, Jakarta - Puluhan petisi diluncurkan oleh masyarakat Indonesia dari beragam latar belakang di laman Change.org. Mereka menyuarakan ide dan masalah yang dihadapi saat virus Corona terdeteksi di Tanah Air.
Banyak pula komentar publik yang bermunculan dari berbagai macam sudut pandang, namun belum ada data hasil pengumpulan dan pengelompokkan persepsi publik tersebut.
Dhenok Pratiwi, Manajer Kampanye Change.org Indonesia, mengatakan di situasi krisis seperti ini, data dan informasi sangat diperlukan sebagai bahan untuk merancang strategi penanggulangan virus Corona yang sudah menjadi pandemik ini.
Advertisement
"Karenanya, Change.org Indonesia meluncurkan survei persepsi publik untuk mengetahui bagaimana tingkah laku dan pengetahuan masyarakat terkait penyebaran virus Corona," kata Dhenok melalui keterangannya, Senin (30/3/2020).
Baca Juga
Selain itu, ia memaparkan, survei ini juga bertujuan untuk mengetahui persepsi publik tentang upaya pemerintah dalam menangani virus Corona.
Untuk diketahui, survei daring yang diluncurkan pada 24 Maret 2020 ini diikuti oleh 10 ribu orang lebih dalam 2 hari. Berikut adalah beberapa temuannya.
Demografi
Survei ini diikuti oleh 10.199 responden yang terdiri dari perempuan (55,6%) dan laki-laki (44,4%). Mereka berusia:
- 12-17 tahun (5%)
- 18-24 tahun (29,7%)
- 25-34 tahun (26,3%)
- 35-44 tahun (20,2%)
- 45-54 tahun (12,4%)
- 55-64 tahun (5%)
- di atas 65 tahun (1,6%).
Sebanyak 72,1% responden tinggal di kota, dan 27,9% tinggal di kabupaten. Responden terbanyak berdomisili di DKI Jakarta sebanyak 29,8%, diikuti dengan 20% Jawa Barat, 10,2% Jawa Timur, 8,3% Banten, dan 7,2% Jawa Tengah dan sisanya dari provinsi lainnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Italia menjadi negara ke-2 yang terjangkit virus corona diluar China. Oleh karena itu, pemerintahan Italia mendatangkan tim medis dari China, untuk bertukar pengetahuan medis dan materi mengenai Covid-19.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Persepi dan Perilaku
![Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/tl49D95q64upaInXTsXvarZk930=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3071868/original/013135700_1583741461-20200309-Posko-Corona-DKI-8.jpg)
Saat ditanya mengenai pendapat mereka soal situasi penyebaran virus Corona saat ini, 69,6% responden menjawab bahwa situasi saat ini serius dan tidak boleh diremehkan dan bahkan 27,9% bilang situasinya sudah gawat darurat. Hanya 2,5% yang menganggap masalah ini bukan ancaman, dibesar-besarkan, atau tidak tahu.
Lalu apa saja yang mereka lakukan untuk menghadapi krisis ini?
Jawaban-jawaban teratas adalah menjaga kekebalan tubuh (76,3%), sering mencuci tangan (66,8%), bekerja, belajar, dan beribadah di rumah (58,2%), menghindari salaman atau bersentuhan fisik (55,3%), dan 39,5% mencoba tidak menyentuh muka.
Walau sedikit, ada pula yang memborong masker, sembako, dan barang lainnya (1,5%), tetap bersalaman dengan alasan budaya (0,9%), atau bahkan menganggap ini saatnya liburan (0,2%)
Saat ini, kebijakan WFH (work from home) atau study from home, semakin marak. Kabar baiknya, 98,7% pelajar dan mahasiswa merasa diberi kesempatan untuk belajar dari rumah.
Di dunia pekerjaan, tidak sebesar itu. Hanya 54,9% responden yang bekerja merasa hal yang sama. 11,8% merasa tidak diberi kesempatan itu, padahal semestinya bisa. 26% responden tidak kerja dari rumah karena jenis pekerjaannya tidak memungkinkan, dan 7,3% mengatakan kalau tidak kerja di luar maka mereka tidak dapat pendapatan.
Perilaku publik dalam beribadah juga sudah berubah karena krisis virus Corona. Sekitar 93,6% responden mengatakan mereka memilih beribadah di rumah sendirian, dan hanya 6,1% yang tetap pergi ke rumah ibadah.
Gerakan #dirumahaja juga banyak diikuti oleh para responden survei. Sekitar 63,6% mengatakan mereka batal pergi ke acara-acara yang sudah direncanakan sebelumnya, 35,3% mengatakan tetap pergi kalau acaranya sangat penting. Hanya 1,1% yang mengatakan tetap pergi seperti biasa.
Advertisement
Pengetahuan
![Liputan 6 default 2](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Zz74JpdxuueotzWtj1sND-Tr8d4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3174923/original/042066000_1594279013-backfill-HL2.jpg)
Survei ini juga bertujuan untuk menguji pengetahuan publik tentang fakta-fakta terkait penyebaran virus Corona. Sebanyak 28% responden masih mengaku agak ragu atau kurang tahu gejala-gejala virus Corona.
Untuk cara menularnya, angka 13,7% yang masih ragu atau tidak tahu. Sedangkan soal apa yang harus dilakukan, dan kemana; sebanyak 26,1% yang ragu dan kurang tahu.
Saat ditanya apakah orang yang tidak menunjukkan gejala berarti bebas terinfeksi virus Corona, sebanyak 83,6% responden menjawab pernyataan itu salah, 8,8% tidak tahu, dan 7,6% benar. Dari jawaban itu, terbukti bahwa mayoritas memiliki pengetahuan yang baik soal siapa yang terinfeksi virus Corona.
Saat ditanya dari mana mereka mendapat informasi mengenai virus Corona, sebanyak 69,8% responden mengetahuinya dari media sosial, 69,2% media online, 57,8% situs resmi pemerintah, 49,7% televisi, 38,7% Whatsapp (responden dapat memilih lebih dari satu pilihan).
Persepsi Penanganan oleh Pemerintah
![Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (/Tanti Yulianingsih)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xIRG4pTPv5PavIrkuiIv1AVG6ls=/0x0:1152x864/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/3070136/original/061786300_1583486370-ilustrasi_masker.jpeg)
“Survei ini juga ingin mengetahui bagaimana persepsi publik terhadap langkah dan kebijakan yang diambil pemangku kepentingan dalam penanganan penyebaran virus Corona. Dalam survei ini, pemangku kepentingan terbagi menjadi pemerintah (secara umum), Presiden, Menteri Kesehatan, BNPB, dan Kepala Daerah seperti Gubernur, Bupati, dan Walikota,” terang Dhenok.
Sebanyak 42,8% responden menilai pemerintah kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona. Sekitar 33,2% menilai pemerintah sudah cukup dalam menanganinya.
Ada 16,4% yang menganggap pemerintah sangat mengecewakan dari awal. Dan hanya 5,6% yang menganggap sikap pemerintah membanggakan.
36,3% responden menilai Presiden kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona. Sekitar 32,3% menilai Presiden sudah cukup dalam menanganinya. Ada 18,1% yang menganggap Presiden sangat mengecewakan dari awal. Dan hanya 10% yang menganggap sikap Presiden membanggakan.
Sebanyak 35,1% responden menilai Menteri Kesehatan kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona.
Sekitar 26,5% menilai Menteri Kesehatan sangat mengecewakan dari awal. Ada 26,2% yang menganggap Menteri Kesehatan sudah cukup dalam menanganinya. Dan hanya 7% yang menganggap sikap Menteri Kesehatan membanggakan.
Lalu, 43,6% responden menilai BNPB sudah cukup dalam menanganinya. Ada 32,6% yang menganggap BNPB kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona. Sekitar 10,3% menilai BNPB membanggakan. Dan hanya 4,2% yang menganggap sikap BNPB sangat mengecewakan dari awal.
Kemudian, 36,1% responden menilai Kepala Daerah tentu tidak sempurna, tapi sudah cukup rasanya. Ada 32,3% yang menganggap Kepala Daerah kurang cepat dan kurang efektif dalam menangani penyebaran virus Corona.
Sekitar 13,8% menganggap sikap Kepala Daerah sangat mengecewakan dari awal. Dan 12,5% yang menilai sikap Kepala Daerah membanggakan.
“Dari hasil tersebut terlihat bahwa responden survei lebih memberi penilaian positif terhadap kerja yang dilakukan oleh BNPB dan Kepada Daerah daripada Presiden dan Menteri Kesehatan,” papar Dhenok.
Advertisement
Apa yang harus dilakukan atau bisa lebih baik lagi?
![[Fimela] ilustrasi corona](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/No-UCCnAkYtiTIPXEJoUb0epvgQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3088177/original/094939000_1585473577-annie-spratt-Vk84O5nO2Ho-unsplash.jpg)
Peringkat pertama yang dipentingkan oleh para responden adalah perlindungan untuk tenaga medis harus ditingkatkan (76,8%). Sebanyak 69,3% dari responden ingin agar pemerintah jangan meremehkan masalah seperti di awal.
Sekitar 65,2% juga ingin tes virus Corona lebih banyak, lebih sering, lebih mudah, dan lebih murah.
Sebanyak 58,2% berharap penegak hukum membubarkan keramaian umum. Ada 56,3% yang ingin pemerintah memberi subsidi pendapatan untuk rakyat kecil terdampak.
46,2% lainnya jengah dengan acara-acara seremonial yang tidak penting dan berbahaya. Lockdown juga menjadi salah satu pilihan untuk 34,9% dari responden.
(Isk/Why)
Terkini Lainnya
Pemerintah Sudah Periksa Lebih dari 6.500 Orang Terkait Virus Corona
Belanja Pakai Sarung Tangan Karet Dapat Mencegah Virus Corona Covid-19?
3 Hal Ini Bisa Jadi Wadah Penyebaran Virus Corona Covid-19
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Persepi dan Perilaku
Pengetahuan
Persepsi Penanganan oleh Pemerintah
Apa yang harus dilakukan atau bisa lebih baik lagi?
Corona
COVID-19
virus corona
Change.org
Rekomendasi
Petisi Desak Menkominfo Budi Arie Mundur Muncul Usai PDNS 2 Terserang Ransomware Brain Cipher
Piala Presiden 2024
4 Fakta Piala Presiden 2024 yang Bergulir Mulai 19 Juli: Dari Sponsor Non Pemerintah hingga Tim Tersukses
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Pesan Presiden Jokowi usai Hadiri Pembukaan Piala Presiden 2024 di Stadion Jalak Harupat
Menang di Laga Perdana, Pelatih Persib Jamin Timnya Serius Tatap Piala Presiden 2024
Hasil Piala Presiden 2024: Gasak Persis, Borneo FC Ikuti Jejak Persib
Jokowi Ingin Piala Presiden Berlanjut di Pemerintahan Prabowo
Dali Wassink
Polisi Ungkap Kondisi Motor yang Dikendarai Dali Wassink Suami Jennifer Coppen Usai Alami Kecelakaan Tunggal
Momen Jennifer Coppen Antar Jenazah Dali Wassink ke Tempat Peristirahatan Terakhir: I Love You, Sayang
6 Potret Lawas Masa Remaja Dali Wassink, Penuh Kenangan Bersama Sahabat
Belasungkawa Ria Ricis untuk Jennifer Coppen, Kirim Doa dan Ingin Ketemu Anak Dali Wassink
Rebecca Klopper Nyesal Ikutan Tuduh Penolong Dali Wassink Pansos: Maaf Aku Asbun
Permintaan Terakhir Dali Wassink ke Jennifer Coppen Sebelum Meninggal: Mau Cium Peluk Sekali Lagi Saja
giias 2024
UPPF Indonesia Kenalkan Kaca Film Baru dan Tebar Promo di GIIAS 2024
Mini Cooper dan Mini Countryman Generasi Kelima Meluncur di GIIAS 2024, Kini Bertenaga Listrik
Mobil dan Motor Listrik Jadi Magnet Pengunjung GIIAS 2024
BAIC Siap Produksi Mobil di Indonesia pada 2025, Gandeng Pabrik Handal
Tampilan Mazda CX-60 di GIIAS 2024, Punya Sederet Fitur Canggih
Susul Versi Listriknya, BMW Luncurkan Seri 5 Bensin Generasi Terbaru di GIIAS 2024
Jennifer Coppen
Top 3 Berita Hari Ini: Youtuber China Tiba-tiba Tewas Saat Siaran Langsung Mukbang, Kerap Makan Tanpa Henti Selama 10 Jam
Momen Jennifer Coppen Antar Jenazah Dali Wassink ke Tempat Peristirahatan Terakhir: I Love You, Sayang
Belasungkawa Ria Ricis untuk Jennifer Coppen, Kirim Doa dan Ingin Ketemu Anak Dali Wassink
Rebecca Klopper Nyesal Ikutan Tuduh Penolong Dali Wassink Pansos: Maaf Aku Asbun
Permintaan Terakhir Dali Wassink ke Jennifer Coppen Sebelum Meninggal: Mau Cium Peluk Sekali Lagi Saja
Polisi Dalami Penyebab Kecelakaan Tunggal Dali Wassink Suami Jennifer Coppen, Termasuk Soal Microsleep
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
Matikan 1 Fitur Android Ini agar Performa HP Makin Ngebut, Begini Caranya
Cara Mudah Install dan Download iOS 18, iPadOS 18, dan macOS Sequoia Public Beta di Perangkat Apple
Cara Cetak Kartu Keluarga Online dengan Aman, Tak Perlu ke Dukcapil
Populer
Bocoran Harga Oppo Reno 12 Series di Indonesia, Meluncur 31 Juli 2024
Top 3 Tekno: Smartphone AI Favorit Pengguna di Indonesia hingga Performa Poco Pad
Matikan 1 Fitur Android Ini agar Performa HP Makin Ngebut, Begini Caranya
Meta Ogah Luncurkan Model Bahasa Besar AI Llama di Uni Eropa, Ada Apa?
Huawei Rilis MatePad SE 11 dan MatePad SE 11 Kids Edition di Indonesia, Harganya?
Pengguna Windows di Dunia Terkena Blue Screen of Death Massal, CrowdStrike Diduga Jadi Biang Kerok!
Fitur Live Translate Hadir di WhatsApp dkk, Cek Daftar HP yang Mendukung
Google Pamerkan Pixel 9 Pro Fold, Siap Debut 13 Agustus 2024
Telkomsel Awards 2024, Ajang Apresiasi Buat Pegiat Industri Kreatif Digital Indonesia
Blue Screen of Death di Windows Microsoft Ganggu Penerbangan, Perbankan, hingga Ritel
Timnas Indonesia U-19
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Top 3 Berita Bola: Punya Banyak Pengalaman, 6 Bintang Timnas Indonesia U-19 Siap Menggebrak di Piala AFF 2024
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Pesta Gol Setengah Lusin
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Iqbal Gwijangge 2 Gol, Garuda Muda Unggul 4-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Indonesia vs Filipina, Rabu 17 Juli Pukul 19.30 WIB di SCTV dan Vidio
Berita Terkini
Partai Koalisi Indonesia Maju Beda Pilihan di Pilgub Banten, AHY: Bentuk Kedewasaan Politik
KPK Sita Rp36 Miliar Terkait Korupsi Eks Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin
Kondisi Gaza Makin Memprihatinkan, Kesehatan Mental Anak-anak Ikut Terdampak
Bahaya Sepeda Listrik di Jalan Raya, Bakal Ditertibkan?
Alasan Juventus Rekrut Douglas Luiz
Cara Cepat dan Mudah Membakar Kalori Agar Hidup Sehat
Cara Merebus Kolang Kaling agar Tidak Asam, Sebelum Diolah Jadi Manisan hingga Campuran Kolak
Keajaiban Daun Insulin dalam Menangkal Diabetes: Kenali Manfaat, Cara Penggunaan, dan Hasil Penelitian Terbarunya
Kebijakan Ganjil Genap Jakarta Tidak Berlaku di Akhir Pekan Hari Ini, Sabtu 20 Juli 2024
6 Editan Foto Rossa Jadi Poster Film Ini Kocak Banget, Bikin Netizen Ngakak
Kimberly Ryder Comeback Akting di Film Bangsal Isolasi, Perankan Jurnalis Investigasi
KPK: Masih Ada 5.681 Caleg Terpilih Belum Lapor LHKPN
DPKP Kota Depok Sebut Mobil Damkar yang Viral Remnya Blong Menunggu Sparepart
Top 3 Islami: Waktu Terbaik Sholat Taubat dan Hajat, Kisah Gus Baha Bertemu dengan Kiai yang Sholatnya Lama
Cuaca Hari Ini Sabtu 20 Juli 2024: Jakarta Bakal Cerah Pagi hingga Siang