uefau17.com

Kinerja BRI Triwulan I Tahun 2024 Bukukan Laba Bersih Rp15,98 Triliun - Bisnis

, Jakarta PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali memperoleh prestasi gemilang dalam paparan kinerja keuangan Triwulan I 2024. Direktur Utama BRI Sunarso dalam press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta pada Kamis (25/4) mengatakan bahwa perseroan akan terus mencermati perkembangan kondisi perekonomian global dan disaat bersamaan akan lebih fokus pada tantangan domestik. 

"Saat ini kondisi ekonomi global mengalami ketidakpastian yang tinggi, dikarenakan The Fed diperkirakan akan lebih lama mempertahankan suku bunga acuannya di level tinggi untuk meredam laju inflasi di AS. Di sisi lain tensi geopolitik di Timur Tengah yang tengah memanas membuat investor memindahkan asetnya ke safe haven sehingga menekan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)," kata Sunarso.

Meski demikian, Sunarso yakin dan optimis bahwa kinerja BRI akan lebih fokus terhadap tantangan domestik di masa mendatang. 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komitmen BRI dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Peran UMKM sangat penting terhadap perekonomian di Indonesia. Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan bahwa BRI berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yaitu, dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas. BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp15,98 triiliun. 

"Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year. Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% di antaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM," ujar Catur. 

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut, Catur melanjutkan, berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy. Selain itu, UMKM juga memiliki dampak terhadap daya tahan ekonomi nasional karena sektor UMKM dapat menciptakan peluang lapangan kerja di Indonesia hingga 97%. UMKM juga menjadi menyumbang PDB dikisaran 61%. 

"Apabila dirinci seluruh seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, segmen mikro tercatat tumbuh 10,51% yoy menjadi Rp622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62% yoy menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06% yoy menjadi Rp272,85 triliun dan segmen korporasi tumbuh 15,10% yoy menjadi Rp219,24 triliun," kata Catur. 

3 dari 3 halaman

Pertumbuhan Fee Based Income BRI: Pendorong Utama Pertumbuhan Laba

Selain UMKM yang berperan besar fee based income BRI juga turut ikut serta dalam pertumbuhan laba. Fee based income tumbuh sebesar 6,92% year  on year dengan kontribusi superpass dari BRI, seperti BRImo dan agen BRIlink. 

"Salah satu penopang kinerja fee based income BRI tersebut tidak lepas dari kontribusi super apps BRImo, dimana hingga akhir Maret 2024 tercatat BRImo memiliki 33,5 juta user atau tumbuh sebesar 30,3% secara year on year," ujar Catur. 

Tidak hanya itu saja, dalam tiga bulan BRImo berhasil memproses 969 juta transaksi finansial dan volume transaksi Rp1.252 triliun atau tumbuh 41,8%  year on year. Tidak hanya aplikasi BRImo, tapi agen BRIlink ikut turut serta dalam pertumbuhan laba ini. 

"Keberadaan agen BRILInk pun juga berkontribusi besar terhadap kerja fee based income BRI  di mana sepanjang Januari sampai Maret 2024 agen-agen tersebut berhasil mencatat 285 juta transaksi dengan volume Rp370 triliun  serta menyumbangkan Fee Based Income bagi BRI senilai Rp395 miliar," kata Catur.

Hingga akhir maret 2024 BRI tercatat memiliki agen BRIlink 796,836 ribu dengan jumlah agen tersebar 61.122 desa di seluruh Indonesia. Melihat kinerja yang sangat positif, BRI optimis perseroannya dapat terus menerus tumbuh secara berkelanjutan, dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking serta risk management yang baik, di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global.

 

(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat