uefau17.com

Prosesi Puncak Ibadah Haji Armuzna Dimulai, Jemaah Lansia Diimbau Waspadai Heatstroke karena Cuaca Panas - Health

, Jakarta - Puncak haji mulai dilaksanakan hari ini, 27 Juni hingga 1 Juli 2023. Para jemaah haji akan menjalani rangkaian prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) di Tanah Suci.

Para jemaah haji pun telah diberangkatkan ke Arafah sejak kemarin, Senin, 26 Juni 2023, seperti disampaiakn Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin.

"Hari ini, 26 Juni 2023, secara bertahap dari pagi hingga sore nanti, jemaah diberangkatkan ke Arafah untuk menjalani puncak haji, yaitu wukuf, dilanjutkan bermalam di Muzdalifah dan Mina," ujar Fauzin, dikutip dari lalam kemenag.go.id.

Prosesi wukuf di Arafah, kata Fauzin, menjadi rukun haji. Arafah menjadi lambang Padang Mahsyar, ketika manusia meghadap Allah SWT dengan status yang sama, menunggu keputusan akankah berlanjut ke surga atau neraka.

"Arafah ada lambang maqam ma'rifah billah. Semua perbedaan sirna. Semua berstatus sama, sebagai hamba Allah," jelas Fauzin, Senin (26/6).

Waspada Cuaca Panas Saat Puncak Haji

Dalam pelaksanaan puncak haji ini, kondisi cuaca diperkirakan dapat mencapai 44 derajat Celsius pada siang hari. Oleh karena itu, para jemaah haji pun diminta untuk mewaspadai terjadinya heatstroke ketika Armuzna.

Ada dua titik Armuzna yang yang rawan terjadi kasus heatstroke yakni Arafah dan Mina. Kepala KKHI Madinah dr Titi Atmaja menyampaikan, heatstroke perlu diwaspadai jemaah haji terutama jemaah lansia ketika berada di Armuzna.

"Jemaah haji perlu mewaspadai heatstroke terutama saat wukuf di Arafah dan di Mina untuk lontar jumrah selama tiga hari," tutur pelaksana pos kesehatan (Poskes) utama di Mina itu. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gejala Heatstroke

Heatstroke adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya. Kondisi ini terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung sehingga menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh hingga lebih dari 40 derajat celsius.

Jika tidak segera ditangani, kondisi heatstroke dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal, seperti dilansir laman Sehatnegeriku.

Penting bagi jemaah haji untuk mengenali beberapa gejala heatstroke seperti berikut:

  1. Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 40 derajat celsius
  2. Kelelahan
  3. Kulit panas dan kering
  4. Denyut nadi dan frekuensi napas meningkat
  5. Gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma.
3 dari 4 halaman

Jemaah Diimbau Cegah Dehidrasi Saat Armuzna

Jemaah haji yang akan melakukan prosesi Armuzna diimbau agar memperhatikan anjuran dari penyelenggara ibadah haji. Jemaah haji yang berisiko tinggi (risti) dianjurkan untuk melaksanakan ibadah sesuai kondisi tubuh dan keseahtannya. Mereka pun diimbau menghindari paparan panas ekstrem.

“Jemaah haji Risti, diharapkan dapat memperhatikan anjuran penyelenggara ibadah haji terutama bagi jemaah haji risiko tinggi untuk melaksanakan ibadah disesuaikan kondisi tubuh atau kesehatannya. Sedapat mungkin jemaah haji bisa menghindari paparan langsung terik matahari,” ujar Kasie Kesehatan Daerah Kerja Bandara Imron Cahyono, ST, M.Kes.

Atma juga mengimbau jemaah haji untuk menghindari terjadinya dehidrasi saat prosesi Armuzna. Jemaah haji diimbau untuk minum air 200 ml tiap jam dengan perlahan dan jangan tunggu haus. Jemaah haji juga disarankan untuk minum satu saset oralit yang dilarutkan dengan air 200 ml per hari.

“Agar tidak jatuh ke kondisi heatstroke, jemaah haji penting untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Jangan tunggu haus dan minum air 200 ml tiap jam dengan perlahan. Satu saset oralit yang dilarutkan dengan air 200 ml tiap harinya juga bisa membantu hindari dehidrasi,” ucap dr. Atma.

Jemaah haji diimbau saat prosesi Armuzna dapat membawa handuk kecil yang nantinya bisa dibasahi dan dikompreskan ke badan untuk mengurangi panas tubuh untuk menghindari terjadinya heatstroke.

4 dari 4 halaman

Penanganan Heatstroke di Arafah dan Mina

KKHI Makkah telah menyiagakan tenaga kesehatan untuk penanganan kasus heatstroke di Mina dan Arafah. Di Mina, tenaga kesehatan disebar pada jalur menuju jamarat untuk mengatasi jemaah yang mengalami heatstroke saat prosesi lontar jamrah. Jemaah haji yang menunjukkan gejala heatstroke perlu ditangani segera agar tidak terjadi komplikasi.

"Hal terpenting dalam penanganan heatstroke adalah penemuan kasus yang cepat dan penanganan sesegara mungkin sebelum terjadi komplikasi lebih lanjut dari kondisi heatstroke,” ungkap Atma.

Penanganan heatstroke di Mina juga dilakukan di Poskes utama. Jemaah yang mengalami heatstroke ditempatkan di ruang berpendingin, melepas pakaian tebal, dan diberi cairan infus untuk rehidrasi. Proses pendinginan ini tidak bisa berlangsung cepat, karenanya perlu dibantu dengan kompres es batu atau handuk dingin di sela-sela tubuh.

Kasus heatstroke yang memerlukan perawatan lebih lanjut akan dirujuk ke rumah sakit Mina Al-Wadi.

Penanganan heatstroke di Poskes Arafah pun menggunakan metode serupa. Selain di poskes utama, penanganan sementara kasus heatstroke di Arafah juga dilakukan di pos satelit oleh Emergency Medical Team (EMT). Ambulans turut disiagakan guna mengevakuasi jemaah haji yang sakit dari Poskes satelit ke poskes utama.

“Penanganan cepat kasus heatstroke di Arafah dilakukan oleh tim medis kami yang bertugas di pos satelit Arafah dan bisa juga dievakuasi menggunakan ambulans untuk diberikan penanganan lebih lanjut di pos kesehatan utama di Arafah,” kata Imron Cahyono.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat