uefau17.com

23 Lagu Taylor Swift yang Diciptakan untuk Joe Alwyn, Dari Pacaran Hingga Putus - Citizen6

, Jakarta - Taylor Swift dikenal atas karya-karyanya yang kerap kali berbicara tentang kehidupan pribadinya, termasuk kisah percintaannya. Kerap kali berganti mantan hingga saat ini menjalin hubungan dengan Travis Kelce, bintang NFL asal Amerika, penyanyi 34 tahun ini pernah berada dalam hubungan panjang dengan Joe Alwyn.

Joe merupakan seorang aktor asal Inggris yang dikenal atas perannya dalam film "Billy Lynn’s Long Halftime Walk" dan "The Favourite." Keduanya menjalin hubungan pada tahun 2016 hingga dikabarkan putus 7 tahun kemudian, yaitu pada 2023 lalu. 

Menjadi kekasih Taylor Swift yang paling lama membuat sosoknya banyak diabadikan dalam karya penyanyi-penulis lagu tersebut. Dengan kata lain, Swiftie--sebutan untuk penggemar Taylor Swift, dapat menikmati berbagai fase percintaan keduanya dengan mengartikan makna dari lagu Taylor yang diduga untuk Joe Alwyn.

Mulai dari kisah romantis yang genit dalam album Reputation, kegembiraan akan kisah romantis dalam album Lover, mencintai dengan dewasa dalam album Midnights, hingga pahitnya perpisahan dalam album terbarunya The Tortured Poets Department.

Berikut 23 lagu Taylor Swift yang ditujukan untuk Joe Alwyn.

1. King of My Heart

Lagu ini terdapat dalam album Reputation, album yang berbicara tentang kontroversinya dengan Kanye serta awal mula kisah cintanya dengan Joe Alwyn. Dalam lagu “King of My Heart”, Taylor mengungkapkan bahwa Joe tidak bisa dibandingkan dengan semua mantan pacarnya. Selain itu, penyanyi asal Amerika itu juga berbicara betapa pribadinya hubungan mereka berdua.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

2. Gorgeous

Lagu genit ini bercerita tentang bagaimana Taylor pertama kali jatuh cinta dengan Joe setelah pertemuan pertama mereka di Met Gala 2016. Dia menggambarkan aktor tersebut memiliki mata biru yang sangat indah, serta bagaimana dia mengolok-olok aksen Britishnya ketika itu.

3. Call It What You Want

Dalam lagu ini Taylor menceritakan bagaimana arti Joe dalam kehidupannya saat itu, di mana mereka sangat dekat. Salah satu bagian liriknya menceritakan bahwa dia ingin menggunakan inisial nama Joe di lehernya.

4. Dress

Pada lagu ini, Taylor seakan mengonfirmasi pertemuan pertama mereka di Met Gala 2016,  saat dia menyebut ‘buzzcut’ dan ‘hair bleached’. Selain itu, pelantun “Blank Space” itu juga berbicara bagaimana Joe selalu ada di sisinya lewat lirik “even in my worst times, you could see the best of me”. 

5. Lover

“Lover” merupakan title track dalam album Lover yang dirilis pada tahun 2019. Seluruh lagu ini terinspirasi dari kisah percintaannya dengan Joe. Dalam sebuah wawancara, Taylor mengungkapkan ini merupakan lagu yang sangat spesial karena biasanya dia menghabiskan banyak waktu untuk menulis tentang perpisahan daripada percintaan.

3 dari 7 halaman

6. London Boy

“London Boy” merupakan lagu riang yang menggambarkan sosok Joe yang saat itu menjadi kekasih Taylor Swift. Kota London yang disebut dalam lagu ini merupakan kampung halaman Joe karena dia berasal dari Inggris. Selain itu, Taylor juga menceritakan bagaimana mereka menghabiskan waktu berdua di sana.

7. Paper Rings

Dalam “Paper Rings,” Swift menceritakan bahwa bila bersama Joe, cincin kertas yang sederhana pun dapat terasa mewah dan dapat menjadi tanda cinta keduanya. Tidak hanya itu, Taylor juga merincikan momen pribadinya bersama Joe, termasuk ketika keduanya mengecat kamar bersama.

8. Cruel Summer

Penggemar berpendapat bahwa “Cruel Summer” mengungkapkan perjuangan Taylor terhadap Joe saat masih berkencan dengan Tom Hiddleston antara Mei hingga September 2016. Hal ini terungkap dalam lirik, “I love you ain’t that the worst thing you ever heard?”

9. Cornelia Street

Lagu ini bercerita tentang nostalgia saat hari-hari awal kisah cinta mereka, yaitu ketika memulai hidup bersama. Selain itu, Taylor juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah ingin kehilangan Joe, seperti dalam lirik, “I hope I never lose you, hope this never ends."

4 dari 7 halaman

10. I Think He Knows

Dalam lagu ini, Taylor menceritakan ketika Joe tahu bahwa Taylor telah jatuh cinta padanya. Dia menggambarkan Joe Alwyn dalam frasa “lyrical smile” dan “indigo eyes,” serta kalimat “He got the boyish look that I like in a man.”

11. Daylight

Menjadi lagu yang sangat emosional membuat Taylor berpikir lagu ini adalah penutup album yang baik. Dalam lagu ini dia menyanyikan tentang perjalanannya dalam menemukan cinta sejati setelah semua suka dan duka yang dialaminya. Hal ini terlihat dari lirik “I once believed love would be burning red, but it’s golden,” yang mengacu pada albumnya terdahulu yaitu RED.

12. Peace 

Dalam sebuah wawancaranya dengan Rolling Stone, Swift menyebut bahwa “Peace” bercerita tentang pengalamannya untuk menemukan keseimbangan antara menjadi publik figur maupun menjadi kekasih Joe Alwyn. Sebab seperti yang diketahui, Taylor dan Joe memilih untuk membuat kisah cinta mereka menjadi privasi yang tidak dibagikan ke publik.

13. Invisible String

Melalui lagu ini, Taylor merujuk pada kisah pertemuan tak kasat mata yang menuntun Taylor dan Joe dalam hubungan mereka saat itu. Taylor menceritakan ketika dirinya berada di Centennial Park ketika tinggal di Nashville, sedangkan di saat yang sama Joe sedang bekerja di toko yoghurt ketika masih remaja.

5 dari 7 halaman

14. Long Story Short

“Long Story Short” menceritakan kehidupannya sebelum bertemu dengan Joe, baik itu ketika jatuh cinta pada orang yang salah serta tangguh menghadapi musuh-musuhnya. Selanjutnya, Taylor hanya berharap dapat menjalani hari-hari yang bahagia dengan Joe.

15. Lavender Haze

Setelah menjalani hubungan bertahun-tahun dengan Joe, Taylor menciptakan lagu ini untuk menggambarkan perasaan itu. Dalam sebuah wawancara, dia menyebutkan bahwa selama hubungan enam tahunnya mereka harus menghindari rumor aneh, tabloid, serta berbagai hal miring lainnya. Sehingga dia menyebut lagu ini untuk melindungi hubungan mereka.

16. Labyrinth

“Labyrinth” menceritakan perasaan cemas karena hubungan yang berjalan baik tidak akan bertahan lama. Hal ini mengacu pada beberapa lirik tentang di awal-awal kisah percintaannya dengan Joe Alwyn. Pada bagian refrain lagu ini berbunyi, “I thought the plane was going down, how’d you turn it right around?”

17. Sweet Nothing

Turut ditulis oleh Joe Alwyn sendiri dengan nama “William Bowery”, lagu ini mengungkapkan perasaan cinta yang sederhana dan tidak menuntut apa pun meskipun dunia menuntut banyak hal. Selain itu, tampaknya Taylor juga merujuk pada waktu yang dia habiskan dengan Joe di Belfast saat syuting drama Conversation with Friends.

6 dari 7 halaman

18. All of The Girls You Loved Before

Lagu ini merupakan lagu unreleased yang seharusnya berada di album Lover. “All of The Girls You Loved Before” menceritakan tentang rasa terima kasih Taylor kepada para mantan pacar Joe karena menjadikannya pria yang dicintainya saat ini.

19. My Boy Only Breaks His Favorite Toys

Memasuki fase album baru Taylor yang berjudul The Tortured Poets Department, maka Joe akan diceritakan dari POV mantan kekasih. Seperti pada lagu “My Boy Only Breaks His Favorite Toys” yang mengangkat perasaan Taylor setelah dipermainkan oleh orang yang disayanginya, yaitu Joe Alwyn.

20. So Long, London

Lagu ini bercerita tentang upayanya dalam menyelamatkan hubungannya yang gagal di tengah kesepian yang dia rasakan. Selain itu, Taylor juga berpandangan bahwa pasangannya, dalam hal ini Joe, telah menyia-nyiakannya sehingga mereka tidak menghasilkan apa-apa selain perasaan saling menyakiti.

7 dari 7 halaman

21. Fresh Out The Slammer

Lagu ini menceritakan tentang perasaan terkurung dalam suatu hubungan. Selain itu, Taylor berbicara tentang pelariannya ke kekasih yang lain setelah putus dengan Joe, yang menurut banyak penggemar mengacu pada Matty Healy, vokalis The 1975. 

22. I Can Do It With a Broken Heart

Pada “I Can Do It With a Broken Heart,” Taylor menceritakan bagaimana dirinya saat sedang berada dalam fase patah hati. Meskipun dalam keadaan sedih, dia tetap dapat melakukan banyak hal. Selain itu, Taylor juga merujuk Joe pada lirik, “He said he’d love me all his life, but that life was too short.”

23. The Prophecy

Dalam “The Prophecy,” Taylor bernyanyi tentang menghadapi patah hati terus-menerus serta harapannya untuk mengubah nasibnya. Selain itu, dia juga menceritakan perasaannya saat menjadi lajang atau perempuan tanpa kekasih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat