, Jakarta - Jumlah kunjungan turis asal Thailand ke Korea Selatan menurun signifikan menyusul ajakan memboikot perjalanan ke negeri ginseng. Menurut data statistik Organisasi Pariwisata Korea (KTO), tercatat sekitar 119 ribu wisatawan Thailand mengunjungi Korea sepanjang Januari--April, atau turun 21,1 persen dari tahun lalu.
Penurunan itu berlawanan dengan tren pemulihan pariwisata inbound secara keseluruhan dengan jumlah turis asing ke Korsel melonjak 86,9 persen pada periode yang sama. Dengan penurunan itu, Thailand kini turun ke posisi ke-3 di bawah Vietnam dan Filipina sebagai penyumbang turis terbanyak asal Asia Tenggara.
Baca Juga
"Korea adalah salah satu dari tiga tujuan wisata terpopuler di kalangan warga Thailand sebelum kampanye online yang memboikot perjalanan ke Korea muncul, namun hal tersebut sudah berakhir," kata Charoen Wangananont, Presiden Asosiasi Agen Perjalanan Thailand (TTAA), dilansir Bangkok Post, beberapa waktu lalu, mengutip Korea Times, Selasa (2/7/2024).
Advertisement
Kampanye memboikot Thailand muncul setelah sejumlah warga Thailand membagikan pengalaman negatif mereka dengan imigrasi Korea sejak tahun lalu di platform X, dulu dikenal sebagai Twitter. Unggahan itu disertai tagar 'boikot bepergian ke Korea' dan 'kantor imigrasi Korea'.
Turis Thailand yang kecewa kemudian merekomendasikan negara lain yang lebih layak dikunjungi, seperti Jepang dan Taiwan yang lebih terjangkau, menawarkan bebas visa, dan tidak mendeportasi wisatawan.
"Perjalanan ke China kini bebas visa dan sangat mudah! Bersih, modern, dan menyambut pengunjung Thailand. Mengapa mengambil risiko imigrasi Korea?" tulis seorang warganet Thailand di X seraya menyertakan tagar boikot perjalanan ke Korea.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Alasan Penolakan Turis Thailand oleh Imigrasi Korea
Warganet lain menulis, "Saya dituduh membawa terlalu banyak uang (ke Korea) dan terus-menerus ditanyai seolah-olah saya seorang penjahat." Ada pula wisatawan Thailand yang mengaku ditolak masuk imigrasi hanya gara-gara 'telah bepergian ke Korea empat kali di masa lalu'.
Pengakuan para wisatawan Thailand itu juga diakui oleh dua pemandu tur Korea yang biasa memandu turis asal negeri gajah putih. Mereka menyaksikan sejumlah turs Thailand ditolak masuk usai dokumen mereka diperiksa petugas imigrasi Korea.
"Sepertinya tidak ada patokan khusus, terkesan acak-acakan kenapa ada yang ditolak dan ada yang diperbolehkan… Mereka hanya pelancong yang sudah mempersiapkan segalanya, mulai dari menerima K-ETA (Korea Electronic Travel Authorization), menukar mata uang, untuk menjelajahi Korea, tapi mereka dipulangkan," kata salah satu pemandu yang tak ingin namanya dipublikasikan.
"Salah satu temanku (Thailand) belum pernah ditolak dan telah mengunjungi Korea beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, sementara beberapa teman lainnya terus ditolak," sambungnya. Ia juga menyayangkan tindakan itu akan membuat turis dari Thailand 'merasa tidak diperlakukan dengan benar dan penuh ketidakpastian'.
Advertisement
Berimbas ke Pendapatan Pemandu Tur
Menurunnya kunjungan turis Thailand pun berimbas pada pendapatan para pemandu tur, khususnya yang berspesialisasi dalam bahasa Thailand. "Saya mendengar bahwa beberapa pemandu yang mengkhususkan diri pada wisatawan Thailand di Seoul telah meninggalkan industri ini karena kurangnya pengunjung," kata pemandu itu.
Agen tur lainnya yang mengkhususkan diri memandu wisatawan independen dan juga meminta untuk tidak disebutkan namanya, mencatat bahwa ia tidak melihat "tur pribadi" yang dilakukan oleh wisatawan Thailand tahun ini, meskipun pariwisata inbound secara keseluruhan pulih setelah pandemi virus corona.
Di sisi lain, Charoen meyakini butuh waktu setidaknya satu atau dua tahun bagi Korea untuk mendapatkan kembali kepercayaan wisatawan Thailand. Menanggapi hal itu, sejumlah pihak di industri pariwisata Korea mendorong agar ada perubahan pendekatan dari otoritas imigrasi untuk mengakomasi keluhan dari para turis Thailand.
Mereka menilai imigrasi harus mengadopsi pedoman yang lebih rinci untuk mengidentifikasi potensi imigran ilegal di antara sejumlah besar wisatawan yang datang. Tanpa tindakan segera, sentimen anti-Korea dikhawatirkan akan meningkat di negara Asia Tenggara, kata mereka.
Reaksi Kementerian Kehakiman Korea Soal Perubahan Panduan Imigrasi
Reaksi senada juga disampaikan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata yang menargetkan menarik 20 juta wisatawan tahun ini melalui kampanye Tahun Kunjungan Korea 2023-2024. Mereka meminta Kementerian Kehakiman untuk melonggarkan peraturan atau mencabut sementara K-ETA untuk wisatawan Thailand.
Namun, Kementerian Kehakiman mengaku kesulitan menerapkan pembedaan itu, terutama terkait dengan pengecualian K-ETA. "Penerapan K-ETA diperlukan karena kebijakan visa saja mempunyai keterbatasan dalam mengendalikan imigrasi dan mencegah izin tinggal ilegal," kata kementerian tersebut baru-baru ini kepada media lokal.
"Sangat penting untuk berhati-hati mengenai pengecualian sementara dari K-ETA untuk negara-negara dengan tingkat izin tinggal ilegal yang tinggi," sambungnya.
Korea untuk sementara waktu mengizinkan pelancong dari 22 negara untuk memasuki negaranya tanpa registrasi K-ETA hingga akhir tahun ini. Namun, Thailand tidak termasuk dengan alasan lebih banyak warga Thailand yang tinggal di sana secara ilegal. Jumlah warga Thailand yang tinggal secara ilegal di Korea meningkat hampir tiga kali lipat dari 52.000 pada 2015 menjadi 157.000 pada September tahun lalu, menurut kementerian.
Terkini Lainnya
Top 3 Berita Bola: Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Usai Dikalahkan Australia di Semifinal Piala AFF U-16 2024
Efek Video Klip Terbaru Lisa BLACKPINK, Kawasan Pecinan Bangkok Bakal Dipermak
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Warga Sipil Sangat Dirugikan
Alasan Penolakan Turis Thailand oleh Imigrasi Korea
Berimbas ke Pendapatan Pemandu Tur
Reaksi Kementerian Kehakiman Korea Soal Perubahan Panduan Imigrasi
Thailand
Korea Selatan
Turis Thailand
Imigrasi
Boikot
boikot Thailand
Rekomendasi
Efek Video Klip Terbaru Lisa BLACKPINK, Kawasan Pecinan Bangkok Bakal Dipermak
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Warga Sipil Sangat Dirugikan
Lisa BLACKPINK Tampilkan Ladyboy di MV ROCKSTAR, Salah Satunya Disebut Tercantik di Thailand
Daftar 8 Destinasi Terbaik Liburan di Asia Tenggara, Indonesia Termasuk?
Jauh-Jauh ke Thailand, Turis Indonesia Sebut Nuansa Phuket Mirip Lamongan
Bertemu Menko Airlangga, Parlemen Thailand Berguru Program Kartu Prakerja
Keseruan Kiky Saputri Liburan di Thailand, Nyaris Terjungkal Naik Tuk Tuk
Nonton Film Romance Thailand Hormones di Vidio, Mengungkap Realita Kehidupan Remaja
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
Turis Thailand Boikot Perjalanan ke Korea Selatan, Kapok Ditolak Masuk Imigrasi dengan Alasan Tak Jelas
Protes Kebijakan Digitalisasi Layanan Perizinan Event, Ahmad Dhani dan Piyu Padi Bakal Diajak Dialog
6 Fakta Menarik Gunung Kaba di Bengkulu yang Dulunya Cagar Alam Bunga Rafflesia
5 Varian Kopi Unggulan Indonesia Disuguhkan di Coffex Istanbul 2024, 3 Kontainer Kopi Arabika Dipesan
Lebih Inklusif, Maskapai Ini Luncurkan Kursi Roda Konvertibel Khusus untuk Kelas Ekonomi
Putri Anne Adik Raja Charles III Ungkap Kesedihan di Pesan Perdana Sejak Keluar dari Rumah Sakit
40 Penumpang Pesawat Air Europa Terluka Akibat Turbulensi Hebat, Tambah Daftar Masalah buat Boeing
Jelang Menikah, Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Belanja Tempat Tidur untuk Anak
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Tonton Live Streaming Euro 2024 Rumania vs Belanda, Segera Dimulai
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Rabu 3 Juli Pukul 02.00 WIB: Siapa Lolos ke 8 Besar?
Berita Terkini
Takut Ketahuan Orang Tua, Pasangan Mahasiswa di Ende Tega Buang Bayinya
Pendapat Suro atau Muharram Bulan Petaka adalah Suudzon kepada Allah, Kata Buya Yahya
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
2 Kawah Danau Kelimutu Mendadak Berubah Warna, Ada Apa?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 3 Juli 2024
PKB Lirik Sandiaga Uno Maju Pilkada Jawa Barat 2024
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Sarana Air Besi PNM untuk Warga Ngeco Bantul
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya