uefau17.com

Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan Suntikan Modal Rp 68 miliar - Bisnis

, Jakarta Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) Shadiq Akasya meminta Komisi XI DPR RI terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) yang merupakan inbreng Barang Milik Negara (BMN) senilai Rp 68 miliar dapat disetujui.

"Dengan mempertimbangkan untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan di sektor kesehatan nasional, usulan PMN dari BMN senilai Rp 68 miliar pada PT Bio Farma mohon dapat disetujui," kata Shadiq dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR, Selasa (2/7/2024).

Shadiq mengatakan, dengan adanya pandemi covid-19 pihaknya menyadari bahwa industri farmasi di Indonesia memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap impor. Oleh karena itu, PT Bio Farma mengajukan usulan penambahan PMN dari BMN untuk mendukung ketahan kesehatan nasional harus diupayakan secara nyata.

Lebih lanjut, Shadiq pun menyebutkan jika usulan PMN senilai Rp 68 miliar disetujui, maka akan dimanfaatkan untuk usaha yang lebih produktif.

"Bahwa pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif karena saat ini posisinya adalah mangkrak atau tidak terurus," ujarnya.

Kemudian PMN itu akan digunakan untuk percepatan kemandirian industri farmasi nasional dengan mengurangi impor. Percepatan produksi vaksin baru sebagai upaya kemandirian nasional dan global untuk pencegahan penyakit seperti Rotavirus dan Rubella.

"Pak, bahwa Rotavirus itu adalah satu-satunya vaksin yang kami produksi dengan serrtifikasi halal, sehingga bisa kita gunakan untuk dalam negeri dan ekspor," ujarnya.

Selain itu, BMN tersebut akan digunakan untuk percepatan pengembangan produk bioteknologi baru untuk terapi kesehatan seperti stem cell.

Lalu untuk pemanfaatan terhadap aset eks flu burung berupa gedung dan peralatan yang telah didirkan di lahan milik PT Bio Farma (Persero). Terkahir, akan digunakan untuk pengalihan produk impor menjadi produk dalam negeri yang dapat menghemat devisa.77

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selamatkan Indofarma Dkk, Erick Thohir Bentuk Tim Khusus

sebelumnya, Kinerja BUMN klaster farmasi tengah menjadi sorotan, termasuk adanya dugaan kecurangan atau fraud dalam PT Indofarma Tbk (INAF). Guna mengatasi hal ini, Menteri BUMN Erick Thohir membentuk tim khusus untuk menyehatkan BUMN Farmasi.

Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), Shadiq Akasya mengatakan ada 2 permasalahan di perusahaan dalam ekosisitemnya. Yakni, persoalan finansial dan operasional, utamanya di Indofarma dan Kimia Farma.

Dalam rangka percepatan terkait dengan fiannsial dan operasional Bio Farma Group, Kementerian BUMN selaku pemegang saham telah membentuk tim task force khusus yang diketuai langsung oleh Menteri BUMN dan Wakil Menteri BUMN," ujar Shadiq dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Kamis (20/6/2024).

"Pembentukan task force ini sejak bulan Oktober 2023 dan ini masih berlanjut," sambungnya.

 Dia menjelaskan, satuan tugas (satgas) khusus ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama, restrukturisasi keuangan dalam rangka perbaikan finansial. Ini mencakup restrukturisasi kredit jangka pendek dan jangka panjang.

"Tahap pertama restrukturisasi keuangan lebih difokuskan kepada PT Kimia Farma dan anak usahanya," kata Shadiq.

Pada bagian ini, pihaknya turut melakukan reconditioning atau penataan kondisi kredit seperti penataan suku bunga dan sebagainya. Lalu rescheduling atau penjadwalan ulang jatuh tempo angsuran.

3 dari 3 halaman

Reorientasi Bisnis

Kedua, Holding BUMN Farmasi akan melakukan reorientasi bisnis dalam rangka pembenahan jalur operasional (streamlining operation) di berbagai lini bisnis. Ini mencakup pada melakukan perbaikan dari aspek bisnis untuk dapat mengatasi operational performance.

Diantaranya, Penataan dan pengembangan produk; melakukan streamlining produk dan treatment kepada produk-produk yang overlapping di Bio Farma Group.

Penataan Fasilitas Produksi dan Integrated Supply Chain; melakukan identifikasi dan eksekusi penataan fasilitas produksi Kimia Farma Group dan Penambahan fasilitas baru PT Bio Farma.

Penyertaan Modal Negara; meningkatkan pengembangan kapabilitas dan kapasitas healthcare di Bio Farma Group dengan mengembangkan ekosistem digital healthcare, mengembangkan vaksin mRNA dam Viral Vector dan membangun fasilitas BBO, Alkes dan Herbal.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat