uefau17.com

Pengguna Windows di Dunia Terkena Blue Screen of Death Massal, CrowdStrike Diduga Jadi Biang Kerok! - Tekno

, Jakarta - Jutaan pengguna perangkat Windows di seluruh negara dibuat terkejut, ketika tiba-tiba muncul Blue Screen of Death (BSOD) di layar laptop atau PC mereka.

Karena Blue Screen of Death ini, sistem PC atau laptop pun langsung mati atau restart secara tiba-tiba.

Mengutip The Verge, Jumat (19/7/2024), kejadian BSOD di seluruh dunia ini disebabkan karena pembaruan CrowdStrike.

CrowdStrike sendiri adalah platform penyedia layanan keamanan siber berbasis di Texas, Amerika Serikat.

Platform keamanan siber ini sendiri banyak digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia, dan dipakai untuk mengatur keamanan perangkat PC dan server.

Tak hanya perusahaan, masalah BSOD ini juga dialami oleh sejumlah pengguna. Mereka pun dibuat penasaran apa yang terjadi kepada perangkat Windows-nya.

"Sesuatu yang sangat aneh sedang terjadi saat ini: baru saja dilaporkan oleh beberapa media berbeda dalam beberapa menit terakhir, semua mesin Windows tiba-tiba mengalami BSoD (Blue Screen of Death). Adakah yang melihat ini?," tulis warganet di X.

Pengguna media sosial X lainnya juga melaporkan, sejumlah layar pemberitahuan penerbangan pun memunculkan tampilan khas berwarna biru milik Windows tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Microsoft mengatakan pihaknya telah mengambil "tindakan mitigasi" setelah masalah layanan.

"Layanan kami masih mengalami peningkatan berkelanjutan sementara kami terus mengambil tindakan mitigasi," kata perusahaan itu dalam sebuah postingan di X.

“Kami tetap berkomitmen untuk menangani peristiwa ini dengan prioritas dan urgensi tertinggi, sementara kami terus mengatasi dampak yang masih ada pada aplikasi Microsoft 365 yang berada dalam kondisi terdegradasi,” tambah perusahaan tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Itu Blue Screen of Death atau BSOD?

Upgrade to the New Windows 11 OS (Microsoft)

Blue Screen of Death atau BSOD juga dikenal sebagai kesalahan layar hitam atau kesalahan kode STOP, dapat terjadi ketika masalah kritis memaksa Windows untuk mati atau memulai ulang secara tidak terduga.

Anda mungkin menemukan pesan yang menyatakan, "Windows telah dimatikan untuk mencegah kerusakan pada komputer Anda" atau pemberitahuan serupa.

Kesalahan ini dapat berasal dari masalah perangkat keras atau perangkat lunak. Jika Anda baru saja memasang perangkat keras baru dan mengalami BSOD.

Biasanya, untuk mengatasi BSOD ini dapat dilakukan dengan coba matikan PC Anda, lepaskan perangkat keras baru, dan coba mulai ulang.

Jika memulai ulang menimbulkan kesulitan, Anda dapat memulai ulang PC Anda safe mode. Untuk langkah detailnya, lihat petunjuk memulai PC Anda dalam mode aman di Windows.

Selain itu, pertimbangkan untuk memperbarui Windows dengan patch terbaru melalui Pembaruan Windows, mencari bantuan dari sumber lain, atau memulihkan Windows ke titik pemulihan sebelumnya.

3 dari 4 halaman

Microsoft Wajibkan Karyawan di China Beralih dari HP Android ke iPhone

Kantor pusat Microsoft

Di sisi lain, Microsoft kabarnya meminta agar karyawan mereka di China untuk tidak lagi menggunakan Android, dan beralih pakai iPhone untuk mendukung pekerjaan sehari-hari.

Hal ini diungkap lewat memo internal perusahaan oleh Bloomberg, di mana larangan tersebut akan efektif dimulai pada September 2024.

Kenapa Microsoft larang karyawan pakai Android? Mengutip Bloomberg via Phone Arena, Rabu (10/7/2024), karyawan Microsoft harus pakai iPhone untuk otentikasi saat login ke sistem perusahaan.

Raksasa teknologi tersebut mengatak, ponsel Android tidak akan diizinkan sebagai perangkat autentikasi multifaktor (2FA).

Saat masuk ke sistem, karyawan perlu menggunakan smartphone dan dua aplikasi Microsoft untuk login.

4 dari 4 halaman

Alasan Karyawan Microsoft Pakai iPhone

<p>Antrean pre-order iPhone 15 series di iBox Central Park. (Doc: Erajaya)</p>

Saat aturan baru ini berlaku, ponsel iPhone karyawan akan menjalankan dua aplikasi milik perusahaan mulai dari Microsoft Authenticator dan Identity Pass.

Perusahaan software ini memerlukan otentikasi multi-faktir ini dipakai untuk melindungi sistem dari hacker.

Memo internal Microsoft mencatat, ponsel Android diblokir agar tidak digunakan untuk otentikasi multi-faktor karena layanan Google tidak diizinkan beroperasi di China.

Karenanya, karyawan Microsoft tidak dapat mengakses Google Play Store dan sulit untuk mengunduh aplikasi keamanan yang diperlukan.

Ini berarti, setiap karyawan Microsoft yang pakai Android akan dipaksa untuk membeli iPhone 15. Perusahaan akan menyediakan iPhone di hub di China dan Hong Kong--walau Play Store di negara ini masih bisa diakses.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat