Berlin - Kemunculan demam babi Afrika ASF tengah memicu kekhawatiran para peternak di Jerman. Berbahayakah penyakit itu bagi manusia?
African swine fever atau demam babi Afrika ASF, normalnya tidak berbahaya bagi manusia. Tapi untuk babi ternak, penyakit akibat virus ini berdampak mematikan.
Baca Juga
Daging Babi Jadi Senjata China Balas Kenaikan Tarif Impor Kendaraan Listrik Uni Eropa
Tak Sanggup Bayar Denda Rp100 Juta, WNI Bawa Bekal Makan Mengandung Daging Babi di Taiwan Dideportasi
Penyakit ASF Bunuh 156 Babi di Papua, Gubernur Ridwan Rumasukun Tetapkan Keadaan Darurat Wabah African Swine Fever
Inilah yang memicu kekhawatiran di kalangan peternak babi Jerman, setelah kementerian pertanian federal mengumumkan pada 10 September, menemukan bangkai seekor babi hutan yang lewat test terbukti positif terinfeksi ASF di negara bagian Brandenburg di kawasan dekat perbatasan ke Polandia.
Advertisement
Temuan ini tidak mengejutkan kalangan peternak maupun pejabat kementerian pertanian. Pasalnya seperti dikutip dari DW Indonesia, Selasa (15/9/2020), sejak bulan November 2019 untuk pertama kalinya terdeteksi infeksi ASF pada seekor babi buta di kawasan barat Polandia. Karena itu negara-negara tetangga Polandia, termasuk Jerman, sudah siaga menghadapi penyebaran penyakit demam babi Afrika itu melintas perbatasan dibawa babi hutan.
Apa Sebetulnya Penyakit ASF?
Penyakit demam babi Afrika atau ASF dipicu oleh virus yang menyerang babi hutan atau babi peliharaan di peternakan. Binatang yang terinfeksi mengalami demam tinggi dan pendarahan di organ bagian dalam tubuhnya. Sekitar 90% babi hutan yang terinfeksi ASF mati dalam jangka waktu seminggu.
Penyakitnya menular lewat kontak dengan cairan tubuh atau darah babi hutan atau babi ternak yang terinfeksi. Virus masih tetap aktif dalam bangkai hewan yang mati akibat penyakitnya, bahkan sampai beberapa bulan atau tahun. Tapi penyakit ini biasanya tidak menular pada manusia.
Saksikan Juga Video Ini:
WHO menyebut ini bukan virus baru, namun tetap dalam pengawasan ketat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dari Mana Asal Penyakit?
![Ilustrasi babi jumbo (iStock)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ot8cHExGxHcfNkxiCcvmOxfgbM8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1663499/original/085831100_1544505914-033859600_1501468850-afasfsfeddf.jpg)
Seperti tersirat dari namanya, penyakit swine fever atau demam babi ini asalnya dari Afrika. Diagnosa pertama berasal dari tahun 1910 saat Inggris menjajah Kenya. Bersama dengan kolonialisme juga para penjajah membawa ternak babi Eropa ke Afrika Timur. Petenakan besar jadi persemaian ideal bagi virus ASF. Dan petenak babi di Afrika berulangkali dilanda wabah ini pada abad yang lalu.
Demam babi Afrika pertama kalinya masuk ke Eropa tahun 2007 lewat kawasan Kaukasus, dari sana kemudian menyebar ke Rusia lalu ke kawasan Baltik, Polandia dan negara-negara Eropa timur lainnya. Bulan Septembar 2018 penyakit demam babi ditemukan di Belgia. Tahun 2020 Jerman mengkonfirmasi menemukan bangkai seekor babi hutan yang mati akibat ASF.
Bagaimana Cara Penyebaran Virus?
Di Afrika virus menular lewat sejenis kutu. Di Eropa penyebarannya terutama lewat impor babi yang terinfeksi atau produk olahan daging babi seperti sosis babi, atau akibat tidak menerapkan aturan higiene. Babi hutan sebetulnya hanya memainkan peranan sangat kecil dalam penyebaran virusnya.
Faktor risiko terbesar dalam penyebaran wabah ASF adalah manusia. Banyak yang membuang sisa daging secara sembarangan. Sementara di peternakan atau pertanian, masih banyak yang tidak mengindahkan aturan higiene. Padahal aturan ini dibuat untuk melindungi ternak dari penyakit dan juga peternaknya dari kerugian ekonomi.
Advertisement
Apakah Sudah Ada Vaksinnya?
![20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/8_Vfe7ofWWF99F8IyD9taa0fDBc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1276231/original/038956000_1467090155-20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto9.jpg)
Sejauh ini di kawasan Uni Eropa belum ada vaksin anti ASF. Di seluruh dunia, dilakukan risetnya dalam beragam cara. Cina tergolong negara yang paling depan dalam riset vaksin anti demam babi ini, karena wabahnya pada tahun 2018 di Cina menimbulken kerugian ekonomi besar. Itu sebabnya, Cina menjadi negara pertama yang melarang impor daging babi dari Jerman, sebagai tindakan preventif.
Para peneliti Cina mengumumkan bulan Maret 2010, berhasil mengembangkan vaksin yang aman, yang mampu melindungi babi dari ASP. Ujicoba lapangan pertama dilaporkan sukses. Ujicoba kini akan dilaklukan dalam skala lebih luas.
Namun diragukan bahwa vaksin ini bisa dengan cepat diizinkan beredar di Eropa. Pasalnya, vaksin buatan Cina diproduksi pada babi hidup di dalam sum-sum tulang belakangnya. Sementara aturan di Eropa, vaksin harus dibuat dari kultur sel bersertifikat di laboratorium. Juga vaksin buatan Cina dikembangkan pada babi peliharaan di rumah, bukan untuk babi di peternakan.
Jika vaksin untuk babi peliharaan yang aman sudah dipasarkan, vaksinnya akan diujicoba pada babi hutan. Untuk itu diperlukan rangkaian uji coba panjang dalam beberapa fase. Dengan itu diharapkan penyebaran wabah lewat babi hutan bisa diredam.
Terkini Lainnya
Daging Babi Jadi Senjata China Balas Kenaikan Tarif Impor Kendaraan Listrik Uni Eropa
Tak Sanggup Bayar Denda Rp100 Juta, WNI Bawa Bekal Makan Mengandung Daging Babi di Taiwan Dideportasi
Penyakit ASF Bunuh 156 Babi di Papua, Gubernur Ridwan Rumasukun Tetapkan Keadaan Darurat Wabah African Swine Fever
Apa Sebetulnya Penyakit ASF?
Saksikan Juga Video Ini:
Dari Mana Asal Penyakit?
Bagaimana Cara Penyebaran Virus?
Apakah Sudah Ada Vaksinnya?
Jerman
DW
Demam Babi Afrika
babi
Rekomendasi
Tak Sanggup Bayar Denda Rp100 Juta, WNI Bawa Bekal Makan Mengandung Daging Babi di Taiwan Dideportasi
Penyakit ASF Bunuh 156 Babi di Papua, Gubernur Ridwan Rumasukun Tetapkan Keadaan Darurat Wabah African Swine Fever
Apa Itu African Swine Fever atau ASF, Virus yang Ditemukan pada Dua Sampel Babi di NTT
WNI Didenda Rp100 Juta oleh Bea Cukai Taiwan Gara-Gara Bawa Nasi Kotak Isi Daging Babi
Pria di Sikka Mendadak Jatuh dan Meninggal saat Jual Babi di Pasar
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Istri Presiden Pertama RI Ratna Sari Dewi Sukarno ke Lokasi Gempa Hualien Taiwan, Beri Donasi Rp1 Miliar
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
Wayang Alien di Lokasi Crop Circle Jadi Penanda Indonesia UFO Festival 2024
Israel Disebut Buang Limbah Cemari Aliran Air Al-Auja Spring, Kesehatan Warga Palestina di Desa Al-Auja Kian Terancam
Hizbullah Serang Israel Utara dengan Puluhan Roket Katyusha, Balas Kematian Warga Sipil
10 Fakta Unik Bandara Dunia, Ada yang Terpencil hingga Mengapung di Laut
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
Malang, Pria di Philadelphia Alami Gangguan Penglihatan Usai Bola Mata Disengat Lebah
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Berita Terkini
Ayu Ting Ting Batal Nikah padahal Sudah Lamaran, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Melacak Rekam Jejak Civitas Akademika Universitas Brawijaya Melalui Pameran QR Art
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Rekrutmen Pimpinan KPK Sepi Peminat, Ancaman Bagi Pemberantasan Korupsi?
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Bus Ranau Indah Masuk Jurang, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Malam Tari Inai, Prosesi Penting dalam Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Timur
Begini Bentuk Kunci Dekripsi Ransomware yang Dikasih Brain Cipher ke PDN
Saatnya Ibu-Ibu Berjaya di Dunia Digital, Berkreasi dengan Teknologi AI
Bukan Air Galon, Psikolog Klinis Ungkap Penyebab Autis Pada Anak
Ini Penyebab Mobil Ford Terbakar di Depan Pos Polisi Masjid Cut Meutia Jakarta