, Jakarta - Cuaca hari ini, Minggu (7/8/2022), langit pagi wilayah Jakarta diprediksi cerah. Namun berbeda pada siang hingga malam hari nanti.
Hujan berintensitas ringan diperkirakan mengguyur Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur siang hari nanti, sisanya cerah berawan, dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga
Malam hari nanti, cuaca seluruh langit Jakarta diprediksi kembali cerah berawan.
Advertisement
Tak jauh berbeda, wilayah penyangganya yaitu Bekasi dan Depok, Jawa Barat pagi hingga siang hari nanti diperkirakan cerah berawan, lalu malam nanti berawan.
Sedangkan Kota Bogor, Jawa Barat, sepanjang hari ini diprediksi berawan. Tak nampak awan hujan sama sekali.
Di Kota Tangerang, Banten, pagi hingga siang hari nanti diperkirakan cerah, lalu malam nanti cerah berawan.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Cerah | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Pusat | Cerah | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Jakarta Selatan | Cerah | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Timur | Cerah | Hujan Ringan | Cerah Berawan |
Jakarta Utara | Cerah | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Kepulauan Seribu | Cerah | Cerah | Cerah Berawan |
Bekasi | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Berawan |
Depok | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Berawan |
Kota Bogor | Berawan | Berawan | Berawan |
Tangerang | Cerah | Cerah | Cerah Berawan |
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BMKG merilis hasil pengamatan potensi cuaca di wilayah DKI Jakarta hari ini. Di wilayah timur, barat, dan selatan Jakarta diperkirakan akan turun hujan disertai angin kencang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
BMKG Sebut Emisi Bukan Satu-satunya Penyebab Polusi di Jakarta
![Kendaraan Bermotor Penyebab Polusi Udara Jakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/eOJ3cO0DMAAfILgF9GLqUmW2JOo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4094593/original/041598700_1658295019-KENDARAAN-BERMOTOR-PENYEBAB-POLUSI-UDARA-JAKARTA-Fanani-8.jpg)
Sebelumnya, Koordinator Sub Bidang Informasi Gas Rumah Kaca BMKG Alberth Nahas mengatakan emisi kendaraan bermotor bukan menjadi satu-satunya penyebab polusi tinggi di Jakarta. Tetapi sumber energi dan industri pun turut berkontribusi di sejumlah daerah penyangga.
"Jadi selain transportasi biasanya dari sumber energi dan industri. Untuk wilayah seperti Jakarta masalah utamanya kaitannya dengan transportasi kalau macet terutama. Wilayah sekitar Jakarta, kota penyangga itu ada kawasan industri dan pembangkit listrik itu merupakan bagian yang berkontribusi (pada polusi)," kata Alberth kepada wartawan dalam acara Bicara Udara Journalist Class 2022 di Artotel Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa 19 Juli 2022.
Lebih lanjut, Alberth mengungkapkan bahwa kontribusi polusi udara pada wilayah urban ada tiga, yakni transportasi, industri, dan energi. Pasalnya ketiga bidang tersebut mengonsumsi bahan bakar penyebab polusi.
Namun, Ia menuturkan pihaknya enggan menyalahkan pihak yang paling berkontribusi dalam masalah polusi udara ini karena hal tersebut bukan kewenangan BMKG.
"Kalau dari BMKG melihat dari datanya seperti apa, kalau kemarin kondisi kualitas udara memburuk itu tertangkap sinyal di peralatan kami lalu kami mengantisipasi dari mana. Namun, BMKG tidak memiliki kewenangan untuk bicara ini salahnya siapa atau dampaknya kalau dampaknya kan ada KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ungkapnya yang dikutip dari Antara.
Alberth menjelaskan BMKG hanya bisa mengonfirmasi kondisi dan mencari tahu penyebab dari masalah polusi udara.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
BMKG Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Alam
![Dwikorita](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/KIRTsLc4Ov6_NTDvouZ6HIS4n-M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/698376/original/dwikora.jpg)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak seluruh komponen masyarakat menjaga kelestarian alam supaya terhindar dari bencana alam akibat kencangnya laju perubahan iklim yang diperparah dengan kerusakan lingkungan.
Perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, kata dia, memicu terjadinya cuaca ekstrem yang kemudian menjadi penyebab berbagai bencana alam hidrometeorologi seperti siklon tropis, banjir, banjir bandang, tanah longsor, puting beliung, gelombang tinggi laut, dan lain sebagainya.
"Cuaca ekstrem yang intensitasnya semakin sering dan durasinya semakin panjang ini juga mengancam ketahanan pangan nasional. Karenanya, untuk menjaga produktivitasnya, kami (BMKG) terus melakukan pendampingan kepada para petani dan nelayan agar mampu memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim," ujar Dwikorita saat peringatan Hari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Nasional (HMKGN) di Jakarta, Kamis 21 Juli 2022 yang mengambil tema "SDM unggul, BMKG Andal, Indonesia Tangguh".
Risiko krisis pangan akibat cuaca ekstrem tersebut, lanjut Dwikorita, semakin diperparah dengan kondisi pasca Pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia - Ukraina yang menganggu rantai pasok pangan dan energi global. Apabila hal ini terus dibiarkan, maka akan menjalar ke berbagai persoalan lainnya, termasuk ekonomi dan politik.
Kajian dan Analisis BMKG
![dwikorita](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/LsUvAPmtfu63HVP9OuebQbHQLOY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4087234/original/007529900_1657687095-e114e708-27ea-4810-9686-1db8fb84718f.jpg)
Dwikorita menyebut saat ini sejumlah kajian menunjukkan dampak nyata perubahan cuaca ekstrem yang bersifat lokal dan global. Berdasarkan analisis hasil pengukuran suhu permukaan dari 92 Stasiun BMKG dalam 40 tahun terakhir, menunjukkan kenaikan suhu permukaan lebih nyata terjadi di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.
Di mana, Pulau Sumatera bagian timur, Pulau Jawa bagian utara, Kalimantan dan Sulawesi bagian utara mengalami trend kenaikan > 0,3℃ per dekade.
Laju peningkatan suhu permukaan tertinggi tercatat terjadi di Stasiun Meteorologi Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kota Samarinda (0,5℃ per dekade). Sementara itu wilayah Jakarta dan sekitarnya suhu udara permukaan meningkat dengan laju 0,40 – 0,47℃ per dekade.
"Secara rata-rata nasional, untuk wilayah Indonesia, tahun terpanas adalah tahun 2016 yaitu sebesar 0,8 °C dibandingkan periode normal 1981-2010 (mengikuti tahun terpanas global), sementara tahun terpanas ke-2 dan ke-3 adalah tahun 2020 dan tahun 2019 dengan anomali sebesar 0,7 °C dan 0,6 °C," imbuhnya.
Analisis BMKG tersebut, lanjut Dwikorita, senada dalam laporan Status Iklim 2021 (State of the Climate 2021) yang dirilis Badan Meteorologi Dunia (WMO) bulan Mei 2022 yang lalu. WMO menyatakan bahwa hingga akhir 2021, suhu udara permukaan global telah memanas sebesar 1,11 °C* dari baseline suhu global periode pra-industri (1850-1900), dimana tahun 2021 adalah tahun terpanas ke-3 setelah tahun 2016 dan 2020.
WMO, kata dia, juga menyebutkan dekade terakhir 2011-2020, adalah rekor dekade terpanas suhu di permukaan bumi. Lonjakan suhu pada tahun 2016 dipengaruhi oleh variabilitas iklim yaitu fenomena El Nino kuat, sementara itu terus meningkatnya suhu permukaan pada dekade-dekade terakhir yang berurutan merupakan perwujudan dari pemanasan global.
Advertisement
Jaga Alam Kita
![DPR Minta Penjelasan Pemerintah Terkait Jatuhnya Lion Air PK-LQP](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/iuKomOFBBTcOpNH3mpCPHGgj1dc=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2414787/original/053809700_1542874463-20181122-Lion-Air-8.jpg)
Dalam peringatan HMKGN tahun ini, Dwikorita kembali menekankan pentingnya kesadaran umat manusia bahwa betapa seriusnya dampak perubahan iklim baik terhadap Indonesia dan dunia. Kawasan Indonesia sendiri mengalami peningkatan suhu dalam kisaran 1 °C dan dapat bertambah mencapai 3 °C di akhir abad ini.
"Peningkatan 1 derajat Celcius saja dapat berdampak cuaca ekstrem seperti siklon tropis, hujan ekstrem, angin kencang/puting beliung, gelombang tinggi, yang dapat memicu banjir, banjir bandang, tanah longsor dan bencana hidrometeorologi lainnya. Jika tidak ditahan laju pemanasan di Indonesia dan global, bahkan dapat mencapai 3 derajat Celcius pada akhir abad 21.
"Ini adalah masalah yang sangat serius. Kuncinya, mari kita bersama-sama melakukan penghijauan masif, menggunakan transportasi publik, mengubah energi fosil ke energi terbarukan dan melakukan langkah-langkah pelestarian lingkungan, penghijauan, penanaman mangrove, dan lain sebagainya," tambahnya.
"Kuncinya yaitu kita jaga alam kita. Tidak kita rusak, kita hijaukan, penghijauan makin digalakkan, penanaman mangrove, menghutankan kembali, dan kita jaga laju kenaikan suhu udara di permukaan dan muka air laut agar menahan frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi," kata dia.
Dwikorita juga mengingatkan setiap pemangku kepentingan agar dapat memberikan perannya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (karbon). Hal ini mensyaratkan masyarakat untuk juga mulai mengurangi penggunaan energi fosil, bertransfomasi ke energi hijau, dan lebih banyak menggunakan transportasi publik.
![Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/EZ9pfEY1XOn8epVmEk-eqPoDVoI=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3016391/original/008513600_1578480082-Infografis_waspada_cuaca_ekstrem.jpg)
Terkini Lainnya
Cuaca Hari Ini Sabtu 20 Juli 2024: Jakarta Bakal Cerah Pagi hingga Siang
Cuaca Besok Sabtu 20 Juli 2024: Pagi Hari di Jakarta Seluruh Langitnya Cerah
Cuaca Hari Ini Jumat 19 Juli 2024: Langit Cerah Berawan Payungi Jabodetabek Siang Nanti
BMKG Sebut Emisi Bukan Satu-satunya Penyebab Polusi di Jakarta
BMKG Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Alam
Kajian dan Analisis BMKG
Jaga Alam Kita
BMKG
Jakarta
Cuaca
Cuaca Hari Ini
Cuaca Besok
Hujan
Rekomendasi
Cuaca Besok Sabtu 20 Juli 2024: Pagi Hari di Jakarta Seluruh Langitnya Cerah
Cuaca Hari Ini Jumat 19 Juli 2024: Langit Cerah Berawan Payungi Jabodetabek Siang Nanti
Cuaca Besok Jumat 19 Juli 2024: Jabodetabek Cerah Berawan di Siang Hari
Cuaca Hari Ini Kamis 18 Juli 2024: Langit Jakarta Seharian Bakal Cerah Berawan
Cuaca Besok Kamis 18 Juli 2024: Pagi hingga Siang Jakarta Cerah, Malam Cerah Berawan
Cuaca Hari Ini Rabu 17 Juli 2024: Jabodetabek Cerah Berawan Siang Nanti
Alasan Jokowi Proyek IKN Molor: Karena Hujan Deras
Cuaca Besok Rabu 17 Juli 2024: Jakarta Pagi Cerah, Siang hingga Malam Cerah Berawan
Cuaca Hari Ini Selasa 16 Juli 2024: BMKG Prediksi Langit Pagi Jabodetabek Cerah
Piala Presiden 2024
4 Fakta Piala Presiden 2024 yang Bergulir Mulai 19 Juli: Dari Sponsor Non Pemerintah hingga Tim Tersukses
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Presiden 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Pesan Presiden Jokowi usai Hadiri Pembukaan Piala Presiden 2024 di Stadion Jalak Harupat
Menang di Laga Perdana, Pelatih Persib Jamin Timnya Serius Tatap Piala Presiden 2024
Hasil Piala Presiden 2024: Gasak Persis, Borneo FC Ikuti Jejak Persib
Jokowi Ingin Piala Presiden Berlanjut di Pemerintahan Prabowo
Dali Wassink
Polisi Ungkap Kondisi Motor yang Dikendarai Dali Wassink Suami Jennifer Coppen Usai Alami Kecelakaan Tunggal
Momen Jennifer Coppen Antar Jenazah Dali Wassink ke Tempat Peristirahatan Terakhir: I Love You, Sayang
6 Potret Lawas Masa Remaja Dali Wassink, Penuh Kenangan Bersama Sahabat
Belasungkawa Ria Ricis untuk Jennifer Coppen, Kirim Doa dan Ingin Ketemu Anak Dali Wassink
Rebecca Klopper Nyesal Ikutan Tuduh Penolong Dali Wassink Pansos: Maaf Aku Asbun
Permintaan Terakhir Dali Wassink ke Jennifer Coppen Sebelum Meninggal: Mau Cium Peluk Sekali Lagi Saja
giias 2024
UPPF Indonesia Kenalkan Kaca Film Baru dan Tebar Promo di GIIAS 2024
Mini Cooper dan Mini Countryman Generasi Kelima Meluncur di GIIAS 2024, Kini Bertenaga Listrik
Mobil dan Motor Listrik Jadi Magnet Pengunjung GIIAS 2024
BAIC Siap Produksi Mobil di Indonesia pada 2025, Gandeng Pabrik Handal
Tampilan Mazda CX-60 di GIIAS 2024, Punya Sederet Fitur Canggih
Susul Versi Listriknya, BMW Luncurkan Seri 5 Bensin Generasi Terbaru di GIIAS 2024
Jennifer Coppen
Top 3 Berita Hari Ini: Youtuber China Tiba-tiba Tewas Saat Siaran Langsung Mukbang, Kerap Makan Tanpa Henti Selama 10 Jam
Momen Jennifer Coppen Antar Jenazah Dali Wassink ke Tempat Peristirahatan Terakhir: I Love You, Sayang
Belasungkawa Ria Ricis untuk Jennifer Coppen, Kirim Doa dan Ingin Ketemu Anak Dali Wassink
Rebecca Klopper Nyesal Ikutan Tuduh Penolong Dali Wassink Pansos: Maaf Aku Asbun
Permintaan Terakhir Dali Wassink ke Jennifer Coppen Sebelum Meninggal: Mau Cium Peluk Sekali Lagi Saja
Polisi Dalami Penyebab Kecelakaan Tunggal Dali Wassink Suami Jennifer Coppen, Termasuk Soal Microsleep
TOPIK POPULER
Populer
Polri Akan Ubah Tampilan SIM, Ini Alasannya
Komisi X DPR: Penggunaan Kata Cleansing untuk Pecat Ribuan Guru Honorer Terlalu Sadis
HEADLINE: Revisi UU Wantimpres Ubah DPA Jadi Setara Presiden, Apa Urgensinya?
Pengakuan Zainul Maarif, Pengurus PWNU DKI dan Dosen Kampus NU yang Dipecat gegara Bertemu Presiden Israel
Kasus Asusila oleh Polisi di Bangka Belitung, Sahroni DPR Minta Propam Segera Pecat Pelaku
Anggaran Makan Siang Gratis Dipangkas Jadi Rp7.500 per Porsi, Menko PMK: Untuk Daerah Tertentu Sudah Sangat Besar
Gibran Enggan Tempati Rumah Dinas Wapres di Jakarta dan IKN: Kita Manfaatkan untuk Kegiatan Warga
Dirjen Imigrasi: Regulasi Keimigrasian saat Ini Sudah Tidak Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Gibran Bantah Anggaran Makan Gratis Rp7.500 per Porsi
Jokowi: Begitu Lampu Hijau Siap, Saya Akan Berkantor di IKN
Timnas Indonesia U-19
Prediksi Piala AFF U-19 2024 Kamboja vs Indonesia: Pesta Gol Lagi Garuda Muda?
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-19 2024: Misi Timnas Indonesia Ulang Sukses 2013
Top 3 Berita Bola: Punya Banyak Pengalaman, 6 Bintang Timnas Indonesia U-19 Siap Menggebrak di Piala AFF 2024
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Garuda Muda Pesta Gol Setengah Lusin
Hasil Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina: Iqbal Gwijangge 2 Gol, Garuda Muda Unggul 4-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-19 2024 Timnas Indonesia vs Filipina, Sebentar Lagi Tanding
Berita Terkini
Revisi UU TNI-Polri Tuai Kritik, Jokowi Lempar ke DPR
Sajikan Keindahan Alam Banyuwangi, Ini Trek Ekstrem yang Harus Ditaklukkan Pembalap Tour de Ijen 2024
Kerap Jadi Panutan, 3 Pasangan Zodiak Ini Paling Jarang Bertengkar
Top 3: Helikopter Jatuh di Bali Gara-Gara Benang Layangan
Prediksi Piala AFF U-19 2024 Kamboja vs Indonesia: Pesta Gol Lagi Garuda Muda?
BRIN Pastikan Air Tanah DAS Citarum Hulu Tidak Tercemar Bromida
Pertarungan di FFWS ID 2024 Fall Week 3 Semakin Sengit: Siapa yang Akan Lolos ke Grand Finals?
160 Kata-Kata MPLS Singkat dan Memotivasi, Cocok Jadi Caption IG
Memantau Progres Pembangunan Jalan Tol Akses IKN
6 Keajaiban Cuka Apel, Atasi Kolesterol Tinggi dan Turunkan Berat Badan hingga 1,8 Kg dalam Sekali Minum
Muhammad Fardhana Eks Ayu Ting Ting Curhat Sakit dan Bahagia Hanya Sesaat, Sambil Pamer Potret Angkat Senjata
Harga Kripto Hari Ini 20 Juli 2024: Bitcoin Cs Kompak Naik, Dogecoin Gacor
Harga Emas Tergelincir dari Level Tertinggi Imbas Dolar AS yang Perkasa
Menurut Gus Baha Cinta Tak Kesampaian juga Bisa jadi Syahid, Maksude Pripun Kiai?
Festival SCTV 34 Digelar, Roadshow Penuh Kemeriahan Jelang Perayaan HUT SCTV Ke-34