, Jakarta - Ketua Umum Dewan Pembina DPP Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) HM Arum Sabil mengeluhkan kondisi industri gula yang saat ini menunjukkan penurunan kinerja. Salah satu bukti yakni jumlah produksi gula yang menurut dia mengalami penurunan.
Dia menuturkan, berdasarkan catatan sejarah, industri gula telah menjadi industri tertua dan unggulan sejak jaman kolonialisme. Pada era sebelum Perang Dunia II tahun 1930-1940, pulau Jawa menjadi salah satu penghasil gula terbesar di dunia, sekaligus sebagai pengekspor gula terbesar kedua setelah Kuba.
Advertisement
Baca Juga
Pada waktu itu, pabrik gula di Indonesia bisa menghasilkan hingga 3 juta ton per tahun dengan luas areal lahan tebu sebesar 200.000 hektare.
"Kita kejayaan luas area tebu 200 ribu hektare produksi 2,9 juta ton hampir 3 juta ton. Tahun 1930. Waktu itu dikenal pengekspor terbesar kedua setelah Kuba," ungkapnya, dalam diskusi di Jakarta, Jumat (28/6/2019).
Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang saat ini sedang berjalan. Saat ini luas lahan tebu sekitar 400.000 hektare. Namun produksi gulanya malah turun. Diketahui pada tahun 2018 capaian produksi gula nasional mencapai 2,1 juta ton.
"Di zaman modern luas areal kita berkurang. Tiga tahun kalau 470.000 ha bisa 500.000 ha. tiga tahun belakangan ini jadi luas 400.000 ha, berkurang hampir 70.000 ha," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bekonang, sebuah desa di timur Surakarta, dikenal sebagai desa penghasil alkohol. Alkohol dibuat menggunakan bahan dasar limbah tetes tebu atau badeg
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sinergi Kebijakan
![Geliat Petani Tebu di Tengah Ekspansi Gula Impor](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/5vXIugqINODC9rw5umysBBZHKtg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2384852/original/076082700_1539687725-Geliat-petani-tebu-di-tengah-ekspansi-gula-impor7.jpg)
Dia membeberkan sejumlah faktor yang menyebabkan turunnya industri gula di Tanah Air. Salah satunya disebabkan belum sinergisnya kebijakan pemerintah dengan arah pemberdayaan pertanian tebu.
"Karena tampaknya tidak ada sinergi kebijakan pemerintah dengan arah bagaimana pemberdayaan pertanian. Dan pertanian tebu belakang ini tidak memiliki nilai ekonomi bagi petani sehingga semangat menanam tebu menjadi runtuh. Itu yang buat luas lahan menurun," tandasnya.
Selain itu masalah efisiensi pabrik tebu juga menjadi faktor turunnya industri gula Tanah Air. "Kenapa pada tahun 1930 itu luas 200 ribu ha tapi bisa menghasilkan 3 juta ton? Karena waktu itu punya efisiensi yang sangat tinggi. Rendemennya 12-14 persen," kata dia.
Advertisement
Riset Tak Berkembang
![Geliat Petani Tebu di Tengah Ekspansi Gula Impor](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/bm_U0g-jkBReTn7pctsEianYwwk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2384851/original/056266000_1539687724-Geliat-petani-tebu-di-tengah-ekspansi-gula-impor6.jpg)
Faktor berikut yang dia sebut menjadi penyebab, yakni tidak berkembang lembaga riset dan penelitian. Padahal lembaga riset menjadi ujung tombak yang menghasilkan varietas-varietas tebu unggul.
"Saat ini walaupun areal hampir 2 kali lipat, yang terjadi saat ini krisis variasi unggul. Lembaga riset seperti Pusat Penelitian Gula Indonesia di Pasuruan, varietas tebu sampai hampir di atas 5.000 tidak dikelola karena para peneliti dibiarkan terlantar, karena sibuk dengan urusan ekonominya dan lembaga riset ini dibiarkan merana," jelasnya.
"Padahal kita tahu negara-negara produsen gula terbesar di dunia, bisa memiliki daya saing dan maju karena penelitian dan lembaga riset dijadikan garda terdepan," imbuhnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Terkini Lainnya
Sejahterakan Petani Tebu, Pemerintah Kaji Kenaikan Harga Gula
Petani Tebu: Jokowi Akan Umumkan Kenaikan Harga Gula Maret Ini
Petani Tebu Minta Harga Gula Naik, Ini Jawaban Jokowi
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sinergi Kebijakan
Riset Tak Berkembang
Merdeka.com
Tebu
gula
Rekomendasi
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
Indonesia Diprediksi Masih Impor Gula Tahun Ini
Berdampak Terhadap Kehidupan Seks, Konsumsi Gula Berlebih Timbulkan 7 Efek Buruk
Rupiah Anjlok, Pedagang Khawatir Kenaikan Harga Tepung Terigu hingga Gula
Produsen Gula BUMN Diminta Serap Gula Petani Lokal di Kisaran Harga Ini
Buat Para Orang Tua, Kenali Efek Samping Gula Berlebih Pada Anak, Jangan Sampai Menyesal
Capai Target Swasembada Gula, PTPN Group Bidik Produktivitas Tebu 8 Ton per Ha
Harga Acuan Gula Diperpanjang, Masih Dipatok Segini
Kejar Swasembada Gula, Lahan Karet Tak Produktif Disulap jadi Tanaman Tebu
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Miris, Indonesia Buang-Buang 48 Juta Ton Makanan per Tahun Setara Kebutuhan Pangan 125 Juta Orang
Faisal Basri Khawatir Family Office Malah Jadi Tempat Pencucian Uang
Faisal Basri Buka-bukaan Skema Ideal Pungutan Tapera, Singgung Peran Bank Tanah
Asosiasi Sebut Zonasi Penjualan Rokok Potensi Gerus Pendapatan 9 Juta Pedagang
Kuasai 80% Saham Mandiri Inhealth Bisa Memperbesar Skala Bisnis IFG Life
Bio Farma jadi Rujukan 10 Delegasi Berbagai Negara Belajar Pengembangan Vaksin
Tok! Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Ditarget 5,6 Persen
Tanpa Bayar Utang, Ekonom Sebut Pemerintah Masih Nombok Belanja
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Pembahasan RUU EBET dengan DPR Hampir Tuntas, Tinggal Masalah Ini
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
5 Makanan Penurun Gula Darah, Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes
Kandungan Sumsum Tulang Sapi dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Lumix S9 Meluncur, Kamera Mirrorless Full-Frame Terkecil dan Teringan di Seri Lumix S
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Terjerat Judi Online, Nasib Buruh Makin Sengsara
Pakar Keamanan Siber Beberkan Tips Antisipasi Serangan Ransomware
Adopsi Kripto di Kanada Melambat, Ada Apa?
Kondisi Mata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Secara Menyeluruh, Dokter: Periksa Rutin
Saat Warga Pengungsi Gunung Ruang Menjadi Pantarlih Pilkada Sulut 2024
Tengku Dewi Tak Sudi Ditemani Andrew Andika Saat Bersalin, Pengacara: Memang Tidak Mau Didampingi
Mengenal Aplikasi KTP Digital, Pahami Langkah-langkah Penggunaannya
Dibangun Sejak 2018, Terminal Bus Demak Akhirnya Bisa Selesai Tahun Depan
MentariTV Fest Ceria 2024 Hadirkan Kemeriahan Tanpa Henti, Ada Cipung hingga Pikachu
11 Cara Mengolah Daging Sapi Kurban yang Benar, Marinasi dengan Rempah