 Mei 2021: Ledakan Bom Mobil di Depan Sekolah Afghanistan Tewaskan 55 Orang Termasuk Murid Perempuan
Afghanistan Dilirik Wisman, Taliban Buka Kelas Pariwisata Khusus untuk Pria dan Spa Khusus untuk Perempuan Asing
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
Pesawat Air Europa dari Madrid Turbulensi dan Mendarat Darurat ke Brasil, 40 Orang Terluka
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Indonesia Diskusi Bareng Taliban di Pertemuan Doha III, Cari Solusi Akhiri Krisis Multidimensi Rakyat Afghanistan
LSPR Institute Gelar Festival SaBOR Latin Food & Film, Jelajah Budaya Amerika Latin Termasuk Minuman Favorit Lionel Messi
Kekurangan Pasukan, Ukraina Berikan Narapidana Pembebasan Bersyarat untuk Ikut Berperang
Petaka Pertemuan Keagamaan di India, 87 Orang Tewas Terinjak Akibat Berdesakan
Swedia Sahkan UU yang Izinkan Kakek-Nenek Dapat Cuti Berbayar untuk Merawat Cucu
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Rabu 3 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke 8 Besar?
Berita Terkini
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
2 Kawah Danau Kelimutu Mendadak Berubah Warna, Ada Apa?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 3 Juli 2024
PKB Lirik Sandiaga Uno Maju Pilkada Jawa Barat 2024
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Sarana Air Besi PNM untuk Warga Ngeco Bantul
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya
Usai Masjidil Haram, Jemaah Haji Sakit Kini Difasilitasi Ziarah ke Nabawi
Mirip 'University War', Simak 5 Fakta Menarik Clash Of Champions
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor