, Jakarta - Kurang dari 3% orang Kanada telah menggunakan Bitcoin atau mata uang kripto lainnya untuk pembayaran sehari-hari selama dua tahun berturut-turut. Survei tahunan Bank of Canada mengungkapkan ketertarikan negara ini terhadap uang tunai dan kartu bank dalam melakukan pembayaran pada 2022 dan 2023.
Dilansir dari Cointelegraph, Jumat (5/7/2024), penggunaan alternatif pembayaran secara umum meningkat selama dekade terakhir. Dari sekian banyak alternatif selain uang tunai dan kartu, sebagian besar responden Kanada lebih suka menggunakan e-transfer, yaitu metode mentransfer uang menggunakan alamat email atau nomor telepon.
Baca Juga
Di sisi lain, mata uang kripto tetap menjadi metode pembayaran yang paling tidak disukai di Kanada. Pada 2022, 2,2% responden menggunakan mata uang kripto untuk pembayaran, yang tumbuh menjadi 2,5% pada 2023, seperti yang ditunjukkan pada grafik di atas.
Advertisement
Alasan utama lambatnya adopsi mata uang kripto di Kanada adalah meluasnya keengganan untuk beralih ke sistem non-tunai. Lebih dari 80% responden mengindikasikan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk berhenti menggunakan uang tunai di masa depan, yang merupakan tren yang konsisten sejak 2019.
Meskipun adopsi kripto mengalami stagnasi, ekosistem ATM Bitcoin terus berkembang di Kanada. Negara ini menjadi tuan rumah jaringan ATM kripto terbesar kedua secara global setelah Amerika Serikat.
Di sisi lain, Bank of Canada terus berupaya lebih lanjut menuju inovasi keuangan. Bank sentral baru-baru ini meresmikan pusat inovasi baru bekerja sama dengan Bank for International Settlements (BIS), yang disebut BIS Toronto Innovation Centre.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Investor Institusional Kanada Makin Gandrungi Kripto
Sebelumnya, menurut laporan terbaru yang dilakukan oleh firma akuntan publik KPMG, investor institusional di Kanada secara signifikan meningkatkan eksposur mata uang kripto mereka tahun lalu dibandingkan dengan kenaikan sebelumnya.
Dilansir dari Coinmarketcap, Sabtu (27/4/2024), dalam survei tersebut, yang menerima 65 tanggapan dari investor institusi dan organisasi jasa keuangan, menemukan bahwa hampir 40% peserta melaporkan memiliki paparan langsung atau tidak langsung terhadap aset kripto pada 2023, naik dari 31% dibanding dengan studi KPMG pada 2021.
Dari responden, 31 orang diidentifikasi sebagai investor institusi yang mengelola aset lebih dari USD 500 juta atau setara Rp 8 triliun (asumsi kurs Rp 16.191 per dolar AS), sedangkan 34 sisanya adalah organisasi jasa keuangan.
Survei tersebut mengungkapkan sepertiga investor institusional telah mengalokasikan 10% atau lebih portofolio mereka ke aset kripto, menunjukkan peningkatan dari seperlima dua tahun lalu.
Survei tersebut menyoroti pasar yang semakin matang dan peningkatan infrastruktur penyimpanan sebagai faktor utama yang mendorong investor institusi untuk berinvestasi dalam aset kripto.
Selain itu, perusahaan keuangan yang memperluas penawaran mereka menyebutkan peningkatan permintaan klien terhadap layanan aset kripto sebagai faktor signifikan.
Laporan tersebut juga mengungkapkan setengah dari investor institusional yang disurvei memiliki eksposur terhadap aset kripto melalui ETF Kanada, perwalian tertutup, atau produk teregulasi lainnya.
Selain itu, 58% peserta mempunyai eksposur melalui pasar saham, seperti Galaxy Digital di Bursa Efek Toronto, yang meningkat dari 36% pada 2021.
Eksposur melalui pasar derivatif juga mengalami peningkatan yang signifikan, dengan 42% investor institusi menerima eksposur dibandingkan dengan 14% pada 2021. Satu-satunya penurunan terjadi pada perusahaan modal ventura atau dana lindung nilai, turun menjadi 25% dari tahun sebelumnya sebesar 29%.
Advertisement
Regulator Kanada Cari Masukan Terkait Aturan Pengungkapan Kripto Publik
Sebelumnya, pengawas keuangan Kanada mengatakan pihaknya sedang mencari masukan mengenai aturan pengungkapan publik atas aset kripto oleh lembaga keuangan yang diatur pemerintah federal.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (6/2/2024), Kanada bergabung dengan regulator global dalam meningkatkan pengawasan terhadap sektor yang bergejolak ini. Konsultasi oleh Kantor Pengawas Lembaga Keuangan (OSFI) Kanada dilakukan setelah badan tersebut pada Juli mengusulkan pedoman baru untuk aset kripto dengan alasan lingkungan yang berisiko.
Pasar mata uang kripto membaik pada 2023 setelah jatuhnya bursa FTX dan pemain besar lainnya yang memukul harga dan mendorong regulator di seluruh dunia untuk melihat lebih dekat bank-bank yang berurusan dengan aset kripto.
Konsultasi OSFI akan berjalan bersamaan dengan Basel Committee on Banking Supervision (BCBS), sebuah badan pengawas global yang juga meminta masukan dari bank-bank yang aktif secara internasional mengenai pengungkapan eksposur aset kripto.
Baru-baru ini Regulator Kanada juga meluncurkan aturan terkait rencana modal untuk bank dan asuransi yang memegang aset kripto. Rencana tersebut memberi bank pilihan antara formula yang lebih komprehensif yang membedakan antara kripto berdasarkan risiko yang dirasakan, atau opsi yang lebih sederhana namun tidak terlalu diskriminatif.
Kantor Pengawas Lembaga Keuangan mengatakan proposal tersebut didasarkan pada proposal yang diajukan oleh Komite Basel untuk Pengawasan Perbankan pada Desember, yang dapat menentukan sejauh mana sistem keuangan tradisional bergabung dengan inovasi blockchain.
Tak Ada Kejelasan Aturan di AS, Coinbase Puji Regulasi Kripto di Kanada
Sebelumnya diberitakan, raksasa pertukaran kripto Coinbase (COIN) mengatakan mereka mencintai Kanada, di mana aturan telah ditetapkan dan perusahaan dapat terlibat dengan regulator, dibandingkan dengan kurangnya kejelasan dan regulasi AS.
Bukan rahasia lagi Coinbase sempat berselisih dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang telah memperingatkan Coinbase akan menjadi sasaran tindakan penegakan hukum karena melanggar undang-undang sekuritas.
Sementara itu, Kanada juga memberikan tekanan pada industri ini melalui rezim Pre-Registration Undertaking (PRU) untuk pertukaran kripto, yang membuat beberapa pemain besar meninggalkan negara tersebut, terutama Binance, grup pertukaran terbesar berdasarkan volume.
Namun, ketika ditanya tentang bagaimana PRU Kanada dibandingkan dengan situasi di AS, VP internasional dan pengembangan bisnis di Coinbase, Nana Murugesan mengatakan dia lebih menyukai pendekatan Kanada.
"Ada beberapa cara kami melihat regulator bertindak satu adalah regulasi dengan keterlibatan; yang lainnya adalah regulasi dengan penegakan,” kata Murugesan dalam sebuah wawancara, dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (3/2/2024).
Rencana Coinbase sekarang untuk memberikan pengalaman fiat ke kripto yang lebih mulus bagi pelanggan Kanada dengan memperkenalkan cara pembayaran baru. Dengan kejelasan peraturan yang diberikan oleh regulator, Kanada menghadirkan peluang yang solid untuk Coinbase.
Tindakan keras peraturan AS juga telah menakuti banyak perusahaan dan investor, yang sudah ingin pindah ke yurisdiksi lain.
Terkini Lainnya
Luncurkan Fitur Genjot Cuan untuk Trader Pro, Pintu Sasar Pertumbuhan Investor Kripto
Imbas Mt Gox dan Jerman, Harga Bitcoin Bersiap Jatuh ke Level Segini
Rusia Kaji Aturan Pakai Stablecoin untuk Pembayaran Lintas Batas
Investor Institusional Kanada Makin Gandrungi Kripto
Regulator Kanada Cari Masukan Terkait Aturan Pengungkapan Kripto Publik
Tak Ada Kejelasan Aturan di AS, Coinbase Puji Regulasi Kripto di Kanada
Kripto
Kanada
Bitcoin
Crypto
Cryptocurrency
ATM Bitcoin
canada
Rekomendasi
Rusia Kaji Aturan Pakai Stablecoin untuk Pembayaran Lintas Batas
Gawat, Pencurian Kripto Berlipat Ganda di Semester I-2024, Tembus USD 1,38 Miliar
Pemilik NFT Kena Tipu, Rugi sampai Rp 3,9 Miliar
Cegah Perdagangan Ilegal, Korsel Luncurkan Sistem Pemantauan Transaksi Kripto
Harga Kripto Hari Ini, Bitcoin CS Menguat
Deretan Gim NFT yang Wajib Dipelototi di Semester II 2024
Jerman Kembali Jual Bitcoin yang Disita, Nilainya Sentuh Rp 2,8 Triliun
Bank Sentral Rusia Akui Pakai Kripto Buat Hindari Sanksi Barat
Saham Kripto Gagal Ambil Celah dari Reli Sektor Teknologi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
Populer
Pemilik NFT Kena Tipu, Rugi sampai Rp 3,9 Miliar
Imbas Mt Gox dan Jerman, Harga Bitcoin Bersiap Jatuh ke Level Segini
Cegah Perdagangan Ilegal, Korsel Luncurkan Sistem Pemantauan Transaksi Kripto
Luncurkan Fitur Genjot Cuan untuk Trader Pro, Pintu Sasar Pertumbuhan Investor Kripto
Gawat, Pencurian Kripto Berlipat Ganda di Semester I-2024, Tembus USD 1,38 Miliar
Rusia Kaji Aturan Pakai Stablecoin untuk Pembayaran Lintas Batas
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
Bos Besar BYD Sambangi Dealer Baru di Jantung Kota Jakarta
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Manchester United Siap Merugi Rp 672 Miliar agar Pemain Tak Berguna Laku Dijual
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Aksi Sosial Bersama Masyarakat Peradilan, MA Bangun Surau untuk Korban Banjir Sumbar
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
Penyebab Rambut Kusut dan Susah Diatur, Yuk Kembalikan Helai Indahnya!
Nadin Amizah Tampil Memukau di Weekend Fest 2024 Meski Alami Suara dalam Kondisi Serak