, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) berupaya mempercepat dokter umum supaya melanjutkan pendidikan spesialis. Upaya ini demi meningkatkan karier sekaligus kompetensi dokter untuk memberikan lebih baik kepada masyarakat.
Menurut Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Arianti Anaya, percepatan pendidikan dokter spesialis juga bertujuan meningkatkan pelayanan primer di daerah. Sehingga fasilitas kesehatan primer seperti Puskesmas juga terpenuhi kebutuhan dokter spesialis.
Baca Juga
Apalagi fokus Kemenkes di pelayanan primer adalah meningkatkan promotif dan preventif agar menjaga orang tetap sehat. Kebutuhan dokter di pelayanan primer dengan kompetensi mumpuni sangat dibutuhkan.
Advertisement
“Dokter layanan primer itu kita butuhkan karena kita memang akan concern (fokus) ke layanan primer. Jadi, tentunya bagaimana kita akan mendorong supaya dokter-dokter umum ini kemudian kariernya di daerah itu tetap terjaga,” kata Ade, sapaan akrabnya saat ditemui Health usai acara ‘Sosialisasi dan FGD RUU Kesehatan: Percepatan Produksi Dokter Spesialis’ di Hotel Gran Melia, Jakarta, ditulis Selasa (4/4/2023).
“Dokter itu selalu kepengen jadi spesialis, makanya Kementerian Kesehatan akan segera mempercepat untuk bisa meningkatkan karier. Dokter layanan primer ini kita tingkatkan supaya preventif kita makin kuat.”
Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
Berdasarkan pemetaan Kemenkes, Indonesia saat ini memiliki 51.949 dokter spesialis dengan target rasio 0,28 : 1.000. Maka, Indonesia masih kekurangan 30.000 dokter spesialis di 21 penyelenggara program studi (prodi) spesialis.
"Kalau kita petakan kita bisa melihat bahwa daerah yang hampir lengkap dokter spesialisnya itu hanya di wilayah Jawa, sedangkan wilayah yang lainnya kurang," papar Ade.
Secara provinsi bisa dilihat bahwa 40 persen RSUD belum lengkap 7 jenis dokter spesialis dasar, antara lain, dokter spesialis obgyn, dokter spesialis anak, dokter spesialis anestesi, dan bedah, radiologi, serta patologi klinik.
World Health Organization (WHO) mengumumkan penyebaran virus corona Covid-19 dapat melalui udara atau disebut airborne.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Manfaatkan RS Jadi Sarana Pendidikan Dokter Spesialis
![Vaksin Covid-19 Moderna untuk Warga Jakarta](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/dTWgEp22uqaN6Yoc3txfwcOijro=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3550556/original/084426700_1629870909-20210825-Vaksin-Moderna-untuk-Warga-Jakarta-HERMAN-1.jpg)
Kemenkes akan membuka peluang pemanfaatan Rumah Sakit (RS) menjadi sarana pendidikan dokter spesialis. Dalam hal ini, rumah sakit dapat mencetak produksi dokter spesialis.
Arianti Anaya mengungkapkan, pemanfaatan rumah sakit bertujuan untuk memperluas sarana pendidikan dokter spesialis. Nantinya akan ada standar tertentu dari rumah sakit. Artinya, rumah sakit harus terakreditasi.
Upaya pemanfaatan rumah sakit juga melihat pembelajaran dari luar negeri. Di negara-negara maju, banyak sarana atau tempat untuk mendidik dokter spesialis sehingga rasio produksi dokter spesialis pun bisa mencukupi kebutuhan populasi penduduk.
“Kalau kita belajar dari luar negeri, mereka punya tempat untuk mendidik itu lebih banyak gitu ya. Inilah yang sedang kita lakukan, bagaimana kita bisa memanfaatkan rumah sakit-rumah sakit yang ada, yang memang sudah mampu untuk bisa menjadi sarana pendidikan,” jelas Ade.
“Itu bisa juga mendidik dokter-dokter spesialis. Nah, tentunya standar yang dihasilkan dari rumah sakit yang akan menjadi sarana pendidikan ini tentu harus tetap sesuai dengan standar yang terakreditasi.”
Standar Kemampuan Dokter Spesialis Akan Sama
Adanya standar rumah sakit dalam mendidik dokter spesialis dapat menghasilkan dokter spesialis berstandar sama. Hal ini dimaksudkan standar kemampuan yang dihasilkan antar jenis dokter spesialis tertentu akan sama dengan dokter spesialis lain.
“Sehingga nanti dokter yang dihasilkan sama dengan dokter-dokter spesialis yang lain,” lanjut Ade.
Advertisement
Penugasan Khusus Nakes di Puskesmas
![Tenaga Kesehatan Lansia Terima Vaksin di Puskesmas](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/dQR_K3vJnfRMYU8SbiSEnxGOoKw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3374317/original/020369000_1613020904-20210210-pemberian-vaksin-bagi-nakes-lansia-di-puskesmas-ARBAS-6.jpg)
Dalam upaya memenuhi dokter dan tenaga kesehatan di Puskesmas di Indonesia, Kemenkes mempunyai program Penugasan Khusus.
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Arianti Anaya mengatakan, penugasan khusus tenaga kesehatan merupakan pendayagunaan tenaga kesehatan melalui penempatan 9 jenis tenaga kesehatan prioritas di Puskesmas.
Kesembilan nakes terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga farmasi, tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga kesehatan masyarakat/promosi kesehatan, dan ahli teknologi laboratorium medik.
''Penugasan khusus dilakukan melalui Nusantara Sehat dengan penempatan secara tim dan individual selama 2 tahun,'' ujar Ade di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Program Nusantara Sehat
Penugasan khusus dilaksanakan merujuk aturan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan dalam Mendukung Program Nusantara Sehat.
Nusantara Sehat secara tim merupakan pendayagunaan SDM Kesehatan dalam kurun waktu tertentu dengan jumlah lebih dari 5 jenis tenaga kesehatan yang ditempatkan secara tim/berkelompok.
Yang dimaksud dengan Nusantara Sehat Individu adalah pendayagunaan SDM Kesehatan dalam kurun waktu tertentu dengan jumlah dan jenis tertentu yang ditempatkan secara individual.
Mengisi Kekosongan Nakes di Wilayah Terpencil
![Krisis tenaga kesehatan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Koui1X2HRg760OmMZGB8zIS2YwA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3342859/original/004363600_1610009844-20210107-lonjakan-kasus-covid-19-berpotensi-krisis-tenaga-kesehatan-ARBAS-1.jpg)
Dikatakan Arianti Anaya, pemenuhan tenaga kesehatan di Puskesmas merupakan alternatif pemenuhan sementara dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang belum bisa dipenuhi melalui mekanisme rekrutmen Aparatur Sipil Negara (PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja/PPPK).
Pemenuhan tenaga kesehatan melalui penugasan khusus diutamakan untuk mengisi Puskesmas yang memiliki kekosongan tenaga kesehatan di wilayah terpencil dan sangat terpencil.
Berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) pasca seleksi PPPK tahun 2022, masih terdapat sebanyak 404 Puskesmas belum memiliki tenaga dokter, 287 Puskesmas di antaranya, berada di Puskesmas wilayah terpencil dan sangat terpencil.
Kemudian 3.074 Puskesmas tidak memiliki tenaga dokter gigi, 1.644 Puskesmas di antaranya, berada di Puskesmas wilayah terpencil dan sangat terpencil, serta 6.104 Puskesmas belum lengkap 9 jenis tenaga kesehatan.
Dorong Nakes Ikut Seleksi PPPK
Pasca seleksi PPPK tahun 2022 per tanggal 6 Februari 2023 tercatat sebanyak 40 orang peserta penugasan khusus Nusantara Sehat telah lulus seleksi PPPK tahun 2022.
Sampai dengan tahun 2022, terdapat sebanyak 13.683 tenaga kesehatan pasca Penugasan Khusus Nusantara Sehat.
''Kementerian Kesehatan memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas pengabdian mereka dan mendorong tenaga kesehatan pasca penugasan khusus nusantara sehat untuk dapat berpartisipasi dalam memberikan pelayanan Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan milik pemerintah dengan mengikuti seleksi ASN terutama PPPK atau pekerjaan lainnya yang tersedia di sektor swasta,'' lanjut Ade.
Dalam pelaksanaannya dari tahun 2015 sampai tahun 2022 telah ditempatkan sebanyak 20.933 orang penugasan khusus, terdiri dari 6.027 orang penugasan secara tim yang tersebar di 29 provinsi dan 14.906 orang penugasan secara individu yang tersebar di 31 provinsi.
Saat ini, terdapat 7.250 orang penugasan khusus Nusantara Sehat yang masih aktif yang tersebar di 31 Provinsi, 288 kabupaten, dan 2.540 Puskesmas.
![Infografis Sejumlah Alasan Umum Orang Suka Pamer](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/5mv2bHcVppH-yLrwNp9hnxW7XBE=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3982323/original/032726200_1648824494-Infogarfis_Jurnal__4_.jpg)
Terkini Lainnya
Kemenkes Beberkan Kroologi Bayi MKA yang Meninggal Usai Diimunisasi
Angka DBD Nasional Tinggi Kecuali Batam, Apa Rahasianya?
Kasus Korupsi Pengadaan APD Kemenkes, KPK Cegah 3 Orang ke Luar Negeri
Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
Manfaatkan RS Jadi Sarana Pendidikan Dokter Spesialis
Standar Kemampuan Dokter Spesialis Akan Sama
Penugasan Khusus Nakes di Puskesmas
Program Nusantara Sehat
Mengisi Kekosongan Nakes di Wilayah Terpencil
Dorong Nakes Ikut Seleksi PPPK
Kemenkes
Kemenkes RI
dokter umum
Pendidikan Dokter Spesialis
Dokter Spesialis
Rekomendasi
Angka DBD Nasional Tinggi Kecuali Batam, Apa Rahasianya?
Kasus Korupsi Pengadaan APD Kemenkes, KPK Cegah 3 Orang ke Luar Negeri
Moeldoko soal Legalitas Kratom di Indonesia: Tunggu Riset Lanjutan
Ramai Beredar Pesan Menkes Budi Ancam Nakes yang Bahas Stetoskop, Kemenkes: Hoaks
Kemenkes Sebut 65 Persen Anak Tidak Sarapan Saat Berangkat Sekolah, Apa Sebabnya?
Kemenkes: Negosiasi Pandemic Treaty atau Perjanjian Pandemi Diperpanjang hingga Sidang WHA 2025
Kemenkes: Program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Salah Satu Pilar Transformasi Layanan Kesehatan
Pemprov DKI Bakal Permudah Perizinan Revitalisasi 3 RS agar Terintegrasi dengan Transportasi Umum
Kemenkes Bakal Cabut Izin Praktek Nakes yang Pakai Calo untuk Dapatkan SKP
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
Buka Mukerwil PPP Jambi, Mardiono Kobarkan Semangat Kader Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Kronologi Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Usai Mendapatkan Imunisasi
6 Zodiak Paling Kompetitif, Aries Selalu Mau Jadi yang Pertama
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
Relawan Dokter Ungkap Pengalaman Bertugas di Jalur Gaza, Tangani Luka Tembak dan Ledakan Jadi Pekerjaan Sehari-hari
Jangan Buru-Buru Marah, Ini 3 Langkah Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Berbohong
Makanan Pencetus Migrain, Camilan Kesukaan Banyak Orang Masuk Daftar
Antusiasme Fans Meluap! Yoshi TREASURE Ajak Teume Jakarta Nyanyi Bareng Lagu STUPID
Stunting Beda dengan Disabilitas tapi ada Irisan atau Keterkaitan
Belanja Terus Menerus tapi Tetap Nggak Puas? Kenali 7 Gejala Kecanduan Belanja
Menko PMK Optimistis Angka Stunting 2024 Turun hingga di Bawah 20 Persen
Euro 2024
Euro 2024: Komentar Jude Bellingham Usai Cetak Gol Salto Lawan Slovakia, Inggris Makin Pede di Perempat Final?
Hasil Euro 2024: Menang 4-1, Spanyol Bungkam Perlawanan Gigih Georgia untuk Tiket Perempat Final
Hasil Euro 2024: Diwarnai Gol Salto Jude Bellingham, Inggris Sukses Tekuk Slovakia dengan Dramatis
Saksikan Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Georgia, Segera Dimulai
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Ada Pesta Rakyat Hari Bhayangkara, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas
Gus Baha Kisahkan Raja Angkuh yang Ternyata Gak Ada Apa-apanya
Euro 2024: Komentar Jude Bellingham Usai Cetak Gol Salto Lawan Slovakia, Inggris Makin Pede di Perempat Final?
Cuaca Ekstrem Picu Banjir dan Longsor di 7 Kecamatan di Minahasa Tenggara
Layanan Sewa Mobil di Hotel untuk Mudahkan Tamu Bisnis dan Jalan-Jalan, Berapa Tarifnya?
Ada Perayaan HUT ke-78 Bhayangkara di Monas, 16 Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Stasiun Jatinegara
Kisah Iblis Curhat kepada Nabi Musa Ingin Taubat, Diceritakan Gus Baha
Tak Roboh Saat Perang Saudara, Patung Lilin Abraham Lincoln di AS Meleleh Akibat Panas Ekstrem
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Hasil Euro 2024: Menang 4-1, Spanyol Bungkam Perlawanan Gigih Georgia untuk Tiket Perempat Final
2.959 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Pesta Rakyat di Hari Bhayangkara ke-78
Prediksi Peramal India Kiamat 29 Juni Tak Terbukti, Ini 10 Tanda Hari Akhir dan Urutannya dalam Hadis
Konde Berbalon Seorang Pengantin Perempuan Bikin Heran Warganet, Buat Apa?
Bagaimana Bisa Jantung Terserang Rematik? 4 Faktor Ini Diduga Menjadi Penyebabnya
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 1 Juli 2024