, Jakarta - Berdasarkan sejarah tradisi Imlek awalnya bukan untuk foya-foya, melainkan tradisi petani. Di China terdapat empat musim, yaitu semi, panas, gugur, dan dingin.
"Musim dingin itu selesainya pada Desember hingga Januari. Dari musim dingin itu beralih ke musim semi. Musim semi itu tanda bahwa petani sudah mulai bisa untuk menanam kembali, karena selama musim gugur mereka tidak bisa menanam, begitu juga saat musim dingin. Jadi, mereka merayakan untuk menanam bibit kembali," ujar pemerhati budaya Tionghoa, Sutoyo Raharto, saat dihubungi , Kamis, 27 Januari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Tradisi itu sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu, terutama sejak adanya pertanian di China. Kegiatan tersebut dinamakan perayaan musim semi dan tidak ada kaitan dengan penanggalan Imlek yang ada sekarang.
"Namun, tradisi perayaan musim itu kemudian berkembang dan masuk ke ranah kerajaan. Setiap komunitas yang ada di China tentu merayakan musim semi itu," kata alumnus Peking University, Beijing.
Sutoyo berkata, saat ini Imlek merupakan salah satu perayaan terbesar di dunia, karena populasi China terbanyak di dunia. Imlek jadi sangat ramai karena dalam pikiran orang China, yang penting berkumpul bersama keluarga.
"Jadi, tradisi Imlek yang awalnya tradisi untuk menanam kembali, kemudian bergeser menjadi kumpul bersama keluarga. Jadi, tujuan Imlek sudah berkembang lagi," imbuh pengajar bahasa Mandarin di Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (KODIKLATAL) Surabaya.
Dulu warga China juga berkumpul dengan keluarganya. Namun, mereka tidak berkumpul dengan keluarga mereka yang jauh, baik dari luar negeri maupun luar kota dan sebagainya.
"Jadi, di China itu satu desa atau kampung itu merupakan satu keluarga. Satu rumah itu bisa besar sekali. Misalnya, satu rumah di tanah kosong, kalau anak mereka delapan atau 10, jika anak mereka sudah besar, maka mereka dibangunkan rumah di samping rumah yang sudah ada. Jika anak keduanya menikah, maka disambungkan lagi rumahnya," papar Sutoyo. "Jadi, anak cucu pun mereka bersatu," imbuhnya.
Sekarang kondisinya berubah karena orang China berada di mana-mana. Mereka berusaha untuk kumpul bersama keluarga, baik dari luar negeri maupun dari luar kota. Itu esensi Imlek yang sudah berubah, tapi masih membawa filosofi kekeluargaan di tradisi China.
"Perayaan Imlek itu cukup baik. Saya menyoroti dari filsafat China karena dalam peradaban China pada 5000 tahun yang lalu, kami diajarkan bahwa seluruh dunia itu kita satu keluarga, entah mereka manusia dari Utara, Selatan, Timur maupun Barat. Mereka mengatakan saudara dari empat lautan," urai Sutoyo. "Jadi, esensi dari perayaan Imlek itu pada kekeluargaan," imbuhnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengurus kelenteng Yayasan Sukhaloka Jalan Coklat, Surabaya membersihkan sejumlah rupang dewa dewi. Diantaranya rupang Dewa Makco yang merupakan tuan rumah dari kelenteng, setelah dibersihkan rupang dewa dewi tersebut dikeringkan dan diletakkan di te...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dipertahankan
![Ilustrasi Imlek](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bTLyCjImpkvZZj6dQua0dNTZ_7c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3918160/original/068488000_1643400389-Ilustrasi_Imlek_4.jpeg)
Sebagai sebuah tradisi, Imlek itu harus dipertahankan dan dilestarikan karena Indonesia negara yang plural. Dalam Imlek itu kaya sekali dengan hal- hal yang bisa digali.
"Bagi saya yang paling menarik adalah soal kuliner, upacara-upacara, seni barongsai. Jadi, itu bagus sekali dipertahankan. Jika Imlek dirayakan, dipelihara, dan dikembangkan, maka itu bisa jadi objek wisata juga," ujar pengajar Antropologi di FISIP Universitas Indonesia (UI), Profesor Yasmine Zaki Shahab, saat dihubungi , Kamis, 27 Januari 2022.
Perayaan Imlek juga bisa jadi media pembelajaran bagi generasi muda untuk mengenal kebudayaan orang lain. Perayaan Imlek itu bisa dikembangkan, tidak hanya satu hari, tapi juga bisa berhari-hari, seperti sebuan festival.
"Selain bisa jadi objek wisata, Imlek juga bisa dikembangkan secara ekonomi bagi mereka yang berasal dari ekonomi bawah. Dengan kegiatan itu, mereka bisa mengembangkan ekonomi mereka dan mencari nafkah," imbuh Yasmine.
Imlek juga bisa jadi inspirasi bagi mereka yang bergerak di bidang kuliner, seni, maupun busana. Mereka bisa memberikan warna pada suatu lokasi, entah lokasinya lokal, seperti di kecamatan.
"Kebudayaan China itu menurut saya menarik sekali. Kita ambil bagian yang tidak sakral, tapi ada di ruang publik, seperti barongsai," imbuh Yasmine.
Advertisement
Toleransi
![Ilustrasi Imlek](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/1s3UUB0ZmxlFU13DjUXNa_sKU9E=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3918161/original/094554900_1643400579-Ilustrasi_Imle_9.jpeg)
Profesor Yasmine berkata, dengan mengenal kebudayaan orang lain, maka dapat memupuk rasa toleransi. Dengan adanya seni, maka akan menimbulkan rasa simpati, senang, menghargai kelompok lain.
Yasmine membuka memori saat ia masih anak-anak saat tinggal di Kota, Jakarta. Saat mendengar suara barongsai, ia lari keluar rumah meninggalkan meja makan. Ia lalu mengikuti iringan-iringan barongsai tersebut.
Yasmine mengenang ibunya membuat kue lapis untuk diantarkan kepada tetangganya yang keturunan China. Saat pulang ia diberi permen, kue china, mi, bahkan diberi angpau.
Sebagai balasan memberikan kue lapis, tatkala Lebaran, tetangga- tetangganya mengantar makan-makanan ke tempatnya. Sebagai balasannya, ia memberikan ketupat, termasuk juga sayurnya.
"Namun, tradisi seperti itu tampaknya sekarang sudah hilang. Penyebabnya karena hubungan dengan tetangga sudah tidak akrab. Sebenarnya, kalau itu dipelihara, maka bisa jadi media pengembangan toleransi," imbuh Yasmine.
Tradisi Tahun Baru Imlek
![Tradisi Tahun Baru Imlek](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/frzhCDGIxZgEP7cmogitIogJyvk=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3918162/original/039287900_1643400926-HL__6_.jpg)
Terkini Lainnya
Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek di Berbagai Negara Dunia
Detail Pernikahan Mewah Putri Sultan Brunei yang Digelar 10 Hari, Pinjam Tiara Zamrud Milik Ibu Tiri
Penyaji Kopi Berkreasi di Barista Innovation Challenge 2021
Dipertahankan
Toleransi
Tradisi Tahun Baru Imlek
Imlek
Tahun baru imlek
Budaya Tionghoa
Perayaan Imlek
Imlek 2022
Tionghoa
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 03.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
TOPIK POPULER
Populer
Manisnya Kahiyang Ayu Berkebaya Janggan Dampingi Bobby Nasution di Perayaan HUT Kota Medan
Pempek Palembang Masuk Daftar 50 Makanan Terbaik Berbasis Seafood Versi TasteAtlas
Kepala Desa di Wakatobi Dirujak Warganet karena Memprotes Aksi YouTuber Denmark Kristian Hansen Perbaiki Jembatan Rusak
Viral Penjual Ayam Goreng Dianggap Mirip Lisa BLACKPINK
Cara Mencairkan Daging Sapi yang Masih Membeku, Jangan Cuma Cepat tapi Harus Aman
Top 3 Berita Hari Ini: Taman Safari Indonesia Resmi Laporkan Pemberi Makan Sampah Plastik Kuda Nil ke Polisi
Imbas Overtourism Barcelona Kembali Naikkan Pajak Turis Oktober 2024, Berapa Besarnya?
Profil Xaviera Putri, Mahasiswi Indonesia di KAIST Curi Perhatian Usai Jadi Peserta Clash of Champions
Turis Thailand Boikot Perjalanan ke Korea Selatan, Kapok Ditolak Masuk Imigrasi dengan Alasan Tak Jelas
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jalan Kaki 10 Menit Habis Makan Siang Bikin Kurus, Begini Tips dan Triknya
Driver Ojol Lapor Polisi Usai Dapat Orderan Paket Berisi Narkoba di Cengkareng
4 Resep Sop Kambing Betawi yang Enak dan Tidak Prengus, Mudah Dipraktikkan
Matthijs de Ligt Beri Lampu Hijau untuk Kepindahan ke Manchester United, Berapa Harga Pasarnya?
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Kolom Abu Letusan Capai 800 Meter
Bukan Minyak dan Air, PKS dan PDIP Sudah Sering Koalisi di Pilkada
Hizbullah Serang Israel Utara dengan Puluhan Roket Katyusha, Balas Kematian Warga Sipil
Penjelasan BWF terkait Meninggalnya Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie di GOR Amongrogo Yogya
Penurunan Tertinggi Nasional, Jatim Cetak Sejarah Pertama Kali Angka Kemiskinan Tembus 1 Digit
Juventus Segera Dapatkan Pemain Incaran Manchester United
Dua Tahun Rudapaksa Anak Tiri, Pelaku Akhirnya Diringkus Personel Polres Serang
6 Potret Jennifer Bachdim dan Lesti Kejora Baca Pemenang di Acara Award, Kompak
Sebar Kuis Cari Pacar, Influencer dari Belanda Mengaku Sudah Tolak 5.000 Pria
Hoaks Foto Tokoh Sedang Baca Buku Tertentu, dari Ronaldo hingga Presiden Jokowi