, Bandung - Baru-baru ini kasus pneumonia misterius di China tengah menjadi sorotan publik khususnya masyarakat Indonesia. Diketahui sejumlah anak-anak di China banyak yang dirawat di rumah sakit karena hal tersebut.
Akibat naiknya lonjakan penyakit pernapasan tersebut, muncul kekhawatiran global terutama setelah dunia melewati pandemi COVID-19 sebelumnya. Selain itu, kasus pneumonia tidak hanya mengalami peningkatan di China tetapi juga di Belanda.
Baca Juga
Di Belanda, kasus ini mengalami peningkatan yang signifikan pada anak-anak. Sehingga, menjadi negara kedua yang melaporkan adanya lonjakan kasus pneumonia selain China.
Advertisement
Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI saat ini melakukan sejumlah upaya peningkatan kewaspadaan dalam menghadapi risiko penularan wabah pneumonia misterius yang saat ini menyerang ribuan masyarakat di China.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan sejumlah kewaspadaan harus dilakukan. Salah satunya di pintu masuk melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan.
“Kewaspadaan itu biasa kita lakukan di pintu masuk melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan ya, terutama orang dengan gejala flu, kemudian kita edukasi. Kemudian kalau memang bertambah berat, datang ke fasilitas pelayanan kesehatan,” ujarnya Selasa (28/11/2023) mengutip dari Antara.
Kemudian dia juga menyebutkan upaya peningkatan kewaspadaan lainnya dengan melakukan pengawasan pada bahan makanan produk hidup. Serta Kemenkes memiliki suatu sistem surveilans yang bernama Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI).
Pihaknya menjelaskan bahwa Surveilans ILI dan SARI dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas untuk melakukan monitor terhadap gejala yang menyerupai influenza.
Nadia menyebutkan hal tersebut dilakukan lantaran wabah pneumonia salah satunya dipicu oleh bakteri Mycoplasma. Muncul gejala yang mirip influenza, tetapi bukan influenza karena penyakit tersebut hanya diakibatkan oleh virus.
"Harus gini, kalau orang sakit influenza dia sembuh sendiri dan enggak perlu dirawat sampai berat. Makannya kita punya SARI itu untuk memantau kasus-kasus influenza yang dengan tiba-tiba dia jadi berat atau dia jadi bergejala berat," dia memungkasi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Awal Pelaporan Kasus
![We stand alone together](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/d4YyZN1dmYAhggP4ZrTqr76Wl2Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3049312/original/058344800_1581576564-20200213-China-Berjibaku-Melawan-Virus-Corona-Wuhan-XINHUA-8.jpg)
Pada 13 November lalu, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok melaporkan adanya peningkatan penyakit pernapasan secara nasional. Peningkatan kasus tersebut terutama menyerang anak-anak di China.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejumlah pasien melaporkan adanya gejala seperti demam, kelelahan, hingga batuk. Namun saat ini tidak ada laporan kematian yang terjadi karena kasus tersebut.
Peningkatan kasus tersebut menyebabkan sejumlah antrean panjang dan waktu tunggu yang sangat melelahkan di rumah sakit anak-anak di kota-kota seperti Beijing, Liaoning, hingga Tianjin.
Melansir dari CNA Komisi Kesehatan nasional mengaiktan peningkatan infeksi tersebut dengan peredaran patogen yang diketahui. Terutama influenza dan juga ada pneumonia mikoplasma, virus pernapasan syncytial (RSV), rhinovirus, adenovirus, hingga COVID-19.
Faktor-faktor lainnya yang turut berkontribusi pada peningkatan kasus ini adalah datangnya musim dingin. Diketahui tahun ini menjadi musim dingin pertama di Tiongkok sejak negara tersebut mencabut kebijakan nol-COVID hampir setahun yang lalu.
Sehingga, adanya peningkatan penyakit pernapasan di musim dingin menjadi kasus yang bukan jarang terjadi.
Advertisement
Menjadi Perhatian Publik Secara Global
![Thermal Scanner di Palembang Deteksi Masuknya Wabah Pneumonia dan Sars](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CZ6Ms4Yy-C_-0mCpcfcYF1OEUCU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3029584/original/033206600_1579695785-Bandara_SMB_II_Palembang__Sumber_Instagram__palembangairport_.jpeg)
Sebelumnya, pada Rabu (22/11/2023) peringatan dari sistem pengawasan wabah global ProMED menggambarkan "Kelompok Pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di Tiongkok Utara".
Sumber kabar tersebut berasal dari laporan outlet media Taiwan FTV News dan menjadi perhatian mengingat kasus sebelumnya terkait awal mula COVID-19 yang menjadi pandemi global.
Sementara itu, pejabat China sendiri mengklaim kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tidak ada patogen baru yang terdeteksi di wabah tersebut. Sebaliknya penyakit tersebut disebabkan oleh virus musiman seperti flu, RSV, dan bakteri mycoplasma pneumoniae.
Pemicu lainnya juga dikarenakan tindakan ketat terkait COVID-19 yang telah dicabut pada akhir tahun 2022 dan membuat masyarakat rentan terhadap virus tahunan yang terjadi. Adapun saat ini belum diketahui jelas apa yang menyebabkan lonjakan kasus serupa di tahun ini.
Publik banyak yang menyoroti kasus tersebut karena mengingat insiden yang terjadi pada pandemi sebelumnya. Selain itu, beberapa pihak juga khawatir jika pejabat di China menutupi tahap awal epidemi atau wabah yang terjadi di sana.
Mengingat sebelumnya negara tersebut sempat mendapatkan kritik karena respon awal mereka saat temuan COVID-19. Beberapa orang juga melihat situasi yang terjadi saat ini sebagai cerminan yang terjadi dari masa lalu.
Apa Itu Pneumonia?
![Mematikan, Kerap Disangka Flu Ini 7 Gejala Pneumonia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Ru29mku1rLF4qINrTZhbrglJHcA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2894886/original/087411800_1566973450-FIMELA_Health-7_Gejala_pneumonia_square_IG_feed__1_.jpg)
Pneumonia merupakan penyakit yang terjadi karena adanya infeksi pada kantung paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Dimana kantung udara paru-paru penderitanya terisi oleh cairan atau dahak purulen.
Sehingga penderitanya mengalami batuk berdahak, batuk bernanah, demam, hingga gejala sesak nafas. Infeksi yang ditimbulkan oleh pneumonia sendiri bisa terjadi pada salah satu sisi paru-paru atau keduanya.
Melansir dari halodoc, pneumonia di Indonesia dikenal dengan nama paru-paru basah dan tidak hanya menimpa orang dewasa tetapi juga anak-anak bahkan bayi yang baru lahir. Penyakit ini juga bisa menular ke orang lain melalui menghirup tetesan udara dari bersin atau batuk.
Gejala Pneumonia
Mengutip dari National Health Service berikut ini adalah gejala umum yang timbul pada penderita yang terpapar pneumonia:
- Batuk kering atau berdahak.
- Sesak napas bahkan saat beristirahat.
- Detak jantung yang cepat.
- Suhu tubuh tinggi.
- Berkeringat atau menggigil kedinginan.
- Kehilangan nafsu makan.
- Nyeri pada bagian dada yang akan terasa lebih parah ketika bernapas atau batuk.
Adapun berikut ini adalah gejala yang jarang terjadi ketika terpapar pneumonia:Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Mengi.
- Nyeri otot atau sendi.
- Batuk berdarah.
- Lingkung pada orang yang lanjut usia.
Terkini Lainnya
Pentingnya Menjaga Imun Tubuh Untuk Kesehatan Optimal
ISPA dan Pneumonia Jadi Penyebab Kematian di Kalangan Jemaah Haji, Begini 7 Tips Mencegahnya
6 Potret Kaba Anak Zaskia Mecca Dirawat di RS Seminggu, Kini Diperbolehkan Pulang
Awal Pelaporan Kasus
Menjadi Perhatian Publik Secara Global
Apa Itu Pneumonia?
Pneumonia
China
Pneumonia Misterius
Pneumonia Misterius di China
Apa itu Pneumonia
Gejala Pneumonia
Rekomendasi
ISPA dan Pneumonia Jadi Penyebab Kematian di Kalangan Jemaah Haji, Begini 7 Tips Mencegahnya
6 Potret Kaba Anak Zaskia Mecca Dirawat di RS Seminggu, Kini Diperbolehkan Pulang
Jangan Sepelekan Pneumonia, Pembunuh Diam-Diam Anak di Bawah Lima Tahun
5 Faktor yang Bikin Pneumonia Jadi Penyakit Paling Banyak Diidap Jemaah Haji
Zaskia Adya Mecca Gemetar Lihat Anak Berjam-jam di UGD Akibat Pneumonia, Kaki Lemas Kayak Enggak Napak
Bhai Kaba Anak Zaskia Adya Mecca Dilarikan ke ICU Akibat Pneumonia, Sesak Napas Hingga Mual
Imunisasi Dewasa Penting Bagi Lansia, Ini 3 Vaksin yang Dianjurkan
Perumahan di Bogor Dikepung Asap Bakar Sampah, Banyak Anak Menderita Pneumonia
Selain Meningitis dan Dehidrasi, Perdokhi Sebut Jamaah Haji Juga Perlu Waspadai ISPA
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
Bobby Nasution Terima Pinangan PKB Jadi Bakal Cagub di Pilkada Sumut 2024, Cari Cawagub Perempuan
TOPIK POPULER
Populer
Wadir CV Inawah Pratama Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Gedung South Sulawesi Creative Hub
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Inovasi Pustakawan Iswadi dan Cita-Cita Masyarakat Sumbar Literat
3.43 Hektare Terumbu Karang Dirusak Reklamasi di Anambas
Spesifikasi Zenless Zone Zero, Game Action RPG Baru dari HoYoverse
Heboh Ada Jasa Joki Strava, Apa Itu?
Gunung Ibu Meletus Lagi Kamis Malam 4 Juli 2024, Semburkan Abu Vulkanik 3.000 Meter
Amsakar Achmad Dijagokan 3 Partai Dalam Pilwakot Batam
Peksiminas 2024, Tiga Mahasiswi UBL Bakal Bawa Nama Lampung
Liburan Sekolah, Ini Jadwal Acara Seru di Perpustakaan Bung Karno Expo 2024
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Karen Agustiawan Pernah Menang Kasasi Lawan Kejagung, KPK Tak Mau Kecolongan
Ayu Ting Ting Putus Pertunangan, Bagaimana Hukum Batal Nikah setelah Lamaran dalam Islam?
Tergiur Emas Milik Korban Ternyata Imitasi, Sepasang Kekasih jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Polisi Buru 2 DPO Terkait 45 Kg Sabu yang Disimpan dalam Mobil di Parkiran RS Fatmawati
Mau Cepat Kaya? Coba Amalkan Ini Tiap Jumat dari Guru Sekumpul, Rezeki Datang Tak Terduga
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Dahlan Iskan Dicecar KPK soal Perannya Sebagai Kuasa Pemegang Saham PT Pertamina di Kasus Korupsi LNG
Duga Penyidik Tak Profesional, Petani Lapor Propam Polda Kalteng
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Mengawali Empat Besar PLN Mobile Proliga 2024
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini