uefau17.com

Puasa Sebelum Idul Adha dan Bacaan Niatnya, Ada Tarwiyah hingga Arafah - Hot

, Jakarta Puasa sebelum Idul Adha adalah amalan yang sangat mulia dan memiliki keutamaan besar jika dikerjakan oleh umat Muslim. Amalan ini dilakukan selama sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, yang dikenal sebagai hari-hari penuh berkah dan kemuliaan dalam kalender Islam. Dalam sepuluh hari ini, puasa dianggap sebagai salah satu bentuik ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.

Landasan sunnah ini diambil dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Hafsah binti Umar bin Khattab RA, yang mengisahkan tentang amalan-amalan yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan An-Nasa'i, disebutkan bahwa Hafsah RA berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum subuh." (HR Ahmad dan An-Nasa'i).

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya puasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, termasuk puasa sebelum Idul Adha. Amalan ini bukan hanya sekadar ibadah sunnah, tetapi juga sebagai bentuk pengingat dan penegasan akan keistimewaan hari-hari tersebut. Dengan melaksanakan puasa ini, umat Muslim dapat meraih pahala yang besar, penghapusan dosa, dan peningkatan derajat di sisi Allah SWT, serta mempersiapkan diri secara spiritual untuk menyambut Idul Adha dengan penuh rasa syukur dan keikhlasan.

Berikut ini ulas mengenai puasa sebelum Idul Adha dan bacaan niatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/6/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Islam. Puasa ini terutama dianjurkan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, yang memiliki banyak keutamaan dan dianggap sebagai hari-hari yang penuh berkah. Puasa ini dilakukan sebanyak 7 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Setiap hari memiliki pahala dan keutamaan tersendiri.Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.

Keutamaan mengerjalan puasa Dzulhijjah akan mendapatkan pahala seperti puasa satu tahun dan sholat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan sholat pada malam lailatul qadar. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan dalam hadis riwayat Tarmidzi, yang artinya:

“Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk dipakai beribadah lebih dari sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan sholat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan sholat pada malam lailatul qadar.” (HR. Tarmidzi)

3 dari 4 halaman

2. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa ini merupakan bagian dari amalan yang dianjurkan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha dan menyempurnakan ibadah di bulan Dzulhijjah, yang merupakan salah satu bulan suci dalam kalender Islam.

Nama "Tarwiyah" sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "merenung" atau "mempertimbangkan". Hari Tarwiyah dianggap sebagai hari persiapan bagi jamaah haji sebelum menuju ke Arafah, tempat puncak pelaksanaan haji. Berikut ini bacaan niat puasa Tarwiyah, yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّهِ تَعَلٰى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnata lillaahi ta'aala.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah hari Tarwiyah karena Allah Ta'ala."

Berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, yakni:

a. Penggugur dosa setahun sebelumnya

Keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha adalah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya. Hal ini dijelaskan oleh ulama Malikiyah dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah,

“Untuk mendorong puasa di hari Tarwiyah, telah diriwayatkan bahwa pahala puasa di hari Tarwiyah dapat menyamai pahala puasa setahun penuh. Ulama Malikiyah menegaskan bahwa puasa di hari Arafah dapat menghapus dosa setahun sebelumnya.”

b. Mendapatkan pahala seperti pahala yang didapat Nabi Ayyub

Keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha yang berikutnya adalah mendapatkan pahala seperti pahala yang didapatkan oleh Nabi Ayyub. Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais,

“Barangsiapa yang berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayyub alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa alaihissalam.”

4 dari 4 halaman

3. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilakukan oleh umat Muslim pada tanggal 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Puasa ini dinamakan "Arafah" karena bertepatan dengan hari ketika para jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah, yang merupakan salah satu rukun haji yang paling utama. Puasa Arafah memiliki keutamaan yang besar dan sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Supaya puasa Arafah sah dan bisa mendapatkan keutamaannya, anda perlu mengamalkan bacaan niatnya. Berikut ini bacaan niat puasa Arafah, yakni:

نَوَيْتُ صَو ْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِل َّهِ تَعَالَ ى

Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: "Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala."

Menurut buku berjudul Cinta Shaum, Zakat, dan Haji, terdapat sebuah keutamaan yang sangat besar bagi mereka yang berpuasa Arafah, yaitu Allah akan menghapus dosa mereka selama satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Selain itu masih banyak keutamaan yang akan didapatkan umat Muslim jika melaksanakan puasa Arafah. Berikut ini beberapa keutamaan puasa Arafah sebelum Idul Adha, yakni:

a. Menghapus dosa mereka selama satu tahun lalu dan yang akan datang

Keutamaan ini sesuai dengan hadits berikut yang diriwayatkan dalam kitab Imam Muslim:

"Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, Rasulullah bersabda, 'Puasa ini dapat menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.'" (HR. Muslim)

b. Terbebas dari api Neraka

Keutamaan ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.,

“Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api Neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah.” (HR. Muslim)

c. Doa yang paling baik

Keutamaan ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw.,

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para nab sebelumku adalah ucapan ‘La ilaaha illallaah wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli sya-in qadiir’ (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah, kecuali Allah semata. Tidak ada sekutu bagiNya. MilikiNya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi)

d. Mempererat Hubungan dengan Allah

Puasa pada hari Arafah dapat memperkuat hubungan seseorang dengan Allah, karena ini merupakan bentuk ibadah yang dapat menunjukkan ketaatan dan kesungguhan hati. Dengan melakukan puasa, seseorang dapat memperdalam rasa taqwa dan memperkuat hubungan dengan Allah. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan membebaskannya dari neraka.'" (HR. Tirmidzi)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat