, Tokyo - Ketika satelit penyelidikan Jepang, Hayabusa2 mendarat di asteroid Ryugu pada 11 Juli 2019, seluruh kamera yang dipasang di mesin tersebut tidak dimatikan. Semua kejadian difoto menggunakan kamera monitor kecil: CAM-H.
CAM-H mulai mengambil gambar pada ketinggian sekitar 8,5 meter (28 kaki), memotret setiap 0,5 hingga 5 detik saat diturunkan ke permukaan Ryugu dan terbang kembali, naik ke ketinggian 150 meter (492 kaki).
Baca Juga
Sekarang, badan antariksa Jepang, JAXA, telah menyusun gambar-gambar itu menjadi animasi, menunjukkan ketika probe tersebut mendekati Ryugu dan mengumpulkan sampel mineral di sana, lalu terbang lagi untuk kembali ke posisinya di orbit di sekitar asteroid.
Advertisement
This is a 10x speed animation captured with the small monitor camera (CAM-H) during 2nd touchdown. CAM-H was installed by public donation — thank you everyone! Image time: 2019/7/11 10:03:54 ~ 10:11:44 JST, at altitudes 8.5m ~ 150m. (📷 JAXA) # pic.twitter.com/owtaDxZx0m
— HAYABUSA2@JAXA (@haya2e_jaxa) 26 July 2019
Secara keseluruhan, operasi itu membutuhkan waktu kurang dari 10 menit. Sedangkan sampel Ryugu yang dikumpulkan Hayabusa2 sekarang disegel dalam wadah khusus, menunggu perjalanan untuk diantar ke Bumi. Demikian seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (30/7/2019).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bawa Pulang Sampel Ryugu
![Hayabusa2](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/a2EMsotUvr0PjCyXvkFmSBk0BHI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2771608/original/096374200_1554622337-jepunk.jpg)
esawat ruang angkasa milik badan antariksa Jepang, Hayabusa2, dilaporkan telah berhasil mengambil sampel kedua dari asteroid incarannya, Ryugu, pada Rabu, 10 Juli 2019.
Misi tersebut adalah misi yang diperhitungkan, ketika staf misi berusaha menimbang nilai ilmiah sampel dari bawah permukaan Ryugu.
Manuver berlangsung selama berjam-jam ketika wahana milik Japan Aerospace Exploration Agency's (JAXA) itu perlahan-lahan menurunkan dirinya ke permukaan asteroid Ryugu.
Pada ketinggian di atas 100 kaki (30 meter) di atas permukaan batu, Hayabusa2 berpedoman pada target berbentuk titik yang berwarna putih cerah, yang telah dijatuhkannya selama prosedur persiapan pendaratan.
Penanda itu berada di 65 kaki (20 meter) utara dari situs bekas ledakkan bom tembaga (Small Carry-on Inspector atau SCI) --bom tembaga diledakkan untuk membuat kawah buatan, agar bisa melihat ke bawah permukaan asteroid.
SCI sendiri memiliki berat sekitar 2 kg dan besarnya seukuran bola baseball.
JAXA telah memutuskan bahwa lokasi kedua untuk pengambilan sampel di dalam kawah itu terlalu berbatu dan akan membahayakan keselamatan Hayabusa2.
Akhirnya, sekitar jam 21.15 EDT (08.12 WIB pada 11 Juli), Hayabusa2 mendarat di permukaan Ryugu, menembakkan peluru tantalum ke angkasa luar dan mengumpulkan sedikit puing-puing asteroid.
Serpihan itu harus bersifat istimewa, bukan sembarang batuan ruang angkasa, tetapi bahan murni dari bawah permukaan asteroid dengan pembentukan kawah.
Karena Ryugu tidak memiliki atmosfer atau medan magnet, maka permukaannya mudah terpapar pada semua bahaya ruang. Sinar kosmik dan partikel bermuatan angin matahari yang mengalir dari matahari, menghantam Ryugu, mengubahnya di bagian luar.
Namun di balik pelindungnya, Ryugu mengandung puing-puing yang tersisa sejak kelahiran planet-planet. Itu sebabnya, para ilmuwan Jepang berharap bahwa prosedur yang diterapkan pada hari itu akan membantu mereka memahami bagaimana tata surya terbentuk.
Para peneliti nantinya tidak hanya menganalisis kawah yang dibuat oleh Hayabusa2, tetapi juga memasukkan batu itu ke laboratorium yang ada di Bumi.
[PPTD] Different messages are posted on the control room window for each operation. This one reads “Make the most of your chances! That is the principal of space research!” Our Ryugu-no-tsukai (meaning “oar fish” in Japanese) is looking down because the spacecraft is descending. pic.twitter.com/DWJEcCo8J3
— HAYABUSA2@JAXA (@haya2e_jaxa) 10 July 2019
Advertisement
Balik ke Bumi pada Desember?
![Wahana jelajah asteroid Hayabusa2 milik Jepang bersiap melakukan pengamatan perdana (AP/JAXA)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bqwdNbfLggnUwjmhftlJ3Je2Onk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2365439/original/086016400_1537700496-800__5_.jpeg)
Hayabusa2 dirancang dengan tiga kompartemen untuk penyimpanan sampel. Staf ahli misi ini percaya, dua kompartemen itu sudah menyimpan kepingan Ryugu.
Tetapi sampai pesawat ruang angkasa itu kembali ke Bumi dan para ilmuwan dapat masuk ke dalam sistem penyimpanan sampel, mereka tidak yakin apa yang berada di sana.
Setelah sampel tiba di Jepang, tim akan terlebih dahulu membuang apa pun yang menempel pada sistem operasi Hayabusa2, seperti logam bom dan peluru yang digunakan selama misi.
Sementara itu, JAXA pernah mengalami masalah selama pengambilan sampel pada misi pendahulunya (sebelum Hayabusa2), dan berakhir dengan butiran asteroid yang sangat kecil yang disebut Itokawa, pada tahun 2010.
Namun para ilmuwan masih membuat penemuan lain berdasarkan debu itu. Sebagai contoh, mereka menemukan bahwa ada air di sana dan Itokawa tampaknya dibangun dari reruntuhan yang terbentuk selama tabrakan besar.
Jika Hayabusa2 telah mencapai asteroid yang lebih besar, maka pesawat ini akan mempunyai lebih banyak ilmu pengetahuan terkait kasus tersebut.
Akan tetapi, semua ini harus menunggu sampai Hayabusa2 melakukan perjalanan kembali ke Bumi.
Di samping itu, ada satu tugas lagi yang harus diselesaikan terlebih dahulu: mengerahkan roverkecil, yang disebut MINERVA-II2, pada akhir musim panas tahun ini. Kemudian, pada bulan November atau Desember 2020, Hayabusa2 diperkirakan akan pulang ke Bumi.
Sementara itu pada September 2018, JAXA mendaratkan dua robot yang berhasil melompat ke Ryugu. Ini juga merupakan bagian dari misi Hayabusa2, sekaligus menjadikan Jepang sebagai negara pertama di dunia yang menapaki sebuah asteroid dengan wahana.
Hayabusa2 juga berhasil mendarat di permukaan datar di Ryugu pada Februari kemarin dan mengumpulkan debu dan serpihan Ryugu.
Markoto Yoshikawa, pemimpin misi ini, mengatakan, "Sejauh ini, Hayabusa2 telah melakukan segalanya sesuai rencana, dan kami senang. Tapi kami masih memiliki lebih banyak misi untuk dicapai dan masih terlalu dini bagi kami untuk merayakan dengan banzai."
Banzai adalah seruan tradisional Jepang yang berarti keinginan untuk hidup selama sepuluh ribu tahun lagi.
Terkini Lainnya
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Bawa Pulang Sampel Ryugu
Balik ke Bumi pada Desember?
Jepang
Asteroid
Hayabusa 2
Ryugu
JAXA
Sains
Rekomendasi
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Ahli Sebut Produksi Buah Alpukat Menyusut, Ternyata Ini Penyebabnya
Peneliti Ungkap Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Waspada, Ahli Ungkap Kemungkinan Seseorang Menderita Alzheimer Tanpa Gejala
Ilmuwan China Temukan Cara Bikin Baterai Lebih Efisien Pakai Air, Ini Penjelasannya
Studi: Gajah Afrika Panggil Kawanannya Pakai Nama Seperti Manusia
AS Rilis Pil Pertama untuk Depresi Pascapersalinan, Ini Klaim Keberhasilannya
Kondisi Lautan Dunia Semakin Buruk, Ini Tiga Ancaman Utamanya
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
Israel Perintahkan Warga Khan Younis Mengungsi
Hubungi Prabowo Subianto, PM Malaysia Doakan Pulih dari Operasi Kaki-Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Korea Selatan, 9 Orang Tewas dan 4 Terluka
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
NASA Temukan Tanda Kehidupan dari Asteroid Bennu
92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu
Indonesia Diskusi Bareng Taliban di Pertemuan Doha III, Cari Solusi Akhiri Krisis Multidimensi Rakyat Afghanistan
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Rabu 3 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke 8 Besar?
Berita Terkini
Takut Ketahuan Orang Tua, Pasangan Mahasiswa di Ende Tega Buang Bayinya
Pendapat Suro atau Muharram Bulan Petaka adalah Suudzon kepada Allah, Kata Buya Yahya
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
2 Kawah Danau Kelimutu Mendadak Berubah Warna, Ada Apa?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 3 Juli 2024
PKB Lirik Sandiaga Uno Maju Pilkada Jawa Barat 2024
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Sarana Air Besi PNM untuk Warga Ngeco Bantul
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya