, Jakarta - Negara-negara Uni Eropa mulai ragu-ragu mengenai kenaikan tarif impor pada kendaraan listrik (EV) buatan Tiongkok.
Dikutip dari Investing.com, Kamis (4/7/2024) sumber pemerintah Jerman mengungkapkan negara itu berencana menghentikan tarif tersebut.
Sebuah jajak pendapat informal yang dilakukan outlet media Reuters terhadap Uni Eropa menunjukkan, sebagian besar negara masih mempertimbangkan pro dan kontra dari meningkatnya perselisihan perdagangan Eropa-China.
Advertisement
Sementara Prancis, Italia dan Spanyol, dengan 40% populasi Eropa telah mengindikasikan mereka akan mendukung kenaikan tarif impor.
"Eropa harus membela diri jika perusahaan kami dirugikan dan tidak bersaing secara setara," kata Kementerian Perekonomian Spanyol.
Namun, Republik Ceko, Yunani, Irlandia dan Polandia masih memperdebatkan masalah ini, menurut sumber resmi dan pemerintah.
Isu perbedaan tersebut akan diajukan kepada para anggota melalui pemungutan suara dalam beberapa pekan mendatang, yang merupakan uji dukungan resmi pertama.
Uni Eropa akan mengkonfirmasi tarif sementara hingga 37,6% pada EV Tiongkok seperti BYD, Geely dan SAIC, serta pada model Tesla buatan Tiongkok, BMW dan merek barat lainnya.
Blok tersebut juga akan melakukan pemungutan suara pada bulan Oktober mendatang jika Komisi Eropa mengusulkan tarif multi-tahun pada akhir penyelidikannya. Jerman sebelumnya telah menekankan perlunya solusi negosiasi dengan Beijing.
Produsen mobil di negara tersebut menilai, kenaikan tarif merupakan pendekatan yang salah karena dampak negatifnya lebih besar daripada manfaatnya.
Dalam upaya terakhir untuk mempengaruhi negosiasi, asosiasi otomotif di Jerman mendesak Brussels untuk menurunkan tarif.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pengusaha Minta Dilibatkan Soal Bea Masuk Barang China 200%
Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia memberikan tanggapannya terhadap rencana pemberlakuan bea masuk 200% pada barang-barang impor dari China. Rencana bea masuk tersebut pertama kali diungkapkan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Tanggapan itu disampaikan dalam pernyataan bersama Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, Wakil Ketua Umum Bidang Asosiasi dan Himpunan Wisnu W. Pettalolo dan Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan, Juan Permata Adoe.
Terkait bea masuk 200% pada barang China, Kadin mengatakan bahwa pihaknya menghimbau agar Kementerian Perdagangan juga kementerian dan lembaga terkait dapat melibatkan pelaku usaha, asosiasi, dan himpunan melalui forum dialog dalam proses penyusunan dan finalisasi kebijakan tersebut.
Hal itu guna penyempurnaan kebijakan dan agar semua dampak yang mungkin timbul dapat dihindari.
"Terkait adanya pernyataan tentang produk impor yang membanjiri pasar, Kadin Indonesia berharap Pemerintah dapat menelaah lebih lanjut baik terkait jenis produk maupun jalur masuknya. Kadin Indonesia berharap jalur masuk illegal (illegal import) yang marak menjadi jalur masuk ke pasar dalam negeri dapat ditindak dengan tegas," tulis Kadin dalam pernyataan bersama.
Rekomendasi Bentuk Satgas
Pengusaha lebih lanjut merekomendasikan pemerintah untuk membentuk satgas pemberantasan impor ilegal dan penertiban barang imporilegal yang saat ini sudah berada di tengah masyarakat dengan melibatkan Kadin Indonesia beserta Asosiasi dan Himpunan.
"Menghimbau agar Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, tetap mendukung semangat Fasilitasi Perdagangan dan Iklim Kemudahan Berusaha, sehingga pertumbuhan kinerja ekspor nasional maupun iklim investasi tetap bertumbuh dan terjaga. Kami mendorong agar kebijakan pembatasan impor tidak menyulitkan dunia usaha dan industri dalam mendapatkan bahan baku dan penolong sekaligus di saat bersamaan memastikan iklim investasi yang kondusif dan meningkatkan penguatan industri bagi daya saing lebih baik," jelas Kadin Indonesia.
Seperti diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya mengungkapkan bahwa ia berencana untuk mengenakan bea masuk hingga 200% pada barang-barang asal China. Langkah ini merupakan salah satu jalan untuk melindungi industri lokal.
Advertisement
Kadin Indonesia Harapkan Ada Pendampingan dari KPPU
Selanjutnya, Kadin Indonesia juga meminta adanya peninjauan mendalam terhadap HS Code yang terdampak pada rencana kenaikan bea masuk ini.
"Perlu dipertimbangkan agar produk yang belum dapat diproduksi dalam negeri juga produk dengan spesifikasi yang berbeda dapat dikeluarkan dari HS Code terdampak, sehingga penerapan bea masuk ini tepat sasaran dan dampak negatif kebijakan terhadap produktivitas industri dapat dihindari yang juga mendukung peningkatan kinerja ekspor," sambungnya.
Selain itu, Kadin Indonesia juga menghimbau agar adanya pendampingan dari KPPU untuk melakukan penelaahan kebijakan sebelum kebijakan tersebut difinalisasi dan disosialisasikan, sehingga adanya monopoli ataupun penguasaan oleh golongan tertentu (kartel) dapat dihindari.
"Kadin Indonesia juga senantiasa mendukung pemberdayaan UMKM nasional untuk meningkatkan kapasitas bisnis melalui pelatihan, pendampingan, pembukaan akses pasar sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing global yang berorientasi ekspor. Oleh karena itu, kami berharap agar rencana kebijakan yang diambil juga turut mempertimbangkan pertumbuhan dunia usaha, khususnya UMKM," tutupnya.
AS Dongkrak Tarif Impor Kendaraan Listrik China, Pakar Otomotif: Proteksionisme Jangka Pendek
Sebelumnya, rencana Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menaikkan empat kali lipat pada kendaraan listrik (EV) buatan China, diprediksi tidak akan menjadi ancaman di pasar penjualan mobil di AS.
Melansir CNBC International, Kamis (16/5/2024) pakar otomotif dan perdagangan menilai, kenaikan tarif impor merupakan tindakan proteksionisme jangka pendek yang mungkin menunda namun tidak akan menghentikan produsen mobil China untuk datang ke AS dengan kendaraan listrik.
"Mereka (EV China) tetap akan berada di sini. Ini tidak bisa dihindari. Ini hanya masalah waktu saja," kata Dan Hearsch, salah satu pemimpin praktik otomotif dan industri Amerika di perusahaan konsultan AlixPartners.
"Para pembuat mobil dan pemasok di negara-negara Barat harus benar-benar meningkatkan kemampuan mereka dan bersiap untuk mengambil tindakan atau bersaing langsung dengan mereka (EV China). Itu salah satunya," ujar dia.
Tarif kendaraan listrik, termasuk kenaikan lainnya terkait bahan baterai, adalah di antara tarif baru terhadap impor produk dari China senilai USD 18 miliar atau setara Rp. 286,2 triliun.
Seperti diketahui, kualitas kendaraan listrik buatan China telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, karena Beijing mensubsidi operasi mereka untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Advertisement
Persaingan yang Ketat
Meningkatnya jumlah produsen mobil China telah menyebabkan penurunan tajam pangsa pasar produsen mobil global seperti General Motors di negara tersebut.
GM, Ford Motor dan Chrysler, yang kini dimiliki oleh Stellantis, telah menyaksikan pangsa pasar mereka di China merosot dari 75% pada tahun 1984 menjadi sekitar 40% pada tahun 2023, menurut data industri.
GM dan perusahaan mobil AS lain kini sulit untuk bersaing dengan kendaraan murah dan mainstream di China, termasuk kendaraan listrik.
Misalnya, mobil listrik kecil dari BYD yang didukung Warren Buffett bernama Seagull dijual dengan harga sekitar USD 10.000 dan dilaporkan memberikan keuntungan bagi produsen mobil China yang semakin berpengaruh tersebut.
Meskipun Seagull belum dijual di AS, BYD sedang mengembangkan kendaraannya secara global, dan beberapa orang percaya bahwa hanya masalah waktu sebelum lebih banyak kendaraan buatan China tiba di AS.
Beban Jangka Pendek
"Pada akhirnya, kami berpendapat proteksionisme dari negara-negara Barat akan tetap menjadi beban jangka pendek bagi produsen kendaraan listrik/suku cadang Tiongkok yang ingin melakukan ekspansi global secara cepat, namun menurut kami hal ini tidak akan menghentikan dorongan kendaraan listrik Tiongkok dalam jangka panjang," kata analis Morgan Stanley, Tim Hsiao dalam catatan investor minggu ini.
Meskipun beberapa produsen mobil saat ini mengimpor kendaraan bertenaga gas dari China ke Amerika, jumlahnya masih kecil.
Analis Wall Street, mengutip Asosiasi Produsen Mobil China, melaporkan kurang dari 75.000 kendaraan yang diimpor ke AS pada tahun lalu.
Kendaraan yang dibuat di China dan saat ini dijual di AS termasuk Buick Envision bertenaga gas dari GM, Lincoln Nautilus dari Ford, dan dua kendaraan listrik dari Volvo milik Geely dan startup EV spin-off Polestar.
Terkini Lainnya
Pengusaha Minta Dilibatkan Soal Bea Masuk Barang China 200%
Rekomendasi Bentuk Satgas
Kadin Indonesia Harapkan Ada Pendampingan dari KPPU
AS Dongkrak Tarif Impor Kendaraan Listrik China, Pakar Otomotif: Proteksionisme Jangka Pendek
Persaingan yang Ketat
Beban Jangka Pendek
China
EV China
Tarif Impor EV China
Tarif Impor China
Eropa
Euro 2024
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Swiss Percaya Diri Jinakkan Tim Tiga Singa Inggris
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Copa America 2024
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Lewat Relawan Rindu, Milenial Indramayu Punya Wadah Sampaikan Aspirasi Jelang Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Pelindo Sudah Lunasi Utang Rp 11 Triliun Sejak Oktober 2021 sampai Sekarang
Iuran Tapera Dijanjikan Imbal Hasil 4% Setahun, Simak Hitungannya
Impor Keramik Asal China Meresahkan, Industri Lokal Minta Minta Pemerintah Gerak Cepat
Gaji Ketua KPU Ternyata Lebih Besar dari Presiden, Simak Faktanya
Indonesia Dijagokan jadi Raja Industri Kendaraan Listrik Asia Tenggara
Rupiah Perkasa Hari Ini, Ekonomi AS jadi Penolong
Sri Mulyani Ingin LPEI Dapat Tambahan PMN Rp 10 Triliun, Begini Reaksi DPR
Resmikan Ekosistem Mobil Listrik Karawang, Indonesia Siap Jadi Pemain Kunci
Dirjen Hubdar Buka Suara soal Terminal Tipe A yang Sepi Penumpang
Potensi Transaksi BSI International Expo 2024 Capai Rp 110,2 Miliar, Buyer Mesir Ambil Peluang
Ketua KPU
Profil Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari yang Tersandung Kasus Asusila
Gaji Ketua KPU Ternyata Lebih Besar dari Presiden, Simak Faktanya
Ketua DPR Sayangkan Sikap Amoral Hasyim Asy'ari, Proses Seleksi Komisioner KPU Perlu Evaluasi
Harta Kekayaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Dipecat Usai Kasus Tindak Asusila Terbongkar
DKPP Pecat Hasyim Asy'ari, KPU Diminta Berbenah untuk Pilkada 2024
Berita Terkini
5 Cara Cek Nomor BPJS Kesehatan Online dan Offline, Cukup dengan KTP
Sejumlah Negara Eropa Mulai Ragu Terkait Kenaikan Tarif Impor EV China, Mengapa?
Kasus Tewasnya Wanita Dalam Kos, Polisi: Laki-Laki yang Terakhir Masuk Kamar Kini di Malaysia
Jadi Plt Ketua KPU Gantikan Hasyim Asy'ari, Afifuddin: Innalilahi Wainnailaihi Rojiun
Mystic Story Bakal Debutkan Boygrup Baru 7 Orang
Partai Golkar Ungkap 73 Persen Warga Jawa Barat Ingin Ridwan Kamil Kembali Jadi Gubernur
PPP Tak Lolos Ambang Batas Parlemen, Kader Partai Gugat ke MK
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Shrek adalah Film Animasi dan Komedi, Jadi Tontonan Seru untuk Anak-Anak
Apa Itu Stress Response Cycle, Respons Alami Tubuh dalam Menghadapi Stres
Heboh Thariq Halilintar Bergelar Pangeran Brunei, Warganet Sarkas: Jadi Selama Ini Saingannya Pangeran Mateen?
Wushu Indonesia Cari Atlet untuk Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2024 Lewat Kejurnas
Pesawat Maskapai AS Delta Airlines Mendarat Darurat, Akibat Penumpang Dapat Makanan Basi