uefau17.com

Susul AS, Uni Eropa Naikkan Tarif Impor Mobil Listrik China - Bisnis

, Jakarta - Uni Eropa mengatakan akan mengenakan tarif impor yang lebih tinggi terhadap kendaraan listrik (EV) dari China.

Blok tersebut menilai, EV China mendapat manfaat besar dari subsidi yang tidak adil dan menimbulkan kerugian ekonomi bagi produsen kendaraan listrik di Eropa.

Bea masuk tersebut saat ini bersifat sementara, namun akan diberlakukan mulai 4 Juli mendatang jika pembicaraan dengan otoritas China tidak membuahkan hasil untuk mencapai resolusi, kata komisi Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.

"Masuknya impor China yang disubsidi dengan harga yang sangat rendah menghadirkan ancaman kerugian yang jelas dapat diperkirakan dan akan segera terjadi pada industri UE," kata komisi tersebut, dikutip dari CNBC International, Kamis (13/6/2024).

Uni Eropa mengenakan tarif sebesar 38,1% pada produsen kendaraan baterai-listrik yang tidak bekerja sama dalam penyelidikannya, dan tarif yang lebih rendah sebesar 21% pada produsen mobil di negara Asia yang mematuhi namun belum diambil sampelnya.

Tarif baru ini merupakan hasil penyelidikan Uni Eropa yang dimulai pada Oktober 2024.

Komisaris perdagangan UE, Valdis Dombrovskis mengatakan bahwa penyelidikan didasarkan pada fakta dan bukti. Dia juga menyebut, keterlibatan dengan otoritas dan pemangku kepentingan China mengenai solusi potensial sedang berlangsung.

Komisi Uni Eropa juga mengungkapkan serangkaian tarif individual, yang menurut Dombrovskis terkait dengan kerja sama mereka dalam penyelidikan dan jumlah informasi yang mereka berikan. 

Sederet tarif impor pada EV China di Eropa

Produsen BEV utama China, BYD, dikenakan tarif sebesar 17,4%, dan Geely dikenakan bea masuk sebesar 20%. Eropa juga telah mengenakan tarif sebesar 38,1% pada perusahaan otomotif SAIC.

Ketiga produsen tersebut dijadikan sampel dalam penyelidikan Uni Eropa yang sedang berlangsung.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respon dari China

Sementara itu, juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan keputusan Uni Eropa tidak memiliki dasar faktual dan hukum serta merupakan tindakan proteksionis.

"Temuan yang diungkapkan dalam keputusan UE tidak memiliki dasar faktual dan hukum," kata kementerian tersebut.

"UE telah mengabaikan bahwa keunggulan China dalam sektor kendaraan listrik didasarkan pada persaingan terbuka dan mengabaikan aturan yang ditetapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia," tambahnya.

“Ini adalah tindakan proteksionis yang terang-terangan, menciptakan dan meningkatkan gesekan perdagangan, dan menghancurkan persaingan yang sehat atas nama mempertahankan persaingan yang sehat," ucapnya.

"Langkah UE ini tidak hanya merugikan hak dan kepentingan sah industri kendaraan listrik Tiongkok, namun juga akan mengganggu dan mendistorsi rantai pasokan industri otomotif global, termasuk UE," lanjutnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat