, California - Baru-baru ini, ilmuwan NASA menemukan bukti kandungan air yang bergerak di permukaan Bulan. Penemuan menakjubkan ini merupakan temuan misi proyek NASA dengan teknologi Lyman Alpha Mapping Project (LAMP).
Namun, menurut badan antariksa pemerintah Amerika Serikat itu, meski ada air di permukaan Bulan, tetapi bentuknya hanya ada dua: membeku sebagai hamparan es yang berada di sisi gelap dekat kutub dan sebagai molekul air yang tersebar di permukaan Bulan (terikat dengan butiran di regolith atau lapisan endapan superfisial longgar yang menutupi batuan padat, termasuk debu, tanah, batu pecah, dan bahan terkait lainnya dan hadir di Bumi, Bulan, Mars, beberapa asteroid, dan planet terestrial lain).
Baca Juga
Ketika permukaan Bulan memanas, molekul-molekul air melepaskan dan menemukan tempat lain yang lebih dingin, sampai suhu di tempat semula kembali dingin. NASA menemukan fakta ini menggunakan data dari pengorbit Lunar Reconnaissance (LRO) yang telah mengelilingi satelit alami Bumi tersebut sejak 2009.
Advertisement
Di atas LRO adalah spektograf ultraviolet (UV), yang merupakan sebuah instrumen untuk mengukur sinar UV (dari matahari) yang terpantul dari permukaan Bulan. Demikian seperti dikutip dari Live Science, Kamis (14/3/2019).
Dengan memecah cahaya UV yang dipantulkan ke dalam panjang gelombang yang berbeda, alat tersebut menciptakan spektrum cahaya yang berbeda, berdasarkan pada jenis bahan yang terkena sinar terlebih dahulu. Ketika air hadir, LRO mendeteksi spektrum cahaya yang berbeda.
Pada siang hari, permukaan Bulan memanas, dengan suhu puncak sekitar tengah hari di Bulan. Akibatnya, molekul air melepaskan diri dari regolith (tanah Bulan), menjadi gas dan bermigrasi ke daerah yang lebih dingin, di mana mereka lebih stabil -- di daerah dingin di permukaan Bulan atau naik ke atmosfer tipis.
Kemudian di hari itu, ketika suhu turun lagi, molekul-molekul air kembali ke tempat semula dan menyatu lagi ke permukaan regolith. Tim peneliti NASA menemukan bahwa sebagian besar aktivitas seperti ini berlangsung di daerah berbukit yang disebut dataran tinggi Bulan.
Terlebih lagi, data dari LRO menyodorkan sebuah teori tentang bagaimana molekul air muncul di Bulan. Satu gagasan menyatakan, ion hidrogen dari badai matahari menghujani Bulan, lalu masuk dan berinteraksi dengan oksigen dari oksida besi di regolith, kemudian membentuk molekul air atau H2O.
Tetapi ketika Bulan terlindung dari badai matahari, ketika Bulan berotasi sedemikian rupa sehingga Bumi secara langsung memblokir pergerakan angin-- jumlah air itu berkurang.
NASA menemukan bahwa ketika Bulan terlindungi, jumlah molekul air tidak berubah. Ini menunjukkan, air di Bulan menumpuk dari waktu ke waktu dan tidak secara langsung datang dari badai matahari.
Namun, tim riset tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa apa yang mereka deteksi dengan spektograf memang air dan bukan panjang gelombang yang sama dari molekul yang disebut hidrogen oksida. Temuan ini telah dilaporkan dalam studi baru yang diterbitkan pada 8 Maret di jurnal Geophysical Research Letters.
"Hasil ini membantu kami dalam memahami siklus air di Bulan dan pada akhirnya akan membantu kita belajar tentang aksesibilitas air yang dapat digunakan oleh manusia dalam misi masa depan ke Bulan," ujar penulis utama Amanda Hendrix, seorang ilmuwan senior di Planetary Science Institute.
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pertama Kalinya, NASA Temukan Kandungan Air di Bulan
Di satu sisi, peneliti menyimpulkan bahwa kandungan air terbentuk dari molekul yang ada di regolith atau tanah Bulan. "Molekul ini menempel bersama dengan permukaan Bulan, bahkan saat suhu naik di kala siang hari waktu Bulan," jelas Dr Kurt Retherford, pimpinan LAMP.
Pada poin ini, molekul terlepas dan permukaan dan mencair, sehingga membentuk genangan-genangan di lubang permukaan.
Adapun penelitian ini diharapkan dapat membantu NASA memahami karakteristik kandungan air di Bulan, jika memang nanti bisa mendukung manusia untuk melakukan misi di sana.
"Kandungan air di Bulan mungkin saja bisa berpotensi digunakan manusia sebagai bahan bakar untuk manajemen thermal atau sekadar untuk perlindungan radiasi," tandasnya.
Terkini Lainnya
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Pertama Kalinya, NASA Temukan Kandungan Air di Bulan
Bulan
Air
Sains
Rekomendasi
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Ahli Sebut Produksi Buah Alpukat Menyusut, Ternyata Ini Penyebabnya
Peneliti Ungkap Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Waspada, Ahli Ungkap Kemungkinan Seseorang Menderita Alzheimer Tanpa Gejala
Ilmuwan China Temukan Cara Bikin Baterai Lebih Efisien Pakai Air, Ini Penjelasannya
Studi: Gajah Afrika Panggil Kawanannya Pakai Nama Seperti Manusia
AS Rilis Pil Pertama untuk Depresi Pascapersalinan, Ini Klaim Keberhasilannya
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Letnan Jenderal Jennie Carignan Jadi Wanita Pertama Pimpin Militer Kanada, Ibu 4 Anak
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Pesawat Maskapai AS Delta Airlines Mendarat Darurat, Akibat Penumpang Dapat Makanan Basi
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Klarifikasi Kemlu RI: Anggota PPLN Den Haag dalam Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Bukan Seorang Diplomat
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
Beredar Kabar Pesawat Israel Ditolak Isi Bahan Bakar di Turki, Begini Kronologinya
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Kadis Pendidikan Malut Jadi Tersangka Penyuap Abdul Gani Kasuba
Cipta Perdana Lancar Listing Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Harga Emas Dunia Hari Ini Makin Mahal, Tembus Level Segini
Tampilan Kostum Nasional Wakil Indonesia Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024 yang Terinspirasi Srikandi
Review Bose Ultra Open Earbuds, TWS Open-ear Premium dengan Suara Renyah!
Dibuka Hari Ini 5 Juli 2024, Cek Panduan Daftar Beasiswa S1 Al Azhar Mesir dari PBNU di Sini
Puan Maharani Soroti Kelalaian Menkominfo Budi Arie: Menteri yang Tak Maksimal, Bisa Dievaluasi Presiden
KY Sudah Periksa Saksi soal Dugaan Pelanggaran Etik Hakim MA Terkait Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Jangan Diambil Hati, 3 Zodiak Ini Mungkin Lupa Ulang Tahunmu Tanpa Disengaja
Pemkab Gresik Keluarkan Surat Edaran Larangan Judi Online, ASN Diharap Jadi Contoh
Beraksi Puluhan Kali, Sindikat Pencuri AC di Bandar Lampung Akhirnya Mati Kutu
Proses Pengobatan Panjang, Anak dengan Kanker Rentan Alami Masalah Psikososial