uefau17.com

Top 3 Islami: Bolehkah Menyimpan Daging Kurban dan Mengonsumsinya Lewati Hari Tasyrik? Kisah Ulama Taubat Gara-Gara Wanita Cantik - Islami

, Jakarta - Umat Islam baru saja merayakan Idul Adha, sebuah hari spesial di mana umat Islam seluruh dunia memotong hewan kurban. Usai Idul Adha, disebut sebagai Hari Tasyrik.

Penyembelihan Qurban dilakukan setelah sholat Idul Adha maupun hari Tasyrik. Saking banyaknya, seringkali satu keluarga mendapatkan bagian daging kurban lebih banyak hingga tak habis dikonsumsi.

Pertanyaannya, bolehkah menyimpan dan mengonsumsi daging kurban melewati hari Tasyrik, apa hukumnya?

Ulasan mengenai boleh dan tidaknya menyimpan daging kurban melewati hari Tasyrik menjadi artikel terpopuler di kanal Islami , Rabu (19/6/2024).

Artikel kedua terpopuler yaitu amalan yang dianjurkan pada Hari Tasyrik, mengingat puasa diharamkan.

Sementara, artikel ketiga yaitu Gus Baha kisahkan ulama yang taubat gara-gara wanita cantik.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Hukum Menyimpan Daging Kurban, Apakah Boleh Disantap Melebihi Hari Tasyrik?

Hukum melaksanakan qurban adalah sunnah muakad yaitu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat muslim yang sudah mampu.

Dalam pelaksanaan ibadah qurban terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah waktu pemotongan hewan qurban. 

Hewan qurban dapat disembelih pada Hari Raya Idul Adha dan tiga hari setelahnya atau yang disebut dengan Hari Tasyrik. Setelah proses penyembelihan selesai, daging qurban kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Namun, pertanyaan yang sering muncul setelahnya, yakni mengenai daging kurban yang disimpan melewati Hari Tasyrik. Bagaimanakah hukumnya dalam Islam?

Apakah daging tersebut masih boleh dikonsumsi atau ada ketentuan khusus yang harus diperhatikan? Berikut penjelasannya mengutip dari laman NU Online.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Haram Puasa Sunnah pada Hari Tasyrik, Bagaimana dengan Puasa Qadha Ramadhan?

Tiga hari setelah Lebaran Idul Adha disebut dengan Hari Tasyrik. Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijjah.

Pada hari itu umat muslim dilarang untuk berpuasa. Larangan berpuasa di Hari Tasyrik berdasarkan pada sabda Rasulullah SAW:

“Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum”. (HR. Muslim)

Hari Tasyrik disebut sebagai hari makan dan minum agar umat muslim dapat menikmati momen Idul Adha dengan menyantap hidangan dari daging qurban.

Namun demikian, mungkin ada sebagian dari umat muslim yang masih punya utang puasa Ramadhan. Sebab puasa sunnah dilarang, bagaimana hukumnya dengan mengganti puasa atau puasa qadha Ramadhan pada Hari Tasyrik?

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Gus Baha Kisahkan Ulama Besar yang Tobat Gara-Gara Wanita Cantik

Banyak kisah unik dan menarik yang terungkap dalam ceramah-ceramah ulama kondang asal Rembang, Jawa Tengah yakni KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha.

Adapun kisah unik dan menarik yang dikutip lewat tayangan ceramah Gus Baha kali ini ialah tentang ulama besar dan masyhur yang tobat gara-gara seorang wanita cantik.

Tobatnya ulama besar dan masyhur dalam hal ini bukan sebab melakukan sesuatu yang keji dan maksiat, melainkan memiliki pandangan bahwa manusia itu mampu menciptakan perbuatannya sendiri. Ulama yang dimaksud ialah Imam Zamakhsyari.

“Imam Zamakhsyari itu ulama yang berkeyakinan bahwa manusia bisa menciptakan perbuatannnya sendiri,” kisah Gus Baha sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @gayeng.co, Selasa (18/06/2024).

“Tapi kalau menurut ahlussunnah, semua orang itu dipaksa oleh Tuhan,” sambungnya.

Selengkapnya baca di sini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat