, Yogyakarta - Banyak yang penasaran ketika melihat kapal perang di Jalan RE Martadinata No 69 Yogyakarta. Kapal perang yang terlihat gagah di pinggir Jalan Wates itu ternyata sebuah Museum Bahari Yogyakarta.
"Isinya ada 4 set. Lantai satu koleksi pribadi, ini museum pribadi jadi satu dengan hotel. Ada torpedo, lonceng dan kemudi kapal, lantai dua lebih komplit. Ketiga anjungan pura purany kayak di kapal lalu terakhir ruang film," kata Ika Febrian Wahyuni Edukator Museum Bahari Yogyakarta beberapa waktu lalu kepada .
Ika menjelaskan Museum Bahari Yogyakarta memiliki ribuan koleksi yang bisa dilihat. Salah satunya adalah torpedo yang ada di lantai satu dan lantai dua museum.
Advertisement
Baca Juga
"Torpedo yang bagus. Di atas itu pinjaman, lebih besar memang dan panjang," katanya.
Selama menjadi Edukator Museum Bahari Yogyakarta awal tahun ini, kebanyakan pengunjung museum dari kalangan anak-anak, walaupun ada juga dari kalangan SMP, dan SMA. Pengunjung anak-anak menyukai area anjungan karena bisa melihat kondisi dalam kapal perang.
"Anak-anak seneng karena peragaan di anjungan bisa mainan kemudi liat kompas dan liat komunikasi pakai pelampung juga. Ya lebih ke edukasi," katanya.
Pengunjung yang ingin masuk ke dalam museum hanya dikenakan tarif masuk Rp2 ribu. Di dalam museum pengunjung bisa melihat koleksi kemaritiman, mulai dari kapal dan peralatannya hingga koleksi pribadi pemilik museum.
"Selasa sampai Minggu mulai dari Pukul 08.30 WIB sampai dengan Pukul 15.30 WIB. Kalo Museum Bahari Yogyakarta hari Senin libur," katanya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sarana Edukasi
![Museum Bahari Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/uv-xCOAvHgVtG4FnNpOHFtsNhPg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2890605/original/073450200_1566545031-Museum_Bahari_Yogyakarta.jpeg)
Pendiri Museum Bahari Yogyakarta Laksamana Madya TNI (purn) Y Didik Heru Purnomo mengatakan dibangunnya Museum Bahari Yogyakarta ini untuk memberikan edukasi kepada generasi muda tentang kelautan atau kemaritiman. Selain itu untuk kenangan selama dirinya bertugas di TNI AL.
"Saya dinas 36 tahun nah ini yang memorabel untuk saya pribadi tapi tidak hanya untuk saya tapi juga untuk warga sekitar dan anak muda," katanya.
Didik mengatakan museum pribadinya ini dapat digolongkan dalam 4 kelompok. Kelompok pertama, koleksi kenang-kenangann, kedua koleksi kemaritiman dan kelautan.
"Ada torpedo dan lain-lain, ketiga itu mock up atau simulasi dari anjungan kapal dan keempat ruang audio visual seperti film untuk gambaran kepada anak-anak," katanya.
Menurutnya pengunjung banyak yang menyukai kelompok anjungan dan audio visual. Terutama anak-anak, karena akan mendapatkan gambaran langsung soal aktivitas kapal dan sejarahnya.
"Anak anak bisa tahu. bisa bayangkan. Kapal itu ada gambarannya, ada radar. Nah ruang audio visual itu sekitar 20 orang bisa. Ini kapal perang, caranya manuver kapal," katanya.
Advertisement
Torpedo Rusia
![Museum Bahari Yogyakarta](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/9TnaWqSeVPT2Ke9hJAPBYQoIS4w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2890607/original/057230400_1566545206-Torpedo_Rusia_Museum_Bahari.jpeg)
Didik mengatakan koleksi yang ada di Museum Bahari Yogyakarta ini tidak sepenuhnya miliknya. Koleksi museumnya yang berkaitan dengan senjata kapal perang ia pinjam dari TNI AL.
"Senjata itu saya pinjem dari AL bukan milik saya. Berhubungan dengan senjata bom laut, ranjau tandu, torpedo, itu pinjem karena barang itu tidak terpakai dan memberi penerangan untuk masyarakat," katanya.
Salah satu senjata yang paling besar dimiliki Museum Bahari Yogyakarta adalah Torpedo Rusia. Torpedo dengan panjang sekitar 5-7 meter ini ada di lantai dua museum.
"Torpedo itu zaman perang dunia ke dua itu paling besar, pakai tembak lepas tidak pakai remote kontrol. Tembak derr, sudah kita ga tahu kemana dia, belum ada kontrol, besar bahan peledaknya besar," katanya.
Didik menjelaskan sebab torpedo Rusia itu ada di Indonesia dan berada di museumnya. Era sebelum tahun 1965, semua alutsista Indonesia datang dari negara Rusia.
"Kita 100 persen kapal perangnya Rusia. Ada kapal RI Irian itu besar itu juga dari Rusia punya. Setelah 65 ya bervariasi lah ada dari Perancis, Jerman, tapi kalo zaman Bung Karno bantuan Rusia semua," katanya.
Sementara torpedo yang lebih kecil ada di lantai satu museum. Menurut Didik torpedo ini berasal dari teknologi Jerman dan sudah termasuk modern karena memakai Remote Control.
"Itu 244 itu Jerman sudah pakai remote kontrol itu bisa mengikuti arah kapal secara teknologi lebih susah untuk diperangi karena ibaratnya punya mata dan telinga. Itu tidak aktif ya itu untuk edukasi saja," katanya.
Didik mengatakan semua koleksinya didapat dibawah tahun 2009 karena barangnya kuno, seperti radar di tahun 60-an 70-an dan sudah tidak digunakan lagi.
Didik mengatakan saat ini belum ada penamabahan koleksi museum. Jarena keterbatasan lahan dan museum ini tergolong museum pribadi.
"Kalau di kapal itu kan yang istimewa itu semua berkaitan. Mesinnya bagus senjatanya tidak bisa nembak ya gimana. Kalau lihat baling-baling dua meter kapalnya segede apa? Bisa dibayangkan," katanya.
Teknologi Kemaritiman Yogyakarta
![Museum Bahari Yogyakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/qf98wP39Ahp115bDdp9866qXZGg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2890609/original/099786900_1566545327-anjungan_kapal_museum_bahari.jpeg)
Didik mengatakan dengan koleksi Museum Bahari Yogyakarta ini diharapkan menjadi sarana belajar, tidak hanya untuk umum tapi juga pemerintah. Memiliki teknologi kapal yang modern sudah menjadi kebutuhan negara dalam melindungi perairan Indonesia.
"Meriam di depan itu 20 butir permenit sekarang bisa 100 butir meriam, ini untuk pertahanan. Dulu 60 per menit sekarang tekan tombol sudah ratusan, ini teknologi," katanya.
Berbicara maritim menurutnya kondisi saat ini berjalan dinamis karena situasinya bisa berubah terus. Sehingga visi Jokowo soal maritim sangat bagus namun harus segera direalisasikan.
"Kita rubah mindset, SDM menurut jokowi itu betul bagaimana kita perang, bagaimana kita mencukupi kebutuhan kita. Tapi kalo kapan-kapan perang kita siap perang," katanya.
Salah satu yang bisa dilakukan di Yogyakarta adalah memiliki pelabuhan di laut selatan. Menurutnya Yogyakarta bisa memiliki pelabuhan asal ada kemauan dan modal dari pemerintah.
"Mungkin banget Jogja punya pelabuhan. Teknologi itu apa sih. Cuma kemauan dan uang ada ga. Teknologi itu. Lihat eropa sampai ke sungai-sungai semua," katanya.
Penampakan kapal perang di kota Yogya itu ternyata sebuah Museum bahari Yogyakarta.
Terkini Lainnya
Museum Bahari Membara Lagi
6 Fakta Mengenaskan di Balik Terbakarnya Museum Bahari
Kemenko PMK: Terbakarnya Museum Bahari Bencana Dunia Permuseuman
Sarana Edukasi
Torpedo Rusia
Teknologi Kemaritiman Yogyakarta
Museum Bahari Yogyakarta
museum bahari
Kapal di tengah Kota
kapal
museum
Museum Yogya
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
Bobby Nasution Terima Pinangan PKB Jadi Bakal Cagub di Pilkada Sumut 2024, Cari Cawagub Perempuan
TOPIK POPULER
Populer
Perang Terhadap Judi Online, ASN Pemda Garut Teken Pakta Integritas
Ada SBY di Line Up Konser Pestapora 2024, Segini Daftar Harga Tiketnya
Mengeksplorasi Keindahan Alam Situ Wulukut di Kabupaten Kuningan Jawa Barat
Gibran Rakabuming Raka Blusukan 'Belanja Masalah' Bareng Raffi Ahmad di Jakarta
Gunung Ibu Meletus Lagi Kamis Malam 4 Juli 2024, Semburkan Abu Vulkanik 3.000 Meter
Inovasi Pustakawan Iswadi dan Cita-Cita Masyarakat Sumbar Literat
Sinopsis Red Swan, Drakor Baru Kim Ha Neul dan Rain
Vonis Salman Raziq, Perekrut 12 Kurir Narkoba Jaringan Fredy Pratama Ditunda
Amsakar Achmad Dijagokan 3 Partai Dalam Pilwakot Batam
Heboh Ada Jasa Joki Strava, Apa Itu?
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Penampakan Afif Maulana saat Pose Memegang Pedang Panjang
Video Viral Pemilik Restauran di Hanoi Vietnam Mengusir Influencer Yahudi untuk Tunjukan Dukungan pada Warga Palestina
Wahana Banana Boat di Pantai Pasir Putih Trenggalek Dihentikan Buntut Wisatawan Terjatuh dan Meninggal
Daya Rusak Sama dengan Narkoba, Ini Kata PP Persis Soal Judi Online
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
Karen Agustiawan Pernah Menang Kasasi Lawan Kejagung, KPK Tak Mau Kecolongan
Ayu Ting Ting Putus Pertunangan, Bagaimana Hukum Batal Nikah setelah Lamaran dalam Islam?
Tergiur Emas Milik Korban Ternyata Imitasi, Sepasang Kekasih jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Polisi Buru 2 DPO Terkait 45 Kg Sabu yang Disimpan dalam Mobil di Parkiran RS Fatmawati
Mau Cepat Kaya? Coba Amalkan Ini Tiap Jumat dari Guru Sekumpul, Rezeki Datang Tak Terduga
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari