, Medan Mengatasi stunting di Indonesia tidak bisa dilakukan sendirian. Perlu kolaborasi lintas sektor dan lintas elemen untuk menangani secara komprehensif berjenjang, dimulai dari subsistem keluarga.
Sehingga target nasional menurunkan pravelensi stunting pada angka 14 persen di 2024 bisa tercapai. Hal ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Debuti Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan dan Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Irma Ardiana.
"Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi, karena angka kemiskinannya juga masih cukup tinggi. Stunting sangat erat dengan kemiskinan. Untuk mengentaskan kemiskinan, banyak pihak yang harus terlibat dan berkolaborasi," kata Irma saat menjadi pembicara pada acara Seminar Nasional Stunting 2024 yang dilaksanakan dalam rangkaian Perayaan Nyepi Nasional di Le Polonia Hotel Medan, Minggu (21/4/2024).
Advertisement
Baca Juga
Ditegaskan Irma, salah satu langkah paling awal yang harus dilakukan adalah meningkatkan kesadaran keluarga untuk memeriksakan bayinya rutin ke Posyandu. Supaya perkembangan anak bisa diketahui dengan tepat, dan bisa dilakukan langkah-langkah pencegahan serta penanganan lebih cepat.
"Pertama kita harus punya data keluarga berisiko. Kedua, aspek perubahan perilaku, masyarakat harus dipastikan secara berkala datang ke Posyandu, harus sama-sama kita galakkan supaya Balita ditimbang tiap bulan, maka kita tahu berat badannya dulu," ucapnya.
"Ketika berat badannya tidak naik, di bawah garis merah, kita bisa intervensi segera tunggu bulan depannya, kalau tidak bisa, langsung dirujuk," lanjutnya.
Lalu, sambungnya, jika tidak ada perubahan maka harus dicari penyebab anak menjadi stunting. Bisa jadi di keluarganya ada yang menderita TB, pilek, dan penyakit yang menularkan virus lainnya.
"Sehingga bisa ditangani dengan cepat," ujarnya.
Disebutkan Irma, problemnya saat ini keluarga belum punya kesadaran untuk memeriksakan secara rutin anaknya ke Posyandu. Ketika anak sudah sakit parah atau stunting parah, baru dibawa ke Posyandu atau rumah sakit.
"Jadi akan lebih sulit dan lebih lama penanganannya," Irma menuturkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sumut Jadi Perhatian Nasional
Diungkapkan Irma, Sumatera Utara (Sumut) saat ini menjadi perhatian nasional karena masuk dalam 4 besar jumlah kasus stunting terbanyak di Indonesia. Urutan pertama Jawa Barat 971.792 kasus, Jawa Timur 651.708 kasus, Jawa Tengah 508.618 kasus, Sumut 347.437 kasus, disusul Banten 265.158 kasus.
Menurut Irma, salah satu langkah strategis nasional yang dilakukan untuk menekan jumlah kasus stunting di Indonesia adalah edukasi pranikah. Untuk pasangan yang baru dan atau akan menikah harus memiliki pemahaman tentang usia tepat untuk mengandung, gizi yang tepat untuk ibu hamil, dan memberikan ASI eksklusif pasca melahirkan.
"Karena stunting bisa bermula dari kehamilan yang kurang sehat," Irma mengungkapkan.
Advertisement
Dikatakan Irma, di Bali kenapa angka prevelensi stuntingnya paling rendah karena mereka punya adat istiadat lokal tentang izin dan edukasi pranikah dari tokoh adat. Kemudian ada juga adat lokal yang digunakan sebelum melahirkan, saat melahirkan, dan sesudah melahirkan.
"Hal ini menambah pengetahuan pasangan dalam mengarungi rumah tangga," ujarnya.
Advertisement
Kesetaraan Gender
Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dewa Ayu Laksmi menjelaskan, gender sebagai salah satu pengarusutamaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Tujuannya untuk mencapai kesetaraan gender, yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas seluruh kebijakan, program dan kegiatan di berbagai bidang pembangunan.
Menurutnya, ada 5 langkah yang dilakukan Kementerian PPPA untuk menangani stunting. Pertama, Kolaborasi dengan Pemda dalam penanganan anak yang stunting atau keluarga yang berisiko memiliki anak stunting. Kedua, sosialisasi dan advokasi secara massif terkait upaya peningkatan kondisi dan kualitas 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) anak-anak dan remaja.
Advertisement
Ketiga, memberikan dukungan dengan mendorong keterlibatan lintas sektor misalnya relawan KAS, Puspaga, Relawan Desa, dan lain-lain untuk mendampingi keluarga risiko stunting. Keempat, penguatan edukasi dan advokasi pada keluarga risiko stunting tidak hanya penerapan makanan bergizi seimbang, namun juga terkait penguatan pemahaman terkait pola hidup sehat, sanitasi, air bersih dan lain-lain.
"Terakhir, penguatan pemantauan dan evalusi yang melibatkan lintas sektor, jadi kami gak bisa sendirian tentunya," terangnya.
Kementerian PPPA juga mengembangkan model Desa Ramah Perempuan dan Anak, yaitu desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh, berkelanjutan, sesuai dengan visi pembangunan Indonesia.
Mencapai Nilai Kedamaian
Ketua Panitia Perayaan Nyepi Tahun Saka 1946/2024 Masehi, Brigjen TNI Ketut Gede Wetan Pastia menerangkan, dalam rangka memeringati Hari Raya Nyepi sangat relevan dengan tema stunting ini karena ingin bersama-sama mencapai nilai kedamaian di Indonesia.
Diungkapkannya, dengan kegiatan mengangkat tema stunting ini bisa mengedukasi masyarakat. Sebab, semua agama berkaitan dengan hubungan Tuhan ke manusia, dan manusia ke manusia.
"Makanya kita pilih tema ini sebagai persembahan kita mengedukasi masyakarat, dan ini termasuk kerukunan umat beragama. Negara mempunyai prioritas Indonesia Emas pada 2045 dan pengentasan stunting salah satu jalannya," ungkapnya.
Advertisement
Ketua PHDI Sumut, Surya, mengucapkan terima kasih karena PHDI Sumut telah dipercaya PHDI Pusat Bersama segenap komponen lainnya, baik dari Panitia Perayaan Nyepi BUMN Tahun 2024, Persadha Pusat, dan semua pihak, dalam melaksanakan kegiatan seminar ini.
"Seminar ini sangat penting untuk kita laksanakan, mengingat angka stunting di Sumut yang masih menyisakan pekerjaan rumah bersama," bebernya.
Seminar stunting ini dihadir 150 orang peserta, baik dari perwakilan dinas-dinas terkait di Sumut dan Kota Medan, Ibu PKK, perwakilan PHDI se-Sumut, Ormas Hindu se-Sumut, TVRI Sumut, RRI Sumut, Kampus Unimed, Kampus USU, dan tokoh-tokoh Masyarakat.
"Dengan harapan bersama, acara seminar ini dapat menghasilkan hasil yang maksimal dan bermafaat bersama dalam mencegah atau menekan angka stunting, khususnya di Sumut. Sehingga mimpi besar kita untuk generasi emas di tahun 2045 dapat terwujud dengan baik dan lancar," tandasnya.
Terkini Lainnya
Ayah Bunda Jangan Lengah, Ketahui Ciri-Ciri Stunting pada Anak
Sebanyak 2.000 Anak di Padang Mengalami Gejala Stunting
Manfaat Mineral Laut untuk Mencegah Stunting yang Bisa Berujung Disabilitas Intelektual
Sumut Jadi Perhatian Nasional
Kesetaraan Gender
Mencapai Nilai Kedamaian
medan
Hari Raya Nyepi
dr Irma Ardiana
BKKBN
stunting
PHDI
sumut
Keluarga
kolaborasi
Posyandu
Chandrika Chika
Chandrika Chika Jalani Asesmen di BNN Setelah Orang Tua Ajukan Permohonan Rehab
Kronologi Polisi Gerebek Pesta Narkoba Selebgram Chandrika Chika dan Atlet E-Sport Jeixy
Chandrika Chika Pernah Diwanti-wanti Hard Gumay untuk Ubah Gaya Hidup agar Tak Terseret Kasus Hukum Lagi
6 Pernyataan Keluarga, Ayahanda dan Ibunda Usai Kasus Narkoba Chandrika Chika Terungkap
Ibunda Sebut Chandrika Chika Tak Tahu Vape yang Diisapnya Bergantian Berisi Narkoba Ganja
Kronologi Penangkapan Selebgram Chandrika Chika dan Atlet E-Sport Jeixy dalam Kasus Narkoba
Putusan MK
Infografis Penetapan Prabowo-Gibran, Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029
Momen Prabowo Subianto Gemas dengan Anies Baswedan, Usai Pidato Sebagai Presiden Terpilih 2024-2029
Usai Putusan MK Tolak Seluruh Gugatan Pilpres 2024, Siapa Jadi Oposisi?
Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres Terpilih, Zulkifli Hasan: Gonjang-Ganjing Pemilu Selesai
3 Pernyataan KPU Jelang Menetapkan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024
Piala Asia U-23 2024
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U-23 2024
Jelang Perempat Final Piala Asia U-23, Pelatih Korea Selatan Waspadai 3 Hal dari Timnas Indonesia U-23
Prediksi Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan: Berburu Tiket Olimpiade
Top 3 Berita Bola: Jadwal Lengkap Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Semifinal?
4 Fakta Menarik Jelang Duel Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Korea Selatan Vs Timnas Indonesia
BRI Liga 1
Hasil BRI Liga 1: Bantai Barito Putera, Bhayangkara FC Tetap Tak Selamat dari Zona Degradasi
Klasemen BRI Liga 1: Peserta Championship Series Bertambah, Susul Borneo FC dan Persib Bandung
Hasil BRI Liga 1 Persik Kediri vs PSS Sleman: Drama 8 Gol dan 1 Kartu Merah, Macan Putih Gagal ke Championship Series
Persebaya Keok Lagi Dibekuk Bali United di Kandang, Paul Munster Sebut Anak Asuhnya Kalah Mental
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persebaya Surabaya, Bali United Segel Tiket Championship Series
Jadwal dan Link Streaming BRI Liga 1 2023/2024 Pekan ke-33 di Vidio: Persib vs Borneo FC
TOPIK POPULER
Populer
Cari Rumput Tak Kunjung Pulang, Pria di Pringsewu Ditemukan Tewas dengan Luka Bakar
Apa Itu Dissenting Opinion dalam Sidang Putusan MK?
Tewas di Tangan Pemburu, Cula Badak Dijual Hingga Ratusan Juta di Pasar Gelap Jakarta
Tips Berjualan Online dengan Mudah, Promosi hingga Pilih Ekspedisi Tepercaya
Gunung Dukono Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 1.500 Meter ke Arah Barat Laut
'One Punch Man' akan Segera Mendapatkan Adaptasi Live Action
Menanamkan Budaya Baca di Tengah Hiruk Pikuk Teknologi Digital
Hasil Survei: 69 Persen Perusahaan di Indonesia Tak Rekrut Karyawan Baru di 2023
Siap-Siap, Jalan Braga Tanpa Kendaraan Setiap Akhir Pekan
Mooryati Soedibyo
Ucapan Duka Cita Alya Rohali Atas Kepergian Mooryati Soedibyo, Beruntung Bisa Dibimbing Langsung
VIDEO: Pemakaman Mooryati Soedibyo Dilakukan Secara Militer di Bogor
Top 3: Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Rahasia Umur Panjang Mooryati Soedibyo yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Top 3 Berita Hari Ini: Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia, Sang Mpu Jamu Bakal Dimakamkan Secara Militer
Berita Terkini
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Tidak Terima Gugatan Ijazah Palsu Jokowi
Amerika Serikat Tawarkan Wisata Ramah Muslim ke Indonesia, Seperti Apa?
Viral Pertunangan Bocah SD di Madura Gemparkan Jagat Maya, BKKBN: Ternyata Bukan Karena Ekonomi
7 Momen Irfan Hakim Kunjungi Teh Efi Saudara Sepersusuan di Arab, Sosok Tajir
Presiden PKS Minta Kader Menangkan Imam Budi Hartono di Pilkada Depok 2024
Naskah Khutbah Jumat: 6 Pesan Rasulullah SAW kepada Umatnya yang Harus Dipahami
Meiska Rilis Single Kelima, Sampaikan Pesan Menohok Jangan jadi Badut Cinta
Makan Siang Gratis Prabowo Butuh 6,7 Juta Ton Beras, Stok Bulog Cukup?
100 Kata-Kata Sendiri Lebih Baik yang Bijak dan Penuh Makna
Surya Paloh: NasDem Tegaskan Dukung Pemerintah Baru di Bawah Prabowo-Gibran
Profil Nathan Tjoe-A-On, Pemain yang Kembali Perkuat Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia 2024
Vespa World Days 2024 Dihadiri 30 Ribu Vespisti dari 55 Negara
Laba AKR Corporindo Turun Tipis 1,95 Persen di Kuartal I-2024
Pengakuan Pembunuh Wanita Open BO di Pulau Pari Kepulauan Seribu
Gunung Semeru Empat Kali Erupsi dan Lontarkan Abu Vulkanik Tingginya hingga Satu Kilometer