, Bombana - Nur Cahya, seorang ibu beranak tiga asal Bombana, Sulawesi Tenggara, terpana. Ingatan peristiwa dua tahun lalu mengusiknya. Sambil menahan sakit, rakit Nur waktu itu berusaha melawan arus sungai yang deras. Belum sampai di Puskesmas, bayi yang ada dalam kandungannya keluar. Tak ada satu pun ibu yang mau melahirkan di semak-belukar.
Fikram nama anaknya. Anak yang dilahirkan Nur itu kini terus tumbuh. Namun ada yang tidak berubah, sungai di kampungnya masih menggunakan rakit dan kayu untuk menyeberang. Ada dua utas tali nilon panjang yang diikatkan dari tepi sungai dusun V ke seberang sungai desa utama.
Sejak puluhan tahun lalu hingga hari ini belum ada perhatian serius. Akses menyeberang hanya dengan rakit. Ada jalan memutar yang agak aman, tetapi perlu berjalan kaki hingga 4 kilometer dengan kondisi jalan berlumpur.
Advertisement
"Saya ingat betul, hari itu saya dengan istri saya ditemani bidan desa, berusaha menyeberangi sungai membawa istri yang yang sudah kesakitan hendak melahirkan anak ketiga saya," ujar Tony (35) suami Nur Cahya kepada .
Petani padi itu bercerita, dia ingat betul hari itu sekitar pukul 13.20 Wita. Istrinya harus dibawa menyeberangi sungai dan berjalan kaki sekitar 4 kilometer jauhnya menuju Puskesmas.
Setelah menyeberang dengan selamat, Nur Cahya langsung dibopong melewati kebun kakao di pinggir sungai. Belum sampai lolos menuju lokasi persawahan sebelum memasuki desa utama, Nur Cahya sudah tak mampu lagi berjalan dan langsung terbaring di bawah pohon.
"Dia langsung melahirkan di bawah pohon, tak sempat ke puskesmas. Syukur anak saya bisa selamat," ujar Tony.
Selain kisah Nur Cahya di Sungai Poleang, cerita-cerita warga yang tak kalah menyentuh adalah ketika menghadiri hajatan di kampung sebelah. Warga menunda berpakaian rapi dan memilih bertelanjang kaki saat melalui sungai dan kebun sebelum sampai ke acara hajatan.
"Kalau cerita soal barang-barang warga yang jatuh terbawa arus, sudah banyak. Kita hanya bisa berdoa, jembatan bisa dibangun," ujar Sumaryo, warga Desa Tampabulu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perjuangan Bhabinkamtibmas di Sungai Penuh Buaya
Perjalanan kami ke Desa Tampabulu menuju lokasi penyeberangan darurat, dipandu salah seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Poleang, Brigadir Polisi Kadek Oko Budiana. Usai mendapatkan nomor handphone Kadek melalui Kabag Ops Polres Bombana, sampailah kami di lokasi Desa Tampabulu.
Melalui Kadek, kami bertemu dan menanyai sejumlah warga. Kadek ikut bercerita, dia sudah sekitar 2 tahun lebih lamanya ditempatkan di desa Tampabulu. Selama itu pula, Kadek banyak mengamati aktivitas warga, utamanya anak sekolah.
Kadek bercerita, ada sekitar 30 anak sekolah setiap hari menyebrang sungai bolak-balik dari rumah ke sekolah. Mereka, menantang derasnya arus sungai Poleang yang memisahkan dusun mereka dan kampung utama.
Kadek sempat menyinggung soal buaya yang banyak berkeliaran di sungai Poleang. Meskipun belum ada korban jiwa, namun buaya ini pernah dilihat warga di sekitar sungai.
Malah, buaya berukuran tiga meter pernah kesasar dan masuk di persawahan warga pada 2018 lalu. Untungnya, ada warga yang berani dan mengamankan buaya muara itu.
"Utamanya anak anak sekolah, saya selalu lihat mereka kesulitan saat ingin menyeberang. Menarik sendiri rakit dari seberang sungai untuk bisa ke desa sebelah," ujar Kadek.
Jika kebetulan berada di seputar lokasi penyeberangan pada pagi hari, Kadek ikut membantu menarik rakit untuk murid sekolah dasar. Bertugas menarik tali rakit mengantar sejumlah murid sekolah dasar, Bintara polisi ini sempat terlihat panik melihat arus sungai yang menggoyang rakit yang dikemudikannya.
"Kasian kan mereka ini. Kalau nanti Pemerintah Daerah Bombana hendak membangun fasilitas di pedesaan, kami berharap kondisi mereka ini menjadi acuan untuk diprioritaskan," ujarnya.
Kades Tampabulu Arifin, dikonfirmasi di kantornya mengatakan pihaknya sebenarnya bercita-cita membangun jembatan. Dana desa yang pernah mau dialihkan untuk pembangunan jembatan, tatapi tidak mencukupi.
"Pernah, ada 125 juta tapi kami prediksi hanya cukup pondasinya. Jadi, kami alihkan untuk jalan saja," ujar Arifin.
Pihaknya pernah mengusulkan pembangunan jembatan ke tingkat kabupaten. Namun, sampai hari ini usulan itu belum diterima.
Arifin membenarkan, para petani kakao yang tinggal di seberang sungai sudah menghasilkan cukup banyak komoditas. Malah, ada tanaman baru yang sudah bisa dinikmati warga disana dengan berbagai keterbatasan akses.
Namun, Kades tak mendukung dibangun jembatan. Sebab, selain banyak buaya, penghasilan yang diterima dari membangun jembatan tidak seimbang.
"Jadi, kami pikir jalan saja desa yang harus dibangun," pungkasnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Buaya di Sungai Lukulo Kembali Gegerkan Warga Kebumen
Terkini Lainnya
Perjuangan Bhabinkamtibmas di Sungai Penuh Buaya
Sungai Poleang
melahirkan
Kasus Melahirkan
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
MKD DPR Sebut Hanya 2 Anggota Dewan yang Terlibat Judi Online
PKS Minta Anggota DPRD DKI yang Terlibat Main Judi Online Dipecat
Pilkada 2024
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
Pilkada 2024, Perindo Serahkan 37 Rekomendasi ke Bakal Calon Kepala Daerah di Seluruh Indonesia
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
TOPIK POPULER
Populer
Jauh-Jauh dari Pakistan, Ini 8 Mahasiswa yang Lulus Program Magister Peternakan Undip
Pembunuh Siswi SMK di Mesuji Lampung Akhirnya Berhasil Ditangkap
Pesona Titik Nol Kilometer Indonesia, Jadi Spot Wisata Favorit
Gen Z Ingin Putra Daerah Jadi Pemimpin Muara Enim di Pilkada 2024
Dico Ganinduto Jadi Top of Mind Versi LSI
Inkubator Literasi, Cara Edi Wiyono Temukan Bakat Penulis-Penulis Hebat di Daerah
Laughing Matryoshka sudah Tayang 28 Juni, Intrik Politik saat Pencarian Rahasia si Calon Perdana Menteri
25,2 Juta Orang Indonesia adalah Penduduk Miskin, Mayoritas di Jawa dan Sumatera
Benarkah Pelaku Mutilasi di Garut Selatan adalah ODGJ?
Ekonomi Nasional Masih Ditopang Batu Bara, Ini yang Dilakukan CKB Logistics
Euro 2024
UEFA Lakukan Penyelidikan, Bintang Inggris Jude Bellingham Terancam Larangan Bertanding di Euro 2024.
Pangeran William Girang Inggris Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Sebut Kayak Naik Rollercoaster
La Furia Roja Bersiap Hadapi Jerman di Perempat Final Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Austria vs Turki: Mencari Sejarah Baru
Profil Nico Williams, Pemain Timnas Spanyol yang Bersinar di Euro 2024
Berita Terkini
6 Khasiat Daging Kambing bagi Kesehatan, Kolesterolnya Lebih Rendah dari Sapi
Kinerja Mba Ita dalam Pengelolaan Barang dan Jasa di Pemkot Semarang Dapat Apresiasi dari Hendrar Prihadi
Bintang Serial Bridgerton Luke Newton Buka-Bukaan Soal ADHD dan Kesulitan Membaca Naskah karena Disleksia
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan Suntikan Modal Rp 68 miliar
13 Ciri Telepon Penipuan yang Perlu Diwaspadai, Perhatikan Nomornya
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Bersama Musisi, IKLIM Terus Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Krisis Iklim
Permukiman Warga di Kebon Pala Jakarta Timur Terendam Luapan Kali Ciliwung
4 Fakta Terkait Family Office yang Tengah Dikaji Menko Luhut
Profil Audrey Davis, Putri David Bayu Eks Naif
Heru Budi Hartono Sebut Jakarta Alokasi Rp 18,96 Triliun untuk Pengentasan Kemiskinan
7 Pintu Surga Terbuka Sesuai Amal Ibadah, Kamu Pilih yang Mana?
Marc Guiu Ungkap Alasan Setuju Gabung Chelsea, Sempat Tak Bisa Tidur Sebelum Tanda Tangan Kontrak
Manfaat Daun Pepaya untuk Daging, Bikin Daging Sapi dan Kambing Super Empuk